Perkembangan Pertanian Indonesia Di susun oleh : Miftahudin Istiqlal Nuramin 183112500170004 Ade candra 14311250015001 Mawaddah sari 183112500150038 Latar Belakang
Sejarah pembangunan pertanian berawal pada masa orde
baru. Pada awal masa orde baru pemerintahan menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan dikendalikannya inflasi, stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang mulai terjamin dengan adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Rencan Pembangunan REPELITA I (1969-1974) Lima Tahun REPELITA II (1974-1979) REPELITA III (1979-1984) REPELITA IV (1984-1989) REPELITA V (1989-1994) REPELITA VI (1989-1994) REPELITA I
Dilaksanakan sejak tanggal 1 April 1969 hingga 31
Maret 1974. Tujuan yang ingin dicapai adalah pertumbuhan ekonomi 5% per tahun. Titik berat Repelita I ini adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi. REPELITA II
Dilaksanakan sejak tanggal 1 April 1974 hingga 31
Maret 1979 Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun Sasaran Repelita II, perluasan lapangan kerja. Repelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. REPELITA III
Repelita III mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 April
1979 – 31 Maret 1984 Repelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan REPELITA IV
Repelita IV mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 April
1984 – 31 Maret 1989 Repelita IV Adalah peningkatan dari Repelita III Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasilnya Indonesia berhasil swasembada beras. REPELITA V
Repelita V mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 April
1989 – 31 Maret 1994 Repelita V lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri. Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama REPELITA VI
Repelita VI mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 April
1994 – 31 Maret 1999 Pembangunan jangka panjang ke dua adalah mengadakan Repelita VI Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas SDM . Operasionalisasi konsep strategi tiga jalur dirancang melalui hal-hal : Peningkatan pertumbuhan ekonomi di atas 6.5 persen per tahun melalui percepatan investasi dan ekspor. Pembenahan sektor riil untuk mampu menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru. Revitalisasi pertanian dan perdesaan untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan. Revitalisasi pertanian diartikan sebagai kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual Kegiatan pembangunan pertanian tahun 2005-2009
1. Program peningkatan ketahanan pangan
2. Program pengembangan agribisnis 3. Program peningkatan kesejahteraan petani. Pembangunan pertanian periode 2010- 2014, Kementerian Pertanian mencanangkan 4 target utama
1. Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.
2. Peningkatan Diversifikasi Pangan. 3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor. 4. Peningkatan Kesejahteraan Petani Kesimpulan
Perkembangan pertanian di Indonesia terdiri dari
REPELITA I hingga REPLITA VI dimulai pada masa orde baru, pada REPELITA ini dapat membuat Indonesia mencapai swasemba pangan. Setelah REPELITA perkembangan pertanian Indonesia melalui beberapa program dengan beberapa target utama, antara lain : Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, Peningkatan Diversifikasi Pangan, dll.