Anda di halaman 1dari 25

ATIPIKAL DUKTAL HIPERPLASIA

Pembimbing :
dr. Muhamad Ikhlas, Sp.B, M.Kes
PENDAHULUAN

Mayoritas dari lesi yang terjadi pada


mammae adalah benigna. Hampir 40% dari pasien
yang mengunjungi poliklinik dengan keluhan pada
mammae mempunyai lesi jinak. Perhatian yang
lebih sering diberikan pada lesi maligna karena
kanker payudara merupakan lesi maligna yang
paling sering terjadi pada wanita di negara barat
walaupun sebenarnya insidens lesi benigna
payudara adalah lebih tinggi dibanding lesi
maligna.
ANATOMI PAYUDARA
VASKULARISASI
PERSARAFAN

Pleksus servikalis

Nervus interkostalis
ALIRAN LIMFE
HISTOLOGI
Kelenjar Mammae Nonlaktans
FISIOLOGI

Estrogen

Progesteron Prolaktin
Fisiologi normal pembelahan sel

• Siklus sel
Merupakan interval pembelahan sel yang satu dan yang lain. Informasi
genetik diduplikasikan dan kromosom yang diduplikasikan tidak ada
kesalahan untuk didistribusikan pada sel anakan.

• Proliferasi sel
Proses dimana sel dibagi dan diproduksi.

• Diferensiasi sel
Proses dimana sel ditransformasikan menjadi jenis berbeda dan lebih
terspealisasi. Proses ini menghasilkan sel yang telah berdiferensiasi
sepenuhnya, yang telah memiliki susunan struktural, fungsional dan
ekspektasi masa hidup.
Gen yang mengontrol reproduksi
dan pertumbuhan sel
• Proto-oncogene
Gen selular yang berfungsi untuk mendorong dan
meningkatkan pertumbuhan normal dan pembelahan sel.
• Tumor suppresor gene
Protein yang berfungsi menghambat proliferasi sel. Bekerja
memastikan pembelahan sel berlangsung baik, utamanya
DNA.
• Apoptosis gene
Mengaktifkan gen protease yang merusak protein dalam sel
yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh sehingga sel yang
rusak ini kemudian difagositosis oleh makrofag disekitarnya.
Atipikal Duktal Hiperplasia

Istilah hiperplasia mengacu pada


pertumbuhan yang berlebih dari sel-sel di bagian
tubuh tertentu. Hiperplasia payudara dikategorikan
ke dalam hiperplasia duktal dan hiperplasia
lobular. Pertumbuhan berlebih dari sel-sel
abnormal pada saluran di payudara yang secara
medis disebut atipikal duktal hiperplasia.
Epidemiologi

Sekitar 30% perempuan dengan


penyakit fibrokistik yang terbukti dengan
biopsi, mengalami hiperplasia proliferatif.
Pada perempuan dengan atipikal
hiperplasia, resiko berkembangnya
karsinoma selanjutnya adalah lima kali lebih
besar.
Faktor Resiko
• Usia penderita
• Usia melahirkan anak pertama
• Riwayat menyusui
• Riwayat menstruasi
• Riwayat pemakaian obat hormonal
• Riwayat keluarga
• Riwayat pernah operasi tumor payudara
• Riwayat radiasi dinding dada
Patogenesis
• Herediter
• Mutasi sporadik
Berhubungan dengan paparan hormon, jenis kelamin, usia menarche
dan menopause.
• Mutasi Germline
Faktor genetik ditunjukkan dengan kecendrungan familial yang kuat.
• HER2/neu
Merupakan suatu onkogen yang mengkode glikoprotein transmembran
melalui aktivitas tirosin kinase, yaitu p185.
• Virus
Anamnesis
Keluhan di payudara :
Benjolan

Kecepatan tumbuh

Riwayat timbulnya benjolan

Adanya faktor resiko untuk terjadinya tumor


payudara

Adanya tanda-tanda penyebaran tumor


Anamnesis
Keluhan di tempat lain :

Nyeri tulang
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat
Pemeriksaan Fisik
• Status generalisata
• Status lokalis
 payudara kiri dan kanan harus diperiksa
 Massa tumor :
-Lokasi tumor
-Ukuran
-Konsistensi
-Permukaan
-Bentuk dan batas tumor
-Jumlah tumor
-Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar
Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis tumor jinak :
a. Bentuk bulat, teratur atau lonjong
b. Permukaan rata
c. Konsistensi kenyal, lunak
d. Mudah digerakkan terhadap sekitar
e. Tidak nyeri tekan
Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis tumor ganas :
a. Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
b. Tepi tidak rata
c. Bentuk tidak teratur
d. Konsistensi keras, padat
e. Batas tidak tegas
f. Sulit digerakkan terhadap jaringan sekitar
g. Kadang nyeri tekan
Pemeriksaan Penunjang

• Imaging Test

MRI

USG

Mammography
•Test dengan bedah

Image
Core Surgical
guided
biopsy biopsy
biopsy
Terapi
Tujuan utama
Mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor.

Lumpectomy (Partial Mastectomy / Segmental mastectomy)


Pencegahan
• Pola hidup sehat dan SADARI
• Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan
cancer risk assessement survey.
• Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan
mammografi setiap tahun.
• Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun
sampai mencapai usia 50 tahun.
• Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah
positif menderita kanker payudara
• Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan
pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai