Anda di halaman 1dari 148

Pengertian Produk Baru :

Gary Armstrong : 1997 :


“ Produk Baru adalah produk asli, hasil pengembangan produk,
modifikasi produk, dan merek baru yang di kembangkan
perusahan melalui upaya penelitian dan pengembangannya
sendiri.”

Fandy Tjiptono : 1997 :


“ Produk Baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang di
sempurnakan, produk yang di modifikasi, serta merek baru yang
di kembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.”

Produk Baru adalah produk asli, merek - merek baru di


kembangkan sendiri oleh bagian penelitian dan pengembangan
perusahaan.
Menurut William j. Stanton : 1996
Terdapat 3 kategori Produk Baru yaitu :

1. Produk yang benar-benar inovatif & benar-benar unik.


Misalnya :
Obat penyembuh kanker atau AIDSyaitu produk yang sampai
sekarang belum di temukan padahal sangat di butuhkan.
Dalam katagori ini, kita juga dapat memasukan produk yang
berbeda dari produk ini adalah : televisi yang menggantikan
radio serta bioskop, plastik yang menjadi saingan kayu dan
besi.

2. Produk penganti yang benar-benar berbeda dari produk yang


ada (barang yang sesuai yang sama jenisnya tetapi
mengunakan model baru).
Misalnya :
Tas dari kalp meniru tas kulit.

3. Produk primitife.
Merupakan produk baru bagi perusahaan tertentu, tetapi
dalam pasar sudah bukan produk baru lagi.
Menurut Booz : 1995
Produk Baru terbagi menjadi 6 kategori berdasarkan Tingkat
Kebauran bagi perusahaan dan pasar-pasar :

1. Produk baru bagi dunia


Produk baru yang baru di ciptakan yang sebelumnya blm
pernah ada.
2. Lini produk baru
Produk baru yang biasa memungkinkan perusahaan ke pasar
yang sebelumnya sudah ada untuk pertama kalinya.
3. Tambahan pada lini produk lama
Produk baru yang di beri tambahaan atas lini produk lama.
4. Perbedaan atas produk lama
Produk baru yang menunjukan peningkatan kinerja atau nilai
dan menggantikan produk lama.
5. Penempatan kembali posisi
Produk lama yang di arahkan pada pasar atau segmen pasar
yang baru.
6. Penurunan biaya
Produk baru yang memberikan kinerja yang sama pada biaya
yang sama.
Pengertian Pengembangan Produk
(Philip Kotler : 1997) :
“ Merupakan pengembangan konsep produk menjadi konsep fisik
dengan tujuan menyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah
menjadi produk yang dapat bekerja ”

( Sofyan Assauri : 1990) :


“ Pengembangan produk merupakan kegiatan atau aktifitas yang
di lakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahaan suatu
produk kearah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya
guna maupun daya pemuas yang lebih besar ”

Definisi Pengembangan Produk


“ Suatu usaha yang di rencanakan dan di lakukan secara sadar
untuk memenuhi dan memperbaiki produk yang ada atau
menambah banyaknya ragam produk yang di hasilkan dan di
pasarkan, yang mana proses pengembangan produk itu sendiri
biasanya di lakukan secara terus menerus, mulai dari produk apa
yang di hasilkan perusahaan dan yang perlu di adakan, sampai
kepada keputusan untuk menghasilkan suatu produk tertentu “.
Seberapa pentingkah Pengembangan produk Baru

Menurut (William j. Stanton : 1996) :


1. Dalam Hubungannya Dengan Daur Hidup Produk
Produk mempunyai daur hidup. Ada dua hal yang berkaitan
dengan konsep daur hidup membantu menjelaskan mengapa
inovasi produk sangat penting :
a. Setiap produk yang ada dalam perusahaan akhirnya tidak
terpakai lagi, karena pangsa pasar dan strategi segmentasi
pasar di kurangi oleh produk saingan.
b. Keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia
produk semakain menua. Jika produk-produk itu tidak di
ubah atau diganti, laba, pangsa pasar, dan strategi
segmentasi pasar perusahan akan berkurang. Pada
akhirnya, peruahaan itu sendiri akan bangkrut.

2. Produk Menentukan laba


Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang
telah di rencanakan.

3. Produk Baru sangat Penting Bagi pertumbuhan


Perusahaan yang berorentasi pada produk baru di harapkan
dapat tumbuh berkembang.
Gbr. Tahap-tahap Proses Pengembangan
Proses Pengembangan Produk Baru :
1. Pencetusan gagasan (Idea Generation)
Proses awal dari perkembangan produk baru adalah
pencetusan gagasan yaitu pencarian sistematis terhadap ide-
ide produk baru. Perusahaan biasanya harus harus banyak
mengeluarkan gagasan yang baru dan terbaik.

2. Penyaringan Gagasan
Menyaring sejumlah gagasan yang baik dan menyishkan
gagasan tersebut untuk kemudian di sesuaikan dengan
sumber daya perusahaan.

3. Pengujian Dan Pengembangan Konsep


Gagasan yang telah lolos dari penyaringan menjadi satu
konsep produk yang akan di kembangkan dan di lakukan
pengujiannya. Pengembangan konsep- tugas pemasar adalah
mengembangkan gagasan ini menjadi alternative konsep
produk, mengetahui sejauh mana setiap konsep menarik
perhatian konsumen dan memilih konsep terbaik.

4. Pengembangan Strategi pemasaran


Strategi pemasaran ini akan mengalami berbagai perbaikan
dan penyempurnaan dalam proses selanjutnya.
5. Analisis Bisnis
Menurut (William j. Stanton,1996) analisis bisnis ini terdiri atas 4
langkah, yaitu:
a. Mengidentifikasikan ciri-ciri produk.
b. Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan serta
kemungkinan produk untuk menghasilkan laba.
c. Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk
d. Menetapkan tanggun jawab untuk penelitian lebih lanjut
mengenai kemungkinan pelaksanaan produksi.

6. Pengembangan Produk
Ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu:
a. Pembuatan model
b. Pengujian fungsional
c. Pengujian konsumen

7. Pengujian Pasar
Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu
sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil
pengujian pasar dapat si pakai untuk membuat perakitan
penjualan dan laba yang lebih baik.
8. Komersialisasi
Adapun keputusan–keputusan yang perlu di pertimbangkan
secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi
meliputi kapan memperhatikannya, kemana saja wilayah
pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
Strategi Pengembangan Produk
“ Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi
korporasi (corporate strategy) “ .

Dalam strategi pengembangan produk terdapat potensi


keuntungan maupun risiko dari aktifitas pengembangan produk,
dan banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi
mempertimbangkan melakukan pengembangan produk baru.

Ada dua pendekatan dalam menjalankan strategi pengembangan


produk :
1. Strategi Proaktif (proactive strategy)
Strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk
mengantisipasi kondisi di masa depan. Pengembangan produk
dimulai dari perusahaan sendiri.
a. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha
mengembangkan produknya secara teknis.
Cth : Perusahaan ABC menginvestasikan modal yang cukup
banyak pada bagian R&D yang menghasil banyaknya
inovasi atas produk yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam jangka waktu yang cepat.
b. Pemasaran (Marketing)
Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan
pertama dalam membuat produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
Cth : Perusahaan DEF mengadakan survey skala besar
mengenai produk apa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Data-data tersebut digunakan oleh
perusahaan untuk mengembangkan produk yang
selalu sesuai dengan kebutuhan konsumen.

c. Pengusaha (Entrepreneurial)
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha
(entrepreneur) untuk mewujudkan idenya dengan membuat
divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya.
Cth : Perusahaan GHI merupakan perusahaan terkemuka di
dunia. Produk-produk yang dihasilkannya pun sudah
sesuai dengan kebutuhan konsumen, handal, inovatif.
Perusahaan khusus memperkerjakan pegawai-pegawai
berjiwa inventor, kreatif, dan berfikir secara tidak
biasa (think-out-of-the-box) yang ditugaskan untuk
menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat
menjadi kiblat atau trendsetter dunia.
d. Akuisisi (Acquisition)
Perusahaan mengambil alih atau membeli perusahaan lain
yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru
bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.
Cth : Perusahaan penyedia komunikasi PT. JKL mengakuisisi
perusahaan penyedia komunikasi PT. MNO. Keputusan
ini diambil oleh PT. JKL karena PT. MNO baru saja
mengadakan fitur aplikasi perpesanannya yang dapat
mengirimkan pesan singkat tanpa dikenai biaya
ataupun menggunakan koneksi internet.

2. Strategi Reaktif (reactive strategy)


Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon
dari kondisi pasar atau pesaingnya.
Beberapa bentuk dari strategi proaktif :
a. Strategi Defensif (defensive strategy)
Menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahan
terhadap produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih
sukses di pasar.
Cth : Perusahaan PQR baru saja meluncurkan ponsel Galaxy
X yang meraih kesuksesan di pasar. Perusahaan STU
yang merupakan kompetitor dari perusahaan PQR
dalam ponsel cerdas (smartphone) kemudian
berinisiatif untuk mengadakan promo diskon untuk
setiap pembelian ponsel dari perusahaannya.

b. Strategi Imitatif (Imitative strategy)


Meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut
mendapat pasaran yang kuat.
Cth : Perusahaan VWX dikabarkan akan meluncurkan ponsel
Galaxy YZ yang memiliki model menarik & potensi
besar akan meraih kesuksesan di pasar. Perusahaan
XYZ yang berasal dari Negara China membuat strategi
untuk meniru model ponsel Galaxy YZ, meskipun
sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.

c. Strategi second-but-better
Strategi dengan menunggu hasil pemasaran produk baru dari
pesaingnya lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi
juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di pasaran.
Cth : Perusahaan BCD dikabarkan akan segera meluncurkan
ponsel Galaxy AB yang memiliki model menarik dan
potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan EFG membuat strategi untuk meniru model
ponsel Galaxy YZ, tetapi dengam penyempurnaan
model dari ponsel yang ditirunya dan mengembangkan
sistem operasi berbasis android versi terbaru.

d. Strategi responsif (responsive strategy)


Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan
konsumen.
Cth : Perusahaan EFG meluncurkan ponsel 5X yang
merupakan hasil dari berbagai keinginan dan
permintaan pasar untuk penyempurnaan atas
kekuragan keluaran ponsel sebelumnya, yaitu 5W.

Menurut Buchari Alma (2000:101) Tujuan Pengembangan produk :


1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
2. Untuk menambah omzet penjualan.
3. Untuk memenangkan persaingan.
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan
yang sama.
.
Faktor-faktor yang menghambat pengembangan produk baru:
1.Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang
tertentu, mungkin hanya ada sedikit cara yang dapat
meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja, sabun
cuci, dsb.

2.Pasar yang terbagi-bagi : persaingan yang tajam menyebabkan


pembagian pasar. Perusahaan harus mengarahkan produk
barunya pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti
penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

3.Kendala sosial dan pemerintahan : produk baru harus


memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen
dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah telah
memperlambat inovasi dalam industri obat dan telah
memperumit rancang produk dan keputusan periklanan dalam
industri-industri seperti industri peralatan , kimia, mobil, dan
mainan.

4.Mahalnya proses pengembangan produk baru : suatu


perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide produk
baru agar dapat memperoleh beberapa yang baik.
5.Kekurangan modal : beberapa perusahaan yang memiliki ide-
ide yang baik tidak dapat memperoleh modal yang cukup untuk
melakukan penelitian.

6.Waktu pengembangan yang lebih cepat : para pesaing mungkin


memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan
kemenangan akan diraih yang paling cepat. Perusahaan
perusahaan yang waspada harus mempercepat
waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik
rancang dan manufaktur yang dibantu komputer, mitra
strategis, pengujian monsep awal, dan
perencanaan pemasaran lanjutan.

7.Siklus hidup produk yang lebih pendek : jika suatu produk baru
berhasil, pesaing dengan cepat
menirunya sehingga siklus hidup produk baru menjadi lebih
pendek.
Mengapa Produk Baru Gagal

1. Eksekutif level tinggi terlalu memaksakan


gagasan favorit walaupun hasil riset pasar
negative.
2. Ide itu bagus, tetapi perkiraan ukuran pasarnya
terlalu berlebihan.
3. Produk tidak dirancang dengan baik.
4. Produk diposisikan secara keliru di pasar, tidak
di iklankan secara efektif, atau terlalu mahal.
5. Produk gagal untuk memperoleh cakupan
distribusi dan dukungan yang cukup.
6. Biaya pengembangan lebih tinggi dari pada yang
diperkirakan.
7. Pesaing membalas dengan lebih gencar dari pada
yang diperkirakan.
2 Cara bagaimana menentukan harga dari produk baru :

1. Penentuan harga mengambil sebagian pasar .


Strategi ini pernah diterapkan oleh Intel ketika meluncurkan
chip komputer terbaru. Mereka meluncurkan chip tersebut ke
pasaran dengan harga $1000 per keping. Harga ini hanya bisa
dijangkau segmen pasar kelas atas. Dengan harga tinggi, intel
berusaha untuk mengambil hanya sebagian pasar yakni pasar
kelas atas.

2. Penetapan Harga Penetrasi Pasar


Mereka memberikan harga yang relatif murah, sehingga
penjualan produkpun meningkat. Tujuannya adalah agar
perusahaan bisa menembus pasar secara cepat dan menarik
banyak pembeli.
Konsep Penentuan Pasar
Pasar adalah
Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi jual beli barang atau jasa.

3 Fungsi utama Pasar :


1. Fungsi Distribusi
Pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari
produsen ke konsumen melalui transaksi jual beli.

2. Fungsi Pembentukan Harga


Di pasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang
dibutuhkan.

3. Fungsi Promosi.
Pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk
baru dari produsen kepada calon konsumennya.
Jenis - Jenis Pasar menurut Fisik :
1. Pasar Konkret (Pasar Nyata)
Tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga
tersedia di pasar.
Cth : pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.

2. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)


Terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui
telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang.
Cth : telemarket dan pasar modal.

Jenis - jenis pasar menurut Waktu :


1. Pasar Harian
Pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian
barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-
hari.

2. Pasar Mingguan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali.
Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan
lokasi pemukimannya masih berjauhan.
3. Pasar Bulanan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya
barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali
(agen/grosir).

4. Pasar Tahunan
Pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali
Cth : PRSU (Pakan Raya Sumatera Utara).

Jenis - jenis pasar menurut Barang yang diperjual


belikan :
1. Pasar Barang Konsumsi
Pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

2. Pasar Sumber Daya Produksi


Pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.

Jenis - jenis pasar menurut Luas Kegiatan :


1. Pasar Setempat
Pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
2. Pasar Daerah / Pasar Lokal
Pasar di setiap daerah yang memperjual belikan barang -
barang yang diperlukan penduduk derah tersebut.
Cth: Pasar Sambu.

3. Pasar Nasional
Pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup
satu negara.
Cth : Pasar Senen.

4. Pasar Internasional
Pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang
keperluan masyarakat internasional.
Cth : Pasar Kopi di Santos (Brasil).

Jenis - jenis pasar menurut Bentuk :


1. Pasar Persaingan Sempurna (terorganisir)
Pasar dimana jumlah penjual dan pembeli (konsumen) sangat
banyak dan produk atau barang yang ditawarkan atau dijual
sejenis atau serupa.
Cth : Barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras,
gandum, batu bara, kentang, dll.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli.
Cth : Pasar Monopoli, Oligopoli, dll

Jenis- jenis Pasar menurut Sifat Pembentukan Harga :


1. Pasar Persaingan
Pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan
antara permintaan dan penawaran.

2. Pasar Monopoli
Pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang.
Cth: PT Kereta Api Indonesia.

3. Pasar Duopoli
Pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai
penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.

4. Pasar Oligopoli
Pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan
dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan
tingkat harga barang.
Cth: Perusahaan Otomotif Astra Indonesia.
5. Pasar Monopsoni
Pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh
satu orang atau sekelompok pembeli.

6. Pasar Duopsoni
Pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua
orang atau dua kelompok pembeli.

7. Pasar Oligopsoni
Pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh
beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.

Segmentasi Pasar & Kegunaan


Segmentasi pasar
Proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu barang dan jasa
ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil, dimana para
anggota masing-masing kelompok mempunyai kesamaan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Manfaat Segmentasi Pasar :


a. Dapat mengidentifikasi peluang pengembangan produk baru.
Analisis yang cermat terhadap beberapa segmen pasar
potensial menunjukkan adanya satu atau dua kelompok pasar
yang memiliki kesamaan kebutuhan yang spesifik.
Cth : Penawaran laptop computer atau komputer jinjing.
Produk ini tercipta karena adanya pasar yang terdiri dari
orang-orang sibuk yang menginginkan komputer dalam
bentuk yang praktis, bisa dibawa kemana-mana.

b. Dapat membantu mendesain program pemasaran dengan lebih


efektif dalam meraih kelompok pasar yang homogen atau
memiliki kesamaan - kesamaan karakteristik.

c. Dapat mengembangkan strategi pengalokasian sumber-


sumber pemasaran dengan lebih baik. Dengan melakukan
segmentasi pasar yang memfokuskan investasi pada segmen
pasar yang spesifik maka akan didapat keuntungan jangka
panjang dalam memenangkan persaingan yang kompetitif.

Penentuan Sasaran Pasar ( Market Targetting )


Segmentasi pasar pada dasarnya menunjukkan peluang pasar
yang dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu
mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk
memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan
dijadikan sasaran.
3 Hal alternatif strategi yang dipertimbangkan perusahaan dalam
memilih pasar sasaran :
1. Undifferentiated Marketing
Usaha untuk meninjau pasar secara keseluruhan yang
mendasarkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen
dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk
memenuhi keinginan banyak orang.
Cth : Penawaran gula merah dan minyak goreng tanpa merek
yang dibutuhkan semua orang.

2. Differentiated Marketing
Usaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar
tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau
lebih.
Cth : Perusahaan yang menawarkan berbagai macam merek
dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan
pada segmen pasar yang berbeda. Perusahaan Musim
Mas dengan beberapa merek produk minyak goreng.
3. Concentrated Marketing
Usaha untuk memusatkan usaha pemasaran perusahaan pada
satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan
menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar
yang paling menguntungkan.
Cth : Penawaran sepeda motor jenis bebek dengan empat
tak yang mempunyai potensi pasar yang tinggi.

Penentuan Posisi Produk ( Product Positioning )


Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan pasar
sasaran, perusahaan perlu melakukan penentuan posisi
penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi
produk ke pasar sasaran yang dituju.

Penentuan Posisi :
Tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang
ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami
dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan
pesaing (Kotler,1997).
Dengan penentuan “ Posisi Produk “ perusahaan lebih
memfokuskan pada:

Apa produk itu …. ?


Seperti apa produk itu ….?
Bagaimana pelanggan harus
mengevaluasinya …..?
Perusahaan harus mengetahui persepsi dan preferensi
pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian
produk menyangkut posisi suatu merek dalam benak
konsumen sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan unik
dan unggul dibandingkan merek pesaing dalam hal atribut
dan manfaat produk. Perusahaan harus berusaha
membuat produknya lebih menonjol dari produk pesaing
dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk
melakukan strategi penentuan posisi pasar yang baik,
perusahaan harus memutuskan karakteristik dan
keistimewaan khusus yang membedakan produk yang
ditawarkan dengan pesaing kepada pasar sasaran.
Cara positioning produk yang dapat dikembangkan perusahaan :
1. Positioning berdasarkan perbedaan produk
Dengan menunjukkan kepada pasarnya tentang
perbedaan / kekhasan produk (unique product feature).
Cth : Produk varitas seperti tepung terigu, produsen dapat
menyisipkan resep kue bermutu ke dalam kemasannya.
Kelemahan cara ini adalah mudah ditiru pesaing.

2. Positioning berdasarkan manfaat produk


Sepanjang konsumen menganggap manfaat suatu produk
sangat diperlukan konsumen, perusahaan dapat menonjolkan
item ini. Beberapa bentuk manfaat produk yang dapat
ditonjolkan antara lain waktu, kemudahan, kejelasan,
kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan dan sebagainya.
Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan
kualitas), fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional
(berhubungan self image)

3. Positioning berdasarkan pemakaian


Shampo Clear dan minuman Pocari Sweat menggunakan
positioning ini. “ Shampo Clear “ dengan manfaat “ anti ketombe “
dan “Pocari Sweat “ yang ditonjolkan sebagai “ Minuman
kesegaran bagi para atlet dengan manfaat penghilang dahaga “.
4. Positioning berdasarkan kategori produk
Produk-produk yang muncul dalam suatu kategori produk
Cth : Rokok Sampoerna A Mild menggunakan positioning ini.
Karena rokok-rokok yang sebelumnya lebih
menggambarkan sosok pria sejati, keras, kaya aroma.
Dengan kategori “ low tar and nicotine “, rokok ini lebih
menonjolkan sebagai rokok pertama yang “ lebih sehat ”
dari rokok-rokok yang keras.

5. Positioning kepada pesaing


Di Indonesia, karena perbandingan secara langsung dilarang,
maka pemasaran menggunakan cara tidak langsung. Di saat
Djarum dan Bentoel mengeluarkan LA Lights dan Star Mild,
maka Sampoerna mengatakan “How Low Can You Go” pada
iklannya.

6. Positioning melalui imajinasi


Imajinasi seperti Tempat, Orang, Benda, Situasi, menjadikan
positioning ini memiliki makna hubungan Asosiatif. Misal, LA
light diasosiasikan dengan Los Angeles, Marlboro
diasosiasikan dengan koboi (Amerika), sabun Lux degan artis-
artis/ bintang film muda dan sepatu Nike dengan bintang
olahraga terkenal.
7. Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk barang baru yang belum dikenal, positioning
dilakukan dengan menyinggung pada persoalan actual untuk
dapat mendapatkan kepercayaan publik.
Cth : GDN (Gerakan Disiplin Nasional) dalam upaya
mengembalikan kepercayaan public pada perbankan,
penerapan peraturan baru telah menggunakan
positioning ini.
ANALISIS PORTFOLIO PRODUK
Memasarkan produk adalah deals bauran rancangan :
Product, Pricing, Place, Promotion, Packaging, dan
Positioning (6 P) yang akan ditawarkan kepada prospek, dan
pelanggan.

Oleh karena itu setiap keputusan yang berkaitan dengan produk


(barang atau jasa) harus merupakan keputusan strategik, karena
akan memengaruhi eksistensi perusahaan jangka panjang,
memengaruhi setiap fungsi dan tingkatan organisasi bisnis.
Agar lebih mudah dilakukan panduan dengan pertanyaan ini :

-. Produk apa yang akan ditawarkan (item dan kedalaman lini


produk) ?
-. Siapa yang akan menjadi target pelanggan (batasan segmen
pasar yang dilayani) ?
-. Bagaimana produk menjangkau mereka (saluran distribusi)?
-. Seperti apa nilai produk dipersepsi oleh pelanggan
(positioning) ?
-. Pada harga barapa produk yang akan ditawarkan ?
-. Bagaimana memperkenalkan produk kepada pelanggan
(misalnya, iklan) ?
PENENTUAN POSISI PRODUK
Kemampuan manajemen menentukan posisi produknya di
pasar merupakan faktor yang turut berpengaruh terhadap
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Dalam menentukan posisi produk manajemen harus


memperhatikan produk-produk lainnya, terutama produk
pesaing potensial.

Penentuan posisi produk yang tepat akan memberikan


gambaran tentang kedudukan produk yang dipasarkannya
dalam peta persaingan dengan produk-produk lainnya di
pasar.

Peta posisi produk itu akan menggambarkan pula


kekuatan serta kelemahan produk dengan dibandingkan
dengan produk pesaingnya. Dengan demikian maka akan
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan
bersaing secara efektif di pasar.
Cara menguasai atau mengenal peta posisi produk
yaitu:

1. Perlu mengetahui atribut yang dominan yang


menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih
produknya.

2. Perlu mengetahui posisi atribut produk kita


dibandingkan dengan atribut yang sama dari
produk pesaing

3. Perlu mengetahui jumlah penjualan dan pangsa


pasar produk bagi produknya

4. Perlu mengetahui kedudukan produk dan produk


pesaing di pasaran yang sama.
Konsep perencanaan penawaran produk dapat dilihat dalam
gambar, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Produk inti (core benefit)
Manfaat yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi
oleh customer dari setiap produk.

2. Produk generik
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk harapan (expected product)


Produk harapan adalah produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak)
diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

Contoh :
Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun
dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian, dan
ketenangan.
4. Produk pelengkap (augmented product)
Produk pelengkap yakni berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing.

Contoh :
Hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga -
bunga segar, check-in yang cepat, check-out yang cepat,
pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.

5. Produk potensial
Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.

Contoh :
Hotel menambahkan fasilitas layanan Internet, perekam
video dengan kaset videonya, sepiring buah-buahan segar,
dan sebagainya.
Gambar : Konsep Perencanaan Penawaran Produk
Tahap-tahap dalam analisis portofolio produk ada 4 macam
yaitu:

1. Tahap Anak Bawang (Under - Dog)


Merupakan suatu tahap yang menunjukkan keadaan atau
posisi suatu produk yang sedang diperkenalkan oleh suatu
perusahaan seperti halnya tahap perkenalan dalam analisis
daur hidup produk. produk yang berada pada posisi ini adalah
produk yang potensi pasarnya masih rendah (karena memang
belum nampak sebab baru diperkenalkan di pasar) dan
kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasikannya pun
juga masih rendah.

2. Tahap TandaTanya (Question Mark)


Merupakan kondisi dimana potensi pasar produk itu sudah
cukup tinggi tetapi pengusaha tidak atau belum meningkatkan
kemampuannya untuk mengeksploitasikannya, sehingga
kemampuannya masih rendah. Posisi ini disebut tanda Tanya
karena memang dalam tahap ini terjadilah pertanyaan besar
bagi pengusaha untuk berani tidaknya meningkatkan
kemampuan eksploitasinya tentu saja dengan cara menambah
investasi yang akan menyedot dana cukup besar.
3. Tahap Bintang (Star)
Menduduki bintang lapangan.
Posisinya akan menyenangkan pengusaha yang
memasarkannya,akan tetapi juga akan banyak diinjar para
lawan bisnisnya atau pesaing-pesaing bisnisnya untuk
direbutnya. Perebutan pasar itu akan mengakibatkan
persaingan yang tentu saja harus diantisipasi oleh pengusaha
dan harus dipertahankan dengan segala daya dan tentu saja
dana. Keuntungan yang tinggi justru diperoleh oleh
perusahaan apabila dia berhasil bertahan dan para
pesaingnnya tersingkir.

4.Tahap Sapi Perah (Cash Cow)


Merupakan posisi dimana produk tersebut dalam
kedudukannya maka akan menyumbangkan keuntungan yang
sangat tinggi kepada perusahaan.
Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis
Strategi bagi masing-masing posisi tersebut dapat diihat pada table
sebagai berikut:

Pedoman strategi dalam portofolio produk


Bintang Tanda Tanya
-- Investasi
Investasi berat
berat
-- Ekspansi
Ekspansi -- Penelitian
Penelitian &
& pengembangan
pengembangan
-- Upaya
Upaya menguasai
menguasai pasar
pasar -- Rekayasa
Rekayasa teknik
teknik
-- Pemasaran
Pemasaran yang
yang proaktif
proaktif -- Menembus
Menembus pasar
pasar
-- Promosi
Promosi -- Perbaiki
Perbaiki desain
desain produk
produk
-- Menjaga
Menjaga kualitas
kualitas -- Keluar
Keluar dari
dari bisnis
bisnis (apabila
(apabila
-- Peningkatan
Peningkatan pelayanan
pelayanan tidak
tidak berhasil)
berhasil)
-- Publisitas
Publisitas

Sapi Perah Anak Bawang


-- Memelihara
Memelihara pasar
pasar -- Mengurangi
Mengurangi kapasitas
kapasitas dan
dan
-- Ciptakan
Ciptakan produk
produk baru
baru disalurkan
disalurkan ke
ke produk
produk lain
lain
-- Mencari
Mencari bisnis
bisnis baru
baru -- Introduksikan
Introduksikan produk
produk baru
baru
-- Cari
Cari market
market niche
niche
-- Hit
Hit and
and Run
Run
-- Keluar
Keluar dari
dari bisnis
bisnis
Dalam analisis portfolio, manajemen puncak
memandang unit bisnis mereka sebagai
serangkaian investasi yang diharapkan dapat
memberikan hasil yang menguntungkan.

Unit-unit bisnis ini membentuk portfolio investasi


yang harus disulap manajemen puncak untuk
menjamin hasil terbaik dari investasi-investasi
perusahaan.

Dua konsep pendekatan yang sering digunakan


adalah
1. Matrik pertumbuhan pangsa BCG
2. Layar bisnis GE.

Konsep tersebut juga dapat digunakan untuk


mengembangkan strategi bagi pasar internasional.
1. Matrik Pertumbuhan Pangsa BCG
Matrik paling sederhana adalah matrik yang dibuat oleh
Boston Consulting Group.
Matrik pertumbuhan-pangsa memiliki banyak kesamaan
dengan daur hidup produk. Sewaktu produk melewati daur
hidupnya, maka produk tersebut dapat dikategorikan ke
dalam salah satu dari empat kategori bagi tujuan keputusan
pembiayaan.

2. Layar Bisnis GE
General Electric membuat matrik yang lebih rumit dengan
bantuan perusahaan konsultan McKinsey and Company.
Matrik GE, berbeda dengan Matrik BCG, melibatkan data yang
lebih banyak dalam faktor-faktor prinsip daripada sekedar
pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. Sebagai contoh, pada
GE, daya tarik industri meliputi tingkat pertumbuhan pasar,
profitabilitas industri, ukuran, dan praktik-praktik penetapan
harga, di antara berbagai peluang dan ancaman yang
mungkin. Kekuatan bisnis atau posisi kompetitif meliputi
pangsa pasar, posisi tekologis, profitabilitas, dan ukuran di
antara kekuatan dan kelemahan yang mungkin.
Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Portfolio
Manajer strategi biasanya menggunakan analisis portfolio dalam
perumusan strategi perusahaan karena adanya beberapa
keunggulan :

-. Analisis portfolio mendorong manajemen puncak untuk


mengevaluasi tiap bisnis secara individu dan menetapkan
tujuan serta mengalokasikan sumber daya untuknya.

-. Analisis portfolio merangsang penggunaan data eksternal


untuk melengkapi penilaian manajemen.

-. Analisis portfolio memunculkan hal mengenai ketersediaan


aliran kas untuk ekspansi dan pertumbuhan.
ORGANISASI UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Untuk mengembangkan sebuah aliran yang mantap
dari suatu produk baru, suatu organisasi menjadi
sangatlah penting.

Beberapa perusahaan, manajer puncak cenderung


secara pasif menerima gagasan tentang produk
baru, mereka tidak secara aktif mengumpulkannya.

Para manajer sering kali kurang memproses


gagasan yang mereka terima tersebut, dan
kesempatan menentukan apakah gagasan tersebut
dipertimbangkan sepenuhnya atau tidak sama
sekali.
Adapun orang-orang / bagian organisasi yang
dibutuhkan untuk pengembangan produk baru :
1. Komite Produk Baru
Adalah kelompok Ad – hoc ( khusus ) dimana
anggotanya mengelola proses pengembangan
produk baru. Para anggota biasanya mewakili
berbagai “kelompok fungsional”.
Contoh :
Pabrik, Penelitian & Pengembangan, Keuangan,
Pemasaran

2.Tim Gabungan dan Interpreneur


Adalah kelompok yang “ berorientasi pada pasar”
yang terdiri dari beberapa orang dari berbagai
disiplin ilmu. Anggota tim termasuk dari bagian
pemasaran, peneliti dan pengembangan yang
berfokus pada satu tujuan yang sama yaitu
merencanakan keuntungan perusahaan dengan
memasuki bisnis baru.
Kelompok ini lebih sering digunakan untuk
menangani bisnis yang penting dan tugas produk
yang tidak sesuai dengan organisasi yang
ada, yang menuntut lebih banyak pada sumber
keuangan dan waktu yang lebih lama untuk
mendewasakannya dibanding yang dapat
diberikan unit organisasi yang ada, dan
membutuhkan kreativitas yang tidak dihambat
oleh organisasi yang lebih besar.

3. Tim Pengembangn Produk secara Simultan


Adalah sebuah pendekatan tim baru yang
berorientasi pada pengembangan produk baru.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk
mempersingkat proses pengembangan dan
mengurangi biaya yang terjadi.
Dengan pengembangn produk secara simultan
, semua bidang fungsional yang terkait dan
pemasok dari luar berpartisipasi dalam
semua tahap proses pengembangan. Dari pada
dikerjakan melalui tahapan struktural yang tinggi
,tim lintas fungsional beroperasi secara serentak.

Adapun untuk perusahaan – perusahaan yang sudah


cukup baik mereka menyusun Struktur Organisasi
dalam pengembangan produk baru sbb :

1. Manajer Produk
Banyak perusahaan besar menyerahkan usaha
pengembangan produk baru kepada Manager
Produk.
Kelemahan :
-. Manajer produk sibuk mengelola lini produk
yang sudah ada sehingga bukan produk baru
yang dihasilkan ttp hanya bersifat modifikasi
produk yang telah ada sebelumnya.

-. Manager lemah pengetahuan & keterampilan


atas pengembangan produk baru.

2. Manager Produk Baru


Manager dibidang ini cenderung untuk berpola
pikir terbatas pada modifikasi & perluasan lini
yang ada pada pasarnya sendiri.

3. Komite Produk Baru


Bertugas membahas usulan-usulan mengenai
produk baru. Komite ini lah yang memutuskan
diteruskan atau tidaknya suatu rencana produk
baru.
Biasanya yang menjadi komite ini adalah pejabat-
pejabat dari pemasaran, produksi, keuangan &
perekayasaan.

4. Departemen Produk Baru


Departemen ini biasanya dibentuk oleh
perusahaan besar. Manager di departemen ini
memiliki wewenang yang cukup besar dan
bertanggung jawab penuh serta langsung pada
manajemen puncak. Ia bertanggung jawab dalam
menciptakan gagasan, mengarahkan &
mengkoordinasikan kegiatan penelitian &
pengembangan, menyelenggarakan uji coba di
lapangan & kegiatan komersialisasi.

5. Tim Produk Baru


Tim ini merupakan gabungan dari beberapa
departemen operasional & diserahi tugas
menyiapkan produk baru sampai jadi di pasaran.
Struktur (model) Organisasi yang dapat digunakan
Manager :
1. Struktur Sederhana
Pemilik - Manajer membuat semua keputusan
penting secara langsung dan mengawasi semua
kegiatan,

Kelemahan :
Sulit mempertahankan struktur ini ketika
perusahaan tumbuh dalam hal ukuran dan
kompleksitas.

2. Struktur Fungsional
Satu tingkat di atas Struktur Sederhana, Cocok
untuk perusahaan dengan usaha tunggal atau
dominan, memungkinkan spesialisasi tugas :
Produksi, Keuangan, Teknik, Akuntansi, Sales &
Pemasaran, SDM.
Mengatasi keterbatasan pemrosesan informasi
pemilik/manajer tunggal. Kepala bagian
fungsional bertanggung jawab kepada CEO yang
menggabungkan keputusan dan tindakan dari
sudut pandang perusahaan secara keseluruhan.

3. Struktur Multi-Divisional
Tiap divisi beroperasi sebagai usaha yang
terpisah, cocok untuk terkait dengan
penganekaragaman product (bidang usaha)
bisnis perusahaan.

Tugas kunci manajer perusahaan :


-. Memanfaatkan sinergi antar divisi.
-. Manajer menggunakan kombinasi pengawasan
stratejik dan keuangan.
-. Manajer berusaha menemukan keseimbangan
antara persaingan antar divisi untuk
memperoleh sumber kapital yang langka dan
menciptakan peluang kerja sama untuk
mengembangkan sinergi. Tujuannya untuk
memaksimalkan kinerja keseluruhan
perusahaan.

4. Model-Tradisional
Model struktur tradisional secara esensial adalah
piramid.
Piramit dapat menunjukan suatu kombinasi
hirarki berbagai modul yang didasarkan pada
konsep-konsep desain organisasi tradisional.

Masing-masing tingkatan hirarki menggambar-


kan segmen struktur (satuan kerja, departemen,
divisi, bagian, dan sebagainya) dan hubungan -
hubungan pekerjaan atasan – bawahan.
5. Model - Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi secara eksplisit
mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak
persis segaris dengan posisi - posisi dan
hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.

6. Model-Sumber Daya Alam


Konsep model sumber daya manusia ini mencoba
memaksimumkan fleksibilitas baik dalam maupun
di antara posisi-posisi yang berinteraksi.

Hubungan peranan atasan dan bawahan tersebut


telah digambarkan oleh Likert, dimana suatu
organisasi yang efektif sebagai sesuatu yang
terbentuk dari kelompok yang saling mengkait,
dengan melalui bermacam - macam posisi.
Pendekatan Kreatif Pengembangan Ide Produk
Penciptaan ide adalah pencarian sistematis secara terus
menerus untuk menemukan peluang produk baru.

Dalam hal ini perusahaan melibatkan sumber gambaran dari


sumber-sumber ide-ide dan metode baru untuk menciptakannya.

Proses kreatif terdiri dari empat tahap :


1. Persiapan
Proses mengumpulkan informasi, menganalisa dan
mengeksplor solusi.

Langkah ini mencakup persiapan akal untuk siap berfikir


kreatif, pelatihan formal, pelatihan saat kerja, pengalaman
bekerja dan mengambil peluang belajar lainnya. Pelatihan ini
memberikan dasar cara membangun kreatifitas dan inovasi.

2. Inkubasi
Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksi
informasi yang dikumpulkan
3. Penerangan
Inspirasi tidak datang saat seseorang sedang memikirkan
suatu masalah, melainkan ketika dia berada dalam keadaan
yang rileks. Fase dalam proses kreatif ini terjadi selama fase
inkubasi ketika terobosan spontan menyebabkan seorang
tersebut mendapatkan suatu pencerahan.

4. Verifikasi
Bagi perusahaan, mengujian ide memastikan akurasi dan
manfaatnya, dijalankan dengan melakukan percobaan,
menjalankan simulasi, menguji pemasaran produk atau jasa,
menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat
prototype dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang untuk
memverifikasi bahwa ide baru tersebut bisa diterapkan
dengan berhasil dan praktis.

Kendala yang Menghambat Kreativitas :


1. Berpikir negatif pada individu dan tim
Fokus pada aspek negatif dari suatu masalah dari pada
mencari peluang untuk menemukan solusi
2. Takut akan kegagalan
Sebuah rasa takut akan kegagalan dan takut tampil bodoh di
hadapan orang lain.
3. Kurangnya waktu berpikir yang berkualitas dan pengalaman
yang menarik.
Stress dapat mempersulit untuk dapat berfikir objektif dan
menghambat proses berfikir yang alami.

4. Banyaknya aturan dan peraturan, kurangnya kebebasan untuk


berkembang .
Terlalu banyak peraturan dapat mendorong kemalasan
seseorang. Seseorang perlu kebebasan untuk dapat berpikir
kreatif dan mengembangkan kreativitasnya.

5. Membuat asumsi yang belum tentu benar.


Kegagalan dalam mengidentifikasi asumsi yang anda buat
akan menghambat proses berkembangnya ide baru.
Jadi tidak seharusnya kita terlalu banyak berasumsi, karena
asumsi tersebut belum tentu benar.

6. Terlalu banyak logika.


Terlalu banyak menggunakan logika diluar imajinasi, intuisi,
dan sintesis dari proses berpikir

7. Berpikir tidak kreatif.


Rintangan yang terbesar adalah ketika anda berpikir bahwa
anda tidak kreatif
Menurut Besemer dan Treffinger produk kreatif dapat
digolongkan 3 :

1. Kebaruan ( novelty)
Sejauh mana produk itu baru dan produk itu orisinal dalam arti
sangat langka diantara produk – produk yang dibuat oleh orang
– orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama yang
dapat menimbulkan kejutan dan orang kaget dengan produk
tersebut.

2. Pemecahan (resolution)
Sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi
bermasalah. Produk itu juga harus bermakna menurut para
pengamat,karena memenuhi kebutuhan dan berguna karena
dapat diterapkan secara praktis.

3. Kerincian (elaboration) dan sintesis


Sejauh mana produk itu menggabung unsur – unsur yang tidak
sama menjadi keseluruhan yang canggih.

Lima kriteria untuk menilainya ialah :


produk itu harus organis,elegan,kompleks,dapat dipahami dan
menunjukkan keterampilan yang baik.
PENGELOMPOKAN IDE :
1. NEW MARKET IDE
MENAWARKAN KONSUMEN DENGAN BARANG / JASA YANG
BELUM TERSEDIA DALAM PASAR SETEMPAT, AKAN TETAPI DI
WILAYAH LAIN SUDAH ADA.

2. NEW TECHNOLOGY
IDE MENERAPKAN TEKNOLOGI BARU UTK SUATU PROSES
PRODUKSI

3. NEW BENEFIT
IDE MENEMUKAN CARA BARU ATAU YG DISEMPURNAKAN
UTK SUATU FUNGSI ATAU PRODUK LAMA
SUMBER IDE :
LONGENECKER (1991) :
a. PENGALAMAN PRIBADI
b. HOBI
c. TEMUAN KEBETULAN (ACCIDENTAL DISCOVERY)
d. PENELITIAN

DOUGLAS , 37 SUMBER IDE


a. Buku, buku telp, koran, majalah, jurnal, dll
b. Perpustakaan
c. Bank, distributord.
d. pialang, akuntan, teman, agen real estate, pesaing
e. hobi dan bepergian, dll
f. Kursus, seminar
g. Produk, franchise
h. Peraturan pemerintah, dll

SOESARSONO :
a. INFORMASI : dari orang lain, membaca, melihat, mendengar
dsb.
b. ILMU PENGETAHUAN : pendidikan , pelatihan dsb.
c. ADANYA TUNTUTAN : permintaan, kebutuhan dll.
Contoh Pertanyaan Mempertajam Ide :
a. BAGAIMANA PELAYANAN AGAR LEBIH CEPAT ?
b. BAGAIMANA MEMBUAT ONGKOS PRODUKSI MENJADI LEBIH
HEMAT ?
c. BAGAIMANA CARA MEMBUATNYA AGAR BERKURANG EFEK
SAMPINGNYA ?
d. BAGAIMANA AGAR LEBIH MUDAH UNTUK DIKEMAS,
DISIMPAN DAN DIANGKUT ?
e. BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI DESAINNYA ?
f. BAGAIMANA MERUBAH PENAMPILANNYA ?

TEKNIK MENDAPATKAN IDE (DOUGLAS, 1996)


1. TUKAR PIKIRAN
a. Diskusi kelompok
b. Rapat

-. Buat ide sebanyak mungkin


-. Kembangkan ide satu dg yang lain dari beragam latar
belakang, kepribadian, pengalaman, dll
-. Setelah dianalisa pilih ide terbaik
Mengubah mimpi jadi kenyataan :
a. Memperoleh uang
b. Menjadi bos
c. Menjadi orang yang dihormati, disegani
d. Meningkatkan kepuasan hidup

3. KAWIN SILANG
Pencarian pribadi yg memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan,
pengalaman dan ide yang berbeda ntuk membuat peluang
tukar pikiran.

4. KEINGINTAHUAN
-. Kembangkan rasa ingin tahu
-. Buat sesuatu berdasarkan rasa keingintahuan
-. Periksa apa yang sudah dikerjakan

5. PENDEKATAN TIDAK LANGSUNG


Diskusi kelompok
-. Membahas sebagian ide yang akan dikembangkan karena
tidak memungkinkan membahas secara menyeluruh.
-. Berguna pada saat menemui jalan buntu dan harus
mempertimbangkan pendekatan baru.
6. PENDEKATAN EKSIKLOPEDIA
-. Melibatkan riset ekstensif
-. Semua informasi diakumulasi dan digolongkan dalam
beberapa kategori dinilai untuk memperoleh ide

7. KOMPONEN YANG DIMODIFIKASI


-. Ide baru hasil dari modifikasi ide lama
-. Pilih produk/jasa yang akan disempurnakan
-. Membuat daftar tentang semua bagiannya dg sistematis
-. Modifikasi sesuai dg tujuan

8. ANALISIS SISTEMATIS
Menemukan kombinasi yang memungkinkan untuk
memecahkan masalah
-. Temukan masalah
-. Tentukan dan buat semua variabelnya buat cara melakukan
pemecahan masalah di setiap variabel
-. Gunting setiap variabel dan pemecahan masalahnya masing-
masing
-. Campur & pasangkan setiap variabel & pemecahan masalah
ide baru
9. MEDITASI
-. Relaksasi mental untuk meningkatkan keyakinan diri
-. Memusatkan diri pada cita-cita
-. Merangsang ide
-. Kesiapan mental
-. Menciptakan daya inovatif
METODE PEMBANGKITAN IDE
MANAJEMEN IDE
Mengapa kita perlu melakukan manajemen ide?
1. Tidak semua ide bisa langsung dijadikan tulisan.
2. Banyak ide-ide yang masih mentah, atau memang mentok.
3. Banyak ide-ide yang bagus untuk perusahaan lain, tapi
ternyata tak cocok digunakan diperusahaan kita.

Prinsip - Prinsip Manajemen Ide :


1. Planning (Merencanakan ide)
Catatlah ide sesegera mungkin ketika ide datang.

2. Mengorganisasikan (Organizing)
Pada tahap ini, tidak ada salahnya untuk menambah-nambahi
catatan ide kita. Ide yang muncul tiba-tiba dan masuk ke
pikiran kita umumnya masih ide mentah dengan penulisan
seadanya.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Tahap ini menjadi salah satu elemen penting dalam proses
manajemen ide kita.
4. Proses kontrol (Controlling)
Hasil dari kontrol ini menjadi masukan untuk proses-proses
sebelumnya, baik itu perencanaan, pengorganisasian, maupun
pelaksanaan.
Proses Desain Produk baru
Desain produk (product design) :
“ Proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk “.

Pemilihan proses (process selection) adalah pengembangan


proses yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.

Pengembangan dan desain (rancangan) produk yang baik


mutunya merupakan kunci ke suksesan di dunia bisnis.

Tujuan keputusan produk :


Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk
yang sesuai dengan permintaan pasar dengan keuntungan yang
kompetitif.

Fungsi operasi sangat dipengaruhi pengenalan produk baru dan


sebaliknya.
-. Operasi mempunyai posisi sebagai “penerima akhir” dari
pengenalan produk baru
-. Produk baru dibatasi oleh adanya operasi dan teknologi
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam
bidang manufaktur.

Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan


harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan
keuntungan secara optimal.
Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk
tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian
tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan

3 Aspek (Aspek Produk) penting dlm Desain Produk yang baik :


1. Kualitas yang baik
2. Biaya rendah
3. Jadwal yang tepat

Persyaratan dalam Desain Produk:


a. Desain harus dapat dirakit
b. Didaur ulang
c. Diproduksi
d. Diperiksa hasilnya
e. Bebas korosi
f. Biaya rendah
g. Waktu yang tepat.
Dimensi “Desain pada Produk Barang” mencakup :
Bentuk, warna, kinerja, rasa, dll.

Dimensi “Desain pada Produk Jasa” mencakup :


Tambahan dimensi layanan, yang berupa aspek estetika dan
aspek psikologis.

Proses Desain Produk


Tahap 1:
Pengembangan Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk dapat muncul dari dalam perusahaan –
seperti manajer produk atau teknisi – maupun dari luar
perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll.
-. Riset pasar (market research), mengumpulkan informasi dari
pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian
pelanggan.
-. Pembandingan (benchmarking), mempelajari praktik kerja dari
perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan
kinerja mereka.
-. Reverse engineering, adalah metode dengan membeli produk
pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan
fitur produk.

Tahap 2 :
Penyaringan Produk (Product Screening)
Tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide
produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan,
pemasaran, dan operasi.
Salah satu teknik yang digunakan adalah ”break-even analysis “.
Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual
perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
Tahap 3:
Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk
prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan
untuk merubah desain produk.

Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang


prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa
kali hingga seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini
perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk jumlah
pengujian ulang yang dilakukan.

Tahap 4:
Desain Akhir (Final Design)
Tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain :
-. Spesifikasi produk akhir
-. Intruksi pemrosesan
-. Pekerjaan yang harus dilakukan
-. Peralatan dan bahan baku yang digunakan
-. Pengaturan produksi lainnya.
DESAIN PRODUK DAN ANALISA PROSES
3 cara dalam memperkenalkan produk-produk baru yaitu :
1. Market pull (Menarik pasar)
Produk-produk yang akan dibuat oleh perusahaan didasari
adanya pasar dan dengan adanya sedikit perhatian terhadap
teknologi yang ada. Perusahaan akan menentukan produk-
produk apa yang dapat mereka jual di pasar. Dan pasar akan
ditarik melalui produk-produk yang telah mereka buat.

2. Technology-push (Dorongan teknologi)


Perusahaan akan membuat produk-produk baru dengan
memperhatikan teknologi yang ada dan sedang berkembang
saat ini dan memberikan perhatian yang sedikit terhadap
pasar.

3. Interfunctional view (Pandangan antar fungsi)


Penciptaan produk- produk baru bukan hanya menyesuaikan
dengan kebutuhan pasar melainkan juga mempunyai
keunggulan teknologi. Untuk mencapainya maka semua
fungsi seperti pemasaran, sumber daya manusia, operasi, dan
keuangan sebaiknya melakukan kooperasi dalam merancang
produk.
Beberapa teknik yang dipakai dalam Desain Produk
1. Desain yang tangguh (Robust Design)
Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian
rupa sehingga ada sedikit variasi pada produk atau perakitan
tidak berdampak banyak pada produk akhirnya.
Juga desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan
dengan adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.

2. Desain Modular (Modular Design)


Desain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen
dari suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat
dipertukarkan dan diganti dengan mudah.

3. Computer Aided Design (CAD)


Penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk .

4. Computer Aided Manufacturing (CAM)


Penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.
Adapun manfaat CAD dan CAM adalah sebagai berikut :
a. Kualitas produk menjadi semakin baik
b. Waktu desain yang lebih singkat
c. Pengurangan biaya produksi
d. Ketersediaan basis data
e. Memunculkan kemampuan baru

5. Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology)


Bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar
menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapat
menanggapi secara interaktif.

6. Analisis Nilai (Value Analysis)


Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama
proses produksi.

7. Desain yang Ramah Lingkungan (Environtmentally Friendly


Design)
Merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan
unsur kepekaan terhadap permasalahan lingkungan yang
sangat luas pada proses produksi.
Cara yang bisa dilakukan Desain yang Ramah Lingkungan
antara lain dengan:
a. Membuat produk yang dapat didaur ulang.

b. Menggunakan bahan baku yang dapat di daur ulang.

c. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.

d. Menggunakan komponen yang lebih ringan.

e. Menggunakan energi yang lebih sedikit.

f. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.

Quality Function Deployment (QFD)


Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang
apa yang diinginkan konsumen dan menterjemahkannya menjadi
atribut bagaimana agar tiap area fungsional dapat memahami
dan melaksanakannya.

Alat yang digunakan dalam QFD adalah Rumah Kualitas (House


Of Quality) yaitu :
Merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara
keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa).
Ada 6 langkah dasar untuk membuat Rumah Kualitas yaitu:
a. Identifikasi keinginan konsumen.

b. Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan


konsumen.

c. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk


akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.

d. Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam perusahaan


pada konsep bagaimana pada perusahaan.

e. Kembangkan tingkatan kepentingan.

f. Evaluasi produk pesaing.

Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan :


1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan.

2. Menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang


ditargetkan.
QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu
menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana
penyebaran usaha-usaha berkualitas.

Faktor-faktor kunci mengembangkan Desain Produk Baru :


a. Unik

b. Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar

c. Melakukan pekerjaan penting seperti studi pemasaran,


predevelopment dan sejenisnya.

d. Ketajaman dalam mendefinisikan produk yang akan


dikembangkan.

e. Kesinambungan pelaksanaan, tidak boleh ada fase yang


terputus atau didahulukan

f. Struktur Organisasi dan iklim perusahaan

g. Memasarkan dengan baik produk yang kita buat.

h. Meningkatkan kecepatan produksi tanpa mengorbankan


kualitas
i. Mampu mengikuti proses-proses terbaru dengan sistematis

j. Mampu menarik perhatian pasar

k. Berpengalaman dan memiliki kemampuan dasar yang baik

Aplikasi Pohon Keputusan dalam Desain Produk


Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan :
-. Suatu produk baru secara baik.

-. Banyaknya variasi yang dibutuhkan sesuai dengan


permasalahan manajemen.

Bentuk pohon keputusan melalui prosedur :


1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan
kebiasaan yang terjadi ke dalam pohon, termasuk pernyataan
alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”.

2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan


tempat untuk mengembangkan hasil menjadi penambahan
cabang.
3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai
harapan (expected value) dari setiap keputusan yang diambil.
Selanjutnya, setiap keputusan uraiannya dimulai dari kanan
dari pohon keputusan, sedangkan titik cabang keputusan
dinyatakan dengan “node”
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM

Pengembangan Desain Rinci


Pertemuan ke 10
Pengembangan Desain Rinci
DESAIN FISIK ATAU DESAIN RINCI
Adalah penerjemahan persyaratan system informasi
akutansi yang masih dalam bahasa umum
(konseptual) ke dalam spesifikasi terperinci
sehingga dapat dipergunakan untuk penyusunan
kode dan pengujian program komputer.

Dalam penyusunan desain fisik atau desain rinci tim


kerja menyusun semacam skenario tentang
bagaimana desain konseptual sistem informasi
diterapkan.

Dibutuhkan skema dalam melakukan tahap desain


fisik sebagai berikut.
Langkah - langkah dalam Tahap Desain Fisik :
A. Desain Output
Adalah menentukan sifat format muatan dan saat penyajian atau
penggunaan laporan pada layar monitor komputer.

Dalam kegiatan desain output tim kerja harus menentukan


bagaimana tampilan output pada layar monitor maupun pada
saat dicetak pada kertas.

Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya


mendesain output :
a. Penggunaan, siapa dan kenapa mereka menggunakan serta
apa yang dapat mereka peroleh dari output.

b. Media yang digunakan, dengan media apa output


disampaikan : kertas, monitor, suara, disket, atau konfigurasi
dengan media lain.

c. Format, dengan format apa media dapat output dapat sampai


di tangan pengguna dengan efektif.
d. Formulir pracetak, apakah kertas-kertas yang akan digunakan
sebagai media penyajian output perlu dicetak terlebih dahulu.

e. Lokasi, kemana output akan dikirimkan.

f. Waktu, bagaimana frekuensi penyajian output.

g. Akses, siapa user yang dapat menerima output.

h. Rincian, sampai seberapa jauh tingkat kerincian output yang


diperlukan.

B. Desain File dan Database


File dan database memuat data yang diolah dan ditampilkan
pada laporan tercetak, pada layar monitor, maupun dalam bentuk
dokumen.

Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya mendesain File


dan Database :

1. Media yang digunakan


Apakah data harus disimpan pada media penyimpanan.
2. Metode akses
Metode akses apa yang harus digunakan ? Sequensial, indeks,
atau random.

3. Metode pengolahan data


Metode apakah yang harus digunakan untuk mengolah data?

4. Prosedur pemeliharaan
Prosedur apa yang harus digunakan agar data dapat dikelola
secara efektif.

5. Volume data
Berapa besar volume data yang tersimpan dalam database.

6. Tingkat aktivitas
Berapa persen tingkat penambahan dan penghapusan
data yang terjadi dalam waktu tertentu.

C. Desain Input
Terdiri dari dokumen dan media magnetik yang digunakan
sebagai penampung data awal perusahaan.
Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya
mendesain input :

1. Media yang digunakan


Media apa yang digunakan untuk menyimpan data.

2. Sumber data
Dari mana asal data yang digunakan sistem.

3. Format
Format yang diperlukan agar data transaksi dapat
diperoleh secara efisien.

4. Volume dan sifat data


Besar volume yang harus dimasukkan sebagai input.

5. Karyawan
Tingkat kemampuan yang harus dimiliki operator.

6. Frekuensi
Bagaimana frekuensi entry data.
7. Biaya
Upaya penghematan biaya tanpa mempengaruhi efisiensi
pengolahan data.

8. Deteksi dan koreksi


Solusi kesalahan yang terjadi dengan cepat.

D. Desain program
Peragaan mengenai hubungan subsistem dengan subsistem
lainnya atau satuproses dengan proses lainnya.

Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya mendesain


pengembangan Program :
1. Modul
Penggunaan modul program demi efisiensi pencapaian tujuan.

2. Rutin
Rutin operasional hendaknya menggunakan struktur kode
dasar.
3. Standar
Penerapan standarisasi program sehingga program tersusun
secarakonsisten.

4. Proses walk-through.
Cross check kesalahan logika, atau kekeliruan dalamprogram.

5. Pendekatan tim.
Pembentukan tim dalam pengerjaan program.

E. Desain prosedur
Semua sistem memerlukan campur tangan manusia meskipun
sistem memilik teknologi yang canggih. Prosedur dirumuskan
dalam desain konseptual.

Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam upaya mendesain


prosedur :
1. Pendekatan evaluasi pemasok

2. Kriteria evaluasi pemasok

3. Kinerja perangkat
4. Kesesuaian perangkat keras

5. Dukungan dari pemasok

6. Ketersediaan peralatan

7. Biaya perangkat keras

8. Pemulihan perangkat keras

9. Pengembangan perangkat lunak

10. Pengadaan perangkat lunak

Laporan Desain Fisik


Setelah proses desain fisik terselesaikan tim kerja dapat
menyusun laporan mengenai desain fisik kepada manajemen.
Laporan desain fisik mempunyai perincian lebih mendetail dari
laporan desain konseptual yang menguraikan tujuan, ruang
lingkup,dan peragaan pokok dari sistem yang diusulkan.
DFM dan Pengembangan prototype

Design For Manufacturing (DFM) :


Proses untuk mengurangi waktu menuju pasar, meningkatkan
kualitas, meningkatkan kinerja proses, peningkatan keuntungan,
dan akhirnya untuk meningkatkan daya saing perusahaan
manufaktur dengan mengatasi masalah pada konsep awal desain
dan tahap prototipe desain produk dan proses pengembangan.

Kapan Perusahaan Menggunakan DFM


Perusahaan menerapkan desain untuk teknik manufaktur di
beberapa poin dalam proses desain dan pengembangan. Teknik
DFM dapat diterapkan di seluruh proses pengembangan, tapi
apabila bertujuan untuk mendapatkan keuntungan besar, DFM
harus dapat diterapkan dalam konsep tahap perluasan dan
pengembangan prototipe dari proses desain dan pengembangan.

Metode DFM terdiri dari 5 (lima) langkah, yaitu :


1. Memperkirakan biaya manufaktur.
2. Mengurangi biaya komponen.
3. Mengurangi biaya perakitan.
4. Mengurangi biaya pendukung produksi.
5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-
faktor lainnya.

Pengembangan prototype
Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat
diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu :
1. Dimensi pertama dimana prototipe tersebut merupakan
bentuk fisik sebagai lawan dari analitik.
Prototipe fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk
memperkirakan produk.

2. Dimensi kedua dimana prototipe tersebut merupakan prototipe


yang menyeluruh sebagai lawan dari terfokus. Prototipe yang
menyeluruh mengimplementasikan sebagian besar atau semua
atribut dari produk.

Tujuan proyek pengembangan produk prototipe digunakan :


1. Pembelajaran
Prototipe sering digunakan untuk menjawab dua tipe
pertanyaan “ Akankah dapat bekerja?“ dan “Sejauh mana
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?
2. Komunikasi
Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen
puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan
dan investor.

3. Penggabungan
Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa
komponenkomponen dan subsistem-subsistem dari produk
bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.

4. Milestones
Prototipe milestone menyediakan hasil nyata, memperlihatkan
kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan
jadwal.
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM

Uji Pemasaran Produk


Pertemuan ke 11
Uji Pemasaran Produk

TEST MARKET (Kotler 2003)


Berapa banyak pengujian pemasaran harus dilakukan ..?

Jumlah pengujian pemasaran dipengaruhi oleh :


1. Biaya investasi dan resiko.

2. Tekanan waktu serta biaya riset.

Tujuan tahap Uji Pemasaran adalah :


1. Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang
sukses produk baru.

2. Mengidentifikasi penyesuaian - penyesuaian akhir yang


dibutuhkan untuk produk.

3. Menetapkan elemen - elemen penting dalam program


pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan
produk di pasar.
Pengujian pasar ini memungkinkan bisnis untuk
melihat penerimaan produk tersebut di berbagai
segmen pasar sebelum dijual secara masal di pasar,
dan sebelum bisnis melakukan investasi secara
besar-besaran untuk produk tersebut.

Uji pemasaran melibatkan penempatan produk


untuk dijual dalam satu atau lebih area yang dipilih
dan pengamatan kinerja aktualnya sesuai dengan
rencana pemasaran yang diusulkan.
.
METODE PENGUJIAN PEMASARAN UNTUK PRODUK KONSUMSI DAN INDUSTRI

Pengujian pasar untuk “ Barang Konsumsi “ :


1. Penelitian gelombang penjualan.
2. Teknik toko tiruan.
3. Uji coba pemasaran terkendali.
4. Pasar percobaan

Pengujian pasar untuk “ Barang Industri “ :


1. Uji penggunaan produk
Keamanan pemakaian, pelayanan, pelatihan, kemungkinan
membeli, dll

2. Pameran dagang
Tanggapan pengunjung terhadap produk dan syarat pembelian,
jumlah orang yang benar-benar ingin membeli / memesan.

3. Ruang pamer di distributor dan penyalur


Pilihan dan pembandingan harga dalam situasi pasar yang
wajar.

4. Pasar percobaan atau pasar terkendali


Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen :
1. Sales-Wave Research
Dalam metode ini, konsumen yang pada mulanya mencoba
suatu produk secara gratis ditawarka kembali produk
tersebut, atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit
diturunkan (lebih murah).

2. Simulated Test Marketing


Metode ini membutuhkan 30 sampai 40 pembeli yang qualified
di pusat pertokoan atau tempat lainnya. Perusahaan
menanyakan beberapa hal kepada mereka, berkaitan dengan
preferensi dan awareness mereka terhadap merek-merek pada
jenis produk tertentu.

3. Controlled Test Marketing


Satu sampel konsumen kemudian diwawancarai untuk
memperoleh kesan mereka terhadap, produk tersebut.
Perusahaan tidak harus menggunakan wiraniaga mereka
sendiri, memberi potongan penjualan, atau `membeli jaringan
distribusi. Sebaliknya, metode ini tidak memberikan informasi
mengenai cara membujuk distributor agar bersedia menjual
produk baru perusahaan.
.
Controlled test marketing memungkinkan perusahaan untuk
menguji pengaruh faktor-faktor dalam toko (in-store factors)
dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa
melibatkan konsumen secara langsung

4. Test Markets
Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perusahaan riset
untuk menentukan kota-kota di mana wiraniaga perusahaan
akan mencoba membujuk para distributor agar menjual produk
tersebut dan menempatkannya dalam rak pajangan mereka.

Uji pasar merupakan cara utama dalam menguji produk


konsumen baru dalam situasi yang sama dengan yang akan
dihadapi dalam peluncuran produk bersangkutan.

Manfaat Uji Pasar :


a. Memberikan prediksi yang lebih dapat diandalkan mengenai
penjualan di masa depan.
b. Pengujian awal atas rencana pemasaran
c. Perusahaan dapat mengetahui kekurangan yang ada pada
produk.
d. Perusahaan memperoleh gambaran atas berbagai masalah
potensial dalam jaringan distribusi.

e. Perusahaan memperoleh pemahaman lebih baik atas


perilaku berbagai segmen pasar.

Penerimaan Produk Baru (Urban, 1993)


Tahap – Tahap dalam proses Adopsi Produk Baru :
1. Kesadaran
Konsumen menyadari adanya inovasi produk baru, namun
masih kekurangan informasi mengenai produk tersebut.

2. Minat
Konsumen tertarik untuk mencari informasi mengenai
informasi produk baru tersebut.

3. Percobaan
Konsumen mencoba inovasi produk untuk memperbaiki
perkiraannya atas nilai inovasi produk baru.
4. Adopsi
Konsumen memutuskan untuk menggunakan produk baru
secara penuh dan teratur

Komersialisasi Produk Baru (Kotler, 2003)


Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan
strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.

Empat pertanyaan dasar dlm komersialiasai produk


baru :

1. Kapan (Penentuan Waktu).


-. First Entry (masuk pertama)
-. Parallel Entry (masuk bersamaan)
-. Late Entry (masuk terlambat)

2. Dimana wil. penjualannya (Regional, Nasional, Internasional).

3. Kepada siapa (siapa kelompok pembeli potensial yang terbaik


akan dijadikan sasaran promosi dan distribusinya).

4. Bagaimana (rencana tindakan : apa, kapan, biaya, dll).


Ada 3 komponen strategi peluncuran produk baru,
yaitu :
1. Penentuan timing introduksi produk baru.
Timing peluncuran produk baru merupakan aspek krusial, baik
dari sudut pandang permintaan pelanggan maupun kompetisi.
Contoh :
-. Penjualan sarung cenderung mencapai puncaknya saat
menjelang Lebaran.
-. Penjualan alat tulis dan buku teks biasanya sangat tinggi
pada permulaan tahun ajaran baru dan menjelang ujian.

Oleh sebab itu, sebaiknya produk baru diperkenalkan


menjelang periode permintaan puncak.
Pionir cenderung memperoleh keunggulan dalam hal consumer
awareness dan pangsa pasar pada masa ini.

2. Pemilihan strategi merek (branding strategy).


Akseptansi konsumen terhadap produk baru dipengaruhi oleh
citra merek. Apabila perusahaan memiliki nama merek yang
memiliki ekuitas merek tinggi, maka biaya peluncuran produk
barunya cenderung lebih rendah.
Alternatif strategi merek:
1. Brand Extension
Yaitu menggunakan nama merek yang sudah terkenal untuk
kategori produk baru
Contoh : Nike juga memproduksi pakaian, topi, dan tas

2. Line Extension
Yaitu menggunakan nama merek yang sudah mapan untuk
produk baru dalam kategori atau lini
produk yang sama
Contoh : BMW300, BMW 500, dan BMW 700

3. New Brand
Yaitu menggunakan nama merek baru untuk produk baru
yang diluncurkan.

3. Koordinasi program-program pemasaran yang mendukung


introduksi produk baru.
Efektivitas koordinasi & keselarasan antar program
pemasaran akan menentukan keberhasilan program
peluncuran produk baru.
Contoh : program harga, promosi, distribusi.
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM
Manajemen Proyek Pengembangan Produk baru

Pertemuan ke 12
Manajemen Proyek Pengembangan Produk baru
Pengertian Manajemen Proyek :
Merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin,
dan mengendalikan sumberdaya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan, dengan
menggunakan pendekatan sistem dan hirarki vertikal maupun
horizontal.

Berdasarkan jenis kegiatannya Manajemen Proyek terbagi :


1. Proyek konstruksi.
Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya,
dll.
2. Proyek Industri Manufaktur.
Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu
produk baru.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan.
Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya
sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu
metode tertentu.
4. Proyek Padat modal.
Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar.
Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu
barang, pembangunan suatu fasilitas produksi.
5. Proyek Pengembangan Produk baru.
Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembang-
an dengan proyek padat modal.
6. Proyek Pelayanan Manajemen.
Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari
perusahaan.
Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan,
Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.
7. Proyek Infrastruktur.
Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana
transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi
telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.

Hal Apa yang melatar belakangi timbulnya suatu proyek :


a. Rencana pemerintah.
Misalnya kebijakan pemerintah atas suatu produk tertentu.
b. Permintaan pasar.
Misalnya terjadi kenaikan permintaan suatu produk dalam
jumlah besar, maka perlu dibangun sarana produksi baru.
c. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan.
Misalnya suatu perusahaan akan memperbarui (modernisasi)
perangkat, sistem kerja, atau sistem informasi yang lama agar
lebih mampu bersaing.
d. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan.
Dari kegiatan penelitian dan pengembangan diperkirakan
dapat dihasilkan produk baru yang banyak manfaat dan
peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.

Konsep Manajemen Proyek


Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada 3 faktor :
-. Manusia
-. Masalah
-. Proses

Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan


terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga
tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.

Yang perlu dikelola dalam manajemen proyek :


-. Biaya
-. Mutu
-. Waktu
-. Kesehatan dan keselamatan kerja
-. Sumber daya lingkungan
-. Resiko
-. Sistem informasi

3 Garis besar untuk menciptakan berlangsungnya


sebuah proyek :
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu
perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar
tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan
segala program teknis dan administrasi agar dapat
diimplementasikan.

Tujuannya :
Agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam
batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja.
Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,
rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya,
mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya,
lingkungan, resiko dan sistem informasi).
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan
proyek yang meliputi sumber daya ( biaya, tenaga kerja,
peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek.

Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan


berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating
selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang
realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.

Beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek :


a. Kurva S (Hanumm Curve)
b. Barchart
c. Penjadwalan Linear (diagram Vektor)
d. Network Planning dan waktu durasi kegiatan.

Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka


dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap
berada dijalur yang diinginkan.
3. Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.

Tujuannya :
-. Meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi
selama berlangsungnya proyek.
-. Optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan keselamatan kerja
harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.

Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian :


-. Pengawasan.
-. Pemeriksaan.
-. Koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.

Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab


terbesar atas pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer
proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
proyek dari awal sampai selesai.
Hal-hal yang perlu dilakukan seorang Manajer Proyek :
1. Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown
proyek menjadi serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola,
memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk
tim kerja untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

2. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek


dan memotivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan
proyek tepat waktu

3. Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder


tentang perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.

4. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi


dan meminimalkan dampak terhadap penyelesaian proyek.

5. Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-


perubahan, karena tidak ada proyek yang 100% berjalan
sesuai dengan yang direncanakan.
Manfaat manajemen proyek:
a. Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
b. Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
c. Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
d. Mengidentifikasi metode analisa peramalan
e. Mengukur prestasi terhadap rencana
f. Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
g. Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
h. Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui

Tujuan akhir dari sebuah Manajemen Proyek yaitu:


-. Tepat Waktu
-. Tepat Kuantitas
-. Tepat Kualitas
-. Tepat Biaya sesuai dengan biaya rencana
-. Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
-. Tercapainya K3 (Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) dengan baik
ORGANISASI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Untuk mengembangkan sebuah aliran yang mantap dari suatu
produk baru, suatu struktur organisasi menjadi sangatlah
penting.

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi dan saling


bekerja sama antara orang yang satu dengan orang yang lain
dalam suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang telah disepakati bersama.

Ada beberapa elemen dalam sistem Organisasi :


a. Orang
Dalam organisasi harus ada sekelompok orang yang bekerja
dan salah satunya ada yang memimpin organisasi tersebut.
b. Tujuan
Dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Posisi
Setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan
menempati posisi atau kedudukannya masing-masing.
d. Pekerjaan
Setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut mempunyai
pekerjaan (job) masing-masing sesuai dengan posisinya.
e. Teknologi
Untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan teknologi
untuk membantu dalam pengolahan data menjadi suatu
informasi.
f. Struktur
Struktur organisasi merupakan pola yang mengatur
pelaksanaan pekerjaan dan hubungan kerja sama antar setiap
orang yang ada dalam organisasi tersebut.
g. Lingkungan luar
Merupakan elemen yang sangat penting dan akan
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi, misalnya
adanya kebijakan pemerintah tentang organisasi.

Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi meliputi :


a. Tujuan organisasi yang jelas
b. Tugas yang dilakukan harus jelas
c. Pembagian tugas yang adil
d. Penempatan posisi yang tepat
e. Adanya koordinasi dan integrasi
Beberapa kelompok atau struktur dalam organisasi dapat
memberikan fasilitas bagi pengembangan dari produk baru :

a. KOMITE PRODUK BARU


Komite produk baru adalah kelompok Ad – hoc ( khusus )
dimana anggotanya mengelola proses pengembangan produk
baru. Para anggota biasanya mewakili berbagai
kelompok funsional ,seperti pabrik , penelitian dan
pengembangan ,keuangan serta pemasaran.

b. TIM GABUNGAN DAN INTERPRENEUR


Tim Gabungan dan Interpreneur adalah kelompok yang
berorientasi pada pasar yang terdiri dari beberapa orang yang
terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
Anggota tim termasuk dari bagian pemasaran, peneliti dan
pengembangan yang berfokus pada satu tujuan yang sama
yaitu merencanakan keuntungan perusahaan dengan
memasuki bisnis baru.
Kelompok ini lebih sering digunakan untuk menangani untuk
bisnis yang penting dan tugas produk yang tidak sesuai
dengan organisasi yang ada.
c. TIM PENGEMBANGN PRODUK SECARA SIMULTAN
Tim Pengembangn Produk secara Simultan adalah sebuah
pendekatan tim baru yang berorientasi pada pengembangan
produk baru.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk
mempersingkat proses pengembangn dan mengurangi biaya
yang terjadi.

Sistem Informasi Pengembangan Produk baru


Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur
dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.

Sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam


dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan
sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Sistem informasi mengandung 3 aktivitas dasar yaitu:
1. Aktivitas masukan (input)
Yaitu kegiatan yang menyangkut penerimaan, dan
pengumpulan data sebagai masukan sebelum data tersebut
diolah oleh programnya sebagai produk informasi yang
bermutu tinggi dan dapat langsung dipergunakan oleh user
untuk pengembangan produk baru.

2. Pemrosesan (processing)
Yaitu menggambarkan bagaimana suatu data yang sudah di
inputkan sebelumnya dapat diproses untuk menghasilkan
suatu informasi produk baru yang bernilai tambah. Proses ini
dapat berupa penghitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran akun (up dating account), dan lain sebagainya.

3. Keluaran(output)
Yaitu suatu proses penghasilan informasi produk baru yang
merupakan keluaran dari data – data yang telah dimasukkan
sebelumnya. Dimana informasi produk baru ini sudah memiliki
nilai tambah dan siap dipakai oleh user dipasaran.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan
oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk
meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat
diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai
kelemahan (masalah) perencanaan sistem menyangkut estimasi
(penafsiran, perkiraan, pendapat atau penilaian) sumberdaya
(kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya.

Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan


sistem, departemen pengembangan sistem atau depertemen
pengolahan data.

Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga


proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem.
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan.
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM
QUIZ – II

Pertemuan ke 13
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM

Aspek Ekonomi pengembangan produk baru


Pertemuan ke 14
Aspek Ekonomi pengembangan produk baru
Setiap peluang atau problem bisnis di mana produk baru
berperan akan menjadi unik untuk setiap situasi yang dihadapi.
Waktu, lingkungan bisnis, konsumen, pesaing, dan pemegang
saham utama lainnya, serta sumber daya organisasi menyajikan
sejumlah faktor yang mungkin sangat istimewa terhadap situasi
produk baru yang mengandalkan resep umum untuk sukses bisa
menjadi fatal bagi produk baru.

Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada


pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian
aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar,
kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan
pengiriman produk.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung


kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah.
Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran,
bagian manufaktur, atau bagian desain, melainkan merupakan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di
perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada
permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh
customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan
berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut
tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi


laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk
dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun
laba sering kali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

5 Dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa


digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk
baru :
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya
pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa
pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya
produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk.
Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan
tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk


Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan
perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap
perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya
akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima
pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim
pengembangan.

4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu
komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk
mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk
dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

Keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap


pilihan produk.

Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari :


a. Pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatannya,
kestabilannya, dan pola pendapatannya terhadap waktu)
b. Tabungan dan kekayaan
c. Kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap pembelanjaan
pendapatannya dibandingkan pendapatan yang ditabung.

Para pemasar produk yang banyak tergantung pada pendapatan


perlu memperhatikan terus menerus kecenderungan dalam
pendapatan pribadi, tabungan dan suku bunga piutang. Jika
indikator ekonomi menunjukkan resesi, para pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang kembali,
menentukan kembali ciri-ciri yang menonjol dan menetapkan
kembali harga produk mereka sehingga mereka tetap mampu
menarik para pelanggan.
Strategi Produk dan Pemasaran di Masa Krisis
Strategi dari suatu produk baru dan pengembangannya
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Dalam kondisi ekonomi
makro yang normal, di mana tingkat inflasi bergerak dengan
normal, strategi produk baru dan pengembangan produk akan
mengikuti konsep siklus hidup produk.

Dalam kondisi inflasi yang tinggi, di mana pendapatan dan daya


beli konsumen menurun, pola dan perilaku konsumen akan
berubah.

Perubahan pola dan perilaku konsumen tersebut antara lain :


1. Konsumen menunda pembelian barang maupun penggunaan
jasa yang mewah atau mahal.
Mereka menunda pembelian mobil, lemari es dan barang-
barang tahan lama lainnya. Mereka berlibur di tempat dan
jenis hiburan yang lebih murah, atau bahkan membatalkannya
dan lebih suka menyimpan uangnya pada tabungan yang
berbunga tinggi.
2. Konsumen menjadi lebih lama dan teliti (krisis) dalam
membanding-bandingkan harga produk tertentu.
Hal ini lambat laun membuat konsumen berpindah ke toko
(pemberi jasa) yang lebih murah. Selain itu, periode diskon
ataupun kupon untuk potongan harga dapat menarik minat
konsumen untuk membeli.

3. Konsumen mengalihkan produk atau merek kegemarannya ke


produk atau merek yang secukupnya saja. Sedangkan untuk
produk-produk yang tidak begitu penting bagi kebutuhan
sehari-hari, mereka tidak melihat merek lagi asalkan fungsinya
sama. Pasaran barang bekas dan penjualan obral mulai ramai
lagi.
Contoh : Sekarang banyak bermunculan toko dan bursa barang
bekas seperti di media online (OLX, Bukalapak,
Tokopedia dll).

4. Dalam rangka penghematan, konsumen mulai mengerjakan


sendiri kegiatan-kegiatan yang sebelumnya tidak pernah atau
jarang mereka lakukan.
Sejumlah tindakan penyesuaian diri akan dilakukan oleh
produsen sebagai akibat tingginya biaya bahan baku, bahan
bakar, tenaga kerja, maupun biaya pemeliharaan. Beberapa
strategi yang dapat dilakukan adalah menunda rencana
penanaman modal, penyusutan jumlah produk yang telah
didiversifikasi, dan melakukan penekanan biaya. Penekanan
biaya ini antara lain dilakukan dengan mengaplikasikan rekayasa
nilai dalam pembuatan produk tersebut.

Dalam kondisi krisis setiap perusahaan perlu mencari cara-cara


untuk menekan biaya masing-masing produk :
1. Mengurangi volumen atau ukuran produk dan bukannya
menaikkan harga.
Fenomena ini biasanya kita temukan pada bisnis makanan,
di mana ukurannya menjadi semakin kecil, walau harganya
tetap, ketika harga bahan baku naik.

2. Mengganti bahan atau isi dengan yang lebih murah.


Contoh :
-. Perusahaan permen coklat mengganti coklat aslinya dengan
coklat sintetis.
-. Pabrik mobil mengganti logam dengan plastik untuk bagian-
bagian yang tidak terlalu berbahaya.
3. Mengurangi ciri-ciri khas produk agar biaya dapat ditekan.
Perusahaan pengecer terbesar di Amerika, Sears, mengatur
sejumlah barangnya sedemikian rupa sehingga harganya bisa
bersaing dengan toko-toko yang biasa menjual dengan
potongan harga.

4. Mengurangi jasa pelayanan, seperti jasa instalasi,


penghantaran barang atau jaminan garansi jangka panjang.

5. Menggunakan bahan kemasan yang lebih murah atau


memperkenalkan paket dengan kemasan yang lebih besar
sehingga jumlah kemasan per unit produk bisa berkurang.

6. Mengurangi jumlah ukuran dan model produk.

7. Menambah merek yang lebih ekonomis.


Contoh :
Jewel Food Stores di Amerika menambahkan 170 produk
tanpa merek khusus, yang dijual dengan harga 10 sampai 30
persen lebih murah daripada merek yang dipasarkan selama
ini.
Strategi Produk dan Pemasaran di Masa Normal
Penjualan potensial dan kemampuan produk baru untuk
menghasilkan keuntungan akan selalu berubah sepanjang waktu.
Dalam tahap-tahap tersebut terkandung peluang dan juga
persoalan khusus sehubungan dengan strategi pemasaran serta
keuntungan yang diharapkan. Oleh sebab itu, dengan mengenal
tahap di mana produk sedang berada, atau ke mana produk
sedang mengarah, perusahaan dapat menentukan rencana
pemasaran yang lebih baik dan lebih sesuai.

Dalam konteks globalisasi, intensitas dan lingkup kompetensi


sangat kompetitif dan luas. Pesaing yang dihadapi sebuah
perusahaan tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah
geografis setempat, tetapi raksasa global dari mancanegara
hadir untuk saling berebut pasar. Sebagian besar industri
mengalami globalisasi, akibatnya konsumen banyak menuntut
dan memiliki tawar-menawar.

6 Hal yang dituntut dalam Globalisasi :


1. Produk berkualitas tinggi (High Quality)
Misalnya mobil bisa diprogram supaya otomatis , dan
diprogramkan untuk semua kegiatan yang berhubungan
dengan menyetir secara otomatis.
2. Harga yang wajar (fair price) disertai syarat pembayaran yang
lunak dan alternative cara pembayaran yang mudah.

3. Tanggapan segera (quick response) dan penyerahan produk


yang cepat( fast delivery).

4. Layanan khusus (special services), pemberian garansi dalam


jangka waktu yang lama termasuk pula suku cadang gratis,
bisa pula menjadi sumber gagasan pengembangan produk
baru.

5. Produk yang memiliki tingkat fleksibilitas tinggi (high


flexibility), artinya bisa digunakan bersama - sama berbagai
produk elektronik lainnya, seperti Laser Disc, VCD, dan lain -
lain.

6. Akrab dengan pemakai (user friendly).


Konsumen menginginkan produk yang canggiih, tetapi tetap
komunikatif dan mudah dioperasikan.
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM

Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Pertemuan ke 15
Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Pengertian

-. Hak yang timbul untuk melindungi hasil olah pikir atau


kreativitas seseorang yang menghasilkan suatu produk atau
proses yang mempunyai kegunaan bagi manusia.

-. Hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu


kreativitas intelektual.

Objek yang diatur dalam HAKI :


Karya - karya yang timbul atau lahir karena kemampuan
intelektual manusia.

HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada


seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk
memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan
manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan.

Istilah HAKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property


Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7
Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing
The World Trade Organization).
Dasar HAKI Karya Intelektual
1. Hasil suatu pemikiran dan kecerdasan manusia, yang dapat
berbentuk penemuan, desain, seni, karya tulis atau penerapan
praktis suatu ide.

2. Dapat mengandung nilai ekonomis, dan oleh karena itu


dianggap suatu aset komersial.

Bentuk (Karya) Kekayaan Intelektual


1. Penemuan
2. Desain Produk
3. Literatur, Seni, Pengetahuan, Software
4. Nama dan Merek Usaha
5. Know-How & Informasi Rahasia
6. Desain Tata Letak IC
7. Varietas Baru Tanaman

Tujuan Penerapan HAKI


1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain.
2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam
komersialisasi kekayaan intelektual.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan
strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.
SIFAT – SIFAT HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. Mempunyai Jangka Waktu Tertentu atau Terbatas.
Apabila telah habis masa perlindungannya ciptaan atau
penemuan tersebut akan menjadi milik umum, tetapi ada pula
yang setelah habis masa perlindungannya dapat diperpanjang
lagi, misalnya hak merek.

2. Bersifat Eksklusif dan Mutlak.


HKI yang bersifat eksklusif dan mutlak ini maksudnya hak
tersebut dapat dipertahankan terhadap siapapun.
Pemilik hak dapat menuntut terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh siapapun. Pemilik atau pemegang HaKI
mempunyai suatu hak monopoli, yaitu pemilik atau pemegang
hak dapat mempergunakan haknya dengan melarang siapapun
tanpa persetujuannya untuk membuat ciptaan atau temuan
ataupun menggunakannya.
Prinsip - prinsip Hak Kekayaan Intelektual
1. Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan
kreatif dari daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta
nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik
hak cipta.
2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi
pemilik suatu hasil dari kemampuan intelektual, sehingga
memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan
intelektual terhadap karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu
pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf
kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga
Negara, sehingga hak yang telah diberikan oleh hukum atas
suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan
perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat/ lingkungan.
Latar Belakang HAKI
Pembagian dalam HAKI
1. Hak Cipta (copyright)
2. Hak Kekayaan Industri (industrial property right) :
-. Paten (patent)
-. Merek (trade markt)
-. Rahasia Dagang (trade secret)
-. Desain Industri (industrial design)
-. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (layout design of
integrated circuit)

Peraturan Perundang undangan HAKI Indonesia


1. UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang.
2. UU No. 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri.
3. UU No. 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
4. UU No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten.
5. UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
6. UU No. 9 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
7. UU No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Tanaman.
1. Hak Cipta (Copyrights)
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima
hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan - pembatasan menurut Peraturan Perundang -
undangan yang berlaku.
2. Hak Paten (Patent)
Paten adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada
penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk
lama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain
untuk melaksanakannya (Pasal 1 ayat 1 UU tentang Paten).
3. Hak Merek (Trademark)
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf -
huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
4. Rahasia Dagang (Trade Secrets)
Rahasia dagang adalah informasi di bidang teknologi atau
bisnis yang tidak diketahui oleh umum, mempunyai nilai
ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemiliknya.
5. Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk,
konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan
warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri atau kerajinan tangan.
6. Desain Tata Letak Circuit Terpadu (Circuit Layout)
Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta
dibentuk secara terpadu di dlm sebuah bahan semikonduktor
yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
7. Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety)
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang
diberikan kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk
menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman).
PENGEMBANGAN PRODUK
BARU
Rahmat A.HRP.SP.MM

Ujian Akhir Semester (UAS)

Pertemuan ke 16

Anda mungkin juga menyukai