LIME KILN

Yuli Catur Wulandari

Dwi Astri Yuliana
Nur Azizah
Adella Rahmawati
SISTEMATIKA PRESENTASI :
01 DESKRIPSI PROSES

02 TITIK PENGUKURAN
.

03 RUMUS PERHITUNGAN

04 ANALISIS TERMAL
DESKRIPSI PROSES
LIME KILN
 LIME KILN

“ Karbonat untuk menghasilkan bentuk lime yang disebut quick lime (Kalsium
Oksida)
“
Lime kiln adalah kiln yang diproduksi dari proses kalsinasi dari Kalsium
DESKRIPSI PROSES
TITIK PENGUKURAN
LIME KILN
 Lime kiln sebagai plant pendukung dalam pabrik, di mana menyediakan
kapur yang akan digunakan untuk me-recovery cairan pemasak.
Berikut spesifikasi alat pada lime kiln. TITIK
Spesifikasi Utama Lime Kiln
- Kapasitas Produksi
- Diamater lime kiln shell
: 350 – 412 t/d
: 3,6 m PENGU
- Panjang lime kiln : 95 m
- Kecepatan putaran pada klin
- Ukuran maks. batu kapur ke klin
: +- 1.76 rpm
: maks. 40 mm
KURAN
- Ukuran maks. batu kapur ke crusher : maks. 100 mm
- Konsumsi daya : 619 kW
- Bahan bakar : heavy oil (marine fuel oil)
- Tekanan untuk pembakaran : +- 3.93 bar
- Lime mud dry solids : 75 %
- Lime mud ke Lime Kiln : +- 550 t/d 25
- Lime stone make-up ke Kiln : 25 – 30 t/d
- Make up lime feed : 2 – 15 %
- Tekanan Lime Kiln Feed : 0.037 – 0.063 kPa
- Tekanan udara primer untuk pembakaran : +- 6.2 kPa
- Temperatur udara primer : 247 – 320 C
Spesifikasi Pendukung Lime Kiln
1. Dust Cyclone
- Tinggi dan diamter : 13 m dan 3.25 m
- Kapasitas
- Discharge gases
: 30 – 50 t/d
: 16 m3/s
TITIK
- Discharge concentration : 45 g/m3
2. Electrostatic Pecipitator (ESP)
- Aliran flue gas : 16 m3/s
PENGU
- Inlet concentration
-Tekanan
- Temperatur
: 45 g/m3
: +- 2.9 kPa
: +- 220 C
KURAN
- Flue gas CO : 2 – 7 ppm
- Discharge concentration : 0.15 g/m3
3. Burnt Lime storage bin
-Kapasitas : 30 t/d
- Retentien time : 48 jam
- Volume : 750 m3
- Diameter dan tinggi : 8.6 m dan 12 m
3. Lime stone storage bin
-Kapasitas : 25 – 30 t/d
- Retentien time : 15 jam
- Volume : 135 m3
- Diameter dan tinggi : 4.4 m dan 9 m
RUMUS PERHITUNGAN
LIME KILN
Basis perhitungan : 1 hari operasi

a) Menghitung lime mud (feed) yang masuk lime kiln RUMUS

PERHITU
1000 𝑘𝑔
• Massa Burnt Lime = 412 Ton/hari x
1 𝑡𝑜𝑛
x 1 hari NGAN
• Massa CaCO3 yang terdapat pada lime mud
CaCO3 = CaCO3 di burnt lime + CaCO3 yang dikalsinasi
NERACA
• Massa inerts yang terdapat pada lime mud MASSA
Inerts = % inerts di burnt lime x massa produk (burnt lime)
• Massa total lime mud kering = Massa CaCO3 + Massa inerts
100
Massa total lime mud = 𝑥 690.394,29 kg
75,00

• Mol H2O pada lime mud

H2O dalam lime mud = Massa total lime mud – Massa total lime mud kering
b) Menghitung n (mol) flue gas

• Massa komponen MFO (Marine Fuel Oil) yang digunakan

RUMUS
• MFO yang digunakan = 588 Ton/hari x
1000 𝑘𝑔
x 1 hari
PERHIT
1 𝑡𝑜𝑛

• C = %C x Massa MFO UNGAN

• H = %H x Massa MFO
• S = %S x Massa MFO
• n (mol) masing-masing komponen
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
nC=
𝐵𝑀 𝐶
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
nH=
𝐵𝑀 𝐻
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
nC=
𝐵𝑀 𝑆
TABEL
MOL
KOMPO
-NEN
MFO
• O2 yang dibutuhkan untuk reaksi pembakaran MFO (O2 teoriti
s)
RUMUS
• = 1 (Mol C) + ¼ (Mol H) + 1 (Mol S)
• O2 suplai (udara excess = 4,4%)
PERHIT
• O2 berlebih = O2 suplai – O2 teoritis UNGAN
79
• N2 dari Udara = 21 x O2 suplai

• Udara masuk = O2 suplai + N2 dari udara

• H2O yang terkandung dalam udara = H x Udara masuk
• H2O pada flue gas = H2O dalam lime mud + H2O yang terkand
ung dalam udara + H2O hasil reaksi pembakaran
 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3
𝑥 86% 𝑥 412.000 𝑘𝑔
• n CaCO3 terkalsinasi = 𝐵𝑀 𝐶𝑎𝑂
𝐵𝑀 𝐶𝑎𝐶𝑂3

• CO2 pada flue gas = CO2 hasil reaksi kalsinasi + CO2 dari reaksi pemb RUMUS
akaran PERHIT
• SO2 dari reaksi pembakaran = 1 (Mol S)
UNGAN
NERACA
MASSA
LIME
KILN
 RUMUS
PERHITU
NGAN
NERACA
ENERGI
Basis perhitungan : 1 hari operasi
• Temperature reference : 303°K
• Panas CaCO3
4,184 𝐾𝐽
Cp CaCO3 : 0,2125 Kcal/kg.K x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙
• Q CaCO3 : m x Cp x ∆T
• Panas H2O
RUMUS
Cp : A + BT + CT2 + DT3, Cp = J/mol K
PERHIT
𝑇
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 dT

• Cpm = 𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓
UNGAN
• Q H2o : n x Cp x ∆T
• Panas Inerts
4,184 𝐾𝐽
Cp inerts : 0,54 Kcal/kg.K x 1 𝐾𝑐𝑎𝑙

• Q inerts : m x Cp x ∆T
• Q Lime Mud : Q CaCO3 + Q H2O + Q inerts
4,184 𝐾𝐽
• Panas penguapan H2O : 9,717 Kcal/kmol x 1 𝐾𝑐𝑎𝑙
RUMUS
• Q:nxλ PERHIT
• Panas H2O UNGAN
Cp : A + BT + CT2 + DT3, Cp = J/mol K
𝑇
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 dT

• Cpm = 𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓
• Q H2O : n x Cp x ∆T
• Panas O2 dan N2
Cp : A + BT + CT2 + DT3, Cp = J/mol K
RUMUS
PERHIT
UNGAN

𝑇 +
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 ET4 dT

• Cpm O2 =
𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓

• Q O2 : n x Cp x ∆T
 𝑇 +
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 ET4 dT

• Cpm N2 =
𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓

• Q N2 : n x Cp x ∆T
RUMUS
• Panas sensible total udara basah PERHIT
Qudara basah : Q H2O + Q O2 + Q N2 UNGAN
4,184 𝐾𝐽
• Panas penguapan H2O : 9,717 Kcal/kmol x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙

• Q:nxλ
• Panas penguapan H2O dari reaksi pembakaran
4,184 𝐾𝐽
λ H2O : 9,717 Kcal/kmol x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙
• Panas penguapan H2O dari reaksi pembakaran MFO : n x λ H2O
4,184 𝐾𝐽
• GCV MFO : 10.000 Kcal/kG x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙 RUMUS
• NCV MFO : GCV MFO - Panas laten H2O dari reaksi pembakaran M
FO
PERHIT
• Q MFO : Massa MFO x NCV MFO UNGAN
• Panas CaCO3
4,184 𝐾𝐽
Cp CaCO3 : 0,2625 Kcal/kg.K x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙

• Q CaCO3 : m x Cp x ∆T
• Panas CaO
4 𝐾𝐽
Cp CaO : 0,2275 Kcal/kg.K x
1 𝐾𝑐𝑎𝑙
• Q CaO : m x Cp x ∆T
• Panas Inerts
RUMUS
4,184 𝐾𝐽
Cp inerts : 0,77 Kcal/kg.K x 1 𝐾𝑐𝑎𝑙 PERHIT
• Q inerts : m x Cp x ∆T UNGAN
• Panas sensible total burnt lime
Qburnt lime : Q CaCO3 + Q CaO + Q inerts
• ∆H°R : (∆H°f CaO + ∆H°f CO2) - ∆H°f CaCO3
• Panas pembentukan reaktan (CaCO3)
4,184 𝐾𝐽
Cp CaCO3 : 0,34 Kcal/kg.K x 1 𝐾𝑐𝑎𝑙
RUMUS
• ∆HR : m x Cp x ∆T PERHIT
• Panas pembentukan produk (CaO dan CO2) UNGAN
4,184 𝐾𝐽
Cp CaO : 0,28 Kcal/kg.K x 1 𝐾𝑐𝑎𝑙

• ∆HR : m x Cp x ∆T
𝑇 +
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 ET4 dT

• Cpm CO2 =
𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓
• ∆HR CO2 : n x Cp x ∆T
• ∆H°R : (∆HR CaO + ∆HR CO2) - ∆HR - ∆HR CaCO3
RUMUS
PERHIT
UNGAN

𝑇 +
‫ 𝑓𝑒𝑟𝑇׬‬A + BT + CT2 + DT3 ET4 dT

• Cpm CO2 = 𝑇− 𝑇𝑟𝑒𝑓

• Q O2 : n x Cp x ∆T
RUMUS
PERHIT
UNGAN

• Heat loss : Panas input – Panas output

RUMUS
PERHIT
UNGAN
RUMUS
PERHIT
UNGAN
 RUMUS
PERHIT
UNGAN

• Q O2 : n x Cp x ∆T
RUMUS
PERHIT
UNGAN
ANALISIS SISTEM
TERMAL
ANALISA
SISTEM
TERMAL
Berdasarkan perhitungan, efisiensi termal desain lime kiln adalah 78,84%. Tabel 5.49 men
unjukkan bahwa lime kiln meningkatkan fluktuasi terhadap panas yang dihasilkan salah sl
ack ketidakseragaman kapasitas produksi, menghitung fluktuasi maka akan meningkatkan
ANALISA
konsumsi bahan bakar sebagai sumber energinya. SISTEM
TERMAL
Berdasarkan desain yang telah dihitung, efisiensi kiln kapur termal sebesar 78,84% denga
n kehilangan panas 41%. Dapat dilihat karena desain kehilangan panas yang terjadi tergo
long besar.

Tabel 5.49. menunjukkan efisiensi termal lime kiln yang dihitung selama 20 hari, dengan
persentase efisiensi dihitung 64-77%. Dimana efisiensi lime kiln berubah-ubah setiap pert
emuan. Dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat dievaluasi efisiensi kiln terpengaruh
i beberapa faktor antara lain; jumlah bahan bakar (MFO) yang digunakan, temperatur bah
an bakar (MFO) masuk burner, dan kekeringan lumpur kapur.
Efisiensi termal lime kiln setelah dilakukan dapat dikategorikan bagus untuk ukuran
ruang bakar yang memiliki kemungkinan heatkehilangan paling banyak. Nilai efisi
ensi termal yang dihasilkan pun tidak terlalu jauh dengan efisiensi desain. Ditinjau
ANALISA
dari produk yang dihasilkan, kapur kiln PT Tanjungenim Lestari Pulp dan Kertas m SISTEM
asih tergolong memenuhi target pencapaian kebutuhan kapur bakar. Namun, kapur TERMAL
efisien kiln masih bisa ditingkatkan dengan melakukan improvisasi pada komponen
-komponen komponennya, didasari pada kehilangan panas yang tergolong besar ma
ka dapat dilakukan pemasangan alat yang dapat meminimalkan panas hilang atau d
apat digunakan, kehilangan panas menggunakan pemanas untuk bahan bakar MFO
sebelum masuk ke burner sehingga bahan bakar MF0 sudah memiliki suhu yang cu
kup tinggi yang membantu meningkatkan penyalaan api dan panas yang dihasilkan
dapat cepat sesuai dengan konsumsi bahan bakar MFO yang dapat dibandingkan de
ngan konsumsi bahan bakar lebih isolator.
TERIMA KASIH