Anda di halaman 1dari 21

Laporan

Kasus
PERDARAHAN PASCA PERSALINANA E.C. SISA
PLASENTA
ARUNG AL MAULANA
PEMBIMBING : dr. ALWIN MARIHOT H, Sp.OG
Status Pasien
BAB 1
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. F
Tanggal Lahir : 23 Mei 1995
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cendrawasih
Tanggal masuk RSUD : 7 Mei 2019
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS SUAMI
• Nama : Tn. H
• Umur : 34 tahun
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pekerja Bangunan
• Agama : Islam
ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 7 Mei 2019
pukul 10:15 wib

Keluhan Utama
Ari-ari sebagain belum keluar dan keluar darah dari
kemaluan sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan & Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien P3A0H3 umur 23 tahun datang ke IGD RSUD Dumai dengan keluhan perdarahan post partum sejak
Pasien melahirkan bayi perempuan dengan berat badan lahir 3400 gram dan kondisi bayi
1 minggu yang lalu. Pasien mengaku melahirkan spontan pada tanggal 28-04-2019 ditolong oleh bidan
sehat. Pasien menikah 1x. Pasien memiliki riwayat penggunaan KB suntik. Riwayat
desa, pasien mengatakan kalau ari-ari nya sudah lahir, namun tidak mengetahui apakah ada bagian yang
menarche
tertinggal pada
atau usia
tidak. 14 tahun,
Kemudian riwayat
pasien haiddatang
sempat tidak ke
teratur,
bidan lama haid 7ari-ari
lagi karena hari dan merasakan
keluar lagi, setelah
nyeri haid.
ditangani pasienPasien
pulang, mengatakan ini adalah
namun pasien masih kehamilan
mengalami ketiga
perdarahan, dan setelah
kemudian tidak ada riwayat
1 minggu pasien
langsung dibawa
keguguran ke IGD RSUD
sebelumnya. kota rutin
Pasien Dumai,kontrol
darah kehamilannya
nya sebanyak 7 ke
pembalut.
bidan Pasien mengatakan
dan tidak ada
perdarahan terjadi secara
masalah selama terus-menerus,
kehamilannya. Pasienbewarna
tidak merah danriwayat
memiliki bergumpal sertatinggi,
darah berbauasma
busuk,maupun
kemudian
pasien mengeluhkan adanya pitam, badan lemas, dan tidak selera makan serta dirasakan adanya rasa
kencing manis sebelum dan selama kehamilan. Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat
berdenyut-denyut di daerah kemaluan. Keluhan mual dan muntah disangkal.
maupun makanan.
Riwayat Perkawinan & Kehamilan
Pasien kawin baru 1 kali ini. Lama menikah dengan suami tidak
ditanyakan.
Anak : Riwayat Antenatal Care
Laki-laki, 5 tahun, lahir pervaginam di bidan, berat badan lahir : 3500 Pemeriksaan kehamilan di bidan, teratur setiap bulan. Selama
gram pemeriksaan pasien tidak ada keluhan dan kelainan.
Perempuan, 2 tahun, persalinan pervaginam dibantu bidan, berat
badan lahir; 3600 gram.
Perempuan, 1 minggu, persalinan pervaginam dibantu bidan, berat
badan lahir : 3400 gram.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Haid / Keluarga Berencana Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Riwayat asma (-)
Haid pertama kali umur : 14 tahun
Riwayat hipertensi (-) Riwayat hipertensi (-)
Siklus haid : tidak teratur, 28 hari / bulan
Riwayat diabetes mellitus (-) Riwayat Diabetes mellitus (-)
Durasi & banyaknya haid : 5-7 hari, 2-3 kali ganti softex
Riwayat penyakit jantung (-)
Hari pertama haid terakhir : Pasien Lupa Riwayat asma (-) / ibu pasien
Riwayat penyakit ginjal (-)
Taksiran persalinan :-
Riwayat menjalani operasi (-)
KB : KB suntik
Kepala dan Leher
STATUS GENERALIS
Kepala :Normosefali
MataUmum
Keadaan :Konjungtiva anemis
: Tampak sakit +/+, sklera ikterik -/-
sedang
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/-, sekret -/-,
Kesadaran : Compos mentis
Mulut : Bibir merah muda, kering (-), sianosis (-), trismus (-), halitosis (-)
Lidah :Tidak dinilai Thorax
Tonsil
Tanda Vital :Tidak dinilai Paru
Tenggorokan : Tidak dinilai Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, pulsasi
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjarabnormal (-), gerak
tiroid tidak pernapasan
teraba membesar,simetris,
trakeairama
letakcepat,
normaltipe
Nadi : 80 x/menit, reguler, cukup, simetrisabdomino-thorakal, retraksi (-)
Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus
kanan kiri simetris
Abdomen
Suhu : 36,2Datar
°C Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Inspeksi :
Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -
Palpasi :
Pernapasan Teraba supel,
: 28 x/menit, teraturnyeri tekan di seluruh
/-
kuadran abdomen
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Jantung
Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-),Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Ekstremitas: Akral dingin, edema (-), sianosis (-), pucat,
Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)
CRT lebih 2 detikturgor normal, kelembaban normal,
Perkusi : Redup
pucat Auskultasi: S S reguler, murmur (-), gallop (-)
I II
PEMERIKSAAN LUAR
Inspeksi
Wajah : Chloasma gravidarum (-)
Palpasi
Genitalia (+),
Payudara: Pembesaran payudara
Vulva : bersih
TFU : 3 jari dibawah umbilikus
puting susu menonjol PPVcairan: Lokhea
(+), dari (+) Taksiran berat badan janin: tidak
dilakukan
payudara (-) Pemeriksaan Inspekulo
Tidak dilakukan
Leopold I : Tidak di lakukan
Abdomen : pembesaran abdomen (+) Leopold II : Tidak di lakukan
Pemeriksaan Dalam Leopold III : Tidak di lakukan
striae gravidarum (+) Vaginal Toucher (VT)
- Fluxus (+), Fluor (-)
Leopold IV : Tidak di lakukan
linea nigra (+) - V/U/V : Tidak ada kelainan
- Portio : sebesar jempol tangan
bekas operasi (-) - OUE : terbuka
- Corpus Uteri : sebesar telur angsa
- Adnexa : tidak ada kelainan
- Cavum douglasi : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Hasil
Tanggal 07 mei 2019
Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darat Rutin
Eritrosit 2.440.000 /mm3 4.200.000-6.100.000
Hemoglobin 5,4 g/dL 11.7 - 15.5
MCV 75 fl 80-100
MCH 22 pg 27-32
MCHC 29 % 32-36
Leukosit 18.600 10^3/uL 3.6 - 11.0
Hematokrit 18 % 36 – 46
Trombosit 10^3/uL 150 – 400

Hasil pemeriksaan :
Uterus : tampak sisa jaringan plasenta ukuran 99,9x68,5x53,7 mm
Kesan : Placenta Rest
I. RESUME
Pasien P3A0H3 umur 23 tahun datang ke IGD RSUD Dumai dengan keluhan perdarahan post partum sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien mengaku melahirkan spontan pada tanggal 28-04-2019 ditolong oleh bidan desa, pasien mengatakan
kalau ari-ari nya sudah lahir, namun tidak mengetahui apakah ada bagian yang tertinggal atau tidak. Kemudian pasien
sempat datang ke bidan lagi karena ari-ari keluar lagi, setelah ditangani pasien pulang, namun pasien masih mengalami
perdarahan, kemudian setelah 1 minggu pasien langsung dibawa ke IGD RSUD kota Dumai, darah nya sebanyak 7
pembalut. Pasien mengatakan perdarahan terjadi secara terus-menerus, berbau busuk, kemudian pasien mengeluhkan
adanya pitam, badan lemas, dan tidak selera makan serta dirasakan adanya rasa berdenyut-denyut di daerah kemaluan.
Keluhan mual dan muntah disangkal.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, konjungtiva anemis, kemudaian pada
pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan tinggi fundus uteri 3 jari dibawah umbilikus, kemudian ditemukan adanyan lendir
dan darah pada pemeriksaan vaginal toucher (VT)
P3A0H3 Post Partum + PPH e.c sisa plasenta + anemia
PENATALAKSANAAN
- Metergin Injeksi 1 Ampul /24 jam selama 3 hari
- Metronidazole Injeksi 1 fls/8 jam
- Metilergometrine tablet 3 x 1
- Paracetamol tablet 3 x 1
- Sopros 3 x 1
- Hemafort 1 x 1
- Cefixime 2 x 1
- Sanmol (K/p)
- Transfuse PRC
- rencana Kuret pada tanggal 14 Mei 2019 oleh dr. Alwin
Marihot H, Sp.OG
ad vitam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
Tinjaun Pustaka
BAB 2
Berdasarkan waktunya, perdarahan pascapersalinan
dibedakan atas :
Perdarahan pascapersalinan primer / dini (early postpartum
Perdarahan pascapersalinan (perdarahan hemorrhage),
Perdarahan Pasca Persalinan
postpartum/ Hemorraghic postpartum)
adalah perdarahan yang melebihi 500 ml
Adalah perdarahan ≥ 500 cc yang terjadi pada 24 jam
pertama setelah persalinan. Etiologi dari perdarahan
setelah bayi lahir (pada kala III). pascapersalinan dini biasanya disebabkan oleh:
atonia uteri
laserasi jalan lahir
ruptura uteri
a. Perdarahan pascapersalinan sekunder / inversio
lambat uteri
(late
postpartum hemorrhage) plasenta akreta
gangguan koagulasi herediter
Merupakan perdarahan sebanyak ≥ 500 cc yang terjadi
setelah 24 jam pascapersalinan. Etiologi dari
perdarahan pascapersalinan lambat biasanya
disebabkan oleh:
1. sisa plasenta
2. subinvolusi dari placental bed
Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal,
maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan
ini dapat menimbulkan perdarahan. Gejala dan tanda yang bisa
ditemui adalah perdarahan segera, uterus berkontraksi tetapi
tinggi fundus tidak berkurang.

Perdarahan pascapersalinan dini dapat terjadi sebagai akibat


tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin.

Perlu dibedakan antara retensio plasenta dengan sisa plasenta


(rest placenta). Dimana retensio plasenta adalah plasenta yang
belum lahir seluruhnya dalam setengah jam (30 menit) setelah
janin lahir. Sedangkan sisa plasenta merupakan tertinggalnya
bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan
perdarahan post partum primer atau perdarahan post partum
sekunde
Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan
dapat dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan
Resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan IV-line, Monitor
kuret sisa plasenta. Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta
jantung, nadi, tekanan darah dan saturasi oksigen. Transfusi darah dengan kuretase. Kuretase harus dilakukan di rumah
dilakukan
Pemberian
apabila antibiotika
diperlukan yangapabila ada tanda-tanda
dikonfirmasi dengan infeksi dan sakit
untuk dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis
hasil pemeriksaan
pencegahan infeksi sekunder. Berikan antibiotika, ampisilin
darah. Bila kadar Hb<8 gr% berikan transfusi darah. Biladibandingkan
kadar dengan kuretase pada abortus.
dosis awal 1g IV dilanjutkan dengan 3 x 1g oral dikombinasikan
dengan
Hb>8 metronidazol
gr%, 1g ferosus
berikan sulfas supositoria
600 dilanjutkan dengan
mg/hari selama 3 xPlasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil
10 hari.
500mg oral. lanjutkan dengan drips oksitosin untuk mempertahankan

Penatalaksanaan
Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual
Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan plasenta.
dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per
Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan
oral.
Ringer laktat atau NaCl 0.9% (normal saline) sampai uterus
berkontraksi.
Pada pasien
Pada ini
pemeriksaan
ditegakkanfisik
diagnosis “Perdarahan
didapatkan conjunctiva
postpartum
yang anemis
e.c sisa
padaplasenta”,
pasien,halberdasarkan
ini diakibatkan
dari hasil
anamnesis,
perdarahan
pemeriksaan
yangfisik,
terjadi
dandalam
pemeriksaan
jumlah banyak.
penunjang.
Sedangkan
P3A0 datang
pada pemeriksaan
dengan dengan
obstetric,
perdarahan
padapasca
abdomen
persalinan
akibat sisa
dapat
placenta.
terabaPada
tinggi
anamnesis
fundus uteri
ditemukan
2 jari bawah
keluhanpusat,
pasienhalyang
ini menandakan
datang dengantonus
perdarahan
dari uterus
dari pasien
jalan lahir
itu sejak
1 minggusendiri
setelah
dalam
melahirkan
keadaan di
baik,
bidan
sehingga
, memenuhi
salah satusekitar
penyebab
7 pembalut
penting dari
setiap
perdarahan
harinya, post
penuh.
partum-
Perdarahan
atonia juga
berwarnauteri
merahdapat
dandisingkirkan.
bergumpal, yang lama kelamaan semakin banyak, memenuhi kain pasien. Perdarahan pada jalan
lahir yang dialami
Pada kasus
pasienini,merupakan
pasien mengalami
salah satu
anemia
perdarahan
sedang,post
hal ini
partum
sangatlambat
mungkin
karena
terjadi
terjadi
karena
setelah
pasien24 jam
persalinan.mengalami
Menurut perdarahan
pengakuan pasien,
dalam jangka
ada bagian
waktuplacenta
relatif lama
yangsejak
masih
melahirkan
tertinggalanaknya.
di dalamPada
rahim.
saatHal
masuk
ini sesuai
dengan teori,
RSMSbahwa
Hbapabila
pasien sebagian
hanya 5,4
placenta
gr/dl, lepas
sehingga
sedangkan
dilakukan
sebagian
transfusi
lagi belum,
darah. Tindakan
terjadi perdarahan
ini sudahkarena
tepat uterus
tidak bisa karena
berkontraksi
secaradan
teori,
berretraksi
apabila dengan
Hb kurang
baikdari
pada8 batas
makaantara
harus dua
dilakukan
bagian itu,
transfusi
sehingga
darah,
terdapat
disamping
perdarahan
dari jalan lahir
pemberian
pada pasien
tablet ini.
Fe untuk meningkatkan produksi hemoglobin. Pemilihan tindakan curetase itu
sendiri dirasa tepat dengan tujuan membuang sisa-sisa placenta yang masih terdapat di dalam uterus.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai