MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK INI ADA BAIKNYA

DIPELAJARI BAGI MAHASISWA TERUTAMA YANG

BERKECIMPUNG DALAM BIDANG ATAU TUGAS
PERENCANAAN, OLEH PARA PENGAJAR, PARA
PEJABAT BAIK DI INSTANSI PEMERINTAH MAUPUN
SWASTA YANG BIDANG TUGASNYA BANYAK
BERKAITAN DAN BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK PROYEK-
PROYEK.
AKTIVITAS YANG BERORIENTASI PADA PROSES
UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
EKONOMIS (PROFIT) DENGAN ADANYA
PERBEDAAN NILAI MANFAAT (VALUE) DARI
SUATU OBJEK AKIBAR DARI ADANYA
PERBEDAAN WAKTU, TEMPAT, SIFAT ATAU
KEPEMILIKAN TERHADAP OBJEK.
KEGIATAN MANUSIA YANG BERORIENTASI PADA PROSES
PERBAIKAN/PERUBAHAN SIFAT MAUPUN BENTUK DARI BENDA-
BENDA ALAM UNTUK MENDAPATKAN MANFAAT YANG LEBIH BAIK
DARI SEBELUMNYA.
CONTOH MENGUBAH :
KAYU MENJADI BAHAN BANGUNAN
BATU-BATUAN MENJADI BAHAN BANGUNAN

PADA AWALNYA PARA PERANCANG HANYA MEMFOKUSKAN PADA

ASPEK-ASPEK TEKNIS SAJA. NAMUN DENGAN SEMAKIN
TERBATASNYA SUMBER DAYA ALAM, MAKA PERANCANG DITUNTUT
UNTUK DAPAT MENGHASILKAN RANCANGAN YANG LEBIH EFEKTIF
DAN EFISIEN.
SUATU ILMU PENGETAHUAN YANG BERORIENTASI PADA
PENGUNGKAPAN DAN PERHITUNGAN NILAI-NILAI
EKONOMIS YANG TERKANDUNG DALAM SUATU RENCANA
KEGIATAN TEKNIK DAN MERUPAKAN SARANA
PENDUKUNG DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

SUATU TEKNIK ANALISA DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN, DIMANA ADA BEBERAPA ALTERNATIF
RANCANGAN TEKNIS ATAU RENCANA INVESTASI YANG
SECARA TEKNIS DIANGGAP SAMA-SAMA MEMENUHI
PERSYARATAN DAN HENDAK DIPILIH SALAH SATUNYA
YANG PALING EKONOMIS.
A. FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND FUNCTION)
MENGHUBUNGKAN ANTARA VARIABEL HARGA DAN
VARIABEL JUMLAH(BARANG/JASA) YANG DIMINTA.

JIKA HARGA PENJUALAN DINAIKAN, MAKA AKAN

MENGURANGI KEBUTUHAN UNTUK PRODUKSI DAN JIKA
HARGA PENJUALAN DITURUNKAN MAKA KEBUTUHAN AKAN
NAIK.
B. FUNGSI PENAWARAN (SUPPLY FUNCTION)
MENGHHUBUNGKAN ANTARA VARIABEL HARGA DAN
VARIABEL JUMLAH(BARANG/JASA)YANG DITAWARKAN.

h
a
r
g
a
penawaran

JIKA HARGA YANG DAPAT DIPEROLEH PRODUKNYA TINGGI,

MAKA PARA PRODUSEN AKAN BERSEDIA BEKERJA LEBIH GIAT
DALAM RANGKA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN YANG LEBIH
BESAR. TETAPI JIKA HARGA YANG MEREKA TERIMA UNTUK
PRODUKNYA MENURUN, MAKA MEREKA TIDAK MAU
MEMPRODUKSI BANYAK KARENA KECILNYA KEUNTUNGAN
YANG DAPAT DITERIMA.
PADA GAMBAR TERSEBUT MENUNJUKAN DASAR
HUKUM EKONOMI MENGENAI PERMINTAAN DAN
PENAWARAN, YANG MENYATAKAN BAHWA DALAM
KONDISI-KONDISI PERSAINGAN SEMPURNA,
DIMANA HARGA SUATU PROSUK TERTENTU YANG
AKAN DIATAWARKAN DAN DIBELI ADALAH MENJADI
SAMA DENGAN HARGA YANG AKAN DIHASILKAN
DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
DALAM MEMBICARAKAN BIAYA SEBENARNYA DIKETAHUI ADA DUA
ISTILAH ATAU TERMINOLOGI BIAYA YANG PERLU MENDAPAT
PERHATIAN SEBAGAI BERIKUT :

1. BIAYA (COST)
SEMUA PENGORBANAN YANG DIBUTUHKAN DALAM RANGKA
MENCAPAI SUATU TUJUAN YANG DIUKUR DENGAN NILAI
UANG.

2. PENGELUARAN (EXPENCE)
BERKAITAN DENGAN SEJUMLAH UANG YANG DIKELUARKAN
ATAU DIBAYARKAN DALAM RANGKA MENDAPATKAN SESUATU
HASIL YANG DIHARAPKAN.
KLASIFIKASI BIAYA DAPAT DILIHAT SEBAGAI BERIKUT:
1. BIAYA BERDASARKAN WAKTUNYA
2. BIAYA BERDASARKAN KELOMPOK SIFAT PENGGUNAANNYA
3. BIAYA BERDASARKAN PRODUKNYA
4. BIAYA BERDASARKAN VOLUME PRODUK
BIAYA BERDASARKAN WAKTU DAPAT PULA DIBEDAKAN ATAS :

A. BIAYA MASA LALU (HYSTORICAL COST)

BIAYA YANG SECARA RIIL TELAH DIKELUARKAN YANG DIBUKTIKAN
DENGAN CATATAN HISTORIS PENGELUARAN KEGIATAN.

TUJUAN MEMPELAJARI BIAYA HISTORIS INI ANTARA LAIN :

1. SEBAGAI DASAR DALAM PENYUSUNAN ATAU ESTIMASI BIAYA
MASA DATANG.
2. SEBAGAI DASAR DALAM PERTANGGUNGJAWABAN PIMPINAN ATAU
PIHAK YANG BERWENANG ATAS BIAYA-BIAYA YANG TELAH
DIKELUARKANNYA.
B. BIAYA PERKIRAAN (PREDICTIVE COST)
PERKIRAAN BIAYA YANG AKAN DIKELUARKAN BILA KEGIATAN ITU
DILAKSANAKAN. ADA BEBERAPA TUJUAN MENGHITUNG BIAYA
PREDIKTIVE INI, ANTARA LAIN:
1. MEMPERKIRAKAN PEMAKAIAN BIAYA DALAM MEREALISASIKAN
SUATU RENCANA KEGIATAN MASA DATANG.
2. MEMASTIKAN APAKAH BIAYA YANG AKAN DIKELUARKAN ITU
MASIH MUNGKIN DIPERBAIKI ATAU DITURUNKAN TANPA
MENGURANGI HASIL SECARA KUALITAS MAUPUN KUANTITAS.

C. BIAYA AKTUAL (ACTUAL COST)

BIAYA YANG SEBENARNYA DIKELUARKAN. BIAYA INI PERLU
DIPERHITUNGKAN JIKA PANJANGNYA JARAK WAKTU ANTARA
PEMBELIAN BAHAN DENGAN WAKTU PROSES ATAU PENJUALAN,
SEHINGGA TERJADI PERUBAHAN HARGA PASAR.
BIAYA BERDASARKAN KLASIFIKASI PENGGUNAAN SETIDAKNYA
DAPAT DIBEDAKAN ATAS TIGA JENIS YAITU :

A. BIAYA INVESTASI (INVESTMENT COST)

BIAYA YANG DITANAMKAN DALAM RANGKA MENYIAPKAN
KEBUTUHAN USAHA UNTUK SIAP BEROPERASI DENGAN BAIK.
BIAYA INI BIASANYA DIKELUARKAN PADA AWAL-AWAL KEGIATAN
USAHA DALAM JUMLAH YANG RELATIF BESAR DAN BERDAMPAK
JANGKA PANJANG UNTUK KESINAMBUNGAN USAHA TERSEBUT.
B. BIAYA OPERASIONAL (OPERATIONAL COST)
BIAYA YANG DIKELUARKAN DALAM RANGKA MENJALANKAN AKTIVITAS
USAHA TERSEBUT SESUAI DENGAN TUJUAN. BIAYA INI BIASANYA
DIKELUARKAN SECARA RUTIN ATAU PERIODIK WAKTU TERTENTU
DALAM JUMLAH YANG RELATIF SAMA ATAU SESUAI DENGAN JADWAL
KEGIATAN/PRODUKSI.

