Anda di halaman 1dari 20

MASALAH RACUN DAN

KERACUNAN DALAM SEKTOR


INDUSTRI, RUMAH SAKIT , DAN
RUMAH TANGGA
Oleh: tim mfk RSIA Dian Pertiwi
Definisi Limbah Berbahaya dan
Beracun ( B3)
• Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, limbah merupakan sisa suatu
usaha dan/ atau kegiatan.

• Sedangkan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat atau
konsentrasinya, jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusakkan
lingkungan hidup, sehingga dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.
•Jenis Limbah Menurut Sumbernya

Jenis limbah B3 menurut sumbernya adalah, Limbah


B3 dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber
spesifik, dan Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,
tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk
yang tidak dapat memenuhi spesifikasi

• Karakteristik limbah B3
•Definisi racun
Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita
menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa.
Racun dapat berupa obat yang diminum dengan dosis yang
berlebihan, seperti misalnya obat penghilang rasa nyeri dan pusing
yang banyak dijual ditoko obat bebas, obat tidur dan lain-lainnya

•Pengertian Bahan Berbahaya dan


Beracun
adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan
debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan
bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan
bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau
meyebabkan kerusakan pada barang-barang.
Keracunan ( Intoksikasi )
Keracunan atau intoksikasi menurut
WHO adalah kondisi yang mengikuti
masuknya suatu zat psikoaktif yang
menyebabkan gangguan kesadaran,
kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi,
dan repon psikofisiologis.

Industri Rumah sakit


Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan, pasal 23 menyatakan bahwa upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit, atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Dan
rumah sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria
tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya
yang dapat menimbulkan dampak kesehatan baik
terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS
tersebut maupun pasien dan pengunjungnya.
Racun dan Keracunan pada sektor
industri rumah sakit

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan


inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif, dan
promotif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif
dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara
lain adalah sampah dan limbah medis maupun nonmedis yang
dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu
perhatian khusus. Sampah dan limbah rumah sakit dapat
mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, infeksius dan
juga radioaktif.
Lanjutan

Bentuk limbah klinis berdasarkan potensi yang terkandung di


dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Limbah benda tajam
2. Limbah infeksius
3. Limbah jaringan tubuh
4. Limbah sitotoksik
5. Limbah farmasi
6. Limbah kimia
7. Limbah radioaktif
8. Limbah plastik
Dampak Limbah Rumah Sakit

Limbah rumah Sakit bisa mengandung bermacam-macam


mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat
pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang.Limbah cair rumah
sakit dapat mengandung bahan organik dan anorganik yang
umumnya diukur dan parameter BOD, COD, TSS, dan lain-
lain.Sedangkan limbah padat rumah sakit terdiri atas sampah
mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan lain-lain.
Bahan Beracun Atau Yang
Mengakibatkan Infeksi Yang Terjadi Di
Ingkungan Rumah Sakit

1. Poisonous (Toxic) Substances


2. Harmful (Toxic) Substances
3. Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi
4. Radioactive
Bahan Kimia Rumah Tangga Yang Harus Dihindari
Ammonia

Terpentin

Grup Alkohol Larut

Sabun (Detergen)

Pewangi

Klorin

Mercuric Chloride

Triclosan

Formaldehyde

Phenol
Penyebab Terjadinya Keracunan Baik Pada Industri Rumah Tangga
Maupun Rumah Sakit

Individu yang berisiko mengalami keracunan, adalah


1.Individu yang menyimpan dan menggunakan bahan-bahan
kimia rumah tangga
2.Anak-anak yang berada di dalam persekitaran dimana
tersimpannya bahan-bahan kimia berkenaan di lingkungan
tempat tinggal
Keracunan Pada Sektor Industri

Masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:


1. Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang
berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
2. Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan
suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri
tersebut.
3. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat
pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
4. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global
Keracunan Bahan Logam/Metaloid
Pada Industrialis

Racun-racun logam dan metaloid beserta persenyawaannya-


persenyawaannya adalah timah hitam, air raksa,arsen,nikel,
chromium,berrylium,cadmium,vanadium dan fosfor. Logam-
logam atau metaloid-metaloid lain mungkin bila masuk kedalam
tubuh dan tidak menimbulkan keracunan, misalnya saja perak
yang masuk kedalam tubuh dan terkenal menyebabkan argryria,
tanpa menimbulkan gejala-gejala klinis suatu keracunan. Logam
logam yang bersifat racun itu akan berupa-rupa sifat
keracunannya tergantung dari persenyawaan kimianya, keadaan
wujud fisiknya, yaitu padat,cair,atau gas,valensi ikatannya, dan
port d’entreenya mamasuki tubuh pekerja (Dr.Suma’mur
P.K,M.Sc,dalam buku Higiene perusahaan dan keselamatan
kerja)
Keracunan Bahan Organik

bahan – bahan organik yaitu metil alkohol, etil alkohol dan diol.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat, sirlak, dan vernis
dalam sintesa bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol,
dan bahan anti beku. Pekerja – pekerja di industri demikian
mungkin sekali menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut
mungkin terjadi oleh karena menghirupnya, meminumnya atau
karena absorbsi kulit.
Metode pengelolaan terhadap
limbah b3 di industri

Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik,


biologi, maupun kimia sehingga menjadi
tidak berbahaya atau berkurang daya
racunnya.Setelah diolah limbah B3
masih memerlukan metode
pembuangan yang khusus untuk
mencegah resiko terjadi pencemaran.
Factor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
1. Sifat Fisik bahan kimia
2. Dosis (konsentrasi)
3. Pajanan bisa akut dan kronis
4. Pengeluaran
5. Distribusi

Tanda Dan Gejala Terjadinya Keracunan


Gejala gejala keracunan tersebut secara umum dapat
berupa gejala non spesipik dan spesipik, namun
kadang kadang sulit untuk menentukan adanya
keracunan hanya dengan melihat gejala gejala saja.
Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan telah
terjadi keracunan dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium.
Upaya Pencegahan dan pengelolaan limbah

Pencegahan secara preventif adalah


sebagai-berikut:
1. Management program pengendalian
sumber bahaya, yang berupa
perencanaan, organisasi, kontrol,
peralatan, dan sebagainya.
2. Penggunaan alat pelindung diri
(masker, kaca mata, pakaiannya
khusus,krim kulit, sepatu, dsb)
3. Ventilasi yang baik.
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang
baik dalam proses produksi, kontrol,
dan sebagainya
5. Membuat label dan tanda peringatan
terhadap sumber bahaya
6. Penyempurnaan produksi
7. Dll.
Usaha Mencegah Keracunan

Tempat kerja
Usaha usaha pencegahan keracunan perlu dilakukan di tempat
dimana bahan bahan kimia tersebut sering digunakan. Rumah
tangga merupakan salah satu tempat penggunaan produk
produk industri, sehingga perlu dilakukan langkah langkah
praktis untuk pencegahan terjadinya keracunan, disamping itu
pada tempat tempat kerja baik pada industri kecil ( home
industri ) maupun industri besar merupakan tempat utama
terdapatnya bahan bahan kimia baik sebagai bahan baku
maupun sebagai hasil produk dari industri yang siap diedarkan
kepada masyarakat Manajemen program pengendalian sumber
bahaya yang berupa perencanaan, organisasi, kontrol,
peralatan, dll
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai