Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS

Stase Ilmu Kesehatan Anak

Dengue fever dqn dengue he


morrargic Fever
Pembimbing
dr. Rachmat Hadi Santoso, Sp.A

Oleh :
Marisa Fatkiya (201710401011155)
2

BAB 1
Pendahuluan

DHF
3
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD
ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti
(infodatin, 2016).

Perkembangan kasus DBD di tingkat global semakin meningkat, seperti dilaporkan


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun
1954-1959 menjadi 1.016.612 kasus di hampir 60 negara tahun 2000-2009 (WHO,
2014). DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis termasuk di Indonesia,
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dilaporkan pertama kali di Surabaya pada
tahun 1968 dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan
orang diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2015).
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

DHF
5

DEFINISI
Penyakit demam akut akibat infeksi virus dengue yang disebarkan
oleh nyamuk aedes aegypti dengan manifestasi yang sangat berva
riasi, mulai dari demam akut hingga sindroma renjatan yang dapat
menyebabkan peningkatan mortalitas
Epidemiologi 6
1

Demam berdarah dengue Sejak tahun 1968 - 2009, Worl


(DBD) telah terjadi di > 100 d Health Organization (WHO)
negara dan mengancam
kesehatan > 2,5 miliar orang di
perkotaan, pinggiran perkotaan
2 4 Indonesia  DBD tertinggi
di Asia Tenggara.

dan daerah pedesaan

Demam Berdarah Dengue dap

3
Tahun 2015 insiden tertinggi at mengancam jiwa terutama
di provinsi Bali, Kalimantan T anak-anak di bawah 16 tahun
imur, dan Kalimantan Tengg di daerah endemik dengue fla
ara vivirus
Klasifikasi 7
Etiologi 8

Replikasi pada hewan

3
mamalia seperti tikus, k
elinci, kelinci, anjing, ke
lelawar dan primate.

Virus deng
ue, yang ter
2 4 serotipe virus yaitu
DEN- l, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4.
masuk

1
dalam genu
s Flaviviru
s,
keluarga
Flaviviridae
9

"the secondary heterologous infection hypothesis“

DBD  setelah infeksi dengue pertama mendapat infeksi berulan


g dengan tipe virus dengue yang berlainan dalam jangka waktu (6
bulan sampai 5 tahun. )
Add an image

10

infeksi kedua oleh tipe virus dengue  respons


antibodi anamnestik  proliferasi dan transformasi
limfosit imun antibodi IgG anti dengue titer tinggi.
(kompleks imun tinggi)

terbentuknya kompleks antigen antibodi sistem


komplemen C3a, C5a permeabilitas meningkat+
leakage
Patofisiologi 22

Lardo, Soroy. 2013. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue dengan Penyulit. Jurnal CDK-208/ vol. 40 no. 9. Jakarta : Departemen Infeksi Tropik,
Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto .
Manifestasi Klinis 12

01 Fase Febrile
Demam, mialgia, sakit kepala, artralgia dan retro-orbital p
ain. Manifestasi perdarahan ringan bisa terjadi. (2-7 hari)

Perubahan perfusi mendadak, efusi serosa dan disfungsi


Fase Kritisdan pe↑ hematokrit.
organ. Leukopenia, trombositopenia

Fase Pemulihan
Pe ↑ fungsi endotel secara progresif, stabilisa
si hematokrit dan pemulihan platelet.

Carlos, Juan. 2011. Guidelines for the management of patients with severe forms of dengue. Journal of Rev Bras Ter
Intensiva. 2011; 23(2):125-133. Brazil : Associação de Medicina Intensiva Brasileira – AMIB – Brazil.
Pemeriksaan
Penunjang
1
4

Darah Lengkap
• Leukosit : normal atau kurang
• Trombosit :trombositopenia pada hari ke 3-8
• Pe↑ HT ≥ 20% dari hematokrin awal, pada hari ke-3 demam

NS-1
• Antigen NS1 dapat terdeteksi pada awal demam hari pertama sa
mpai hari ketiga
1
5

Serologi
• IgM mulai muncul pada hari ke 5, meningkat sampai minggu ke 3, menghilang set
elah 60-90 hari
• IgG terdeteksi mulai hari ke 14 (infeksi primer), hari ke 2 (infeksi sekunder).
Albumin
Dapat terjadi albuminemia  efek plasma leakage
Detection RNA
Teknik RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction),
Hemostasis:
Pemeriksaan AP, APTT, Fibrinogen, D- Dimer atau FDP pada
PENATALAKSANAAN
1
Home Care 7
Istirahat yang adekuat

Jika suhu > 39  Pa Kebutuhan cairan te


rasetamol 325 mg a rpenuhi selain air p
tau 500 mg tablet at utih bisa susu, jus b
au dalam 120 mg p uah, larutan elektrol
er 5 ml sirup it isotonik,

Kontrol setiap hari ko


Jika ada tanda-tanda
ndisi penderita samp
warning sign segera
ai melewati masa krit
bawa ke RS
is
Prinsip Pemberian Cairan 1
8

Ketika HCT terus meni


3 Kondisi syok

pasien tidak memi


2 ngkat 10% -20% meski
pun telah rehidrasi oral

1
liki asupan cairan
oral yang cukup /
muntah.
Pemberian Cairan 1
9

Larutan koloid hiper-onk


Larutan kristaloid isotonik p otik (osmolaritas> 300 m
eriode kritis kecuali bayi <6 Osm / l) ex dekstran 40
bulan diberikan 0,45% NaCl  kebocoran plasma ma
sif

Volume maintenans + 5% de
hidrasi harus diberikan. Dura Pemberian Transfusi trombo
si terapi cairan intravena tid sit di indikasikan jika trombo
ak boleh melebihi 24 sampa sit < 10.000 dengan perdara
i 48 jam han spontan
2
Terapi DHF grade I & II 0

• Cairan kristaloid diberikan sejumlah kebutuhan rumatan (untuk satu hari) + defisit 5% (caira
n oral dan IV bersamaan), diberikan lebih dari 48 jam.

• Anak dengan berat 20 kg, defisit 5% adalah 50 ml / kg x 20 = 1000 ml. Pemeliharaannya adal
ah 1500 ml untuk satu hari. Total M + 5% adalah 2500 ml diberikan lebih dari 48 jam pada pa
sien non-syok
Terapi DHF grade III 2
1
2
2
2
Terapi DHF grade IV 3

1. Pemberian 10 ml / kg cairan bolus harus diberikan secepat mungkin, idealnya dalam 10 sam
pai 15. Bila tekanan darah pulih, cairan intravena lebih lanjut dapat diberikan seperti pada Gr
ade III. menitJika syok tidak reversibel setelah 10 ml / kg pertama, bolus berulang 10 ml / k
g dan hasil laboratorium harus dikejar dan dikoreksi sesegera mungkin.
2
Terapi DHF grade IV 4

2. Jika akses intravena tidak dapat diperoleh dengan segera, cobalah laru
tan elektrolit oral / intraosseus. Akses intraosseous menyelamatkan nyaw
a dan harus dicoba setelah 2-5 menit atau setelah dua kali gagal pada aks
es vena perifer atau setelah rute oral gagal.
2
5
2
Terapi saat di PICU 6

Epineprie
Atropin
Glukosa
Kalsiu, klorida
Dopamin
Furosemid
2
Kriteria Pulang 7
1
Jumlah trombosit > 5

3
0.000 / mm3. Jika tid
ak, pasien disarankan
untuk tidak beraktivit
 Keluaran urin yang banya as berlebih.
k.

2
 Minimal 2-3 hari setelah p
emulihan dari kondisi syo
k.

 Tidak adanya demam minimal


24 jam tanpa menggunakan

1
terapi anti demam.
 Nafsu makan yang membaik.
 Perbaikan klinis yang nyata
Komplikasi 28

Febrile Kritis Pemulihan


Dehidrasi, kejang Syok hipovolemik, perdar Overload cairan, hipokale
ahan masif, myocarditis, mia
ensefalitis, ensefalopati,
gangguan ginjal akut, ga
ngguan elektrolit.
29

BAB 3
Laporan Kasus
3
Identitas Pasien 0

Nama : An. E
Umur : 10 tahun
JK : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Diwek - Jombang
MRS : 15-12-2018, 21.00 WIB
RM : 428370
3
Summary Of Database 1

Keluhan Utama : Demam

Riwayat Penyakit Sekarang :


Demam hari ke-5 (sejak selasa 11/12/18 jam12.00) demam naik turu
n. Nyeri persendian (+) bintik-bintik merah (-) mimisan (-) gusi berdar
ah (-) mual (+) muntah (+)1x kemarin, badan terasa sakit semua (+)
makan/ minum susah BAK terakhir jam 20.00 BAB dalam batas norm
al. Pasien sudah berobat ke puskesmas diberi obat paracetamol dan
sanmaag akan tetapi keluhan belum teratasi.
3
Summary Of Database 2

Riwayat Penyakit Dahulu:


Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga:


Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini
3
Summary Of Database 3

Riwayat Sosial:
-Pasien keseharianya sering bermain di lapangan
-Pemukiman rumah di desa
-Teman bermain ada yang sakit seperti ini
3
Summary Of Database 4

Riwayat Makanan
ASI sejak usia 0 – 2 tahun
6 bulan program PMT
Riwayat Imunisasi
Lengkap
Summary Of Database
3
5

Riwayat Pengobatan
paracetamol

Status gizi:
Gizi kurang
Pemeriks
aan Fisik
3
Vital Sign 7

1. Keadaan Umum : cukup


2. Kesadaran : 4-5-6 (kompos mentis)
3. Tanda Vital
TD : 100/60 mmHg
Nadi :120 x/mnt
RR : 24 x/mnt
Suhu : 38,5 °C
3
Head to Toe 8

Kepala :
A/I/C/D -/-/-/-
lidah kotor (-), mata cowong (-), massa (-), pemb KGB (-)
Pulmo :
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
Palpasi : ekspansi dinding dada simetris, fremitus taktil simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves/ves, Rh -/-, Wh -/-
3
Head to Toe 9

Cor :
Inspeksi : iktus cordis (-)
Palpasi : iktus teraba, kuat angkat (-), thrill (-)
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : fatty
Auskultasi : bising usus (+) normal
4
Head to Toe 0

Palpasi : soefl, turgor kembali cepat, nyeri tekan, (-) epigastr


ium, hepatomegaly (-), shifting dulness (-)
Perkusi : timpani
Ektremitas : Akral hangat kering merah, CRT < 2dtk ptekie
(+)
4
Laboratorium 1

Hb : 12,8 gr/d
Leukosit : 1580 /cmm (leukopenia)
HCT : 35,8%
Eritrosit : 4.470.000 jt/ul
Trombosit : 99.000 /cmm (trombositopenia)
Albumin : 4,76
Kalsium : 9,45 mEq
4
Clue and Cue 2

Anak Perempuan, 10 tahun


Demam tinggi
Mual muntah
Nafsu makan menurun
Leukopenia
Trombositopenia
Diagnosis 4
3

Dengue Fever
Planning 44

Diagnosis
agnosis Terapi Monitoring Edukasi
RLD Inf RL D5 1400 cc/24jam Keluhan Umum dan Diagnosis
Minum 8x150cc VS
Rencana tindakan dan terapi
Tanda-tanda perdar
ahan dan plasma le Prognosis
akage
Keseimbangan cair
an
DL serial, albumin
Komplikasi
Tgl 15/12/2018 (1) 16/12/2018 (1) 17/12/2018 (2)
(21.00) (09.00)
S Demam (+),mual (+) nyeri persendian (+), pilek (-), bintik merah (-), Demam (-) sesak (-), nyeri persendian (-) Demam (-) sesak (-) Nyeri perut (-)

O
Makan minum sulit, BAK terakhir jam 20.00
KU: lemah KU: lemah KU: lemah
4
TTV TTV: TTV: 5
TD: 110/80 mmHg TD: 100/ 60 TD 90/60
Nadi :120 x/mnt Nadi :140 x/mnt lemah N: 100
RR : 22 x/mnt RR : 28 x/mnt RR: 24
Suhu : 38,5 °C Suhu : 37,4 °C T : 36.8
K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-) K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-) K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-)
Tho: Tho: Tho:
Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris, Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris, Pulmo: simetis, retraksi (-), eksp dinding dada simetris, sonor/sonor,
sonor/sonor, ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/- sonor/sonor, ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/- ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor: S1S2 tunggal Cor: S1S2 tunggal Cor: S1S2 tunggal
Abd: cembung, BU (+) normal, fatty, hepatomgali (-),NT (-), timpani Abd:cembung, BU (+) normal, fatty, hepatomgali (-), NT (-)timpani Abd:cembung, BU (+) normal, fatty, hepatomgali (+), NT (+)
Ekst: akral hangat, edema (-), CRT<2det Ekst: akral dingin, edema (-), CRT >2 det Ekst: akral hangat, edema (-), CRT <2 det
Prod urin: - Prod urin: 1,3 cc/kgbb/jam  
     
     
  Thorax: EPD (-)  
- Hb : 12,8   Lab :
- Leukosit : 1580 - Hb : 12,3 Hb :13,0
- HCT : 35,8 % Leu: 2800
Leukosit : 1360
- Eri : 4.470.000 Hct : 38,3
- HCT : 35,5 %
- Trom : 99.000 Trom: 80.000
- Kalsium : 9,45 - Trom : 90.000 - Albumin: 3,47
- Alb : 4,76 -   -  
A DF H-4 DF H-5 DF H-6
P -Inf RL D5 1500 cc/24jam - Inf RLD5 1250cc/ 24 jam - Inf RLD5 1250 cc/ 24 jam
Tgl 18/12/2018 (4) 19/12/2018 (5)  
S Demam (-), sesak berkurang mual (-) Demam (-), sesak (-) mual (-)  
O KU: cukup KU: baik  
TTV TTV: 4
TD : 110/70
N : 90
TD 120/80
N: 92
6
RR : 24 RR: 22
T : 37.4 T : 36.7
K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-) K/L: A/I/C/D -/-/-/- PKGB (-)
Tho: Tho:
Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris, Pulmo: simetis, retraksi (-) ekspansi dinding dada simetris,
sonor/sonor, ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/- sonor/sonor, ves/ves, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor: S1S2 tunggal Cor: S1S2 tunggal
Abd:cembung, BU (+) normal, fatty, NT (-), timpani Abd: cembung BU (+) normal, fatty, NT (-), timpani
Ekst: akral hangat, edema (-), CRT<2det Ekst: akral hangat, edema (-), CRT <2 det
Prod urine: 1,3cc/kgBB/jam Prod urine: 2,2cc/kgBB/jam
   
Lab Lab
Hb : 12.8 Hb : 11.7
Leu : 3.270 Leu : 3680
Hct : 36.3 Hct : 33.5
Trom : 95.000 Trom : 146. 000
 
A DF hari ke-7 DF hari ke-8  
P - Inf RLD5 1250/24 jam KRS  

- Sufor 8x150 cc

- Cek DL
48

BAB 4
PEMBAHASAN

DHF
Kasus Teori 49

 Panas 4 hari SMRS


 Mual tiap makan muntah Nafsu makan Penyakit demam akut dengan dua atau lebih dar
turun i yang berikut ini:
 Pusing, lemas  Sakit kepala
 Atralgia  Nyeri retro-orbital,
 Pemeriksaan Penunjang : Leukosit : 19  Mialgia,
80 /mm3, HCt: 35,8, trombosit 99.000  Arthralgia / nyeri tulang,
 Ruam,
 Manifestasi perdarahan,
 Leukopenia (≤ 5000 sel / mm3),
 Trombositopenia (jumlah trombosit <150.0
00),
 Meningkatnya hematokrit (20%);
Kasus Teori 51

Terapi yang di berikan


Infus RLD5 Terapi cairan
Susu formula Simtomatis
Ranitidine Nutrisi
Paracetamol
52

BAB 5
KESIMPULAN

DHF
5
3

Demam dengue atau Dengue Fever (DF) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorr
hagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh
nyamuk aedes aegypti dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai le
ucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembe
san plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan
di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah deng
ue yang ditandai oleh renjatan/syok. Diagnosis DBD/DHF ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan
laboratorium. Berdasarkan ciri patofisiologis maka jelas perjalanan penyakit DBD lebih berat sehing
ga prognosis sangat tergantung pada pengenalan dini adanya kebocoran plasma. Penatalaksanaan
fase demam pada DBD dan DD tidak jauh berbeda dan kunci keberhasilan pengobatan DBD ialah ke
tepatan volume replacement atau penggantian volume, sehingga dapat mencegah syok.
5
4

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai