PENDAHULUAN
Hiperekstensi kepala
Pertimbangkan SC pada keadaan :
Ada indikasi janin u/ akhiri persalinan : hipertensi, KPD
> 12 jam, fetal distress
Letak kaki
Ingin steril
Prognosis persalinan
Anak :
• Kematian bayi mencapai 30% karena faktor-faktor :
Prematuritas
• Penyebab sungsang sendiri : panggul sempit, plasenta
previa
• Hipoksia ( lahirkan kepala > 8 menit )
• Perdarahan otak ( kompresi kepala yg terlalu cepat )
• Gangguan dalam persalinan : tangan menjungkit, after
coming head
• Akibat tindakan penolong : fraktur, kerusakan saraf
leher, plexus brachialis
Prognosis persalinan
Ibu :
Laserasi cerviks ( pembukaan tidak sempurna )
1. Tahap mobilisasi :
mengeluarkan bagian terendah dari PAP
2.Tahap eksenterasi :
membawa bagian terendah ke fosa iliaka radius
rotasi > pendek
3.Tahap rotasi:
memutar bagian terendah janin ke kutub yang
dikehendaki.
4.Tahap fiksasi:
memfiksasi badan janin agar tidak memutar
kembali. (pemasangan gurita)
LETAK LINTANG
Keadaan janin melintang dalam uterus.
Etiologi :
Pemeriksaan fisik :
Habitus : kifosis, skoliosis dll.
Kemajuan persalinan yang berlangsung lama
tanpa disertai penurunan kepala dengan his
baik.
Pelvimetri klinik
Pemeriksaan penunjang
Pelvimetri Rx bahaya bagi janin.
JENIS KELAINAN
Kesempitan pada pintu atas panggul
Konjugata vera < 10 cm atau diameter transversa <
12 cm
Kesempitan pada pintu tengah panggul
Bila distansia interspina + diameter sagitalis posterior
< 13,5 cm atau diameter interspina iskiadika < 8 cm.
Kesempitan pada pintu bawah panggul
Jarang tanpa disertai kesempitan pada pintu
tengah panggul.
o
Bila arkus pubis < 90 , sehingga distansia tuberum
mengecil.
KOMPLIKASI
Maternal :
Partus lama dehidrasi, asidosis, infeksi intrapartum
Terbentuk lingkaran retraksi patologik (ruptura uteri
mengancam)
Penekanan jalan lahir oleh kepala janin gangguan
sirkulasi nekrosis fistula
Fetal :
Peningkatan risiko kematian perinatal
Risiko terjadi prolaps tali pusat
Moulage hebat pada kepala dapat mengakibatkan
perdarahan intrakranial.
Fraktur os parietal akibat penekanan oleh promontorium
DISTOSIA KELAINAN TRAKTUS GENITALIS
Vulva :
Edema
Stenosis vulva : akibat perlukaan & radang
episiotomi
Tumor/kista/abses
Vagina :
Stenosis vagina/septum vagina
Tumor vagina
Serviks uteri :
Disfungsional uteri karena parut pada serviks
Karsinoma serviks uteri
Uterus :
Mioma uteri
Ovarium :
Tumor ovarium : risiko pecah atau ruptur uteri
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. RKD
Pengkajian klien, biasanya klien pernah mengalami distosia
sebelumnya, biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti
hipertensi, anemia, panggul sempit, biasanya ada riwayat DM,
biasanya ada riwayat kembar dll.
b. RKS
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti :
Kelainan letak janin (lintang, sunsang dll) apa yang menjadi
presentasi dll.
c. RKK
Apakah dalamkeluarga ada yang menderita penyakit kelainan
darah, DM, eklamsi dan pre eklamsi
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Rambut tidak rontok, kulit kepala bersih tidak
ada ketombe.
b. Mata : Biasanya konjungtiva anemis
c. Thorak : Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis
pernafasan, biasanya ada bagian paru yang tertinggal saat
pernafasan
d. Abdomen : Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya
his kurang semenjak awal persalinan atau menurun saat
persalinan, periksa posisi, letak, presentasi dan sikap anak
normal atau tidak, raba fundus keras atau lembek,
biasanya anak kembar/ tidak, lakukan perabaab pada
simpisis biasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui
adanya distensi usus dan kandung kemih.
e. Vulva dan Vagina :
Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah
atau belum, edem pada vulva/ servik, biasanya
teraba promantorium, ada/ tidaknya kemajuan
persalinan, biasanya teraba jaringan plasenta
untuk mengidentifikasi adanya plasenta previa
f. Panggul :
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya
ada kelainan bentuk panggul dan kelainan
tulang belakang
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala
pada servik, partus lama, kontraksi tidak efektif
2. Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala
pada panggul, partus lama, CPD
3. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d
hipermetabolisme, muntah, pembatasan masukan
cairan
4. Resiko tinggi cedera maternal b/d kerusakan jaringan
lunak karena persalinan lama
5. Resiko tinggi infeksi b/d rupture membrane, tindakan
invasive
6. Cemas b/d persalinan lama
C. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d tekanan kepala pada servik, partus
lama, kontraksi tidak efektif
Ø Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi/ nyeri berkurang
Ø Kriteria : 1) Klien tidak merasakan nyeri lagi
2) Klientampak rilek
3) Kontraksi uterus efektif
4) Kemajuan persalinan baik
Intervensi :
a. Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji kontraksi uterus, hemiragic
dan nyeri tekan abdomen
Rasional : Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan,
penekanan kepala pada servik yang berlangsung lama akan
menyebabkan nyeri
Rasional : Ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat
memperberat derajat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan
takut nyeri
b. Kaji intensitas nyeri klien dengan skala nyeri
Rasional : Setiap individu mempunyai tingkat ambang nyeri yang
berbeda, denga skala dapat diketahui intensitas nyeri klien
c. Kaji stress psikologis/ pasangan dan respon emosional terhadap kejadian
d. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan aktivitas untuk
mengalihkan nyeri, Bantu klien dalam menggunakan metode relaksasi
dan jelaskan prosedur
Rasional :Teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi
rasa nyeri
e. Kuatkan dukungan sosial/ dukungan keluarga
Rasional : Dengan kehadiran keluarga akan membuat klien nyaman, dan
dapat mengurangi tingkat kecemasan dalam melewati persalinan,
klien merasa diperhatikan dan perhatian terhadap nyeri akan
terhindari
f. Kolaborasi :
a) Berikan narkotik atau sedative sesuai instruksi dokter
Rasional : Pemberian narkotik atau sedative dapat mengurangi nyeri
hebat
b) Siapkan untuk prosedur bedah bila diindikasikan
2. Resiko tinggi cedera janin b/d penekanan kepala pada panggul,
partus lama, CPD.
Tujuan : Cedera pada janin dapat dihindari
Kriteria : + DJJ dalam batas normal
+ Kemajuan persalinan baik
Intervensi :
a. Melakukan manuver Leopold untuk menentukan posis janin dan
presentasi
· Rasional : Berbaring tranfersal atau presensasi bokong memerlukan
kelahiran sesarea. Abnormalitas lain seperti presentasi wajah,
dagu, dan posterior juga dapat memerlukan intervensi
khusus untuk mencegah persalinan yang lama
b. Dapatkan data dasar DJJ secara manual dan atau elektronik, pantau
dengan sering perhatikan variasi DJJ dan perubahan periodic pada
respon terhadap kontraksi uterus
· Rasional : DJJ harus direntang dari 120-160 dengan variasi rata-rata
percepatan dengan variasi rata-rata, percepatan dalam
respon terhadap aktivitas maternal, gerakan janin dan
kontraksi uterus.
c. Catat kemajuan persalinan
· Rasional : Persalinan lama/ disfungsional dengan perpanjangan. Fase
laten dapat menimbulkan masalah kelelahan ibu, stress berat,
infeksi berat, haemoragi karena atonia/ rupture uterus.
Menempatkan janin pada resiko lebih tinggi terhadap
hipoksia dan cedera.
d. Infeksi perineum ibu terhadap kutil vagina, lesi herpes atau rabas
klamidial
· Rasional : Penyakit hubungan kelamin didapat oleh janin selama proses
melahirkan karena itu persalinan sesaria dapat diidentifikasi
khususnya klien dengan virus herpes simplek tipe II
e. Catat DJJ bila ketuban pecah setiap 15 menit
· Rasional : Perubahan pada tekanan caitan amnion dengan rupture atau
variasi deselerasi DJJ setelah robek dapat menunjukkan
kompresi tali pusat yang menurunkan transfer oksigen kejanin
f. Posisi klien pada posisi punggung janin
· Rasional :Meningkatkan perfusi plasenta/ mencegah sindrom hipotensif
telentang
D. Implementasi
E. Evaluasi