Anda di halaman 1dari 12

DASAR HUKUM / PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM
PRAKTEK KEBIDANAN

Disusun Oleh Kelompok 4


Nama Anggota :

 FRISCA NELYA BELLA 18.10.15401.007


 SETRI OKTADI 18.10.15401.019
 TRI WAHYUNI 18.10.15401.021

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKBID KELUARGA BUNDA JAMBI 2019/2020
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36
TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

A. Pengertian Kesehatan
Pasal 1 Ayat (1) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

B. Asas Dan Tujuan


Pasal 2 Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
Pasal 3 Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pasal Menyangkut Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak


(UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
Pasal 126 -135 )
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN JIWA

A. Pengertian kesehatan jiwa


Pasal 1 ayat (1) Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang
individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

B. Asas Dan Tujuan


Pasal 2 Upaya Kesehatan Jiwa berasaskan:
keadilan , perikemanusiaan , manfaat , transparansi , akuntabilitas
, komprehensif pelindungan dan nondiskriminasi.
Pasal 3 Upaya Kesehatan Jiwa bertujuan:
a. menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang
baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari
ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat mengganggu
Kesehatan Jiwa;
b. menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai
potensi kecerdasan

Pasal 4 ayat (1) Upaya Kesehatan Jiwa dilakukan melalui


kegiatan:
a. promotif c. kuratif
b. preventif d. rehabilitatif.
pasal 4 ayat (2) Upaya Kesehatan Jiwa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36
TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN

A. Pengertian Tenaga Kesehatan


Pasal 1 ayat (1) Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

B. Asas Dan Tujuan


Pasal 2 tenaga kesehatan berasaskan :
a. perikemanusiaan f. keadilan
b. manfaat g. pengabdian
c. pemerataan h. norma agama
d. etika dan profesionalitas i. Perlindungan
e. penghormatan dan hak terhadap kewajiban
Pasal 3 Undang-Undang ini bertujuan untuk:
a. memenuhi kebutuhan masyarakat akan Tenaga Kesehatan
b. mendayagunakan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
c. memberikan pelindungan kepada masyarakat dalam menerima
penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Pasal Pengelompokan Tenaga Kesehatan


Pasal 11 Ayat (1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. tenaga medis h. tenaga gizi
b. tenaga psikologi klinis i. tenaga keterapian fisik
c. tenaga keperawatan j. tenaga keteknisian medis
d. tenaga kebidanan k. tenaga teknik biomedika
e. tenaga kefarmasian l. tenaga kesehatan tradisional
f. tenaga kesehatan masyarakat m. tenaga kesehatan lain.
g. tenaga kesehatan lingkungan
PERMENKES REPUBLIK INDONESIA
No.585/MEN.KES/PER/IX/1989 TENTANG PERSETUJUAN
TINDAKAN MEDIS

A. Pengertian Persetujuan Tindakan Medis


Pasal 1 ayat (1) Persetujuan tindakan medik / informed consent
adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya
atas dasar penjelasan mengenai tindakan medic yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut
Pasal 1 ayat (2) Tindakan medik adalah suatu tindakan yang
dilakukan terhadap pasien berupa diagnostik atau terapeutik
B. Persetujuan
Pasal 2
(1) Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien
harus mendapat persetujuan.
(2) Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.
(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan setelah
pasien mendapat
informasi yang adequat tentang perlunya tindakan medik yang
bersangkutan serta
risiko yang dapat ditimbulkannya.
(4) Cara penyampaian dan isi informasi disesuaikan dengan
tingkat pendidikan serta kondisi dan situasi pasien.
C. Informasi
Pasal 4
(1) Informasi tentang tindakan medik harus diberikan kepada
pasien, baik diminta
maupun tidak diminta.
(2) Dokter harus memberikan informasi selengkapIengkapnya,
kecuali bila dokter
menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan
kesehatan pasien atau
pasien menolak diberikan informasi.
(3) Dalam hal-hal sebagaimana dimaksud ayat (2) dokter dengan
persetujuan pasien
dapat memberikan informasi tersebut kepada keluarga terdekat
dengan didampingi
oleh seorang perawat/ paramedik lainnya sebagai saksi.
PERMENKES REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM
MEDIS

A. Pengertian Rekam Medis


Pasal 1 ayat (1) Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
B. Jenis Rekam Medis
Pasal 2
(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas
atau secara elektronik.
(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan
teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan
peraturan tersendiri.
KESIMPULAN

Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat


organisasi untuk menjabarkan mutu layanan kesehatan ke dalam
terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat
dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik
pasien, penyedia layanan kesehatan, penunjang layanan
kesehatan, ataupun manajemen organisasi layanan kesehatan, dan
akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya
masing-masing.
Hukum kesehatan adalah rangkaian peraturan perundang-
undangan dalam bidang kesehatan yang mengatur tentang
pelayanan medik dan sarana medik.

Anda mungkin juga menyukai