Anda di halaman 1dari 27

TINJAUAN UMUM HEWAN-

HEWAN LAUT

MOCH. AFFANDI
07-03-2018

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 1


PENGANTAR
• Estimasi: sekitar 10—30 juta jenis organisme hidup di
bumi; dan hanya 1,5 juta jenis (5—15%) yang telah
diidentifikasi dan dijelaskan.
• Meski demikian, jumlah besar spesies yang telah
dijelaskan : serangga darat,
– Diversitas spesies hewan laut masih tetap tak terhitung.
• Dugaan: proses evolusi bermula dari laut, telah
beroperasi selama 3—4 milyar tahun,
– Masing-masing spesies laut memperlihatkan kekerabatan
secara genetik terhadap semua spesies organisme lain
(termasuk organisme darat).
• Tujuan topik ini : menerangkan secara singkat
kekerabatan-kekerabatan dan menyediakan pengantar
untuk kelompok-kelompok hewan utama di laut.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 2
Klasifikasi Taksonomi
• Untuk mengungkap sifat taksonomi suatu organisme, diperlukan
pengertian tentang bagaimana sejarah evolusi organisme tersebut.
• Sejarah ini harus direkonstruksi berdasarkan pada bukti-bukti yang
tersedia: ciri khas yang paling dipercaya.
• Bukti-bukti luas yang digunakan :
– Ciri khas anatomi: cangkang, tulang, atau gigi
– Pola embrionik atau perkembangan larva.
• Setiap organisme harus ditetapkan: struktur tertentu atau status
perkembangan apakah yang tampak sama (tertutup) pada kelompok-
kelompok taksonomi berbeda (dapat mengindikasikan asal evolusi umum
[leluhur] yang sama); atau gambaran perkembangan apa yang bebas
(terbuka) dalam sejumlah kelompok.
Contoh:
– Mudah ditebak: bahwa anjing dan rubah adalah lebih tertutup, jika dibanding
hubungan di antara masing-masing dengan kucing.
– Tetapi sulit untuk ditebak: manakah yang lebih tertetup, apakah di antara
beruang dengan kucing; antau beruang dengan anjing?

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 3


Klasifikasi Taksonomi
• Metode taksonomi untuk klasifikasi:
terkait/mengenai susunan diversitas yang sangat
besar dan sering membingungkan , oleh
cerminan kekerabatan organisme secara evolusif
atau filogenetik.
• Klasifikasi taksonomi mengkategorikan satuan-
satuan alamiah.
• Ia melacak garis-garis evolusi yang telah
menuntun menuju beragam bentuk-bentuk hidup
saat ini dan ia menghubungkan secara erat dan
menguraikan kesamaan di antara kelompok-
kelompok organisme yang ada.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 4
Teknik-teknik Baru:
• Secara relatif teknik-teknik baru (taksonomi
biokimiawi) dikembangkan  untuk mengurai
simpul kompleks dari bukti informasi: ciri-ciri
anatomis, fosil, dan studi status perkembangan.
– Perbedaan struktur biokimia protein  penting untuk
mengungkap perbedaan
– Teknik-teknik terbaru mendetaksi konsekuensi dari
perbedaan asam amino  memungkinan untuk
mendeteksi dan membandingkan perbedaan protein
di antara kelompok organisme yang berkerabat.
• Yang digunakan: cytochrome c, collagen, albumin,
haemoglobin, dan protein-protein darah lain.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 5
• Cytochrome c  t.a. suatu rantai dari 100 asam
amino.
– 27 asam amino umum untuk semua spesies, dikaji
lanjut
– 23 perbedaan asam amino cytochrome c dari
kelompok-kelompok organisme berbeda 
merupakan bukti tingkat kekerabatan mereka
• Laju perubahan protein (seperti cytochrome c)  relatif
konstan sepanjang waktu
• Jumlah struktur berbeda dalam satu protein didapati dalam
kelompok-kelompok berbeda  ‘crude clock’
 Memperkirakan lama waktu telah dilewati semenjak
tersebar/memisah dari leluhur.
 Contoh: berapa lama gajah dan mammoth (punah) telah terebagi
dari ansestor mereka yang pernah ada?

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 6


• Metode taksonomi biokimia  telah
digunakan untuk memastikan klasifikasi ulang
kelompok-kelompok takson lebih besar

• Pendekatan (protein) lainnya : menggunakan


sekuens-sekuens pendak DNA
– Teknik ini menghasilkan bukti : cheetah dan gajah
laut memiliki diversitas genetik sangat kecil dan
diperkirakan menjadi kritis dalam kaitannya
dengan kemampuan adaptasi jangka panjang
mereka terhadap perubahan kondisi lingkunan.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 7


Sistem klasifikasi taksonomi
• Sistem klasifikasi taksonomi : menyajikan
kerangka kerja untuk mendukung pemahaman
tentang kekerabatan evolusif (filogenetik) di
antara kelompok-kelompok organisme.
• Gambar: susunan fila dan devisi-devisi utama
organisme laut yang tersusun sebagai pohon
filogenetik.
≫Mengilustrasikan perkiraan kekerabatan
evolusioner dari setiap kelompok organisme
≫Satu phyla atau divisi berisi sejumlah keghidupan
bebas (spesies laut non parasit)
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 8
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 9
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 10
Penjelasan Gambar
• Klasifikasi umum menggabungkan kelompok-kelompok
khas dari fila dan divisi ke dalam lima kingdom [yang juga
mengakomodasi kelompok-kelompok yang tidak tercirikan
sebagai Plantae ataupun Animalia].
• Dalam 5 sistem Kingdom tersebut:
– Prokaryota (Bacteria & Cyanobacteria) ditempatkan sebagai
Kingdom Monera
– Organisme eukaryota bersel tunggal (berfotosintesis/tidak)
dikelompokkan Kingdom Protista.
– Fungi sebagi Kingdom ketiga, tersusun atas organisme
eukaryotik-nonfotosintesis, dinding sel mengandung kitin
– Fila dari organisme multiseluler yang tidak berdinding sel dan
mengalami sejumlah kemajuan kemampuan: pengaturan syaraf
dan kontraksi otot ditempatkan dalam Kingdom Animalia.
– Kingdom Plantae mewadahi organisme semua mutiseluler,
organisme fotosintesis yang mempunyai dinding sel dan siklus
hidup dengan pengaturan generasi gametofik dan sporofit.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 11


Pembatasan dan Isi Topik Pembahasan
• Kelompok-kelompok parasit  tidak dimasukkan.
• Menjelaskan ciri-ciri pengenalan dan habitat pada fase
dewasa;
– dengan catatan tambahan: keberadaan tahapan larva-
planktonik, dengan tampilan dan fungsi yang berbeda
dengan dewasanya: hidup di kedalaman dan dengan
makanan yang berbeda.
• Fila animalia menenpati deratan atas, susunan ini
mewakili kecenderungan penting dalam evolusi hewan.
• Kemajuan kompleksitas dan spesialisasi struktur sangat
jelas, khususnya dalam sistem: pertukaran O2, ekskresi,
feeding dan digesti, sirkulasi, dan reproduksi.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 12


Pembatasan dan Isi Topik Pembahasan
• Fila lebih kompleks, ada ketergantungan lebih
besar terhadap reproduksi seksual
• Perkembangan sistem sensor (rangsangan) dan
otot kompleks  menyerap informasi sensori 
mengarahkan pada pola-pola respons perilaku
• Sedikit fila yang mendominasi dan memonopoli
aliran energi di lingkungan laut : protozoa,
cnidaria, annelida, nematoda, arthropoda,
mollusca, dan chordata.
– Tabel : berisi daftar fila hewan laut dan protista non-
fotosintesis.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 13


SEMUA (25) FILUM “HEWAN” TERWAKILI DI LAUT, TAPI
TIDAK SEMUA FILUM HEWAN ADA DI PERAIRAN
TAWAR/DARAT
1. SARCOMASTIGOPHORA 14. PHORONIDA
2. CILIOPHORA 15. BRACHIOPODA
3. PORIFERA 16. MOLLUSCA
4. CNIDARIA/COELENTERATA 17. SIPUNCULA
5. CTENOPHORA 18. ECHIURIDA
6. PLATYHELMINTHES 19. POGONOPHORA
7. NEMERTINA 20. HEMICHORDATA
8. GASTROTRICA 21. CHAETOGNATA
9. KINORINCHA 22. ANNELIDA
10. PRIAPULIDA 23. ARTHROPODA
11. NEMATODA 24. ECHINODERMATA
12. ENTOPROCTA 25. CORDATA
13. ECTOPRONCHA
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 14
Tabel. Taksonomi Hewan Laut dan Protista Non-fotosintesis

Fila Informasi Taksonomi


(1) SARCOMASTIGOPHORA Hewan-hewan uniseluler; alat gerak
(5000, SEMUA HABITAT) flagellata/pseudopodia

(2) CILIOPHORA Hewan-hewan uniseluler, pergerakan mayoritas dengan


(5000, SEMUA HABITAT) cilliata
(3) PORIFERA Hewan multiseluler sederhana, melekat pada substrat
(10.000; MAYORITAS LAUT) keras, di habitat bentik; seksual menghasilkan tahap larva
berenang bebas
(4) CNIDARIA Simetris radial, dengan mulut, tentakel, nematocysts, dan
(9.000; MAYORITAS LAUT) organ sensor sederhana; umum di habitat bentik &
pelagik; seksual dan aseksual (via kuncup/pembelahan).
(5) CTENOPHORA Simetris radial, berenang pelagik dengan stenes (baris-
(90, LAUT) baris silia)
(6) PLATYHELMINTHES Cacing pita, berenag bebas dan parasit
(12.700; SEMUA HABITAT)
(7) NEMERTINA Kecil; hewan bentik menyerupai cacing tidak menarik
(650; SEMUANYA LAUT) perhatian; dengan saluran pencernaan lengkap.
(8) GASTROTRICA Mikroskopis, tubuh memanjang; di habitat bentik.
(175; MAYORITAS LAUT)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 15


Tabel. Taksonomi Hewan Laut dan Protista Non-fotosintesis

Fila Informasi Taksonomi


(9) KINORHYNCHA Memanjang, panjang kurang dari 1 mm; di habitat bentik.
(64; LAUT)
(10) PRIAPULIDA Kecil, cacing bentik
(8, LAUT)
(11) NEMATODA Cacing melingkar, parasit dan berenang bebas, panjang
(10.000; SEMUA HABITAT) beberapa mm; kebanyakan bentik.
(12) ENTOPROCTA Hewan bentik hampir mikroskopik; membentuk koloni
(60; MAYORITAS LAUT) merayap pada substrat padat (seperti kerak)
(13) ECTOPROCTA Anggota entoprocta di bagian permukaan
(4.000; LAUT DAN TAWAR)

(14) PHORONIDA Cacing bentik tinggal dalam tabung.


(70, LAUT)
(15) BRACHIOPODA Bentik; tubuh terbungkus cangkang dengan hynge
(260; LAUT)
(16) MOLLUSCA Tubuh tidak bersegmen, umumnya tertutupeh cangkang
(65; KEBANYAKAN LAUT) eksternal, dari 1, 2, atau 8 potong.
(17) SIPUNCULA Cacing bentik panjang beberapa cm; diketahui sebagai
(250; LAUT) cacing kacang.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 16


Tabel. Taksonomi Hewan Laut dan Kelompok Protista Non-fotosintesis

Fila Informasi Taksonomi


(18) ECHIURIDA Bentik, cacing silindris.
(60; LAUT)
(19) POGONOPHORA Bentik laut dalam, cacing dalam tinggal tabung; panjang
(80, LAUT) mencapai beberapa meter
(20) HEMICHORDATA Cacing bentik memanjang
(80; LAUT)
(21) CHAETOGNATHA Pelagik, predator aktif; panjang beberapa mm, diketahui
(50; LAUT) sebagai cacing panah
(22) ANNELIDA Cacing bersegmen, panjang mencapai beberapa cm,
(8.700; LAUT, TAWAR, DAN TERESTRIAL)

(23) ARTHROPODA Hewn beruas dengan tubuh tertutup oleh eksoskeletal dari
(920.000, SEMUA HABITAT) chitin; panjang kebanyakan nlebih/kurang beberapa cm;
bebera kelas tidak didapati di laut
(24) ECHINODERMATA Simentris radial lima sisi; kebanyakan Bentik
(5.300; LAUT)
(25) CHORDATA -
(39.000; SEMUA HABITAT)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 17


PROTOZOA
Mencakup beragam organisme mikroskopis non-fdotosintesis
dari Kingdom Protista
• Tubuh: tersusun atas sel tunggal, atau agregasi longgar dari
sejumlah sel yang secara struktural cukup kompleks.
• Reproduksi aseksual, memalui pembelahan diri
• Reproduksi seksuas, bila terjadi ia sangat kompleks.
• Ada 7 fila protozoa dalam sistem klasifikasi modern (5
parasit, 2 nonparasit) yang hidup di laut (sebagai komunitas
planktonik dan atau bentik)
– Saromastigophora
– Ciliophora

(7-03-2018 MOCH. AFFANDI 18


Filum Sarcomastigophora
• Filum besar dan sangat tersebar
• Alat pergerakan: berupa flagella (organ seperti cambuk), atau
pseudopodia (hasil penjuluran protoplasma seluler)
• Anggota dibedakan atas dua kelompok, sebagian besar meliputi bentuk-
bentuk menyerupai amoeba dan berflagella:

– Foraminifera:
• Contoh: Globigerina
• Mayoritas mikroskopis, umum dalam sampel plankton (meski sebagian besar hidup
sebagai bentik atau perifitik).
• Mempunyai sel berongga internal, kulit (cangkang) dari kalsit (CaCO3) atau butiran-
bitiran bersemen
• Sejumlah untaian sitoplasma menerobos kulit ini, disebut pseudopodia.
• Kerangka hewan tersebar luas dan mengisi (melapisi) sebagian besar dasar laut.
• Setelah ribuan tahun terakumulasi, ooze globigerina dapat membentuk endapan
dengan ketebalan puluhan meter

– Radiolaria:
• Contoh: Euphysetta (a) dan Elatomma (b)
• Keseluruhan hidup di laut, dan kebanyakan planktonik.
• Kerangka internal dari silika (SiO2), berbentuk simetris yang indah
• Sering berasosiasi dengan radiolaris
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 19
Foraminifera: Globigerina

Radiolaria: (a) Euphysetta, dan (b) Elatomma

(a) (b)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 20


Filum Ciliophora:
• Anggota memiliki silia (cilia) sebagai alat pergerakan terpenting
• Secara struktural silia menyerupai flagella; silia bergerak teratur secara
bersamaan, dan jauh lebih pendek dibanding flagella.
• Conto: Tintinid
– Ciliophora paling melimpah
– Sel sebagian tertutup dalam sebuah lorica berbentu vase (pot) terbuat dari
partikel-partikel bersemen atau bahan yang disekresikan oleh sel.
– Tentakel bersilia pada satu ujung digunakan untuk feeding.
– Beberapa hidup bebas, dan sebagian besar parasit pada hewan-hewan lain

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 21


Sisi Lain Evolusi
Filum Porifera
• Satu dari fila hewan yang disebutan sebagai “sponge”
• Anggota hewan multiseluler paling sederhana, tersusun atas
sejumlah tipe sel yang beragregasi secara lemah, tanpa spesialisasi
organisasi seluler yang menjadi ciri hewan-hewan multiseluler yang
lain.
• Mempresentasikan suatu “sisi lain evolusi” yang tidak diteruskan
menjadi kelompok hewan yang lain.
• Berbeda dari Protista bersel tunggal: sel-sel individu sponge dapat
membelah secara berulang menjadi ukuran lebih besar dan masa
hidup lebih lama.
• Spesialisasi sel-sel dapat membantu lebih efisien dalam
memperoleh makanan, perlindungan, dan tugas-tugas beragam
dalam survival.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 22


• Nama porifera berasal dari jumlah besar pori-pori,
lubang dan saluran yang membuat badan sponge
berlubang-lubang.
– Air diedarkan melalui lubang-lubang tersebut ke dalam rongga
internal, spongocoel”, makanan dan O2 diekstrak oleh
chaonocyte berflagella berjajar memasuki spongocoel. Air keluar
melalui osculum (lubang besan pengeluaran)

• Sponge: melekat pada substrat-substrat keras.


• Bentuk tubuh: simetris radial, tetapi lebih sering
bersesuaian dengan bentuk substrat, atau dipengaruhi
oleh kekuatan gelombang pasang.
• Sejumlah sponge mempunyai pendukung internal, berupa jaringan
serat-serat spongin yang lentur.
– Sponge mandi: yang sesungguhnya adalah kerangkan spongin yang bagian
hidupnya telah dihilangkan.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 23
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 24
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 25
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 26
SIMETRIS RADIAL
BAHAN UNTUK MINGGU DEPAN

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 27

Anda mungkin juga menyukai