Anda di halaman 1dari 69

PENATALAKSANAAN DIET PADA

PENYAKIT GINJAL KRONIK


(Non Dialisis , Dialisis, Transplantasi Ginjal )

Haerani Rasyid
Tingkatan Penyakit Ginjal Kronik

3A dan 3B
Pengkajian Awal Perawat berisi
SKRINING GIZI 1x24 jam
1. Apakah ada
penurunan BB
dalam 6 bulan
terakhir..?
Bila ya, berapa kg
penurunan BB
nya?

2. Apakah asupan
makan menurun
karena kurang
nafsu makan ?
Total skor : ≥ 2
beresiko malnutrisi
Pengkajian Awal Dokter
1x 24 jam berisi Preskripsi Diet

 Bentuk Makanan....? Biasa/Lunak/Saring/Cair


 Diet apa.....? Diabetes Melitus/ Rendah
Garam/ Rendah Protein/TKTP
 Jumlah Kalori dan Protein yang diminta
 Jadwal makan
 Assessment/Pengkajian Gizi
Pengumpulan data :
Antropometri
Biokimia
Fisik
Riwayat makan & personal

 Diagnosis Gizi :
Problem (masalah)
Etiologi (penyebab)
Sign/symtom (tanda/gejala)

 Intervensi :
Perecanaan
Implementasi

 Monitoring evaluasi :
Respon intervensi

(ADA 2008)
Mengatur Makanan Pada
Penyakit Ginjal Kronik…?
Nutrisi/Gizi = Makanan

Diet : Mengatur makanan &


minuman sesuai kondisi
penyakit

PGK tetap konsumsi makanan


seimbang dengan modifikasi
Terdiri dari :
 Sumber Zat tenaga
 Sumber Zat Pembangun
 Sumber Zat Pengatur
 Untuk Pasien penyakit ginjal
makanan seimbang harus
disesuaikan dengan kondisi
(anjuran diet)
MENGAPA PASIEN PGK HARUS MENGATUR
MAKANAN…..?

 Sering terjadi penumpukan air ditandai dengan


bengkak di kaki, perut, sesak pada pasien HD
 Sering terjadi kurang gizi
 Sering lemas tidak bertenaga
 Sering terjadi mual, muntah.
 Sering tidak napsu makan
 Sering sakit kepala
 Sering terjadi gatal-gatal
 Wajah pucat
Contoh Problem Gizi : Asupan Air

 Nutrition Related
Problems
 Excessive fluid
intake NI-3.2
Tujuan Pemberian Diet
Pada Pre Dialisis (eLFG<15 ml/mt)

 Memenuhi kebutuhan zat gizi agar status gizi


optimal
 Mengurangi beban kerja ginjal
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menurunkan kadar ureum darah
 Mempertahankan sisa fungsi ginjal &
memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi pada
Pasien PGK pre dialisis (individual)

Energi : 35 Kkal/kg BB/hari, pada manula 30 Kkal


Protein:0.6 gr/kg BB/hari bisa sampai 0.75 g/kgBB/hari
50 % protein bernilai biologi tinggi (DIET RENDAH PROTEIN)
Lemak : ± 30% dari total energi
Karbohidrat : ± 60 % dari total energi
Na : Disesuaikan dengan kondisi (1000-3000 mg Na)
K : Disesuaikam dengan kondisi (40-70 meq)
Air : Sesuai dgn jumlah urine sehari + 500 cc
Pasien Penyakit Ginjal Kronik
yang Belum terapi pengganti
Terpenting adalah :

 Mengontrol Asupan Makanan :


cukup kalori & rendah protein
 Mengontrol asupan elektrolit kalium
dan natrium (mengatur asupan K &
Na/garam)
 Mengontrol Asupan Air
Bahan Makanan yang
Dianjurkan sesuai kebutuhan

 Sumber KH (tenaga): Nasi, bihun,


mie, kwe tiaw makaroni, jagung,
roti, tepung2an, madu, sirup,
permen
 Sumber Protein : Telur, susu,
daging, ikan, ayam, dll
 Sumber Lemak : Minyak kelapa
sawit, minyak jagung, minyak
kedele, mentega/margarin
 Sumber Vit & min : semua sayur
dan buah, jika pasien hiperkalemi
sayur dan buah direndam.
Bahan Makanan Yang Dibatasi

 Sumber Protein
kacang2an dan hasil
olahnya seperti tempe,
tahu, kac.kedele, kac ijo
kecuali vegetarian

 Bila diet Rendah Protein


rendah kalium makanan
hindari bayam, gambas,
pisang, daun singkong,
daun pepaya
Contoh : Menu Makan Malam pasien
Dengan diet Rendah Protein
Contoh : Makanan Selingan
Rendah Protein
 Putu Mayang
 Kue talam
 Ongol-ongol
 Cente manis
 Cenil
 Kue apem
 Puding maizena
 Agar-agar
 Kue pepe (lapis sagu)
 Kue bola ubi
 Kolak biji salak
 Keripik ubi/singkong
Penyakit Ginjal Kronik (Stage 5)
Dengan terapi pengganti HD/CAPD

 Tujuan Diet :
Mencukupi kebutuhan zat gizi & membantu
mempertahankan dan memperbaiki status
gizi mencapai optimal
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Hal Penting pada pasien HD

 Gizi/makanan harus cukup kalori & tinggi


protein
 Mengontrol Cairan yang masuk & keluar
 Mengontrol asupan garam & kalium
 HD yang cukup & rutin sesuai anjuran
Anjuran Diet Untuk Pasien HD/CAPD

 Energi 30-35 Kcal/kg BB


 Protein tinggi 1.2 gr/kgBB (HD)
1.3-1.5 gr/kgBB (CAPD)
 Natrium tergantung jumlah urine out put
1000 mg + 2000 mg setiap 1000 ml urine
 Kalium 2000mg + 1000mg setiap 1000 ml urine
 Fosfor <17 mg/kgBB
 Kalsium 1000 mg
 Suplement Vit C, Asam folat, pyridoksin, Fe
 Na & K pada pasien CAPD tidak selalu harus
dibatasi seperti HD
Anjuran Diet untuk pasien Continuous Renal
Replacement Therapy

 Energi : 25-30 Kkal/kgBB


 Protein : 1.5-2 g/kgBB/hari

 Lemak : 1 g/kgBB/hari/hari

 Air : Liberal

Bentuk makanan tergantung kondisi


Pasien yaitu enteral, parenteral dan
Atau kombinasi
Air sesuai jumlah urine + 500 s/d 750 cc
kenaikan BB diantara dialisis dianjurkan 5%
dari BB kering pada pasien HD
Mengontrol Air & Garam

 Makanan lebih baik


tidak berkuah banyak
(tumisan)

 Jangan terlalu asin


karena akan haus dan
banyak minum
Bahan Makanan Tinggi
Natrium (garam)
 Telur asin
 Ikan asin
 Keju
 Kerupuk
 Kecap
 Mie Instan
 Makanan dalam kaleng
 Bumbu penyedap vetcin,
 Kornet
 Tauco, petis,
 Maggi
 Garam dapur
Sayur & Buah Tinggi Kalium
 Peterselli
 Bayam
 Daun
pepaya
 Kelapa
 Alpukat
 Pisang
 Duku
 Durian
 Juice buah
Anjuran Monitoring Status Gizi
Pasien Hemodialisis dari K/DOQI
 Serum Albumin setiap bulan
 BMI & interdialisis setiap bulan
 % Standar BB setiap 4 bulan
 SGA setiap 6 bulan
 Wawancara Diet setiap 6 bulan
 Serum Ca, P, K setiap bulan
 Serum bicarbonat setiap 3 bulan
 TIBC, transferin setiap bulan
 Profil lipid setiap 6 bulan
 Serum C reaktive protein setiap 3-6 bulan
 Plasma total homosistein setiap 12 bulan
Contoh : Menu pasien HD
Bagaimana Mengatur Makanan pada pasien
setelah transplatasi ginjal..?

 Pada saat post transplantasi


dibutuhkan makanan dan
minuman yang jumlahnya
berbeda dengan sebelum
transplantasi
 Dengan pemberian obat2an
berpengaruh pula pada
kebutuhan zat gizi
 Makanan yang bersih merupakan
suatu syarat/ keharusan pada
pasien transplantasi
Anjuran Diet Pada Pasien
Transplantasi

Energi : Individual sesuai dengan kebutuhan


30-35 kcal/kg BBI
Protein : 1.3-1.5 g/kgBB pada bulan pertama,
bulan selanjutnya 0.8-1 g/kgBB/hari
Lemak : < 30%
KH : 50-60%
Na : individual (2-4 gr/hari) 5-10 g NaCl
K : individual (2-4 gr/hari bila hiperkalemi)
Ca : ± 800 mg
P : individual sesuai kebutuhan
Kesimpulan
 Pasien yg diberikan diet Rendah Protein adalah yang mengalami
penurunan fungsi ginjal khusus nya stage 4

 Pasien yang diberikan diet tinggi protein adalah yang mengalami


penurunan fungsi ginjal stage 5 dgn hemodialisis/CAPD/ Continuous
Renal Replacement Therapy

 Pasien tranplantasi diberikan diet tinggi protein pada bulan pertama,


selanjutnya protein sedang (seperti kebutuhan orang normal), menu
makanan seimbang

 Cairan dan elektrolit disesuaikan dengan kondisi masing2 pasien


PENILAIAN STATUS NUTRISI
PASIEN DIALISIS
Gangguan Status Nutrisi
( Protein Energy Wasting-PEW )

Prevalensi : 28-48 % pada ps predialisis


40-72 % pada ps hemodialisis reguler

Malnutrisi Morbiditas
pd PGK Mortalitas
ALUR PERENCANAAN TERAPI NUTRISI

Admission
Inpatient
Evaluation of care no Discharge
care setting longer planning
Acute required
Patient inpatient
screening Not at risk care
required Progressing
toward goals
At risk
Development Implementation Goals
Patient of nutrition of nutrition
Patient Termination
assessment care plan
monitoring achieved of therapy
care plan
Change in
status

Patient
reassessment
and updating
of nutrition
care plan
se te t
tlie
SKRINING STATUS GIZI

• Proses sederhana dan cepat


• Menyeleksi pasien malnutrisi atau berisiko malnutrisi
• Dapat dilakukan oleh perawat atau staf medis lainnya
• Parameter skrining harus sangat sensitif :
• Penurunan berat badan akhir-akhir ini
• Asupan makanan sehari-hari
• Indeks massa tubuh sekarang
• Derajat beratnya penyakit yang diderita sekarang
• Form : Nutritional risk screening (NRS 2002), MUST
(Malnutrition Screening Tool)
NUTRITIONAL RISK SCREENING
(NRS 2002)
Initial screening I Yes No
1 Is BMI < 20.5
2 Has the patient lost weight within the last 3 months?

3 Has the patient had a reduced dietary intake in the


last week?
4 Is the patient severely ill ? (e.g. in intensive therapy)

Yes: If the answer is ‘Yes’ to any question, the final screening is performed.
No: If the answer is ‘No’ to all questions, the patient is re-screened at weekly intervals.
If the patient e.g. is scheduled for a major operation, a preventive nutritional care plan is
considered to avoid the associated risk status.
FINAL SCREENING II
Impaired nutritional status Severity of disease
(increase in requirements)
Absent Normal nutritional Absent Normal nutritional
status requirements

Mild Score 1 Wt loss > 5% in 3 mos or Mild Score 1 Hip fracture* Chronic
Food intake below 50–75% patients, in particular with
of normal requirement in acute complications:
cirrhosis*, COPD*.
preceding week
Chronic hemodialysis,
diabetes, oncology
PENILAIAN STATUS NUTRISI
(NUTRITIONAL ASSESSMENT)
• Merupakan proses diagnosis yang dapat menentukan derajat
beratnya malnutrisi dan risiko komplikasi yang dapat terjadi
akibat malnutrisi

• Proses penilaian lebih kompleks daripada skrining

• Meliputi :
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Test fungsional
• Parameter laboratorium
Metode Penilaian Status Nutrisi
PENILAIAN NUTRISI
PENILAIAN STATUS NUTRISI:
ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI

• Berat badan (bebas bengkak)


• Tinggi Badan
• IMT : indeks masa tubuh
• Tricep skinfolds
• Lingkar lengan atas
• Lingkar pinggang
• Komposisi tubuh : BIA (Bio Impedance Analysis)
IMT = Berat badan / tinggi badan2 (kg/m2)
WHO (dewasa)
• < 18,5 kg/m2 : underweight
• 18,5 - 24,9 : berat badan ideal
• 25,0 – 29,9 : overweight
• > 30 : obesitas

Khusus renal :
IMT : < 23kg/m2  risiko malnutrisi (ISRNM)
Ideal : 22 – 26 kg/m2 (Dietitian Association Guidelines)
Original stimulus
1.8
1.0 rheg..or.ol _ , b o n d.mt,... odoplod
I10'11ClJI• . . N ElY, J 1-'«J 1.1097-
1106, 1!191 OOfl'I>III" ...,....S•c ••e "
1.4 . . n l u I'IP 1:;
cbl.:la adopWlrora L e - , . 01.
1 ? ,'W<,?J""'Ow T111""T'f'wlf I t 23"' -21'14,
2001(combnE<Id;;.u'rom Ill-s Unr..id
u - >nd t : u . _ l (:'GI 'f > c h popo.,tao
1.0 2023 !>a$a ci llen ; n l l o b N - < J p I
lUI Ill gf!llefnt pop ti- n .
Wo.'lt$ r! lUI 4 /t!lln
t
a::
0.6 lor her10dri1\'SIS "
!311!10'"""ll; orect ""
"
IU
"8f.ll
.--
...,_ General pof)ulaton ..us ts
O.G Hclmodlalysis''"
JOI.lPl<;.111Qfts X
Ot'Qinal<lrlllt:h Olflf
C O l
DODUI3'JOn
Ill!

-lh e (l()9 on:!l heJnod, - . . ! EMI


0. 'llrl>g Q<• r""9M'r eP't11<0dCI<Idl,
a.<lf1St t f ! hErnodai).'\:S CUM.

ANZDA TA
(A)Anthropometry-
Girth and Sklnfolds measurements
Examples
• oc Fat mass (FM}
- Tricep skinfolds (TSF) -
- Waist t o hip ratios
- Waist circumference (WC)

• oc Fat free mass (FFM)


- Mid-arm & muscle
circumference (MAMC)
MAMC=MAC- CTSFx3.14}
- Calf circumference
MUAC
(LILA)

Skin fold
Thickness
Skin fold thickness is measured by lightly pinching the skin and subcutaneous fat layers to separate them from the underlying muscle tissue (figure 2). Pinching the
fat fold too firmly will change the result, so the initial grasp of the skin and subcutaneous tissue is
critical to an accurate measure. The spring-loaded pressure calipers are applied until the needle on the dial comes to a stop.
(A) Anthropometry- Waist circumference

/l
Jl")
..._ 111'1111
i (
.
/

rille
J ....
' \. . ·l,,
'fu ,
Male >94cm 1> 2cm
Fema le >8 0 cm I> 8 8 a n

1'-·""'""..,...--...._ -- _-
""_..,..._.,.............. ...........
,....

_.... ........................
- • .n..,•.l.•.• .: .
l-\_
n..- _
""'.....,_...
. , .....,.
_
................
.
................ ,
' .........., .

Waist t o Hip Ratio (WHR)

Waist Circumference (em) Hip


WHR= \
Circumference (em)

Associated with better general health (.J.. risk of CV,


diabetes.and some forms of cancer):
-Men< 0.9
-Women<0.7
PENILAIAN STATUS NUTRISI:
PARAMETER BIOKIMIA

• Albumin
• Jumlah limfosit
• Serum transferrin
• Serum pre-albumin
• Total iron-binding capacity
• Serum cholesterol
PENILAIAN STATUS NUTRISI:
PARAMETER KLINIK

• Nafsu makan • Muscle wastIng


• Diare • Respon stress
• Malabsorpsi
• Hilangnya lemak subkutan
• Mual
• Gangguan rasa
• Muntah
Disain penelitian: cross sectional
Pasien HD , n = 223
Nafsu makan berkurang
berhubungan dengan :
Peningkatan marker inflamasi : IL-6
dan CRP
Status nutrisi buruk dengan :
Penurunan IGF-I
Penurunan albumin Penurunan
ureum dan kreatinin
Penurunan Hand Grip Strength
(HGS)
DIETARY INTAKE/DRUG (ASUPAN
MAKANAN/OBAT)

• Penilaian asupan makanan Obat :


• Kebutuhan tercukupi •Interaksi obat dan makanan
• Kualitas seperti pengikat fosfat dengan
• Kuantitas tablet besi
• Makanan dan minuman yang •Efek obat terhadap metabolisme
dikonsumsi
•Nafsu makan dengan steroid
•ACE I dengan kadar kalium yang
Metode : meningkat
• 24 jam recall
• Catatan konsumsi makanan per 3 hari
• Analisis :
• Daftar penukar makanan
Analisis dengan komputer
EXERCISE CAPACITY (KAPASITAS
LATIHAN)
 Aktivitas fisik
• Kapasitas latihan turun : menurunkan
Faktor yang menurunkan EE :
kualitas hidup
•Inaktivitas fisik
• Keseimbangan energi terganggu
•Intake makanan yang buruk
• Perubahan energy expenditure/EE
•Turunnya massa otot Semua
(kebutuhan energi)
hal di atas bervariasi pada
setiap individu
 Faktor yang meningkatkan EE :
• Inflamasi
• Penyakit
• Dialisis
FUNCTIONAL CAPACITY (KAPASITAS
FUNGSI FISIK)

• Kekuatan hand grip (genggaman tangan)


• Dipengaruhi oleh : massa otot, albumin, SGA
SUBJECTIVE GLOBAL
ASSESSMENT (SGA)

• Dipublikasikan tahun 1987

Teknik :
• Sistem skoring yang menggambarkan penilaian
klinis dari pemeriksa
• tidak memerlukan test laboratorium
• Multidisiplin (dokter, perawat, ahli gizi)
• Cepat , mudah dan murah
• Direkomendasikan oleh KDOQI
SGA

Riwayat Medis : Pemeriksaan Fisik :


• Perubahan berat •Massa otot
badan •Cadangan lemak
• Asupan makanan •Edema (berhubungan
• Keluhan dengan nutrisi)
gastrointestinal
• Kapasitas fisik
• Komorbiditas
PANDUAN SGA

• Klasifikasi SGA ditentukan oleh penilaian subjektif dari klinisi


• A : bila check list lebih banyak di kiri
• Harus C bila :
• Ada tanda fisik malnutrisi seperti hilangnya massa otot dan cadangan
lemak
• Penurunan berat badan > 10 %
• Keluhan GI yang berat atau kapasitas fisik yang sangat terbatas
• B : di antara nya
SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT
(SGA)
• SGA dapat memprediksi atau berhubungan dengan :
• Angka kesakitan, kematian dan hospitalisasi
• Parameter nutrisi : antropometri, FFA, biokimiawi
• Kualitas hidup
MALNUTRITION INFLAMMATION SCORE
(MIS)

• Merupakan suatu penilaian komprehensif dari status nutrisi


• Merupakan pengembangan dari alat sebelumnya : SGA
konvensional , Dialysis Malnutrition Score (DMS)
• 10 komponen penilaian :
• 7 komponen SGA
• 3 komponen baru : IMT, albumin serum dan TIBC
• MIS terdiri dari 4 bagian :
• Riwayat gizi
• Pemeriksaan fisik
• IMT
• Parameter laboratorium
MALNUTRITION INFLAMMATION SCORE
(M.I.S.)
1- Change in end dialysis dry weight (overall change in past 3-6 months):
(A) Patients, related rnedical history:
0 1 2 3
No decrease in dry weight or weight Minor weight loss (>0.5 kg but Weight loss more than one kg but Weight loss >5°/o
loss <0.5 kg <1 kg) <5°/o
2- Dietary intake:
0 1 2 3
Good appetite and no Somewhat sub-optimal Moderate overall decrease Hypo-caloric liquid to
deterioration of the dietary solid diet intake to full liquid diet starvation
intake pattern
3- Gastrointestinal (GI) symptoms:
0 1 2 3
No symptoms with good appetite Mild symptoms, poor appetite or Occasional vomiting or moderate Gl Frequent diarrhea or vomiting
nauseated symptoms or severe
occasionally anorexia
4- Functional capacity (nutritionally related functional impairment):
0 1 2 3
Normal to improved Occasional difficulty with baseline Difficulty with otherwise Bed/chair-ridden , or little to no
functional capacity , feeling ambulation, or independent activities (e.g. physical activity
fine feeling tired frequently going to bathroom)
5- Co-morbidity including number of years on Dialysis:
0 1 2 3
On dialysis less than one year and Dialyzed for 1-4 years, or mild co- Dialyzed >4 years, or moderate co- Any severe , multiple co- morbidity
healthy otherwise morbidity (excluding MCC*) morbidity (including one MCC*) (2 or more MCC*)
( B) P h y s i c a l Exar n ( a c c o r d i n g t o S G A criteria):
6- D e c r e a s e d fat s t o r e s o r l o s s o f s u b c u t a n e o u s fat (below eyes, triceps, biceps,
chest): 0 1 2 3
Normal (no change) mild moderate I Severe
7- S i g n s of muscle temple, clavicle, scapula, ribs, quadriceps, knee,
wasting 0 i n t e r o s s e o u s 1) : 2 3
Normal (no I I mild I I moderate I I Severe
change)
(C) B o d y rnass index:
8- B o d y m a s s i nd e x : B M I - W t ( k g ) I Ht
(m) 0 1 2 3
BMI>20 I BMI: 18-19.99 BMI: 16-17.99 I BMI<16
kg/m kg/m kg/m kg/m
(D) Labor at or y
Pararneters:
9 - S e r u m a0l b u m i n : 1 2 3
Albumin> 4.0 I Albumin: 3.5-3.9 Albumin: 3.0-3.4 I Albumin: <3.0
1 0 - Sg /edrLu m T I B C (total Iron B i ngd/ di Ln g C a p a c i t y ) : g/dL g/dL
-f- 0 1 2 3
TIBC> 250 I TIBC: 200-249 mg/dL TIBC: 150-199 I TIBC: <150
mg/dL mg/dL mg/dL
Total Score =surn o'F a b o v e 10 cornponents (0-
30):
Each area of the physical exam was
illustrated by patient photos
Patient Examples - F111 Stores - Eye
L

l o o k for dai'X circles (unusual for the patient). Touch the eye just abovethe cheek bone .:.
U. should feel somewhat putty. Evaluate me fat pad i1relation toweight change and fluid
status. Eyes may be difficult io anessin some patients due to ethnic differences and nuid
status. If unclear,move to bleeps and triceps.

(G)
Top Wt: )'OWl& w n, r.o wt lo,.., no ....,.,.fluid.
Top d...f=.rly "1!"1 7 .30 1b 1-o.ss sr.zh1.=. X 3 m.cr:t tks1snll m (5)
•· ·asud (4 ·5)
Bouom.
r!"'V rigis: muldle. •gai man no \\l toss or ucus fund_ -·ncrm•i" fer hll"r..(6-7}
Bottom Wt: middle ax6tf. wom.an. • • 6 morah wt loss, no Uta flu.tl!, shY " Acknow ledgement:
McCann, L & Steiber, A
l t l t : t t d *0""11'1 ..._:n30tbJo.ss bu! 5t4bla!d (5-6
Mcldte: moet e .-;t'd *Ofi'I.Jn no,.,. b s s ,..,..fl'l.,. brl'let c&7+
'"•t
Rigl'lt: •cserfY. , m a n t t f ! I Y S t u - . bLot I'I"'US<ff' tt:Sf"\ot t1e .,. tees 1'6

.--....:·----- -..
a e cSee .. . . .. . - . . _... , ,
.........
,.,..,.._ _
. , ...... .
.......... ......, Ad! IO
&
. . . ,. . . .
. I ......,.,.A

- ·
.:.wt:r-·..
. - . u . . t . tD N . £..-. p- :5ee-.W 1 - - s ,
e . a ; t .
G l

ft..,...
NJ.t•...... ,_ tl-. ""•l't+eI ,j.PI.II :.U.J
Urw1r4C)o; ....,:.(Mlrl&htM Id.ll.,..._.d.tf"'ill!ldUUI'I..I Actfto. d#fd•N:
L I S'.fWt-. A
Ad'tiO rNdpil , . , . ,
AkC'.tM. L $ . . .,. _, A
INTERPRETASI MIS

• Tidak ada batas tegas

• Penelitian (Yamada 2008):


• 0-5 (tanpa malnutrisi)
• 6-10 (malnutrisi ringan),
• ≥ 11 (malnutrisi sedang sampai berat)

•Tiap kenaikan 10 skor MIS meningkatkan 10 kali


risiko kematian
A Malnutrition F"-Inflanunation Soorc Is Correlated With MDrbidi tJ
and Mortality in Ma.intcnaocc Hemodialysis Patients
Karn --ar KalaJ"J ar Z3'd® h, MD.. J:0€!1 D. KoPJlU! • D.GI31:J)rs. BHJC:
PnD
aMI Michael Ji. H mpn"'€lys, MD

Applicability of subjective global assessment and


malnutrition inflammation score in the assessment of
nutritional status on chronic kidney disease
MIS
MALNUTRITION INFLAMMATION
SCORE
Variable RR of death p-
(95% CI) value

MIS (every 10 unit  ) 10.43 0.002


MIS IS
SUPERIOR TO BE A
(2.28-47.64)
DMS (every 10 unit  ) PROGNOSTIC
7.74 0.06 FACTOR
(0.94-64.02)
SGA (every one unit  ) 3.90 0.02
(1.29-11.74)
Serum albumin 7.21 0.001
(every 1 g/dL ) (2.47-20.99)

1.33 0.01
Creatinine
(1.06-1.65)
(every 1 mg/dL )
1.51 0.01
Cholesterol (1.10-2.09)
(every 10 mg/dL )
1.13 0.001
CRP (1.05-1.22)
(every 10 ng/mL )

Kalantar-Zadeh et al, Am J Kidney Dis 2001


Kalantar-Zadeh et al, NDT 2004
Pemeriksaan Minimal Untuk monitoring Status Nutrisi

 Setiap 1-3 bulan


 Konsultasi pasien ke ahli gizi Pemeriksaan Hb dan hematokrit
 Pengukuran : urea, kreatinin,Natrium, Kalium, Klorida, Bicarbonat, albumin serum atau prealbumin
serum
 Pengukuran berat badan kering, penilaian presentasi berat badan ideal Penentuan perubahan berat
badan
 Penilaian SGA /MIS

 Setiap 3-6 Bulan


 Penilaian Diet oleh ahli Gizi dan rangkuman makan pertiga hari asupan
 Asupan nutrisi dan protein normal sebanding dengan penilaian balans nitrogen

 Setiap 6-12 Bulan


 Pengukuran : kolesterol total, LDL,HDL, Trigliserida, dan protein CRP Penilaian antropometri

37
RINGKASAN

• Skrining dan assessment merupakan dua parameter yang wajib


dilakukan untuk perencanaan terapi nutrisi.
• Skrining yang dianjurkan digunakan adalah NRS 2002.
• Assessment yang dianjurkan digunakan adalah MIS karena sudah
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik , IMT dan pemeriksaaan
laboratorium.
• Tidak ada pengukuran tunggal yang dapat digunakan untuk
menentukan adanya malnutrisi
• Disarankan penilaian status nutrisi menggunakan :
• indeks massa tubuh dan komposisi tubuh
• pengukuran asupan makanan dan protein
• setidaknya satu pengukuran status protein dari serum

Anda mungkin juga menyukai