Anda di halaman 1dari 9

FRAKTUR

PATOLOGIS
Definisi

 Fraktur patologis
Fraktur patologis terjadi pada daerah-daerah yang
telah menjadi lemah oleh karena tumor atau proses
patologik lainnya.
“Penyebab paling sering dari fraktur-fraktur semacam
ini adalah tumor primer atau tumor metastasis.”

2
Kongenital

Peradangan

ETIOLOGI Neoplasma
FRAKTUR
PATOLOGI
Sekunder

Primer

3
Kongenital
Kelainan genetik yang tandai
dengan cacatnya pembentukan
kolagen sehingga
Osteogenesis mengakibatkan tulang-tulang
Imperfekta rapuh.

OI Infantilis

OI Tarda

4
Peradangan
“Osteomeilitis”

Osteomielitis Osteomielitis
fase akut fase kronik

fase sejak terjadinya infeksi rasa sakit


sampai 10-15 hari. tidak begitu
berat,

tampak sangat sakit, panas


terkena merah dan
tinggi, pembengkakan dan
bengkak atau
gangguan fungsi anggota disertai terjadinya
gerak yang terkena fistel

5
laboratorium : LED meninggi Pemeriksaan
dan lekositosis, sedang radiologik
gambaran radiologik tidak ditemukan suatu
menunjukkan kelainan. involukrum
Penatalaksanaan

 osteomielitis akut ialah :
 a. Perawatan di rumah sakit.
 b. Pengobatan suportif dengan pemberian infus dan
antibiotika.
 c. Pemeriksaan biakan darah.
 d. Antibiotika yang efektif terhadap gram negatif maupun
gram positif (broad spectrum) diberikan langsung tanpa
menunggu hasil biakan darah, dan dilakukan secara
parenteral selama 3-6 minggu.
 e. Immobilisasi anggota gerak yang terkena.
 f. Tindakan pembedahan.
6
Sekunder
“Rickets dan
Osteomalaisia”

Merupakan manifestasi dari


defisiensi vitamin D atau
metabolismenya yang abnormal.
Dengan demikian kekurangan
vitamin D menimbulkan kekurangan
Ca dan P dan terjadi penyakit Rickets
dan osteomalaisia.
Di samping itu gangguan
metabolisme Ca dan P juga
disebabkan karena penyakit ginjal,
Juga penyakit-penyakit pada usus
dapat menimbulkan terganggunya
pengambilan zat Ca dan P ke dalam
darah sehingga dapat pula
menimbulkan penyakit Rickets.
Primer
“Osteoporosis”

Gejala klinis :
Nyeri
Kelainan bentuk yaitu fraktur,

Fraktur yang paling sering terjadi di


ruas tulang belakang bagian dada dan
pinggang.

Fraktur pada umumnya mendadak dan


mungkin dipercepat oleh pergerakan
yang mendadak,

8
DAFTAR PUSTAKA

 1. Soeharso, Penyakit-penyakit Orthopaedie dalam Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedie,
Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta, 1993, hal : 53-207.
 2. Eisenberg, RL, Fractures and Joint Injuries in Diagnostic Imaging in Surgery,
McGraw-Hill Book Company, New York, 1987, pp. 707.
 3. Douglas, MA, Fracture in Dorland`s Illustrated Medical Dictionary, 28th Edition, W.B.
Saunders Company, Philadelphia, 1994, pp. 662.
 4. Rasjad C, Trauma dalam Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedi, Bintang Lamumpatue
Ujung Pandang, 1998, hal : 343-525
 5. Carter MA, Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi dalam Price SA, Wilson LM,
Patofisiologi Konsep-konsep Klinis Proses- proses Penyakit, Buku II, edisi 4, EGC, Jakarta,
1994, hal 1175-80.
 6. Aston, JN, Prinsip-prinsip Umum Cedera Tulang dan Sendi dalam Kapita Selekta
Traumatologik dan Ortopedik, Edisi 3, EGC, Jakarta, 1983, hal : 31- 48.
 7. Ekayuda, I, Tumor Tulang dan Lesi yang Menyerupai Tumor Tulang dalam Rasad,
dkk, Radiologi Diagnostik, Gaya Baru, Jakarta, 2000, hal : 74-84
 8. Aston, JN, Neoplasma dalam Kapita Selekta Traumatologik dan Ortopedik, Edisi 3,
EGC, Jakarta, 1983, hal : 287-302.

Anda mungkin juga menyukai