Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Terapi tertawa merupakan


suatu terapi untuk Pengertian Terapi
mencapai kegembiraan di
dalam hati yang Tertawa
dikeluarkan melalui mulut
dalam bentuk suara tawa
atau senyuman yang
menghiasi wajah,
perasaan hati yang lepas
dan bergembira, dada
yang lapang, peredaran
darah yang lancar
sehingga dapat mencegah
penyakit dan memelihara
kesehatan (Andol, 2009).
Dapat mengurangi stres

Dapat membantu melebarkan


pembuluh darah

Dapat memperkuat sistem


kekebalan tubuh
Pemanasan dengan cara semua responden bertepuk tangan secara
1 serentak. Tepuk tangan ini bermanfaat untuk merangsang saraf tangan
sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam tubuh.
Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang dilakukan disemua
cabang olahraga pada awal latihan yaitu: melakukan pernafasan
2 dengan mengambil nafas melalui hidung lalu nafas dikeluarkan melalui
mulut.
Tawa bersemangat, dalam tawa ini tangan diangkat ke atas
3 beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan
kepala agak mendongkak ke belakang.
Tawa sapaan, dalam melalukan tawa ini responden diharapkan
4 saling memandang satu sama lain, dan responden dianjurkan
menyapa sambil tertawa pelan.
Tawa singa, ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat untuk otot wajah, lidah,
dan memperkuat kerongkongan. Dalam melakukan tawa ini mulut dibuka lebar
5 dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, pada saat itulah responden
tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kembali gerakan menarik nafas
secara dalam dan pelan.
No. Komponen Judul Penelitian
Telaah Jurnal Laugher Inducing The use of humor in Terapi tertawa terhadap
therapies: A seriousmental illness: A. review pasien gangguan jiwa dengan
systematic review depresi
and meta analysis

1. Penelitian (Peneliti C. Natalie Van Marc Gelkoft (2009) Widjanegara GI, Putra GNP I,
Der War dan dan Mailand (2014)
dan Waktu)
Robin N. Kok
(2018)

2. Sampel 86 studi untuk Tidak disebutkan jumlah 10 respoden


systematic review artikel yang di review
dan 29 untuk meta
analysis
3. Desain/ Seleksi Systematic Review Desain penelitian tidak Quasi Eksperimen tanpa
Responden disebutkan dalam jurnal. pembanding atau eksperimen
semu dengan rancangan
penelitian one group pre test
and post test design tanpa
menggunakan kelompok
pembanding (kontrol), tetapi
pada penelitian ini pengujian
pertama (pre test) yang
memungkinkan peneliti dapat
menguji perubahan-perubahan
yang terjadi setelah adanya
4. Intervensi Tidak ada intervensi pada Tidak ada Pada penelitian ini, peneliti
penelitian ini. Penelitian intervensi pada melakukan treatment yaitu terapi
ini hanya bersifat review tertawa terhadap subjek penelitian
penelitian ini.
pada penelitian yang kemudian dinilai pengaruhnya pada
Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti pengujian kedua (post test).
lainnya. hanya bersifat Tingkat depresi responden sebelum
review pada diberikan terapi tertawa ditentukan
penelitian yang dengan menggunakan kuesioner
dilakukan oleh Beck Depression Inventory (BDI).
peneliti lainnya.
Tinjauan sistematis dan meta Humor memiliki Nilai pre tes menunjukkan sebagian
5. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa besar responden mengalami depresi
Temuan/ (1) tawa 'disimulasikan' (tidak
beberapa efek
berat (80%) dan 20 % mengalami
Kesimpulan lucu) lebih efektif daripada pada presepsi,
tawa spontan (lucu), dan (2)
depresi ringan. Hasil pos tes
sikap, penilaian
Peneliti terapi yang merangsang tawa menunjukkan skor depresi ringan (90%)
dapat meningkatkan depresi.
dan emosi yang dan 10 % mengalami penurunan tetapi
Namun, kualitas penelitian dapat memidiasi masih pada taraf depresi berat.
secara keseluruhan menurun, baik secara Analisa data dilakukan dengan uji
dengan risiko bias yang besar
langsung maupun Wilcoxon diperoleh nilap p= 0,006
dalam semua penelitian. Terapi
ini merupakan terapi sederhana tidak langsung lebih kecil dari 0,05 nilai z = -2.739
yang dapat dilakukan oleh ini berarti ada pengaruh signifikan
untuk memperoleh
pegawai baru dengan pelatihan terapi tertawa terhadap penurunan
minimal. Terapi pemicu tawa
manfaat keadaan
tingkat depresi pada pasien gangguan
dapat digunakan sebaai terapi fisik maupun jiwa.
alternatif. psikologis.
Level Penelitian Randomized Non randomized Non randomized
controlled trials controlled trials controlled trials

Komentar Dalam Dalam penelitian tidak Dalam penulisan hasil


Reviewer penulisan disebut berapa banyak penelitian sudah sesuai
(Kekuatan penelitian ini review penelitian yang dengan IMRAD. Dalam
Penelitian) sudah sesuai digunakan. penelitian ini hasilnya
dengan metode akan lebih baik jika ada
IMRAD. pembanding. Enelitian
Penelitian ini ini bermanfaat dan
merupakan dapat diterapkan pada
review setting lahan praktik
terhadap (RS) sebagai terapi
penelitian yang alternative dalam
sudah mengurangi depresi
dilakukan oleh pada pasien dengan
peneliti lain. gangguan jiwa.
A. Jenis Intervensi
B. Tujuan
C. Waktu
D. Setting
E. Media/ Alat Yang
Digunakan
F. Standar
Operasional
Prosedur

Anda mungkin juga menyukai