Anda di halaman 1dari 45

OLEH :

EVA TRISNA MURNI,SKM


KASI KIA
TGL 19 MARET 2015
PROGRAM KESEHATAN ANAK &
INDIKATOR DAN DO

2
Kebijakan Programkelangsungan hidup anak
1. Meningkatkan
2. Meningkatkan kualitas hidup anak
3. Meningkatkan perlindungan kesehatan anak

Kebijakan Penganggaran
a. Penyusunan NSPK (pusat)
b. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan
c. Penguatan kapasitas fasyankes (pengadaan sarana prasana)
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Advokasi, sosialisasi, fasilitasi, konsultasi, koordinasi dan bimtek
f. Surveilans/ sistim informasi
ISU STRATEGIS
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU, BAYI, ANAK BALITA &
PRASEKOLAH, ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA, USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA
PENINGKATAN STATUS GIZI MASYARAKAT DAN PENCEGAHAN MASALAH GIZI
ARAH KEBIJAKAN
MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BAYI, ANAK
BALITA & PRASEKOLAH, ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
SASARAN
MENINGKATNYA PELAYANAN MENINGKATNYA YAN KES MENINGKATNYA YAN KES BAGI
MENINGKATNYA KUALITAS
KES ANAK BALITA DAN PRA BAGI ANAK USIA SEKOLAH ANAK YANG MEMBUTUHKAN
PELAYANAN KES BAYI
SEKOLAH DAN REMAJA PERLINDUNGAN KHUSUS

Penyusunan NSPK Yan Kes Penyusunan NSPK Yan Kes Penyusunan NSPK Yan Kes Penyusunan NSPK Yankes
bayi anak balita dan prasekolah Anak Usia Sekolah & Remaja Anak dg Perlind Khusus
Peningkatan kapasitas petugas Peningkatan kapasitas petu
Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas kesehatan kesehatan remaja dalam gas kes Yankes Anak dg
nakes dalam yankes bayi petugas kes dalam Yan Kes Yan Kes Anak Usia Sekolah dan
anak balita dan prasekolah Perlind Khusus
dan skrining bayi baru lahir Remaja
Penguatan kapasitas
Penguatan kapasitas Penguatan kapasitas Penguatan fasyankes fasyan kes dalam Yankes
fasyankes dalam fasyankes dalam Yan Kes anak termasuk obat dan alat utk Anak dg perlind khusus
pelayanan kes bayi balita dan prasekolah yankes AUSREM
Media KIE terhadap anak
Media KIE pada Mredia KIE ttg Kes Anak Balita Media KIE yankes Anak Usia
dg perlind khusus
Kesehatan Bayi dan Prasekolah Sekolah dan Remaja

Advokasi, Sosialisasi,
Advokasi, Sosialisasi, Adv, Sos, konsultasi, Advokasi, Sosialisasi,
fasili-tasi, konsultasi ,
fasilitasi, konsultasi dan fasilitasi, dan bimtek Yan Kes fasilitasi, konsultasi dan
bimtek Yan Kes anak dg
bimtek Kesehatan Bayi A Ba.lita &Prasekolah bimtek Yan Kes AUSREM
perlind khusus
Penguatan SIM & Penguatan SIM & Survailance Kes Penguatan SIM Kes Anak Penguatan SIM Kes anak dg
Survailance Kes Bayi DITJEN GIZIKIA
A. Balita dan 2014
prasekolah Usia Sekolah dan Remaja perlind khusus
Pelaksanaan Kebijakan Program

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN DIREKTORAT BINA KESEHATAN


ANAK TAHUN 2015-2019

TARGET TAHUN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
NO
(IKK)
Basel 2015 2016 2017 2018 2019
ine
1. Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30 40 50 55 60
kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X
(RPJMN, Renstra)
2 Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 54% 50 55 60 65 70
kesehatan untuk peserta didik kelas I (Renstra) (2014

4 Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 21% 25 30 35 40 45


kesehatan Remaja (Renstra)
INDIKATOR OUTPUT
DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK TAHUN 2015-2019

TARGET TAHUN
NO INDIKATOR OUTPUT
2015 2016 2017 2018 2019

1 Puskesmas yang 78 % 81 % 84 % 87 % 90 %
melaksanakan pelayanan
Neonatal Esensial sesuai
standar

2 Puskesmas yang
melaksanakan
Stimulasi Deteksi dan 70 % 75 % 80 % 85 % 90 %
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
3 Kabupaten/Kota yang memiliki
minimal 4 Puskesmas
melakukan pelayanan
30 % 40 % 55 % 70 % 85 %
tatalaksana kasus kekerasan
terhadap anak (KtA)
INDIKATOR OUTPUT
DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK TAHUN 2015-2019

TARGET TAHUN
NO INDIKATOR OUTPUT
2015 2016 2017 2018 2019

1 Puskesmas yang 78 % 81 % 84 % 87 % 90 %
melaksanakan pelayanan
Neonatal Esensial sesuai
standar

2 Puskesmas yang
melaksanakan
Stimulasi Deteksi dan 70 % 75 % 80 % 85 % 90 %
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
3 Kabupaten/Kota yang memiliki
minimal 4 Puskesmas
melakukan pelayanan
30 % 40 % 55 % 70 % 85 %
tatalaksana kasus kekerasan
terhadap anak (KtA)
Angka Kematian Neonatus, Bayi dan Balita (SDKI 1991 -2012)

MDGs
2015

Penurunan
Kematian
neonatal
stagnan

Indicators Number of Death


Peryear Perday Perhour
Neonatal mortality (0-28 day) 19/1000 livebirth 95.301 261 11
Infant mortality (0-12 months 32/1000 livebirth 160.680 440 18
Underfive mortality (0-59 mo) 40/1000 livebirth 201.520 552 23
Indikator kesehatan anak dalam pencapaian
MDG 4

1.Kunjungan Neonatal :
- KN 1
- KN lengkap
2. Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
3. Kunjungan Bayi
4. Pelayanan anak balita
SDKI 2007
AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup,
AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup,
AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup,
AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup

Millenium Development Goals/MDGs, 2000


 AKI turun 3/4 dalam kurun waktu 1990-2015
 AKB dan AKABAturun 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015.

Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk tahun


2015  menurunkan
 AKI menjadi 102/100.000 KH,
 AKB dari 68 menjadi 23/1.000 KH,
 AKABA dari 97 menjadi 32/1.000 KH
Strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh
pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun 1985 pemerintah
merancang Child Survival (CS)
 untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut diatas telah
sejalan dengan Grand Strategi DEPKES tahun 2004.
Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) terdiri
dari 3 pesan kunci dan 4 strategi.
Tiga pesan kunci MPS adalah :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih.
2. Setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
Empat strategi MPS adalah :
1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan
Bayi dan Balita di tingkat
dasar dan rujukan.
2. Membangun kemitraan yang efektif.
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat.
4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan, Monitoring dan
informasi KIA.
Rencana Strategi Child Survival (CS) terdiri dari 3 pesan
kunci dan 4 strategi.
Tiga pesan kunci CS adalah:
1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan dasar
paripurna.
2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.
3. Setiap bayi dan balita tumbuh dan berkembang secara optimal.
Empat strategi CS adalah:
1. Peningkatan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu,
BBL dan balita yang berkualitas berdasarkan bukti ilmiah
2. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama
LP/LS dan mitra lainnya dalam melakukan advokasi untuk
memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta
memantapkan koordinasi perencanaan kegiatan MPS dan
child survival.
3. Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui
kegiatan peningkatan pengetahuan untuk menjamin
perilaku yang menunjang kesehatan ibu, bayi baru lahir
dan balita serta pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
tersedia.
4. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyediaan
dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir
dan balita.
Pelayanan Kesehatan Bayi

Yankes sesuai 1. Pemb imunisasi dasar


standar oleh Nakes 2. SDIDTK
kepada Bayi
Kunj.
3. Pemb Vit A 100.000 IU
minimal 4 (6-12 bl)
kali
4. Pemb ASI Eksklusif,
Satu kali pd umur 29 hari - 2 bulan,
MP-ASI, Buku KIA
Satu kali pada umur 3-5 bulan,
Satu kali pada umur 6-8 bulan, 5. Penanganan kasus
Satu kali pada umur 9-11 bulan.
rujukan

Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat


Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Yankes sesuai 1. Pemantauan pertumbuhan


standar oleh min 8 kl tercatat dd buku
Nakes kepada KIA (BB,TB)
Balita
2. SDIDTK 2 kl dalam setahun
3. Pemb Vit A 200.000 IU 2
kl/th
4. Kepemilikan &
pemanfaatan Buku KIA
5. Yan MTBS sesuai standar
Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat
Lansia
Continuum of Care Pelayanan bagi
anak SMP/A & • Kualitas
remaja • Degenerasi

• Kespro remaja
Pelayanan • Konseling:
bagi anak SD Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayanan • Fe
bagi balita
•Penjaringan
Pelayanan •Bln Imunisasi Anak
Persalinan,
bagi bayi Sekolah
nifas & •Upaya Kes Sklh
Pemeriksaan neonatal •PMT
Kehamilan • Pemantauan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
PUS & WUS • ASI eksklusif • PMT
• Imunisasi dasar
lengkap
Rapor
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini Kesehatan
• Pemberian makan
• Buku KIA • Vit K 1 inj
• Penimbangan Buku ku
• ANC terpadu • Imunisasi Hep B
• Vit A
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu KIA
• Konseling • MTBS
• Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
• Pelayanan KB
• PMT ibu hamil • KB pasca persalinan
• PKRT
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
KELUARGA MASYARAKAT dan PELAYANAN
LINTAS SEKTOR KESEHATAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N),


perkembangan sesuai umur
1. Mempraktekkan:
a.Pemberian ASI eksklusif
serta MP-ASI BGM, Gizi buruk,
b.Pemberian gizi seimbang POSYANDU
c.Pemeliharaan kesehatan mslh perkembangan,
• Penimbangan balita sakit (Integrasi)
d.Pola asuh & stimulasi balita (D)
perkembangan emua • Konseling
e.Perlindungan anak Balita • Suplementasi
2. Memantau pertumbuhan dan Punya Gizi kurang,
perkembangan anak gizi BB Tidak
3. Menggunakan garam KMS • YANKES, naik, perlu
beryodium deteksi Puskesmas
stimulasi
4. Memanfaatan pekarangan intervensi dini
5. Meningkatkan daya beli perkembangan
RS
KELUARGA MISKIN • PMT pemulihan
6. Menerima bantuan pangan • Stimulasi fisik-
darurat; psikososial
a. PMT balita, ibu hamil
b. Raskin
TFC, TPA, KB, BKB, PADU
comprehensive home care
17
PELAYANAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN
NEONATAL
Saat lahir Hari ke-1 (KN1) Hari ke-3(KN II) 8-28 hari (KN III)
Petugas: Petugas: Petugas: Petugas:
•Manajemen • Kunj Neonatal 1 • Kunj Neonatal 2 Kunj Neonatal 3
Asfiksia menggunakan menggunakan menggunakan
BBL/Resusitasi MTBM MTBM MTBM
•Pemeriksaan • Konseling • Konseling •Konseling
segera setelah perawatan bayi perawatan bayi perawatan bayi baru
lahir baru lahir, ASI baru lahir, ASI lahir, ASI eksklusif
•Inisiasi eksklusif eksklusif •Penanganan dan
menyusu dini • Vit K1 & Hep B • Penanganan dan rujukan kasus
•Cegah injeksi (utk bayi rujukan kasus •AMP
hipotermi lahir bkn dg nakes) • AMP Keluarga:
•Cegah infeksi • Penanganan dan Keluarga: Buku KIA
•Vit K1 injeksi rujukan kasus Buku KIA Perawatan neonatus
• AMP
•Hep B 1 injeksi Perawatan neonatus
•Penanganan Keluarga: Buku KIA
gawat darurat Perawatan neonatus
•Rujukan kasus
•AMP
Keluarga: Buku
KIA
PELAYANAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BAYI & BALITA

Bayi 1 – 11 bulan Anak balita 1 – 4 tahun

Petugas: Petugas:
•Vaksinasi lengkap • Vit A setahun 2 kali
•Vit A 1 x umur 6 bln • MTBS
•MTBS • SDIDTK
•SDIDTK • AMP
•AMP • Penanganan dan rujukan
•Penanganan dan rujukan kasus kasus
•Pembinaan posyandu • Pembinaan posyandu

Keluarga: • Pembinaan anak prasekolah

Buku KIA, ASI eksklusif 6 bln Keluarga:


ASI + MPASI 6 - 11 bulan Buku KIA, ASI sampai 2 tahun
Perawatan & stimulasi tumbuh Makanan gizi seimbang
kembang Perawatan & stimulasi tumbuh
kembang
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI OPERASIONAL

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)


sesuai standar

Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (umur 6
jam - 48 jam) yang memperoleh pelayanan sesuai
standar meliputi:
- pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
- perawatan tali pusat,
- konseling, ASI dan tanda bahaya,
- pemberian imunisasi HB 0 dan vitamin K1, jika belum
diberikan saat lahir.
Cara Perhitungan Cakupan KN1
Jumlah bayi baru lahir yang telah mendapatkan 1 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal pada umur 6 - 48 jam
sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
__________________________________________________ x 100%
seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama

Sumber Data
1) SIMPUS (Kohort bayi, LB3, PWS-KIA)
2) SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta.

Perhitungan cakupan
Register kohort bayi.
Cakupan Pelayanan Neonatus
Lengkap
• Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali
dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1
kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari
ke 8 – hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
• Menggambarkan efektifitas dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal
• Rumus :
Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal 3 kali yaitu 1 kali pada
masa 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28
hari setelah lahir sesuai standar
X 100 %
Seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja dalam satu tahun
yang sama
Cakupan Neonatus dengan
Komplikasi yang ditangani
• Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani oleh tenaga kesehatan yang terlatih sesuai
standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
• Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana
pelayanan kesehatan dalam menangani kasus
kegawat daruratan Neonatal, yang kemudian ditindak
lanjuti sesuai dengan kewenangannya atau di rujuk Ke
tingkat pelayanan yang lebih tinggi
• Rumus :
Jumlah neonatus dgn komplikasi yg tertangani sesuai X 100 %
standar
15% X sasaran bayi dalam satu tahun
Neonatus dengan komplikasi :
 Neonatus yang mengalami : Asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr
), sindroma gangguan pernapasan, kelainan
kongenital
 Masuk dalam klasifikasi kuning dan merah
dengan pemeriksaan algoritme MTBM pada saat
kunjungan neonatal
- infeksi bakteri lokal
- diare dehidrasi ringan/sedang
- ikterus
- berat badan rendah menurut umur dan/atau
masalah pemberian ASI.
Cakupan Kunjungan Bayi
• Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi post neonatal
(29 hari-11 bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
• Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
• Rumus :
Jumlah bayi post neonatal memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun
waktu satu tahun
K By = x 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah dalam kurun
waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan bayi meliputi :
Pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4,
Campak)
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) bayi
Pemberian Vitamin A bayi
Penyuluhan perawatan kesehatan bayi (ASI eksklusif, dll)

Waktu pemberian pelayanan kesehatan bayi :


 Satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan,
 Satu kali pada umur 3-5 bulan,
 Satu kali pada umur 6-8 bulan,
 Satu kali pada umur 9-11 bulan.
Cakupan pelayanan anak balita
Jml anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali X 100 %
Jumlah anak Balita

 Adalah anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh


pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 4 x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian
vitamin A 2 x setahun

 Merupakan Indikator SPM


PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KES
PESERTA DIDIK KELAS VII DAN X

 Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada Peserta Didik kelas 7


SMP/MTs DAN 10 /SMA/SMK/MA di wilayah kerja puskesmas tersebut minimal
pemeriksaan status gizi (Tinggi Badan, Berat Badan) tekanan darah, tajam penglihatan
dan tajam pendengaran
 Peserta didik yg ditemukan mempunyai penyakit/gangguan/kelainan ditangani/dirujuk
ke puskesmas atau rumah sakit
 Pelaksanaan penjaringan kesehatan diupayakan dilakukan kepada seluruh
SMP/MTs/SMA/SMK/MA pada peserta didik kelas 7 dan 10
 Pelaksanaan penjaringan kesehatan dilaksanakan di sekolah atau di puskesmas mulai
awal tahun ajaran sampai tahun ajaran tersebut berakhir
 Pada saat melaksanakan penjaringan kesehatan juga dapat dilakukan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, intelegensia, kespro, kesehatan mental, dan pelayanan
kesehatan lainnya seperti penyuluhan, pemberian tablet besi, pemberian obat cacing, dan
lainnya
Cara Menghitung
Presentase PKM
Jumlah PKM yang melaksanakan penjaringan siswa kls 7 SMP/MTs dan
melaksanakan
10 SMA/SMK/MA di suatu wilayah dalam 1 tahun
penjaringan = x 100%
kesehatan peserta Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun
didik kelas 7 dan 10 waktu satu tahun yang sama

Pembilang
Jumlah PKM yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 7 SMP/MTs dan 10
SMA/SMK/MA di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.

Penyebut
Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Satuan ukuran
Persentase (%)
Sumber data
SIMPUS LB 4
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KES
PESERTA DIDIK KELAS 1

 Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada Peserta Didik kelas 1 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) di wilayah kerja puskesmas tersebut minimal
pemeriksaan status gizi (Tinggi Badan, Berat Badan), pemeriksaan gigi, tajam
penglihatan dan tajam pendengaran
 Peserta didik yg ditemukan mempunyai penyakit/gangguan/kelainan ditangani/dirujuk
ke puskesmas atau rumah sakit
 Pelaksanaan penjaringan kesehatan diupayakan dilakukan kepada seluruh sekolah dasar/
madrasah ibtidaiyah pada peserta didik kelas I
 Pelaksanaan penjaringan kesehatan dilaksanakan di sekolah atau di puskesmas mulai
awal tahun ajaran sampai tahun ajaran tersebut berakhir
 Pada saat melaksanakan penjaringan kesehatan juga dapat dilakukan pemeriksaan
intelegensia, kespro, kesehatan mental, dan pelayanan kesehatan lainnya seperti
penyuluhan, pemberian tablet besi, pemberian obat cacing, BIAS dan lainnya
Cara Menghitung
Presentase PKM
Jumlah PKM yang melaksanakan penjaringan siswa kls 1 SD/MI di
melaksanakan
suatu wilayah dalam 1 tahun
penjaringan = x 100%
kesehatan peserta Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun
didik kelas 1 waktu satu tahun yang sama

Pembilang
Jumlah PKM yag melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1 di satu
SD/MI di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.

Penyebut
Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Satuan ukuran
Persentase (%)
Sumber data
SIMPUS LB 4
PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
KEGIATAN KESEHATAN REMAJA

 DO :
Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan remaja memenuhi kriteria:

- Memiliki tenaga kesehatan terlatih pelayanan kesehatan peduli remaja


- Memiliki pedoman kesehatan remaja
- Melakukan pelayanan konseling pada remaja

Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja mengukur


upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan untuk remaja
PELAYANAN KESEHATAN REMAJA

Persentase Jumlah puskesmas menyelenggarakan


Puskesmas yg kegiatan kes remaja sesuai kriteria di
Menyelengga suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
= X 100%
ran Kegiatan
Jumlah seluruh puskesmas di suatu
Kesehatan
Remaja wilayah kerja dalam 1 tahun

Cara Perhitungan
1. Pembilang :
Jumlah puskesmas memenuhi kriteria menyelenggarakan kegiatan Kesehatan
Remaja di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
2. Penyebut :
Jumlah seluruh puskesmas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama

3. Ukuran/Konstanta :
Persentase (%)

4. Sumber data:
SIMPUS LB 4
Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan
Neonatal Esensial sesuai standar

Puskesmas yang memberi pelayanan kesehatan esensial


pada bayi baru lahir (usia 0-28 hari) sesuai standar dalam
kurun waktu tertentu.

 Indikator ini mengukur kesiapan puskesmas yang mampu


melaksanakan pelayanan kesehatan neonatal esensial ditinjau dari
ketersediaan SDM (bidan/perawat/dokter), alat pemeriksaan fisik dasar,
obat (vaksin HB0, tetrasiklin salep mata, Vit K injeksi), dan formulir
BBL/MTBM
Cara Perhitungan

Jumlah puskesmas yang melaksanakan


Persentase pelayanan kesehatan neonatal esensial
Puskesmas yang sesuai standar dalam kurun waktu tertentu
melaksanakan
pelayanan
= X 100%
kesehatan
Neonatal Jumlah seluruh puskesmas dalam kurun
Esensial sesuai waktu yang sama
standar

Sumber Data
1) Buku KIA,
2) Register Kohort Bayi,
3) Formulir Bayi Baru Lahir
4) Formulir MTBM
Persentase puskesmas yang melaksanakan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
A. Definisi Operasional
1) Persentase puskesmas yang melaksanakan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) adalah Puskesmas yang memberi pelayanan
SDIDTK pada Balita dan Anak Pra sekolah sesuai standar di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun.
2) Balita adalah anak usia 0 – 59 bulan.
3) Anak Pra sekolah adalah anak usia 60 - 72 bulan.
3) Pelayanan SDIDTK pada Balita dan Anak Pra sekolah sesuai standar adalah
pelayanan Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 2 kali pertahun.
4) Dalam melaksanakan SDIDTK, Puskesmas melaksanakan jejaring dengan
institusi yang melakukan pelayanan anak usia dini seperti TK/RA, Kelompok
Bermain, Tempat Penitipan Anak dan Satuan PAUD sejenis.
5) Pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
dilakukan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) yang
meliputi motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian; Tes Daya Dengar (TDD); Tes Daya Lihat (TDL).
5) Jika ada keluhan atau kecurigaan pada perilaku anak, maka
dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme
serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Intervensi dini dilakukan bila ditemukan penyimpangan atau
gangguan perkembangan. Jika setelah dilakukan intervensi dini tidak
ada perbaikan, maka dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan
yang lebih memiliki kompetensi atau ke fasilitas kesehatan rujukan.
Rujukan dilakukan secara berjenjang.
SDM yang melaksanakan SDIDTK selain tenaga kesehatan adalah
Pendidik TK/RA, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak dan
Satuan PAUD sejenis yang telah dilatih SDIDTK.
Bila pelaksana SDIDTK non tenaga kesehatan menemukan
penyimpangan, segera dirujuk ke tenaga kesehatan.
B. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan kesehatan sesuai standar adalah Pelayanan Stimulasi
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 2 kali pertahun (setiap 6
bulan)

C. Sumber Data
1) Laporan Puskesmas,
2) Buku KIA,
3) Register Kohort Bayi,
4) Register Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah
5) Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak,
6) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
D. Rujukan
1) Pedoman Pelaksaanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar
2) Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak
3) Buku Kesehatan Ibu dan Anak
4) Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang
Balita

E. SDM
1) Tenaga kesehatan : Bidan, Perawat dan Dokter
2) Ahli gizi
3) Pendidik TK/RA, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak dan
Satuan PAUD sejenis yang sudah dilatih SDIDK
 Indikator ini mengukur kesiapan puskesmas dan
jejaringnya yang mampu melaksanakan SDIDTK
ditinjau dari ketersediaan SDM, Skrining Kit SDIDTK,
KPSP & formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Persentase
puskesmas yang Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan SDIDTK
melaksanakan sesuai standar dalam 1 tahun
Stimulasi Deteksi = X 100%
dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Jumlah seluruh puskesmas dalam 1 tahun
(SDIDTK)
KABUPATEN/KOTA YANG MEMILIKI MINIMAL 4 PUSKESMAS
MELAKUKAN PELAYANAN TATALAKSANA KASUS KEKERASAN
TERHADAP ANAK (KTA)

 DO : Kabupaten yang memiliki minimal 4 puskesmas


melakukan pelayanan tatalaksana kasus KTA
 Mampu KtA : Memiliki tenaga terlatih untuk melakukan
tatalaksana kasus KTA

Persentase Jumlah kabupaten/ kota yang


Kabupaten/ memiliki 4 puskesmas melakukan
Kota yang tatalaksana KtA
Memiliki
minimal 4
= X 100%
PKM
Melakukan Jumlah seluruh kabupaten di suatu
Pelayanan wilayah kerja dalam 1 tahun
Tatalaksana
KtA
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
(SDIDTK) :
 Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak
umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara
optimal.
 Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah
kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
prasekolah.
 Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan
tertentu pada anak yang perkembangan kemampuannya
menyimpang karena tidak sesuai dengan umurnya.

Cakupan SDIDTK:

Jumlah Puskesmas yang menerapkan SDIDTK X 100%


di suatu kabupaten/kota
__________________________________________________

Jumlah seluruh Puskesmas di kabupaten/kota yang sama


Cara Perhitungan
1. Pembilang :
Jumlah kabupaten/ kota yang memiliki 4 puskesmas
melakukan pelayanan tatalaksana KtA
2. Penyebut :
Jumlah seluruh kabupaten di suatu wilayah kerja dalam
1 tahun
3. Ukuran/Konstanta :
Persentase (%)
TERIMA KASIH

Ibu Selamat Anak Sehat

Anda mungkin juga menyukai