Anda di halaman 1dari 16

Defenisi

Model Promosi Kesehatan Terbangun diatas


Dua Landasan Teori :

Teori “Expectancy Menyatakan bahwa setiap orang terlibat dalam


Value Theory” upaya mencapai tujuan yang mereka anggap
(Teori Nilai bisa tercapai dan hal ini menyebabkan outcame
Harapan) yang dicapai dipandang memiliki nilai tertentu.

Menegaskan bahwa pkiran, tingkah laku dan


“Social Cognitive lingkungan senantiasa berinteraksi. Dengan
Theory” (Teori demikian, agar seseorang mengubah tingkah
Social Kognitf) laku mereka, mereka harus mengubah
bagaimana mereka berpikir.
Jenis Model Promosi Kesehatan

Health Belief Model (Model Kepercayaan dan Kesehatan)

Health belief model merupakan suatu konsep yang


mengungkapkan alasan dari individu untuk mau atau tidak mau
melakukan perilaku sehat. Model kepercayaan kesehatan
sangat dekat dengan bidang pendidikan kesehatan. Model ini
menganggap bahwa perilaku kesehatan merupakan fungsi dari
pengetahuan maupun sikap
KOMPONEN-KOMPONEN DAN HUBUNGAN DARI HBM

Persepsi- persepsi Faktor-faktor Kemungkinan


individual modifikasi tindakan

Merasakan manfaat yang


Umur, jenis kelamin,etnik,
kurang & merasakan
keperibadian, social,
rintangan dari perubahan
ekonomi, pengetahuan
perilaku

Merasakan rentan & Merasakan ancaman dari Kemungkinan perubahan


beratnya suatu penyakit penyakit perilaku

Pedoman tindakan
• Pendidikan
• Gejala-gejala
• Media
Menurut Model Kepercayaan Kesehatan
(Becker,1974, 1979) Perilaku ditentukan Oleh
Apakah Seseorang:

Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu

Menganggap bahwa ini serius

Meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan

Tidak mahal

Menerima anjuran untuk mengambil


tindakan kesehatan
Model Transteoritik

Model transteoritik (model bertahap, stage of change), sesuai


namanya, mencoba menerangkan serta mengukur perilaku
kesehatan dengan tidak bergantung pada perangkap teoritik
tertentu. Proschaska dan kawan-kawan (1979) mula-mula
bermakhsud menjelaskan proses apa yang terjadi bila peminum
alcohol berhenti minum alcohol, dan juga terhadap proses dalam
berhenti merokok.
Penelitian ini Mengidentifikasi 4 Tahap Independen yaitu :

Prekontemplasi

Pemeliharaan Kontemplasi

Aksi
Model komunikasi Persuasi

Variabel-variabel
output merujuk pada
Variabel-variabel input perubahan dalam
meliputi:sumber pesan, factor-faktor kognitif
pesan itu sendiri, tertentu, seperti
saluran penyampai dan pengetahuan, sikap,
karakteristik penerima pembuatan keputusan
serta tujuan pesan- dan juga perilaku-
pesan tersebut. perilaku yang dapat
diobservasi.
Teori Pemahaman Social (Social Learning Theori)

Teori pemahaman social menekankan pada hubungan


segitiga antara orang (menyangkut proses-proses kognitif),
perilaku, dan lingkungan dalam suatu proses deterministic
resiprokal (kausalitas resiprokal) (Bandura, 1977;Rotte, 1954).

Kalau lingkungan menentukan atau menyebabkan terjadi


perilaku kebanyakan, maka seorang individu menggunakan
proses kognitifnya untuk menginterpretasikan
lingkungannya maupun perilaku yang dijalankannya, serta
memberikan reaksi dengan cara mengubah lingkungan dan
menerima hasil perilaku yang lebih baik.
Model Theory Of Reasoned Action
(Teori Kehendak Perilaku/ Teori Aksi Beralasan)

 Teori Aksi Beralasan

Menegaskan peran dari niat seseorang dalam


menentukan apakah sebuah perilaku akan terjadi.
Teori ini secara tidak langsung menyatakan bahwa
perilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak akan
pernah terjadi tanpa niat. Niat-niat seseorang juga
dipengaruhi oleh sikap-sikap terhadap suatu perilaku,
seperti apakah ia merasa perilaku itu penting.
LANJUTAN

Teori ini juga menegaskan sikap “normatif” yang mungkin


dimiliki orang-orang; mereka berpikir tentang apa yang akan
dilakukan orang lain (terutama, orang-orang yang
berpengaruh dalam kelompok) pada suatu situasi yang sama.

Niat (intention) dipengaruhi langsung oleh faktor sikap (attitude)


dan norma subjektif (subjectif norm) yang berhubungan dengan
perilaku. Oleh karena itu, diharapkan adanya peran serta dari
keluarga tokoh agama, tokoh masyarakat melalui keyakinan
normative.
Positif
Reinforcement
(Penguatan
yang positif)

Model Negative
consequences Reinforcement
(Model (Penguat yang
Konsekuensi) Negatif)

Punishment

(Fitriani, 2011)
PENGERTIAN

Model konsekuensi adalah model peristiwa yang terjadi dilingkungan yang mengikuti
perilaku, baik itu memperkuat, memperlemah, bahkan menghentikan perilaku tersebut.

Positif reinforcement (penguatan yang positif) ;peristiwa yang menyenangkan yang


mengikuti suatu peristiwa. contoh :penghargaan bagi ibu yang memberikan asi ekslusif,
peristiwa ini akan meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan terjadi
lagi.

Negative reinforcement (penguat yang negatif) ;peristiwa yang secara terus menerus
tidak menyenangkan yang juga menguatkan perilaku. Contoh ;pada program
penurunan berat badan mewajibkan partisipan untuk dilakukan setiap minggu.
Ketika partisipan berhenti melakukan karena telah menemukan BB yang diinginkan,
hal ini mengurangi perilaku tersebut untuk dilakukan.

Punishment :konsekuensi negative yang menekankan atau memperlemah perilaku.


Contoh :hukuman yang diberikan oleh orang tua pada anaknya dalam rangka
memberikan pendidikan disiplin akan membuat peristiwa tersebut tidak akan
terulang kembali.
CATATAN

Istilah positif dan negatife diatas


bukan berarti baik dan buruk.
Akan tetapi positif artinya
menambahkan sesuatu (dampak
dari stimulus) terhadap situasi,
sedangkan negative berarti
mengurangi atau membuang
dampak dari stimulus.

(McKenzie&Neiger&Tachkeray, 2009)

Anda mungkin juga menyukai