Anda di halaman 1dari 9

LAPIS RESAP IKAT DAN

LAPIS PEREKAT
FUNGSI/KEGUNAAN:
LAPIS RESAP IKAT
• Memberi daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan
campuran beraspal
• Mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat jika dilewati
kendaraan (sebelum dilapis dengan campuran beraspal)
• Menjaga lapis pondasi agregat dari pengaruh cuaca,
khususnya hujan. Sehingga air tidak masuk ke dalam lapis
pondasi agregat yang jika terjadi dapat menyebabkan
kerusakan struktur.

LAPIS IKAT
Lapis Ikat mempunyai kegunaan memberi daya ikat
antara lapis lama dengan baru, dan dipasang pada
permukaan beraspal atau beton semen yang kering dan
bersih.
BAHAN dan KUANTITAS:
LAPIS RESAP IKAT
BAHAN :
• Aspal keras pen 80 atau pen 60 yang dicairkan dengan minyak tanah. Perbandingan yang
dipakai terdiri dari 80 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal semen (80 pph-kurang
lebih ekivalen dengan viskositas aspal cutback jenis MC-30).
• Aspal emulsi reaksi sedang (MS) atau reaksi lambat (SS) yang telah memenuhi syarat
AASHTO M 140 atau AASHTO M 208

KUANTITAS :
BAHAN &KUANTITAS LAPIS IKAT

BAHAN LAPIS IKAT :


• aspal emulsi cepat mantap (RS) memenuhi AASHTO
M140 atau AASHTO M208
• aspal keras pen 80 atau pen 60 yang dicairkan dengan
25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian
aspal.

KUANTITAS LAPIS IKAT


JENIS ASPAL PERMUKAAN BARU PERMUKAAN POROUS
ATAU ASPAL LAMA DAN TEREKSPOSE
YANG LICIN CUACA
ASPAL CAIR 0,15 L/M2 0,15-0,35 L/M2
ASPAL EMULSI 0,20 L/M2 0,20-0,50 L/M2
ASPAL EMULSI YANG 0,40 L/M2 0,40-1 L/M2
DIENCERKAN
ALAT PENYEMPROT ASPAL: HAND
SPRAYER DAN ASPHALT DISTRIBUTOR
Suhu penyemprotan
JENIS ASPAL SUHU PENYEMPROTAN
(derajat celcius)
Aspal cair, 25 pph kerosin 110 ± 10

Aspal cair,50 pph kerosin 70 ± 10

Aspal cair,75 pph kerosin 45 ± 10

Aspal cair,100 pph kerosin 30 ± 10

Aspal cair,>100 pph kerosin Tidak dipanaskan

Aspal emulsi Tidak dipanaskan


Persyaratan cutback asphalt
Persyaratan aspal pen 60
No. Jenis Pengujian Metode Persyaratan

1. Penetrasi, 25 ‘C; 100 gr; 5 dctik; 0,1 mm SNI 06-2456-1991 60 - 79

2. Titik Lembek,’C SNI 06-2434-1991 48 - 58

3. Titik Nyala, ‘C SNI 06-2433-1991 Min. 200

4. Daktilitas 25 ‘C, cm SNI 06-2432-1991 Min. 100

5. Berat jenis SNI 06-2441-1991 Min. 1,0

6 Kelarutan dalam Triclilor Ethylen, %berat RSNI M 12-2004 Min. 99

7. Penurunan Berat (dengan TFOT), % berat SNI 06-2440-1991 Max. 0,8

8. Penetrasi setelah penurunan berat, % asli SNI 06-2456-1991 Min. 54

9. Daktilitas setelah penurunan berat, % asli SNI 06-2432-1991 Min. 50

10. Uji noda aspal SNI 03-6885-2002 Negatif


- Standar Naptha
- Naptha Xylene
- Hephtane Xylene
Spesifikasi aspal emulsi kationik
(AASHTO D M 208-98)
Jenis Aspal Emulsi
Jenis Pengujian CMS-2 CMS-2h CSS-1 CSS-1h
Min. Mak. Min. Mak. Min. Mak. Min. Mak.
Kekentalan Saybolt Furol pada 25C, detik - - - - 20 100 20 100
Kekentalan Saybolt Furol pada 50C, detik 50 450 50 450 - - - -
Test stability penyimpanan 24 jam (%) - 1 - 1 - 1 - 1

Kelekatan dan daya tahan terhadap air :


- Kelekatan agregat kering baik baik
- Kelekatan agregat basah sedang sedang

Muatan listrik positif positif positif positif


Analisa ayakan (saringan #20) (%) 0,10 0,10 0,10 0,10

Penyulingan :
% Minyak terhadap volume emulsi 12 12
Residu (%) 60 65 57 57

Uji terhadap residu :


- Penetrasi 25C, detik, 100 gr 5detik, (dmm) 100 250 40 90 100 250 40 90
- Daktilitas 25C, detik, 5 cm/menit, (cm) 40 40 40 40
- Kelarutan pada Trichlorethilene, (%) 97,5 97,5 97,5 97,5

Anda mungkin juga menyukai