Anda di halaman 1dari 15

Hipertensi

Oleh :
Raihan Aji Pangestu (15/382187/FA/10563)
Meita Annisa (16/393389/FA/10857)
Almira Ayu Hapsari (16/397228/FA/10911)
Yuli Astuti Ningsih (16/397338/FA/11021)
Zaidan Izzudin Akbar (16/397341/FA/11024)
Hipertensi?
 Peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang
Patofisiologi Hipertensi
Faktor Risiko Hipertensi
 Menurut factor resikonya, hipertensi dibagi menjadi :

 Hipertensi primer
Tidak diketahui penyebabnya secara
pasti

 Hipertensi sekunder
Disebabkan oleh penyakit tertentu
Terapi Farmakologi
Kelas obat antihipertensi :
 Obat antihipertensi utama
 Diuretic
 Penyekat beta (beta blocker)
 Penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor)
 Penghambat reseptor angiotensin (ARB)
 Antagonis kanal kalsium (CCB)
 Obat antihipertensi alternative untuk pasien tertentu di samping obat
utama
 Penyekat alfa (alfa blocker)
 Agonis alfa 2 sentral
 Penghambat adrenergic
 Vasodilator
Mengapa pengobatan kombinasi pada
hipertensi dianjurkan?

 Efek aditif
 Efek sinergisme
 Saling mengisi
 Penurunan efek samping masing-masing obat
 Adanya kombinasi dosis tetap (fixed dose combination) akan
meningkatkan kepatuhan pasien (adherence)
Bagaimana kombinasi dosis tetap yang paling
efektif?

 ACE inhibitor + diuretik


 Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) + diuretik
 Beta blocker + diuretik
 Diuretik + agen penahan kalium
 ACE inhibitor + antagonis kalsium
 Agonis α-2 + diuretik
 Penyekat α-1 + diuretik
Kondisi khusus pada pasien

 Lansia
 Hipertensi sistolik terisolasi
 Diabetes
 Pada penyakit ginjal
 Kehamilan
 Hipertensi yang meningkat cepat atau sangat berat
 Hipertensi Emergensi
Terapi Non Farmakologi

1. Diet

2. Olahraga
3. Relax

4. Menghindari rokok dan alkohol


5. Mengadopsi pola makan DASH

6. Mengurangi asupan garam


Target dan Tujuan Terapi

 Mengurangi morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan


hipertensi
Morbiditas dan Berhubungan
Kerusakan organ
(ginjal, gagal jantung, stroke)
mortalitas
Kasus
 Seorang laki-laki berusia 62 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 170
cm datang ke dokter dengan keluhan pusing.
 KELUHAN UTAMA : Pusing.
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG: Pasien mengalami pusing sejak 3 hari yang lalu
dan mengatakan bahwa tekanan darah (TD) saat itu adalah 150/100 mmHg.
 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Tidak ada.
 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : Ayah dan ibu menderita hipertensi.
 RIWAYAT SOSIAL : Perokok aktif. Malas berolahraga. Senang makan gorengan,
sup, dan makanan gurih. Tidak mengonsumsi minuman keras.
 RIWAYAT PENGOBATAN : Tidak ada.
 RIWAYAT ALERGI : Tidak ada.
 TANDA-TANDA VITAL : TD 160/100 mmHg, nadi 80/menit, RR 20/menit, suhu
37oC.
 DIAGNOSIS : Dokter mendiagnosis pasien menderita hipertensi dan berencana
meresepkan bisoprolol 1 x 5 mg PO.
 Tanda hipertensi : TD 160/100 mmHg
 Gejala hipertensi : pusing
 Klasifikasi hipertensi : hipertensi tingkat 2 menurut American
Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension 2013.
 Faktor risiko hipertensi : rokok, riwayat keluarga, malas
berolahraga, mengkonsumsi gorengan dan makanan gurih.
 Target terapi : <150/90 mmHg untuk pasien dengan umur lebih
dari 60 tahun tanpa penyakit diabetes dan CKD menurut JNC 8.
 Terapi non farmakologi : mengurangi gorengan dan gurih, rutin
berolahraga, serta berhenti merokok.
 Resep belum rasional, karena menurut JNC 8 initial drugs of
choice untuk hipertensi yaitu ACEI, ARB, dan CCB. Sedangkan
bisoprolol merupakan golongan betablocker bukan merupakan
obat lini pertama. Direkomendasikan ACEI captopril 12,5 mg 3
kali sehari 1 jam sebelum makan.
 Parameter efektivitas dan efek samping yang harus dipantau :
gejala pusing hilang, TD<150/90 mmHg, efek samping batuk
kering tidak terjadi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai