Anda di halaman 1dari 49

STRATEGI PENINGKATAN

STRATA

DESA DAN KELURAHAN


SIAGA AKTIF
Oleh :
Tenaga Promosi Kesehatan
Puskesmas Cianjur Kota
HUBUNGAN ANTAR PASAL DALAM
UU KESEHATAN No 36/2009

UU No 36 tentang KESEHATAN

Pasal 3: Pasal4
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk Setiap orang berhak atas
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
LANDASAN kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
kesehatan

KONVERGENSI agar terwujud derajat kesehatan masyarakat


yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis

Pasal 9
Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF

Kepmenkes 1529 Tahun 2010


tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif

3
ARTI KATA
Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki SIAGA
batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus Siap
urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat Sedia
setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam giat (bekerja,
sistem pemerintahan Negara
kesiapan mental berusaha)
Kesatuan Republik Indonesia. untuk memberi
respons segera
terhadap
UU No. 6 Tahun 2014 rangsangan yang
datang
SEORANG PEMIMPIN YANG SUKSES AKAN SELALU BERUSAHA UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG
PRAKTIS DAN KOMPETITIF UNTUK DITERAPKAN DALAM SITUASI DAN KONDISI YANG TEPAT.

SEORANG PEMIMPIN AKAN DIDENGAR DAN DIIKUTI ARAHANNYA APABILA RAKYATNYAMENGETAHUI


BAHWASANNYA PEMIMPINNYA TERSEBUT MENGETAHUI APA YANG HARUS DILAKUKANNYA
PENGERTIAN Penduduknya ...
• dapat mengakses pelayanan
kesehatan dasar
• mengembangkan UKBM
• melaksanakan surveilans
Desa dan berbasis masyarakat
• Melaksanakan kedaruratan
Kelurahan kesehatan dan
• Melaksanakan
Siaga Aktif penanggulangan bencana,
• penyehatan lingkungan
• menerapkan PHBS
…dari PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT,
maka TERBENTUK DESA DAN KELURAHAN SIAGA…

TUJUAN DESA dan


KELURAHAN SIAGA AKTIF

Mempercepat terwujudnya
Masyarakat desa dan kelurahan yang
PEDULI, TANGGAP dan MAMPU mengenali serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang DIHADAPI secara MANDIRI, sehingga
derajat kesehatannya meningkat
MANFAAT Desa dan Kelurahan SIAGA
2
1
Bagi Masyarakat: Bagi Kepala Desa/
MUDAH mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Dasar
Kelurahan:
bagi keluarga Meningkatnya STATUS KESEHATAN
Masyarakat

3 Bagi Tokoh Masyarakat/Ormas:


Meningkatnya UPAYA PEMBERDAYAAN dan PENGGERAKAN
masyarakat dibidang KESEHATAN
PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA DAN
KELURAHAN SIAGA AKTIF

1. Urusan wajib pemerintah Kabupaten dan Kota


2. Dukungan kebijakan di tingkat Desa dan Kelurahan
3. Integrasi dengan program pemberdayaan masyarakat

9
Unsur -Unsur
Desa/Kelurahan Siaga Aktif

10
LANGKAH
LANGKAH
PENGEMBANGAN
DESA dan
KELURAHAN
SIAGA AKTIF
KRITERIA
Suatu desa/kelurahan dapat dikatakan sebagai
desa dan kelurahan siaga aktif dengan adanya:

1. Forum desa/kelurahan yang membahas permasalahan


kesehatan setempat
2. KPM/Kader kesehatan DITUJUKAN UNTUK
3. Kemudahan akses pelayanan kesehatan MENINGKATKAN PERAN
4. Posyandu dan UKBM yang secara aktif SERTA AKTIF SELURUH
menyelenggarakan upaya kesehatan KOMPONEN MASYARAKAT
5. Dukungan dana dari Pemerintah desa dan sumber
lainnya, antara lain swadaya dan dunia usaha
6. Peran serta aktif masyarakat dan ormas
7. Peraturan kepala desa/Bupati/Walikota yang mendukung
8. Pembinaan PHBS rumah tangga
PENTAHAPAN DESA/ KELURAHAN SIAGA AKTIF
KRITERIA
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Forum Desa/ Kelurahan Ada, belum berjalan Berjalan, belum rutin Berjalan rutin setiap Berjalan setiap Bulan
setiap Triwulan Triwulan
2 Kader Pemberdayaan Minimal 2 orang Ada 3-5 orang Ada 6-8 orang Ada 9 orang atau lebih
Masyarakat
3 Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan Kesehatan Dasar
4 Posyandu & UKBM Posyandu Ya, UKBM Posyandu & 2 UKBM Posyandu & 3 UKBM Posyandu & 4 UKBM
lainnya tidak aktif lainnya aktif lainnya lainnya aktif
5 Dukungan dana untuk Ada dana dari Pemerintah Ada dana dari Pemerintah Ada dana dari Pemerintah Ada dana dari Pemerintah
kegiatan kesehatan di Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan dan Desa/ Kelurahan dan Desa/ Kelurahan dan
Desa/ Kelurahan Belum ada dana dari Satu sumber dana lainnya Dua sumber dana lainnya Dua sumber dana lainnya
sumber lain

6 Peran serta masyarakat Ada peran serta aktif Ada peran serta aktif Ada peran serta aktif Ada peran serta aktif
dan Organisasi masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
kemasyarakatan Tidak ada peran serta aktif Peran serta aktif satu Peran serta aktif satu Peran serta aktif satu
ormas ormas ormas ormas
7 Peraturan Kepala Desa/ Belum ada Ada. Belum direalisasikan Ada. Sudah direalisasikan Ada. Sudah direalisasikan
Bupati/ Walikota
8 Pembinaan PHBS di Rumah Pembinaan PHBS kurang Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal
Tangga dari 20% rumah tangga 20% rumah tangga yang 40% rumah tangga yang 70% rumah tangga yang
yang ada ada ada ada
PENTAHAPAN
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

Desa Siaga
Desa Siaga Desa Siaga Desa Siaga
Aktif
Aktif Pratama Aktif Madya Aktif Mandiri
Purnama
DATA STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
DI JAWA BARAT TAHUN 2018

2018
5.65

12.74
38.12

PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
42.70
CAKUPAN STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
TAHUN 2015 - 2018

99.00

98.00

97.00 99
96.00
97.65 2015
2016
95.00
96.0 2017
2018
94.00

93.00
94.03
92.00

91.00

2015 2016 2017 2018


PERKEMBANGAN STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
DI JAWA BARAT DARI TAHUN 2015 S.D 2018

60
53.62
49.15
KUALITAS
50 44.75
42.7
DATA?
38.12
40 35.29
32.49 2015

27.4 2016
30
2017
2018
20
14.00
9.42
10 5.95 5.65
12.74 4.47
10.20
4.28
0
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH DESA KELURAHAN SIAGA AKTIF BERDASARKAN STRATA
DI JAWA BARAT TAHUN 2016-2018
10,000
8846 8734 8932
9,000

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000
2159
2142
2,000 1483
1,000

PRA MA PUR MA PRA MA PUR MA PRA MA PUR MA


2016 2016 2017 2017 2018 2018

JUMLAH STRATA DESA KELURAHAN SIAGA AKTIF


, MESKIPUN PENINGKATAN 2017 KE 2018 HANYA 17 DESA.

PRA MA = GABUNGAN STRATA PRATAMA+MADYA


PUR MA = GABUNGAN STRATA PURNAMA+MANDIRI
DATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF TAHUN 2017 DAN 2018

NO KABUPATEN/KOTA STRATA DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF


PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI DESA/KEL SIAGA AKTIF
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 Kabupaten Bogor 75.12 63.68 21.20 28.51 3.00 6.21 0.69 1.61 100.00 100.00
2 Kabupaten Sukabumi 2.33 45.73 61.40 35.80 29.53 4.16 6.74 3.46 89.15 89.15
3 Kabupaten Cianjur 91.11 55 8.89 34.17 0.00 9.72 0.00 1.11 100.00 100.00
4 Kabupaten Bandung 35.02 2.50 34.18 77.14 20.25 11.79 10.55 8.57 84.64 100.00
5 Kabupaten Garut 80.88 61.09 16.67 35.07 2.45 2.71 0.00 1.13 92.31 100.00
6 Kabupaten Tasikmalaya 59.26 63.82 27.64 23.65 10.54 9.97 2.56 2.56 100.00 100.00
7 Kabupaten Ciamis 31.70 7.92 31.70 34.72 24.53 29.81 12.08 27.55 100.00 100.00
8 Kabupaten Kuningan 1.33 1.33 58.78 57.45 34.57 35.64 5.32 5.59 100.00 100.00
9 Kabupaten Cirebon 56.40 51.18 35.07 34.20 6.40 9.91 2.13 4.72 99.53 100.00
10 Kabupaten Majalengka 41.98 39.07 38.19 42.86 19.24 17.49 0.58 0.58 100.00 100.00
11 Kabupaten Sumedang 32.85 31.41 39.71 49.10 18.05 10.83 9.39 8.66 100.00 100.00
12 Kabupaten Indramayu 22.71 33.75 63.41 58.68 11.99 6.31 1.89 1.26 100.00 100.00
13 Kabupaten Subang 0.00 0 5.14 26.09 40.32 44.66 54.55 29.25 100.00 100.00
14 Kabupaten Purwakarta 69.27 64.58 27.60 32.29 2.08 2.08 1.04 1.04 100.00 100.00
15 Kabupaten Karawang 42.07 27.18 50.81 65.05 5.18 5.83 1.94 1.94 100.00 100.00
16 Kabupaten Bekasi 89.84 87.17 6.95 10.70 1.60 1.07 1.60 1.07 100.00 100.00
17 Kabupaten Bandung Barat 20.00 10.91 54.55 61.21 17.58 20 7.88 7.88 100.00 100.00
18 Kabupaten Pangandaran 51.61 43.01 45.16 53.76 3.23 3.23 0.00 0.00 100.00 100.00
19 Kota Bogor 20.59 19.12 66.18 63.24 13.24 13.24 0.00 4.41 100.00 100.00
20 Kota Sukabumi 0.00 0.00 84.85 66.67 3.03 12.12 12.12 21.21 100.00 100.00
21 Kota Bandung 64.24 0.66 25.17 91.39 6.62 5.30 3.97 2.65 100.00 100.00
22 Kota Cirebon 18.18 9.09 50.00 45.45 22.73 31.82 9.09 13.64 100.00 100.00
23 Kota Bekasi 75.61 82.14 24.39 5.36 0.00 10.71 0.00 1.79 73.21 100.00
24 Kota Depok 4.08 1.59 55.10 57.14 22.45 20.63 18.37 20.63 100.00 100.00
25 Kota Cimahi 0.00 0.00 73.33 66.67 20.00 26.67 6.67 6.67 100.00 100.00
26 Kota Tasikmalaya 56.52 73.91 23.19 20.29 14.49 5.80 5.80 0.00 100.00 100.00
27 Kota Banjar 0.00 4 32.00 40.00 60.00 48 8.00 8.00 100.00 100.00
JUMLAH 44.75 38.12 35.29 42.70 14.00 12.74 5.95 5.65 97.65 99.22
JUMLAH DESA : 360

/198 ds

123 ds/

35 ds/ 4 ds
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER
PHBS CENDERUNG
MENINGKAT, MESKIPUN RATA2
PENINGKATANNYA HANYA 2.6%.
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS KABUPATEN KOTA
DI JAWA BARAT 2018
90.0%
80.1% 78.4%
80.0% 75.2%
69.3% 67.8%
70.0% 66.9% 66.5% 66.3% 65.4% 65.9% 65.4%
64.6%
62.1% 61.8%
60.0% 59.4%
60.0% 56.5% 56.4% 55.1% 56.4% 54.9%
53.7% 53.6%
50.1% 49.9% 49.7% 49.6%
50.0%
41.9%
40.0%

30.0%

20.0%

10.0%

0.0%
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS
KABUPATEN KOTA MENURUT STRATA PHBS
DI JAWA BARAT 2018

BEKASI
KT BEKASI
KARAWANG

KT DEPOK
INDRANAYU
SUBANG
BOGOR
KT BOGOR PURWAKARTA
MAJALENGKA CIREBON
KT CIREBON
BANDUNG BARAT SUMEDANG

KT SUKABUMI KT CIMAHI
KT BANDUNG KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG
CIANJUR
Strata IV
CIAMIS
Strata III KT BANJAR
GARUT
KT TASIKMALAYA
Strata II
TASIKMALAYA
Strata I
PANGANDARAN
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS KABUPATEN KOTA DI JAWA BARAT 2016 -2018
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%

Th_2016 Th_2017 Th_2018

Terdapat 16 kabupaten kota dengan trend cakupan RT berPHBS meningkat (2016-2018), yaitu ;
Sukabumi, Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Sumedang, Karawang,
Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Majalengka satu satunya kabupaten yang mempunyai trend cakupan RT berPHBSnya menurun.
Bagaimana pembinaan PHBS nya?
Sedangkan 10 kabupaten kota lain fluktuatif / tetap. Bagaimana Pembinaan PHBS nya konsisten
kah?
NO KABKOTA 2015 2016 2017 2018
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER
1 KAB. BOGOR 45.1 57.1 55.4 53.9 PHBS KABUPATEN KOTA PROVINSI
2 KAB. SUKABUMI 36.1 48.4 49.0 49.9 JAWA BARAT,
3 KAB. CIANJUR 44.3 44.3 55.0 64.6
4 KAB. BANDUNG 43.7 44.5 53.6 56.4
2016 - 2018
5 KAB. GARUT 39.6 33.2 56.1 60.0
6 KAB. TASIKMALAYA 48.3 45.1 51.8 53.6
7 KAB. CIAMIS 47.7 44.1 45.3 49.6
8 KAB. KUNINGAN 60.1 62.3 63.4 66.3
9 KAB. CIREBON 52.7 56.0 58.5 62.1
10 KAB. MAJALENGKA 53.5 74.1 52.5 41.9
11 KAB. SUMEDANG 51.7 52.1 52.8 66.9
12 KAB. INDRAMAYU 75.3 53.8 64.2 49.7
13 KAB. SUBANG 64.1 65.9 59.2 66.5
14 KAB. PURWAKARTA 64.8 68.3 71.7 69.3
15 KAB. KARAWANG 52.7 49.9 52.9 55.1
16 KAB. BEKASI 59.5 62.7 64.9 65.4
17 KAB. BANDUNG BARAT 54.0 59.4 53.6 53.7
18 KAB. PANGANDARAN 51.1 51.4 65.5 56.5
19 KOTA BOGOR 63.4 64.0 59.0 65.4
20 KOTA SUKABUMI 37.6 40.5 54.3 65.9
21 KOTA BANDUNG 65.9 65.9 67.8 67.8
22 KOTA CIREBON 64.3 65.0 67.1 75.2
23 KOTA BEKASI 67.1 66.4 52.8 54.9
24 KOTA DEPOK 77.5 77.6 78.3 80.7
25 KOTA CIMAHI 37.2 52.2 52.2 56.4
26 KOTA TASIKMALAYA 46.6 48.5 49.2 59.4 PHBS
27 KOTA BANJAR 55.0 73.4 76.2 78.4
JAWA BARAT 54.16 55.9 58.1 61.8
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS KABUPATEN KOTA
DI JAWA BARAT 2018
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

10.0%
60.0%
69.3%

66.9%

66.3%
66.5%

65.9%
53.6%
56.5%
64.6%

49.9%

49.6%
65.4%

56.4%

67.8%

65.4%

59.4%

56.4%

54.9%
53.7%

75.2%
78.4%
49.7%

61.8%

80.1%
50.1%
55.1%
62.1%

41.9%
0.0%
KUNINGAN

CIAMIS
SUBANG

BOGOR
BEKASI
CIANJUR
CIREBON

SUKABUMI

JABAR

KT. DEPOK

KT. CIREBON
GARUT

KT. BANDUNG
KT. SUKABUMI

KT. CIMAHI
KT. BEKASI
PANGANDARAN
SUMEDANG

BANDUNG

BANDUNG BARAT
KARAWANG

MAJALENGKA
TASIKMALAYA

KT. BANJAR

KT. BOGOR
KT. TASIKMALAYA
PURWAKARTA

INDRAMAYU

Cakupan Rumah Tangga Ber PHBS TERTINGGI di wilayah administrasi kota dicapai oleh
KOTA DEPOK dan terendah KOTA BEKASI. Sedangkan untuK wilayah administrasi
kabupaten TERTINGGI dicapai oleh KAB. PURWAKARTA dan TERENDAH MAJALENGKA.
TIGA BELAS KABUPATEN KOTA dgn Cakupan Rumah Tangga Ber PHBS LEBIH TINGGI
Purwakarta,
dari capaian Sumedang,
JAWA BARAT Subang,
61.8%,Kuningan,
yaitu : Bekasi, Cianjur, Cirebon, Kota Depok, Kota
Banjar, Kota Cirebon, Kota Bandung, Kota Sukabumi dan Kota Bogor. SEPULUH kabupaten
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS
KABUPATEN KOTA MENURUT CAPAIAN PROVINSI
DI JAWA BARAT 2018

BEKASI
KT BEKASI
KARAWANG

KT DEPOK
INDRAMAYU
SUBANG
BOGOR
KT BOGOR PURWAKARTA
MAJALENGKA CIREBON
KT CIREBON
BANDUNG BARAT SUMEDANG

KT SUKABUMI KT CIMAHI
KT BANDUNG KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG
CIANJUR

CIAMIS

GARUT KT TASIKMALAYA KT BANJAR

TASIKMALAYA
CAPAIAN JABAR 2018 = 61.8%
PANGANDARAN

>JABAR <JABAR
PERBANDINGAN INDIKATOR RT berPHBS TAHUN 2017 DENGAN 2018

CAKUPAN HASIL
PENDATAAN PHBS 2017
DENGAN 2018

CAKUPAN INDIKATOR RUMAH TANGGA BER PHBS PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017
RELATIF SAMA
2018 :
DUA INDIKATOR
TIDAK MENCAPAI 80% :
1. ASI EKSKLUSIF
2. TIDAK MEROKOK

T CAKUPAN INDIKATOR RUMAH TANGGA BER PHBS PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
100%
90%
80%
70%
60% N T N N N N N N N
50%
40% 83.2% 84.3% 89.5% 84.6% 81.6% 82.4% 85.6% 87.3%
30% 68.7% 58.0%
20%
10%
0%

Linakes Asi-Ek By ditimbang SAB CTPS JAGA PJB Kom Sabu Aktf Fsk Tdk Mrokok
BerPHBS Tdk BerPHBS
PERBANDINGAN INDIKATOR RT berPHBS DENGAN PROGRAM/ RISKESDAS
CAKUPAN INDIKATOR RUMAH TANGGA BER PHBS PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40% 83.2% 84.3% 89.5% 84.6% 81.6% 82.4% 85.6% 87.3%
30% 68.7% 58.0%
20%
10%
0%

Linakes Asi-Ek By ditimbang SAB CTPS JAGA PJB Kom Sabu Aktf Fsk Tdk Mrokok
BerPHBS Tdk BerPHBS
CAKUPAN HASIL PENDATAAN PHBS 2018
DENGAN CAKUPAN PROGRAM/RISKESDA
CAKUPAN INDIKATOR PROGRAM/RISKESDAS SESUAI INDIKATOR RUMAH TANGGA BER PHBS
RELATIF TIDAK SAMA PROVINSI JAWA BARAT 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50% 97.45
40% 88.20
76.05 76.80 70.70
30% 57.19 66.50
20% 49.80
10%
31.20 4.50
0%

Linakes (P) Asi-Ek (P) By ditimbang SAB (P) CTPS ® JAGA ® PJB ® Kom Sabu ® Aktf Fsk ® Tdk Mrokok ®
(P)
PERILAKU+ PERILAKU-
DESA ALOKASIKAN DANA DESA UNTUK UKBM 2018
100%
8.6 4.8 4.0 3.8 3.6 3.2 2.8 2.5
90% 18.2 10.9
80% 34.0 30.0
70% 60.4
60% 73.5 68.3
50%
40%
30%
20%
10%
0%

% SUDAH % BELUM

81.8 % Desa di JAWA BARAT


sudah mengalokasikan Anggaran Dana Desa nya untuk
12 Kab dengan cakupan > 90 %.
Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta,
kegiatan Pemberdayaan Masyarakat/ UKBM. Bogor, dan Indramayu masih <90%
SRTATEGI PENINGKATAN STRATA

FILE: EVALUASI PROMKES 2017.PPTX


KEBIJAKAN UMUM (1)
1. UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025  arah pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.
2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan  memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
UU No 36 tahun 2009 tentang KESEHATAN :

• pasal 1 (1)  Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.

• pasal 11  Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,


mempertahankan dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya

34
KEBIJAKAN UMUM (2)
3. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah  Pemberdayaan
masyarakat (pusat, provinsi dan kab/kota)
• Pembagian urusan bersama  Pemberdayaan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota
• Standar Pelayanan Minimal di Provinsi dan Kabupaten/ Kota

4. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa  Kewenangan Desa al.


pemberdaayan masyarakat desa
KEBIJAKAN UMUM (3)

•PERAN SERTA DUNIA USAHA (CSR)


5. Undang-undang 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (khususnya
pasal 74) dan Peraturan Pemerintah no. 47/ 2012 yang mengatur tentang
kewajiban perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab sosial dan juga
menjadi faktor pendorong meningkatnya sumbangan perusahaan
KEBIJAKAN UMUM (4)
6. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Undang-Undang
Desa :
• Dana desa  pemberdayaan masyarakat desa 
pembiayaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan
Posyandu
7. PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN :
Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
KEBIJAKAN UMUM (5)

8. Perpres No 72 tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional.

Fokus pembangunan kesehatan:


Pemberdayaan masyarakat
Upaya Kesehatan (Promotif-preventif, kuratif
dan rehabilitatif)
KEBIJAKAN TEKNIS

1. Permenkes No. 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan


Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas)  Promosi kesehatan sebagai program
esensial UKM
3. Peraturan Menteri Pemerintah Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor
5 tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2015 : Prioritas penggunaan untuk pelayanan dasar, al. Psl 6
: pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes; pengelolaan
dan pembinaan Posyandu;
•Psl 11 : Penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup
bersih dan sehat;

Kebijakan Teknis Nasional
• Peraturan Menkes RI No. 2269 tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan PHBS
• Kepmenkes RI no. 1529 tahun 2010 tentang Pedoman Pengembangan Desa dan
KelurahanSiaga Aktif
• PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF SEBAGAI SARANA PEMBINAAN PHBS (ADA
PERAN ANGGOTA FORUM DI DALAMNYA

Promkes Jabar Maret 2011 40


•UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

• Pasal 18  Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan


mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

• Pasal 62  Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan


menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit.

41
Kebijakan Provinsi Jawa Barat
terkait PHBS
• KepGub Jabar No. 440.05/Kep.820-Yansos/ 2009
• Ttg Tim Pembina Gerakan Sadar PHBS
• Nota Kesepahaman antara Pemprov Jabar
• dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan
• Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jabar
• Tahun 2009 tentang: Gerakan Sadar PHBS
• SE Gubernur No. 440/15/Yansos tgl 11 Maret 2009
• ttg Larangan Merokok di ruangan dan atau di tempat kerja
• KepGub Jabar No.1312- Yansos Tahun 2010
• ttg Tim Koord Pembina Kab Kota Siaga
42
22 ORMAS : •PHBS
1. PBNU
•Kesehatan Lingkungan
2. Muslimat NU
3. Fatayat NU
•Pencegahan Penyakit
4. PP Muhammadiyah Menular dan PTM
5. Aisyiyah •Kesehatan Ibu dan Anak
6. Persis •Keluarga Sadar Gizi
7. Pemudi Persis
•Penguatan Kelompok
8. Al Hidayah
9. KOWANI
Berbasis agama Pembinaan
10. PERWANAS
11.Dharma Wanita
MoU Kesehatan keluarga
dan masyarakat
12. APPI •Usaha Kesehatan Sekolah
13.PHDI
Pengembangan Poskesdes/
14.Walubi
15.PGI
Desa Siaga
16.Perdhaki •Kesehatan Reproduksi
17.Pelkesi •Penyebarluasan pesan
18.Kwarnas GP pesan kesehatan melalui
19.Pemuda Muhamadiyah
perangkat organisasi
20.Jannur
21.DMI
secara berjenjang
22.HMI •Pembinaan kesehatan 43
43
 DANA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT - berbagai
bentuk (beras perelek, tabulin, dll…..)

 Dana pemberdayaan (Dana Desa) Saling mengisi,


stimulan,
optimalkan
 Dana BOK

FILE: EVALUASI PROMKES 2017.PPTX


SUMBERDAYA LAIN
• Qoriyah Thoyyibah : Desa Siaga
• Karang Taruna
• Tokoh Agama- vs Poskestren
• Tokoh Masyarakat
• Pangkalan SBH
KE S IMP ULAN
• Masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh sektor Kesehatan
saja, memerlukan dukungan dan peran aktif L S, Swasta dan Ormas
serta masyarakat
• Integrasi Indikator Promosi Kesehatan RPJMN 2015-2019 dengan
RPJMD
TINDAK LANJUT
1.Menindaklanjuti kebijakan yang sudah ada, dengan kebijakan sesuai
lokal spesifik
2.Ajak masyarakat untuk bekerja bersama
3.Feedback kepada masyarakat. ( cakupan bidang kesehatan )
4.Lakukan minimal 2 (dua) kali rapat musyawarah desa/kelurahan
bidang kesehatan dalam setahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai