Anda di halaman 1dari 29

P E M B I N A A N K E S E H ATA N

CALON JEMAAH HAJI DI TANAH AIR

Disampaikan oleh :
H.Surani Warsito,SST,M.Kes
Dan Edy Purnomo,M.Si
PEMBINAAN K E S E H ATA N
JEMAAH HAJI
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji dilakukan agar
jemaah haji dapat mencapai kondisi kesehatan yang
optimal hingga menjelang keberangkatan.
Pembinaan di mulai dari daerah asal, diperjalanan,
diasrama/embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan
setelah kembali ke Indonesia

Peraturan Kementrian Kesehatan Haji Nomer 15 tahun


2016 ISTITHAAH
KERANGKA KONSEP
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
STATUS KESEHATAN= ISTITHAAH
 Memenuhi syarat istithaah kesehatan
 Memenuhi syarat istihaah kesehatan dengan
pendampingan
 Tidak memenuhi syarat istihaah kesehatan sementara
 Tidak memenuhi syarat istihaah
Konsep 5 level preventif promotif
 Pemeriksaan kesehatan seawal mungkin, pengenalan
pengendalian faktor resiko,PHBS.
 Penguatan PPIH dan TKHI rekrutmen lebih awal.
 Kerjasama lintas program (PROMKES, P2, KESWA )
 Kerjasama lintas sektor (peningkatan kualitas bidang
perumahan,katering,trasportasi,akademisi danprofesi
dengan pendekatan best practice penguatan promotif
prefentif
 Membina komonikasi terus menerus dengan
pemerintah Arab Saudi
 Bahan penyiapan program pembinaan kesehatan pada
masa tunggu dan masa keberangkatan
 Bahan pertimbangan strategi manajemen di arab saudi
sesuai profil kesehatan
 Bahan perencanaan menyiapkan obat dan perbekalan
sesuai pola penyakit.
Surveilans kesehatan haji berbasis WEB
THE AMBASADOR OF HEALT AWARENESS IN HAJJ
SEASON 2016 (penghargaan promkes & p2 dari Arab)
LATIHAN DAN JENIS KESEGARAN
JASMANI
A.Latihan Kesegaran Jasmani.
Lat.kesegaran jasmani dapat dilakukan
dg cara berolah raga atau senam, yg
dilaksanakan baik sendiri-sendiri di
rumah maupun kelompok secara
teratur.

B.Jenis latihan.
Bagi jemaah haji sehat latihan
kesegaran jasmani berupa senam
kesegaran jasmani dan jalan kaki santai
5 sampai 6 Km setiap kali latihan.
C.Jadwal Latihan
1). 3 bulan sebelum berangkat berlatih senam
2 kali perminggu dan jalan kaki 5 sampai 6
Km sebanyak 2 kali perminggu.
2). 2 bulan sebelum berangkat berlatih senam
2 kali perminggu dan jalan kaki 5-6KM
sebanyak 3 kali perminggu.
3).1 bulan sampai 10 hari sebelum
berangkat latihan senam dilaksanakan 2
kali perminggu dan jalan kaki 6-6 Km
sebanyak 4 kali perminggu.

“SETIDAKNYA 3 KALI SEMINGGU MINIMAL


½ JAM BERJALAN KAKI”
T E M PAT L AT I H A N

1. Sebaiknya di tempat terbuka dan terjangkau.


2. Misal di kaki gunung, di pantai di lapangan olah raga
dan lain-lain.
PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
DI TANAH AIR
 Buku kesehatan jamaah haji / buku hijau diganti EBKJH( Elektronik
Buku Kesehatan Jamah Haji --name tag – HP android.
 SISKOHATKES (sistim kumputerisasi haji terpadu bidang kesehatan
 Internasional Certifikat Vaccination of Vaccinayion or Prophylaxis
 Certificat Internasional de vaccination ou de Prophylaxie
 Imunisasi Meningitis > dosis 0,5 cc > mencegah radang otak
 Imunisasi Infuensa > dosis 0,5 cc > MARS
Lanjutan

 Pemeriksaan Fisik > cranial sampai caudal


 Pemeriksaan Penunjang > laboratorium,EKG, RO
 Pemeriksaan Kemandirian dan kebugaran
 Faktor resiko
 Kesimpulan
 Pemeriksaan lanjutan ke Rs
• Pemeriksaan kesehatan terakhir > Dokter Pelabuhan
Solo > SOC
• Ketentuan pemberangkatan jemaah haji wanita hamil
> pptest ( wus)
• Pemeriksaan penilaian status kesehatan > Laik / tidak
laik
 Pemeriksaan di hotel > Medinah > Mekah
E BKJH DAN SISKOHATKES
JENIS OBAT-OBATAN YANG BOLEH
DIBAWA KE TANAH SUCI
 Obat pribadi ( asma, jantung, hipertensi, DM , alergi.

Asam urat, kolesterol,gastritis, dll) yang disimpan dalam


tas identitas jama’ah haji. Untuk persediaan 2 hari
selebihnya disimpan dalam tas tenteng.

• Obat-obatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh:

Vitamin b, vitamin c, penambah darah, penambah nafsu


makan.
• Perlengkapan P3K (Betadine, Rivanol, Salep Luka
Bakart, Hansaplast, Kasa Bdtadine, Perban.)

 Persedian obat untuk 40 hari, obat-obat pribadi


dicatatkan dalam buku kesehatan.

 Buku kesehatan selalu dibawa, dimasukan dalam tas


dada
P E N G AT U R A N B E R AT BADAN

1. Tujuannya unruk menjaga agar berat badan


tetap ideal.
2. Artinya adanya keseimbangan antara tinggi badan
dan berat badan sehingga kondisi kesehatan yang
optimal dapat di pertahankan, melalui pengaturan
menu dan porsi makanan.
C A R A M E N G U K U R B E R AT BADAN
(BB) IDEAL
1. Ukur tinggi badan dan timbang B Badan
2. Gunakan rumus :
BB Ideal= (TB-100) + 10%(TB-100)
BB= Berat badan TB=tinggi badan
Contoh : Bapak Rodi (TB 165 cm , BB= 63 kg)
BB Ideal = (165-100) _+ (10% x 65)
= 65kg _+ 6,5 kg
BB Ideal = 58,5 kg sampai 71,5 kg
Jadi Bapak Rodi beratnya 63 kg adalah Ideal karena masuk
dalam batas perhitungan tersebut
1. Bila BB kurang dari 58,5 kg TB 165 cm berarti kurus
2. Bila BB lebih dari 71,5 dg TB 165 cm maka berarti BB
Gemuk
MENU BB IDEAL MENU BB KURANG
Untuk menu 3 kali makan : Bila BB Kurang perlu
1 piring nasi menambah makan- makanan
1 mangkok sayur yg banyak mengandung
1 potong daging /ikan/telur karbohidrat;
Buah secukupnya
Misal : nasi, roti, kentang, ubi,
1 gelas susu (pagi dan
sore) singkong, serta menambah
lauk pauk dan susu
MENU BB B E R L E B I H / GEMUK

1. Maka perlu mengurangi makanan yg banyak


mengandung Karbohidrat.
2. Misalkan : Nasi, kentang, ubi, makanan berlemak,
gula, sirup dll
M A K A N A N S E H AT

1. Makanlah makanan yg beraneka ragam dari golongan


karbohidrat, lauk pauk, sayuran, buah- buahan, sari
buah dan susu
2. Perbanyaklah makan sayuran yg berwarna hijau
3. Makanlah buah-buahan yg berwarna dan banyak
mengandung cairan, pilihlah jenis yg banyak
mengandung vitamin C, seperti : Jeruk ,Apel
4. Perbanyak makanan yg mengandung zat tepung Mis.
Nasi,biskuit, roti
5. Pilih makanan yg rendah lemak dan rendah
kolesterol, serta batasi makanan yg banyak
mengandung gula dan garam
6. Minumlah air yg cukup min 3 liter sehari
lanjutan
 Perbanyak makanan yang mengadung zat tepung

 Pilih makanan yang rendah lemak ,rendah kolesterol,dan


batasi gula garam

 Minumlah air yang cukup minimal2 liter sehari


 Olah raga teratur untuk memelihara kesehatan
TAHAPAN PEMBINAAN JEMAAH HAJI

1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap I Risti maupun Non


Risti.
2. Pembinaan Masa Tunggu.
3. Pemeriksaan Tahap II setelah di umumkan kuota
pemberangkatan tahun berjalan.
4. Rekomendasi sesuai kriteria Istithaah.
5. Pembinaan Masa Keberangkatan.
BAGI JEMAAH HAJI RISIKO TINGGI
(RISTI) ATAU YANG SAKIT
Hendaknya berkonsultasi ke dokter sebelum
melakukan latihan.
KEBIASAAN CALON HAJI YANG KURANG
SEHAT

 Kurang Olah Raga karena faktor kesibukan


 Jarang chek up kesehatan
 Kalau punya penyakit terutama darah tinggi dan gula
jarang kontrol
 Terlalu lelah dan kurang tidur saat pemberangkatan
 Susah Makan
 Terlalu bersemangat ibadah sehingga kurang menjaga
kebugaran
 Menahan BAB maupun BAK di pesawat
 Tidak menerapkan PHBS
STATUS ISTITHAAH TAHUN 2016

1. Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji


sebesar 71,45%
2. Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji
dengan pendampingan sebesar 28,5%
3. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji
sementara sebesar 0,03%
4. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji
0,006%
KEGIATAN MASA KEBERANGKATAN
Konseling
Mengendalikan Faktor Risiko Penyakit dan Berperan Aktif menjaga
Kesehatannya.

E. Pemanfaatan POSBINDU
Pembinaan kesehatan, mengontrol tekanan darah, tes gula darah, lingkar
perut, berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh

F. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah di integrasikan dengan Program Keluarga Sehat dan
Perkesmas

G. Bimbingan Manasik Kesehatan Haji


Manasik Kesehatan berisi PHBS antara lain : Istirahat cukup, tidak merokok,
makan makanan bergizi, mengelola stress, cuci tangan pakai sabun, serta
memahami kondisi perjalanan cuaca dan lingkungan di Arab Saudi.

Pembinaan Terpadu Jamaah Haji


Terintegrasi antara Kemenkes dengan Kemenag.
Kemenkes : Program Kesehatan Kerja dan Olahraga, promosi kesehatan,
dan program posbindu.
EMBARKASI
SENAM GERMAS
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
WASSALLAMU’ALLAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai