3. Produk primitife.
Merupakan produk baru bagi perusahaan tertentu, tetapi
dalam pasar sudah bukan produk baru lagi.
Menurut Booz : 1995
Produk Baru terbagi menjadi 6 kategori berdasarkan Tingkat
Kebauran bagi perusahaan dan pasar-pasar :
2. Penyaringan Gagasan
Menyaring sejumlah gagasan yang baik dan menyishkan
gagasan tersebut untuk kemudian di sesuaikan dengan
sumber daya perusahaan.
6. Pengembangan Produk
Ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu:
a. Pembuatan model
b. Pengujian fungsional
c. Pengujian konsumen
7. Pengujian Pasar
Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu
sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil
pengujian pasar dapat si pakai untuk membuat perakitan
penjualan dan laba yang lebih baik.
8. Komersialisasi
Adapun keputusan–keputusan yang perlu di pertimbangkan
secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi
meliputi kapan memperhatikannya, kemana saja wilayah
pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
Strategi Pengembangan Produk
“ Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi
korporasi (corporate strategy) “ .
c. Pengusaha (Entrepreneurial)
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha
(entrepreneur) untuk mewujudkan idenya dengan membuat
divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya.
Cth : Perusahaan GHI merupakan perusahaan terkemuka di
dunia. Produk-produk yang dihasilkannya pun sudah
sesuai dengan kebutuhan konsumen, handal, inovatif.
Perusahaan khusus memperkerjakan pegawai-pegawai
berjiwa inventor, kreatif, dan berfikir secara tidak
biasa (think-out-of-the-box) yang ditugaskan untuk
menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat
menjadi kiblat atau trendsetter dunia.
d. Akuisisi (Acquisition)
Perusahaan mengambil alih atau membeli perusahaan lain
yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru
bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.
Cth : Perusahaan penyedia komunikasi PT. JKL mengakuisisi
perusahaan penyedia komunikasi PT. MNO. Keputusan
ini diambil oleh PT. JKL karena PT. MNO baru saja
mengadakan fitur aplikasi perpesanannya yang dapat
mengirimkan pesan singkat tanpa dikenai biaya
ataupun menggunakan koneksi internet.
c. Strategi second-but-better
Strategi dengan menunggu hasil pemasaran produk baru dari
pesaingnya lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi
juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di pasaran.
Cth : Perusahaan BCD dikabarkan akan segera meluncurkan
ponsel Galaxy AB yang memiliki model menarik dan
potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan EFG membuat strategi untuk meniru model
ponsel Galaxy YZ, tetapi dengam penyempurnaan
model dari ponsel yang ditirunya dan mengembangkan
sistem operasi berbasis android versi terbaru.
7.Siklus hidup produk yang lebih pendek : jika suatu produk baru
berhasil, pesaing dengan cepat
menirunya sehingga siklus hidup produk baru menjadi lebih
pendek.
Mengapa Produk Baru Gagal
3. Fungsi Promosi.
Pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk
baru dari produsen kepada calon konsumennya.
Jenis - Jenis Pasar menurut Fisik :
1. Pasar Konkret (Pasar Nyata)
Tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga
tersedia di pasar.
Cth : pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
2. Pasar Mingguan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali.
Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan
lokasi pemukimannya masih berjauhan.
3. Pasar Bulanan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya
barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali
(agen/grosir).
4. Pasar Tahunan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali
Cth : PRSU (Pakan Raya Sumatera Utara).
3. Pasar Nasional
Pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup
satu negara.
Cth : Pasar Senen.
4. Pasar Internasional
Pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang
keperluan masyarakat internasional.
Cth : Pasar Kopi di Santos (Brasil).
2. Pasar Monopoli
Pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang.
Cth: PT Kereta Api Indonesia.
3. Pasar Duopoli
Pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai
penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
4. Pasar Oligopoli
Pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan
dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan
tingkat harga barang.
Cth: Perusahaan Otomotif Astra Indonesia.
5. Pasar Monopsoni
Pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh
satu orang atau sekelompok pembeli.
6. Pasar Duopsoni
Pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua
orang atau dua kelompok pembeli.
7. Pasar Oligopsoni
Pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh
beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
2. Differentiated Marketing
Usaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar
tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau
lebih.
Cth : Perusahaan yang menawarkan berbagai macam merek
dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan
pada segmen pasar yang berbeda. Perusahaan Musim
Mas dengan beberapa merek produk minyak goreng.
3. Concentrated Marketing
Usaha untuk memusatkan usaha pemasaran perusahaan pada
satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan
menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar
yang paling menguntungkan.