C. BIAYA PERAWATAN (MAINTENANCE COST)

BIAYA YANG DIPERUNTUKKAN DALAM RANGKA MENJAGA,/MENJAMIN
PERFORMANCE KERJA FASILITAS ATAU PERALATAN AGAR SELALU
PRIMA DAN SIAP UNTUK DIOPERASIKAN.
A. BIAYA PABRIKASI (FACTORY COST)
BIAYA PABRIKASI (FACTORY COST) ATAU SERING JUGA DISEBUT
DENGAN BIAYA PRODUKSI (PRODUCTION COST) ADALAH JUMLAH
DARI TIGA UNSUR BIAYA, YAITU BAHAN LANGSUNG, TENAGA
KERJA LANGSUNG, DAN OVERHEAD PABRIK. BIAYA-BIAYA INI
SECARA LANGSUNG BERKAITAN DENGAN BIAYA PEMBUATAN
PRODUK SECARA FISIK YANG DIKELUARKAN DALAM RANGKA
KEGIATAN PROSES PRODUKSI.

B. BIAYA KOMERSIAL (COMMERCIAL COST)

BIAYA KOMERSIAL MERUPAKAN AKUMULASI BIAYA YANG UNTUK
MEMBUAT PRODUK ITU DAPAT DIJUAL DI LUAR BIAYA PRODUKSI,
DAN DIPERGUNAKAN BIASANYA UNRUK MENGHITUNG HARGA
JUAL PRODUK.
A. BIAYA TETAP (FIXED COST)
BIAYA YANG HARUS DIKELUARKAN RELATIF SAMA WALAUPUN
VOLUME PRODUKSI BERUBAH DALAM BATAS-BATAS TERTENTU.
CONTOH, BIAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN, TELEPON, AIR
BERSIH, GAJI KARYAWAN, DAN LAIN-LAIN.

B. BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST)

BIAYA YANG BERUBAH BESARNYA SECARA PROPORSIONAL DENGAN
JUMLAH PRODUK DIBUAT.CONTOH, BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA
KERJA LANGSUNG JIKA SISTEM PENGGAJIAN BERDASARKAN
VOLUME, DAN LAIN-LAIN.

C. BIAYA SEMI VARIABEL (SEMI VARIABLE COST)

BIAYA YANG BERUBAH TIDAK PROPORSIONAL DENGAN PERUBAHAN
VOLUME, MISALNYA PERUBAHAN VOLUME MELEWATI KAPASITAS
FASILITAS YANG ADA SEHINGGA DIPERLUKAN PENAMBAHAN
KAPASITAS MESIN, BIAYA PERBAIKAN MESIN, DAN SEBAGAINYA.
PROYEK INVESTASI
SUATU KEGIATAN YANG MEMERLUKAN
PEMBIAYAAN/PENANAMAN MODAL(INVESTASI)DENGAN
HARAPAN MEMPEROLEHNYA KEMBALI.
KEGIATAN PROYEK BERSIFAT KHUSUS, MULAI DARI TITIK AWAL
KHUSUS SAMPAI PADA TITIK KHUSUS DAN MENCAPAI TUJUAN
TERTENTU/KHUSUS.

KEGIATAN PROYEK DAPAT DISUSUN MENJADI SUATU

RANGKAIAN KEGIATAN YANG BIASA DISEBUT “PROJECK CYCLE
ATAU SEQUENCE”
 THE BAUM’S SIKLUS
CYCLE (1978) IDENTIFICATION
PROYEK
1
EVALUATION PREPARATION

5 2

IMPLEMENTATION 4 3 APPRAISAL
1. INDENTIFICATION (IDENTIFIKASI)
PROYEK BERAWAL DENGAN SUATU GAGASAN DASAR :
A. RESOURSE BASE
PELUANG MEMANFAATKAN SUMBER DAYA YANG ADA UNTUK
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN.
B. MARKET BASE
TIMBUL DARI PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI MAUPUN
MANCA NEGARA.
C. NEED BASE
MENYEDIAKAN KEBUTUHAN DASAR DAN JASA UNTUK
MASYARAKAT DI SUATU DAERAH.
2. PREPARATION (PERSIAPAN)
KEPUTUSAN MENERIMA SUATU USULAN PROYEK HARUS
DIPANDANG SEBAGAI SUATU TINDAKAN YANG DEFENIF
SEHINGGA PERENCANAAN DARI GAGASAN TERSEBUT
DAPAT DIMULAI (DIPERSIAPKAN)
PROYEK HARUS DAPAT DIBENARKAN SECARA :
A. TEKNIS
B. EKONOMI
C. PEMBIAYAAN
PADA TAHAP INI HARUS DIAMBIL KEPUTUSAN TENTANG :
A. LINGKUP PERKERJAAN PROYEK
B. LOKASI
C. PERSYARATAN-PERSYARATAN
D. UKURAN PROYEK (UKURAN LAHAN, PABRIK DSB)

HASIL ’STUDIES’ HARUS MEMBERIKAN SPESIFIKASI TEKNIS

YANG LENGKAP, PROPOSAL YANG JELAS DISERTAI RINCIAN
RASIO BIAYA DAN MANFAAT EKONOMI & FINANSIAL
3. APPRAISAL (PENILAIAN)
MERUPAKAN TINJAUAN KONPREHENSIF DAN SISTEMATIK SEMUA
ASPEK SUATU USULAN PROYEK.
PENILAIAN DILAKUKAN OLEH PEMILIK PROYEK/PENYANDANG DANA.
SEDIKITNYA ADA ENAM ASPEK YANG HARUS DITINJAU :
1) TEKNIK
APAKAH USULAN DAPAT DILAKSANAKAN? SEJAUH MANA RELEFANSI
DAN KECAKUPAN USULAN ? ADAKAH INSENTIVE YANG MEMADAI
UNTUK MELANJUTKAN USULAN INI ?
2. FINANSIAL
KEBUTUHAN DANA SUDAH DIPERHITUNGKAN DENGAN TEPAT?
SUMBERNYA SUDAH DIIDENTIFIKASI ? REPAYMENT SCHEDULE SUDAH
MEMADAI ? UNSENTIF UNTUK MELANJUTKAN PROYEK CUKUP ?
3. EKONOMI
DENGAN MEMPERHITUNGKAN SEMUA ASPEK EKONOMI DAN
DAMPAKNYA, APAKAH INVESTASI MENGUNTUNGKAN EKONOMI
SECARA NASIONAL ?
4. SOSIAL
IMPLIKASI SOSIAL PROYEK ? DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT
SETEMPAT SUDAH DIPERHITUNGKAN ? SEBERAPA JAUH PERAN
SERTA MASYARAKAT ? SIAPA YANG MENDAPAT MANFAAT DARI
PROYEK ? SIAPA YANG MENANGGUNG BIAYA PROYEK ?
5. KELEMBAGAAN ( INSTITUTIONAL)
TEPATKAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK ? ADAKAH
KEMAMPUAN UNTUK PENGELOLAAN PROYEK SECARA BERHASIL
GUNA DAN BERDAYA GUNA ?
6. LINGKUNGAN
APA DAMPAK PROYEK TERHADAP LINGKUNGAN ? JIKA ADA
DAMPAK NEGATIF, SIAPA YANG MENANGGUNGNYA DAN
BAGAIMANA MENGATASINYA ?
4. IMPLEMENTATION
DANA MULAI DIKELUARKAN. HARUS TERJAMIN BAHWA
PELAKSANAAN PROYEK SESUAI RENCANA. JIKA ADA
PERUBAHAN AKIBAT KONDISI EKONOMI DAN MONETER
DIADAKAN MODOFIKASI.

PENCATATAN, PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

KEMAJUAN PEKERJAAN MERUPAKAN HAL YANG PENTING
DALAM PELAKSANAAN PROYEK
5. EVALUATION
MENCAKUP JUGA “MONITORING” UNTUK MENGUKUR
IMPLEMENTASI DAN OPERASI PROYEK. TAHAP IMPLEMENTASI
MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG BIAYA, KETEPATAN WAKTU DAN
KEMAJUAN PROYEK. TAHAP OPERASI MEMBERIKAN INFORMASI
TENTANG PEMBIAYAAN, PROSES, PROGRES SERTA KINERJA
(PERFORMANCE). SISTEM YANG DIPAKAI PERLU DIRANCANG
DENGAN SEKSAMA SEBELUMNYA.
EVALUASI PERLU UNTUK MELIHAT KEMBALI APA YANG TERJADI DAN
MEMBANDINGKAN DENGAN RENCANA DAN MENGUJI KELAYAKAN
DAN KETEPATAN KEPUTUSAN YANG TELAH DIAMBIL.DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK PERLUASAN PROYEK, PENGULANGAN DAN
PROYEK BARU.
SEBAGIAN PROYEK DIBATALKAN PADA TAHAP IDENTIFIKASI,
SEBAGIAN LAGI PADA TAHAP PERSIAPAN. ADA JUGA PROYEK YANG
DITANGGUHKAN PADA TAHAP APPRAISAL BAHKAN PADA TAHAP
PELAKSANAAN