Anda di halaman 1dari 38

Keseimbangan Asam Basa

Donny Nauphar
2017
Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung Jati
Istilah
• Asam
– Semua senyawa yang mampu menghasilkan ion hidrogen
(H+) ketika dilarutkan dalam air.
– Melepaskan (Donor) proton atau H+

• Basa
– Semua senyawa yang mamou menghasilkan ion hidroksil
(OH-) ketika dilarutkan dalam air.
– Menerima (Acceptor) proton or atau H+
Istilah
• pK/ pKa
– Log negatif dari konstanta ionisasi sebuah asam.
– Asam kuat memiliki pK <3
– Basa kuat memiliki pK >9

• pH
– Log negatif dari konsentrasi ion hidrogen.
– pH= pK + log([base]/[acid])
– Merepresentasikan konsentrasi hidrogen.
Istilah
• Buffer
– Kombinasi asam lamah dan/atau basa lemah
dengan garamnya.
– Fungsinya?
• Penahan terhadap perubahan pH

– Efektivitasnya tergantung dari


• pK sistem buffer
• pH dari lingkungan sekitarnya
Istilah
• Acidosis
– pH kurang dari 7.35

• Alkalosis
– pH lebih dari 7.45

• pH normal berkisar 7.35-7.45


Istilah
Keseimbangan Asam-Basa
• Fungsi:
– Menjaga homeostasis pH
– Menjaga konsentrasi H+

• Potensi kelainan pada keseimbangan Asam-Basa


– Peningkatan konsentrasi H+ menyebabkan penurunan pH.
– Penurunan konsentrasi H+ menyebabkan peningkatan pH.
Regulasi pH
• Hubungan langsung antara produksi dan
retensi dari asam dan basa.

• Sistem:
1. Paru dan sistem respirasi.
2. Ginjal.
3. Buffer.
• Found in all body fluids
• Weak acids good buffers since they can tilt a reaction in the other
direction
• Strong acids are poor buffers because they make the system more
acid
9
Sistem Buffer Darah
• Kenapa dibutuhkan?
– Metabolisme menghasilkan H+ & asam secara
alami.
– Jika asam yang diproduksi dari hasil katabolisme
makanan atau melalui hasil proses suler lainnya
tidak dieliminasi atau di buffer, maka pH tubuh
akan turun.
– Penurunan pH dapat mengganggu sistem
enzimatis tubuh secara signifikan.
Sistem Buffer Darah
• Empat Sistem Buffer Utama:
1. Sistem buffer Protein
a. Asam Amino
b. Sistem buffer Hemoglobin
2. Sistem buffer Fosfat
3. Sistem buffer Bicarbonate-carbonic
1. Sistem Buffer Protein
• 1a. Sistem buffer Protein (Asam Amino)

– Berasal dari asam amino


• ALBUMIN- protein utama buffer diakrenakan
konsentrasinya tinggi didalam plasma.
– Buffer baik untuk ion hidrogen & karbon dioksida
1. Sistem Buffer Protein
• 1b. Hemoglobin Buffer System
– Fungsi
• Mengikat CO2
• Mengikat dan mentransport hidrogen &
oksigen
• Menjaga pH darah pada saat hemoglobin
berubah dari oksihemoglobin menjadi
deoksihemoglobin.
Kurva Disosiasi Oksigen

Kurva B: Kurva Normal

Kurva A: Rendah proton,


Afinitas tinggi untuk hgb,
afinitas oksigen tinggi

Kurva C: Tinggi proton, Afinitas


rendah untuk hgb, oksigen
dilepas ke jaringan

Bohr Effect
DPG – Diphosphoglycerate
2. Sistem Buffer Fosfat
• 2. Sistem Buffer Fosfat
• Berperan penting pada eliminasi H+ melalui ginjal
• Memfasilitasi pertukaran Na+ dan H+
• Dengan reaksi:
• HPO42- + H+ H2PO4 –

• Sangat penting untuk eritrosit


3. Sistem Buffer
Bicarbonate/Carbonic Acid
• 3. Sistem Buffer Bicarbonate/carbonic acid

– Berfungsi secara instan dan otomatis


– Sel yang menggunakan O2, menghasilkan CO2, yang akan
terakumulasi. Maka, lebih banyak CO2 ditemukan pada sel
jaringan daripada sel darah. Ini menyebabkan naiknya
pCO2.
– Difusi terjadi, CO2 meninggalkan jaringan melalui cairan
interstisial dan masuk kedalam kapiler.
3. Sistem Buffer
Bicarbonate/Carbonic Acid Buffer
Bicarbonate/Carbonic Acid
Eksresi via
Carbonic paru
acid
Basa
Konjugat

Bicarbonate

Eksresi via urin


3. Sistem Buffer
Bicarbonate/Carbonic Acid
• Bagaimana CO2 ditransport?
– 5-8% ditransport dalam bentuk terlarut
– Sejumlah kecil CO2 berikatan dengan hemoglobin
membentuk carbaminohemoglobin
– 92-95% CO2 diikat eritrosit melalui reaksi
• CO2 + H20 H+ + HCO3-
– Pada saat bicarbonate terbentuk, ditukar dengan
klorida
Sistem Buffer Darah
Sistem Buffer Fisiologis
• Paru/Sistem pernafasan
– Respon paling cepat, memperbaiki pH dalam
hitungna menit-jam
– Eliminasi volatile respiratory acids, seperti CO2
– Tidak berpengaruh pada fixed acids seperti asam
laktat
– pH tubuh dapat diatur dengan mengubah
frekuensi dan dalam pernafasan
– Menyuplai O2 kepada sel dan mengeliminasi CO2
Sistem Buffer Fisiologis
• Ginjal/Metabolik
– Dapat mengeliminasi asam dalam jumlah besar
– Dapat mengeliminasi basa juga
– Koreksi pH dalam hitungan jam-hari
– Regulator pH paling efektif

– Ketika ginjal gagal berfungsi, keseimbangan pH rusak


22
Ketidakseimbangan Asam-Basa
Acid-Base Imbalances
• pH< 7.35 = acidosis
• pH > 7.45 = alkalosis
• Respon tubuh terhadap ketidakseimbangan
asam-basa disebut dengan kompensasi
• Kompensasi Komplit jika pH dikembalikan
dalam batas normal.
• Kompensasi Parsial jika masih belum dalam
batas normal.
23
Ketidakseimbangan Asam-Basa
Acid-Base Imbalances

* RESPIRATORY ACIDOSIS

* RESPIRATORY ALKALOSIS
* METABOLIC ACIDOSIS
* METABOLIC ALKALOSIS
Kompensasi
• Jika masalahnya adalah metabolik,
hiperventilasi atau hipoventilasi dapat
membantu: kompensasi
respiratori/respiratory compensation.

• Jika masalahnya adalah respiratori,


mekanisme kerja ginjal dapat membantu :
kompensasi metabolik/metabolic
compensation.

25
Acidosis
• Efek utama dari asidosis adalah depresi CNS
melalui ↓ transmisi sinaptik.
• Kelemahan secara umum.
• Kelainan pada fungsi CNS adalah ancaman
terbesar.
• Asidosis parah menyebabkan
– Disorientasi
– Koma
– Kematian
26
Alkalosis
• Alkalosis causes over excitability of the central and
peripheral nervous systems.
• Numbness
• Lightheadedness
• It can cause :
– Nervousness
– muscle spasms or tetany
– Convulsions
– Loss of consciousness
– Death
27
28
Respiratory Acidosis
• Kelebihan carbonic acid yang disebabkan oleh
kadar CO2 darah diatas 45 mmHg.
• Hypercapnia – Kadar CO2 darah tinggi

Kompensasi Respiratory Acidosis

• Ginjal mengliminasi ion hidrogen dan


menyimpan ion bikarbonat
29
30
Respiratory Alkalosis
• Defisit Carbonic acid
• pCO2 kurang dari 35 mmHg (hypocapnea)
• Ketidakseimbangan asam-basa paling sering
• Penyebab utama: hiperventilasi

Compensation of Respiratory Alkalosis

• Ginjal menyimpan ion hidrogen


• Eksresi ion bikarbonat
31
32
Metabolic Acidosis
• Defisit Bicarbonate – Kadar bikarobonat darah
di bawah 22mEq/L
• Sebab:
– Kehilangan bicarbonate karena diare atau
kegagalan ginjal
– Akumulasi asam (asam laktat atau keton)
– Kegagalan ginjal mengeksresi H+

33
Kompensasi Metabolic Acidosis
• Peningkatan ventilasi
• Excretion ion hydrogen via ginjal jika
memungkinkan
• K+ ditukar dengan H+ yang berlebih ECF
( H+ masuk ke sel, K+ keluar sel)

34
35
Metabolic Alkalosis
• Kelebihan Bicarbonate - konsentrasi darah di
atas 26 mEq/L
• Penyebab:
– Muntah berlebih = kehilangan asam lambung
– Obat2an yang alkalis (Penggunaan antasida
berlebih)
– Diuretik
– Dehidrasi parah

36
Kompensasi Metabolic Alkalosis
• Alkalosis paling sering terjadi menyertai
disfungsi ginjal, jadi ginjal tidak dapat
membantu kompensasi/
• Kompensasi Respiratori juga sulit–
hypoventilasi dibatasi oleh hipoksia

37
38

Anda mungkin juga menyukai