Cth : Penawaran sepeda motor jenis bebek dengan empat
tak yang mempunyai potensi pasar yang tinggi.
Penentuan Posisi :
Tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang
ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami
dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan
pesaing (Kotler,1997).
Dengan penentuan “ Posisi Produk “ perusahaan lebih
memfokuskan pada:
2. Produk generik
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
Contoh :
Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun
dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian, dan
ketenangan.
4. Produk pelengkap (augmented product)
Produk pelengkap yakni berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing.
Contoh :
Hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga -
bunga segar, check-in yang cepat, check-out yang cepat,
pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.
5. Produk potensial
Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.
Contoh :
Hotel menambahkan fasilitas layanan Internet, perekam
video dengan kaset videonya, sepiring buah-buahan segar,
dan sebagainya.
Gambar : Konsep Perencanaan Penawaran Produk
Tahap-tahap dalam analisis portofolio produk ada 4 macam
yaitu:
2. Layar Bisnis GE
General Electric membuat matrik yang lebih rumit dengan
bantuan perusahaan konsultan McKinsey and Company.
Matrik GE, berbeda dengan Matrik BCG, melibatkan data yang
lebih banyak dalam faktor-faktor prinsip daripada sekedar
pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. Sebagai contoh, pada
GE, daya tarik industri meliputi tingkat pertumbuhan pasar,
profitabilitas industri, ukuran, dan praktik-praktik penetapan
harga, di antara berbagai peluang dan ancaman yang
mungkin. Kekuatan bisnis atau posisi kompetitif meliputi
pangsa pasar, posisi tekologis, profitabilitas, dan ukuran di
antara kekuatan dan kelemahan yang mungkin.
Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Portfolio
Manajer strategi biasanya menggunakan analisis portfolio dalam
perumusan strategi perusahaan karena adanya beberapa
keunggulan :
1. Manajer Produk
Banyak perusahaan besar menyerahkan usaha
pengembangan produk baru kepada Manager
Produk.
Kelemahan :
-. Manajer produk sibuk mengelola lini produk
yang sudah ada sehingga bukan produk baru
yang dihasilkan ttp hanya bersifat modifikasi
produk yang telah ada sebelumnya.
Kelemahan :
Sulit mempertahankan struktur ini ketika
perusahaan tumbuh dalam hal ukuran dan
kompleksitas.
2. Struktur Fungsional
Satu tingkat di atas Struktur Sederhana, Cocok
untuk perusahaan dengan usaha tunggal atau
dominan, memungkinkan spesialisasi tugas :
Produksi, Keuangan, Teknik, Akuntansi, Sales &
Pemasaran, SDM.
Mengatasi keterbatasan pemrosesan informasi
pemilik/manajer tunggal. Kepala bagian
fungsional bertanggung jawab kepada CEO yang
menggabungkan keputusan dan tindakan dari
sudut pandang perusahaan secara keseluruhan.
3. Struktur Multi-Divisional
Tiap divisi beroperasi sebagai usaha yang
terpisah, cocok untuk terkait dengan
penganekaragaman product (bidang usaha)
bisnis perusahaan.
4. Model-Tradisional
Model struktur tradisional secara esensial adalah
piramid.
Piramit dapat menunjukan suatu kombinasi
hirarki berbagai modul yang didasarkan pada
konsep-konsep desain organisasi tradisional.
2. Inkubasi
Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksi
informasi yang dikumpulkan
3. Penerangan
Inspirasi tidak datang saat seseorang sedang memikirkan
suatu masalah, melainkan ketika dia berada dalam keadaan
yang rileks. Fase dalam proses kreatif ini terjadi selama fase
inkubasi ketika terobosan spontan menyebabkan seorang
tersebut mendapatkan suatu pencerahan.
4. Verifikasi
Bagi perusahaan, mengujian ide memastikan akurasi dan
manfaatnya, dijalankan dengan melakukan percobaan,
menjalankan simulasi, menguji pemasaran produk atau jasa,
menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat
prototype dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang untuk
memverifikasi bahwa ide baru tersebut bisa diterapkan
dengan berhasil dan praktis.
1. Kebaruan ( novelty)
Sejauh mana produk itu baru dan produk itu orisinal dalam arti
sangat langka diantara produk – produk yang dibuat oleh orang
– orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama yang
dapat menimbulkan kejutan dan orang kaget dengan produk
tersebut.
2. Pemecahan (resolution)
Sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi
bermasalah. Produk itu juga harus bermakna menurut para
pengamat,karena memenuhi kebutuhan dan berguna karena
dapat diterapkan secara praktis.
2. NEW TECHNOLOGY
IDE MENERAPKAN TEKNOLOGI BARU UTK SUATU PROSES
PRODUKSI
3. NEW BENEFIT
IDE MENEMUKAN CARA BARU ATAU YG DISEMPURNAKAN
UTK SUATU FUNGSI ATAU PRODUK LAMA
SUMBER IDE :
LONGENECKER (1991) :
a. PENGALAMAN PRIBADI
b. HOBI
c. TEMUAN KEBETULAN (ACCIDENTAL DISCOVERY)
d. PENELITIAN
SOESARSONO :
a. INFORMASI : dari orang lain, membaca, melihat, mendengar
dsb.
b. ILMU PENGETAHUAN : pendidikan , pelatihan dsb.
c. ADANYA TUNTUTAN : permintaan, kebutuhan dll.
Contoh Pertanyaan Mempertajam Ide :
a. BAGAIMANA PELAYANAN AGAR LEBIH CEPAT ?
b. BAGAIMANA MEMBUAT ONGKOS PRODUKSI MENJADI LEBIH
HEMAT ?
c. BAGAIMANA CARA MEMBUATNYA AGAR BERKURANG EFEK
SAMPINGNYA ?
d. BAGAIMANA AGAR LEBIH MUDAH UNTUK DIKEMAS,
DISIMPAN DAN DIANGKUT ?
e. BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI DESAINNYA ?
f. BAGAIMANA MERUBAH PENAMPILANNYA ?
3. KAWIN SILANG
Pencarian pribadi yg memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan,
pengalaman dan ide yang berbeda ntuk membuat peluang
tukar pikiran.
4. KEINGINTAHUAN
-. Kembangkan rasa ingin tahu
-. Buat sesuatu berdasarkan rasa keingintahuan
-. Periksa apa yang sudah dikerjakan
8. ANALISIS SISTEMATIS
Menemukan kombinasi yang memungkinkan untuk
memecahkan masalah
-. Temukan masalah
-. Tentukan dan buat semua variabelnya buat cara melakukan
pemecahan masalah di setiap variabel
-. Gunting setiap variabel dan pemecahan masalahnya masing-
masing
-. Campur & pasangkan setiap variabel & pemecahan masalah
ide baru
9. MEDITASI
-. Relaksasi mental untuk meningkatkan keyakinan diri
-. Memusatkan diri pada cita-cita
-. Merangsang ide
-. Kesiapan mental
-. Menciptakan daya inovatif
METODE PEMBANGKITAN IDE
MANAJEMEN IDE
Mengapa kita perlu melakukan manajemen ide?
1. Tidak semua ide bisa langsung dijadikan tulisan.
2. Banyak ide-ide yang masih mentah, atau memang mentok.
3. Banyak ide-ide yang bagus untuk perusahaan lain, tapi
ternyata tak cocok digunakan diperusahaan kita.
2. Mengorganisasikan (Organizing)
Pada tahap ini, tidak ada salahnya untuk menambah-nambahi
catatan ide kita. Ide yang muncul tiba-tiba dan masuk ke
pikiran kita umumnya masih ide mentah dengan penulisan
seadanya.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Tahap ini menjadi salah satu elemen penting dalam proses
manajemen ide kita.
4. Proses kontrol (Controlling)
Hasil dari kontrol ini menjadi masukan untuk proses-proses
sebelumnya, baik itu perencanaan, pengorganisasian, maupun
pelaksanaan.
Proses Desain Produk baru
Desain produk (product design) :
“ Proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk “.
Tahap 2 :
Penyaringan Produk (Product Screening)
Tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide
produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan,
pemasaran, dan operasi.
Salah satu teknik yang digunakan adalah ”break-even analysis “.
Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual
perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
Tahap 3:
Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk
prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan
untuk merubah desain produk.
Tahap 4:
Desain Akhir (Final Design)
Tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain :
-. Spesifikasi produk akhir
-. Intruksi pemrosesan
-. Pekerjaan yang harus dilakukan
-. Peralatan dan bahan baku yang digunakan
-. Pengaturan produksi lainnya.
DESAIN PRODUK DAN ANALISA PROSES
3 cara dalam memperkenalkan produk-produk baru yaitu :
1. Market pull (Menarik pasar)
Produk-produk yang akan dibuat oleh perusahaan didasari
adanya pasar dan dengan adanya sedikit perhatian terhadap
teknologi yang ada. Perusahaan akan menentukan produk-
produk apa yang dapat mereka jual di pasar. Dan pasar akan
ditarik melalui produk-produk yang telah mereka buat.
4. Prosedur pemeliharaan
Prosedur apa yang harus digunakan agar data dapat dikelola
secara efektif.
5. Volume data
Berapa besar volume data yang tersimpan dalam database.
6. Tingkat aktivitas
Berapa persen tingkat penambahan dan penghapusan
data yang terjadi dalam waktu tertentu.
C. Desain Input
Terdiri dari dokumen dan media magnetik yang digunakan
sebagai penampung data awal perusahaan.
Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya
mendesain input :
2. Sumber data
Dari mana asal data yang digunakan sistem.
3. Format
Format yang diperlukan agar data transaksi dapat
diperoleh secara efisien.
5. Karyawan
Tingkat kemampuan yang harus dimiliki operator.
6. Frekuensi
Bagaimana frekuensi entry data.
7. Biaya
Upaya penghematan biaya tanpa mempengaruhi efisiensi
pengolahan data.
D. Desain program
Peragaan mengenai hubungan subsistem dengan subsistem
lainnya atau satuproses dengan proses lainnya.
2. Rutin
Rutin operasional hendaknya menggunakan struktur kode
dasar.
3. Standar
Penerapan standarisasi program sehingga program tersusun
secarakonsisten.
4. Proses walk-through.
Cross check kesalahan logika, atau kekeliruan dalamprogram.
5. Pendekatan tim.
Pembentukan tim dalam pengerjaan program.
E. Desain prosedur
Semua sistem memerlukan campur tangan manusia meskipun
sistem memilik teknologi yang canggih. Prosedur dirumuskan
dalam desain konseptual.
3. Kinerja perangkat
4. Kesesuaian perangkat keras
6. Ketersediaan peralatan
Pengembangan prototype
Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat
diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu :
1. Dimensi pertama dimana prototipe tersebut merupakan
bentuk fisik sebagai lawan dari analitik.
Prototipe fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk
memperkirakan produk.
3. Penggabungan
Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa
komponenkomponen dan subsistem-subsistem dari produk
bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.
4. Milestones
Prototipe milestone menyediakan hasil nyata, memperlihatkan
kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan
jadwal.
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM
2. Pameran dagang
Tanggapan pengunjung terhadap produk dan syarat pembelian,
jumlah orang yang benar-benar ingin membeli / memesan.
4. Test Markets
Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perusahaan riset
untuk menentukan kota-kota di mana wiraniaga perusahaan
akan mencoba membujuk para distributor agar menjual produk
tersebut dan menempatkannya dalam rak pajangan mereka.
2. Minat
Konsumen tertarik untuk mencari informasi mengenai
informasi produk baru tersebut.
3. Percobaan
Konsumen mencoba inovasi produk untuk memperbaiki
perkiraannya atas nilai inovasi produk baru.
4. Adopsi
Konsumen memutuskan untuk menggunakan produk baru
secara penuh dan teratur
2. Line Extension
Yaitu menggunakan nama merek yang sudah mapan untuk
produk baru dalam kategori atau lini
produk yang sama
Contoh : BMW300, BMW 500, dan BMW 700
3. New Brand
Yaitu menggunakan nama merek baru untuk produk baru
yang diluncurkan.
Pertemuan ke 12
Manajemen Proyek Pengembangan Produk baru
Pengertian Manajemen Proyek :
Merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin,
dan mengendalikan sumberdaya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan, dengan
menggunakan pendekatan sistem dan hirarki vertikal maupun
horizontal.
Tujuannya :
Agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam
batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja.
Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,
rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya,
mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya,
lingkungan, resiko dan sistem informasi).
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan
proyek yang meliputi sumber daya ( biaya, tenaga kerja,
peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek.
Tujuannya :
-. Meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi
selama berlangsungnya proyek.
-. Optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan keselamatan kerja
harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.
2. Pemrosesan (processing)
Yaitu menggambarkan bagaimana suatu data yang sudah di
inputkan sebelumnya dapat diproses untuk menghasilkan
suatu informasi produk baru yang bernilai tambah. Proses ini
dapat berupa penghitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran akun (up dating account), dan lain sebagainya.
3. Keluaran(output)
Yaitu suatu proses penghasilan informasi produk baru yang
merupakan keluaran dari data – data yang telah dimasukkan
sebelumnya. Dimana informasi produk baru ini sudah memiliki
nilai tambah dan siap dipakai oleh user dipasaran.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan
oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk
meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat
diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai
kelemahan (masalah) perencanaan sistem menyangkut estimasi
(penafsiran, perkiraan, pendapat atau penilaian) sumberdaya
(kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya.
Pertemuan ke 13
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu
komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk
mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk
dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Pertemuan ke 15
Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Pengertian
Pertemuan ke 16