Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS MEDAN AREA | PRODI TEKNIK SIPIL |

TA 2018/2019
Kelompok 6

Dandi Bagaskara | 188110101


Yudha Laksono | 188110001
Ferry Rozak | 188110173
M. Riski Hidayat Lubis | 188110071
Aldivonso Tambunan | 188110069
Dandi Rifanza | 188110105
Perkerasan Lentur adalah perkerasan yang umumnya

menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis

permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di

bawahnya. Sehingga lapisan perkerasan tersebut

mempunyai flexibilitas.
Konstruksi jalan lentur terdiri
dari :
 Lapisan permukaan
 Lapisan pondasi atas
 Lapisan pondasi bawah
 Lapisan tanah dasar
1. Lapisan permukaan
Lapis permukaan struktur perkerasan lentur
terdiri atas campuran mineral agregat dan
bahan pengikat yang ditempatkan sebagai
lapisan paling atas dan biasanya terletak di
atas lapis pondasi.
Fungsi lapis permukaan :
 Sebagai bagian perkerasan untuk menahan
beban roda.
 Sebagai lapisan tidak tembus air untuk
melindungi badan jalan dari kerusakan
akibat cuaca.
2. Lapisan Pondasi Atas
Lapis pondasi adalah bagian dari struktur
perkerasan lentur yang terletak langsung di
bawah lapis permukaan. Ini di bangun di
atas lapis pondasi bawah atau jika tidak
menggunakan pondasi bawah kangsung di
atas tanah dasar.
Adapun beberapa fungsinya yaitu :
 Sebagai bagian konstruksi perkerasan yang
menahan beban roda.
 Sebagai perletakan terhadap lapis
permukaan.
Sebelum menentukan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pondasi, harus
dilakukan penyelidikan dan pertimbangan
sebaik-baiknya sehubungan dengan
persyaratan teknik. Berbagai macam bahan
alam yang dapat digunakan sebagai lapis
pondasi antara lain, batu pecah, kerikil pecah
dengan kombinasi semen, aspal, pozzolan,
atau kapur.
3. Lapis Pondasi Bawah
Merupakan bagian perkerasan yang terletak
antara lapis pondasi dan tanah dasar.
Beberapa fungsinya yaitu :
 Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan
untuk mendukung dan menyebarkan beban
roda.
 Mencapai efisiensi penggunaan material
yang relatif murah agar lapisan-lapisan
selebihnya dapat dikurangi ketebalannya.
 Untuk mencegah tanah dasar masuk ke
dalam lapis pondasi.
 Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan
dapat berjalan lancar.
Lapisan bawah yang lazim digunakan di Indonesia
adalah :
 Batu belah dengan ballast pasir (konstruksi
System Telford)
 Dengan sirtu (pasir grosok) atau tanah sirtu
(konstruksi Pit=Run Gravel System)
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR
> 20% PI < 10%) yang relatif baik dari tanah
dasar yang dapat digunakan sebagai bahan
pondasi bawah. Tanah- tanah setempat
dengan kapur atau semen portland dalam
beberapa hal juga sangat dianjurkan untuk
kestabilan konstruksi perkerasan.
4. Tanah Dasar
Tanah dasar adalah permukaan tanah
semula atau permukaan galian atau juga
permukaan tanah timbunan yang dipadatkan
dan merupakan permukaan dasar untuk
perletakan bagin-bagian perkerasan lainnya.
Adapun keawetan konstruksi perkerasan
jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan
daya dukung tanah dasar.
Beberapa bersoalan yang menyangkut tanah dasar
adalah :
 Perubahan bentuk tetap dari macam tanah
tertentu akibat beban lalu lintas.
 Sifat mengembang dan menyusut dari tanah
tertentu akibat perubahan kadar air.
 Daya dukung tanah yang tidak merata dan
sukar ditentukan secara pasti pada daerah
dengan macam tanah yang sangat berbeda
sifat dan kedudukannya atau akibat
pelaksanaannya.
1. Lapis Aspal Beton
Merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan
yang terdiri dari agregat kasar dan halus, filter
dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan
dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu
tertentu.
2. Lapis Penetrasi Makadam
Merupakan suatu lapis perkerasan yang terdiri
dari agregat pokok dengan agregat pengunci
bergradasi sama. Kemudian diikat oleh aspal
keras dengan cara disemprotkan diatasnya dan
dipadatkan lapis demi lapis.
3. Lapis Asbuton Campuran Dingin
Adalah campuran yang terdiri dari agregat
(kasar, halus) , asbuton bahan peremaja dan
filter. Ini dilakukan dengan dicampur,
dihampar dan dipadatkan secara dingin.
4. Hot Rolled Asphalt
Merupakan lapis penutup yang terdiri dari
campuran agregat bergradasi timpang, filter
dan aspal keras dengan perbandingan
tertentu dan dengan suhu tertentu.
5. Laburan Aspal
Merupakan lapis penutup terdiri dengan
ukuran butir maksimum dari lapisan aspal
taburan pasir 9,6 mm atau 3/8 inch.
6. Laburan Batu Satu Lapis
Merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis
agregat bergradasi sama adapun tebal
maksimum yaitu 20 mm.
7. Laburan Batu Dua Lapis
Merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal ditaburi agregat yang
dikerjakan dua kali secara berurutan. Tebal
maksimum 35 mm.
8. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas
Pondasi perkerasan yang terdiri dari
campuran agregat dan aspal, dan dicampur
dalam keadaan panas.
9. Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah
10. Lapis Tipis Aspal Beton
11. Lapis Tipis Aspal Pasir
Untuk mendapatkan perkerasan yang baik
dan sesuai dengan SNI, harus dilakukan
penyelidikan dan pertimbangan sebaik-
baiknya sehubungan dengan persyaratan
teknik.

Anda mungkin juga menyukai