Anda di halaman 1dari 30

KULIAH 2

FISIOLOGI SISTEM OTOT


(MUSCULAR)

DR. YUSFIKRI ADI PUTERA YUSRAN


SISTEM OTOT
• KESELURUHAN ALAT TUBUH, YANG MEMILIKI
FUNGSI UNTUK BERKONTRAKSI (MEMENDEK)
DAN BER-RELAKSASI (KEMBALI SEPERTI
KEADAAN SEMULA) AKAN MENIMBULKAN
PERGERAKAN TUBUH SECARA KESELURUHAN
ATAU SEBAGIAN
FUNGSI OTOT
• FUNGSI VOLUNTER  MRPKAN AKIBAT KERJA
DR OTOT RANGKA (SESUAI KEINGINAN)

1. MEMPERTAHANKAN SIKAP TUBUH  DUDUK, BERDIRI, TIDUR

2. MELAKSANAKAN BERMACAM-MACAM GERAKAN


ANGGOTA TUBUH : PERGERAKAN, CONTOH ;

JARI-JARI : UNTUK MEMEGANG


DIAFRAGMA : RESPIRASI (PERNAFASAN)
FHARYNG : MENELAN MAKANAN
LIDAH & BIBIR : MENGGERAKAN MAKANAN DAN VOKALISASI
lanjutan fungsi otot
• FUNGSI INVOLUNTER (TDK DIPENGARUHI KEHENDAK) 
AKIBAT KERJA OTOT POLOS & OTOT JANTUNG

1. PROPULSI (DORONGAN) SUBSTANSI DLM BERMACAM-2


SALURAN, MISALNYA: MAKANAN YANG BERJALAN SEPANJANG
SALURAN PENCERNAAN; DARAH YANG BERJALAN DI SEPANJANG
PEMBULUH DARAH; SEL TELUR YANG BERJALAN DI SEPANJANG
SALURAN TELUR (OVIDUCT); SPERMA YANG BERJALAN DI
SPANJANG SALURAN MANI

2. EKSPULSI (PENGELUARAN) SUBSTANSI YANG TERSIMPAN DALAM


KANTUNG (VESICA)  EMPEDU, URINE, FESES

3. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER LUBANG  MENGATUR


BESAR KECILNYA PUPIL MATA, PYLORUS LAMBUNG, REKTUM
(ANUS)
lanjutan fungsi involunter

4. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER SALURAN  MENGATUR


BESAR KECILNYA PEMBULUH DARAH (SEL-SEL DARAH SANGAT
FLEKSIBEL SEHINGGA SEL-SEL DARAH DAPAT MERUBAH BENTUK
DENGAN SEGERA PADA SAAT SEL DARAH TERSEBUT MASUK KE
DALAM PEMBULUH DARAH YANG BERBEDA (ARTERI, ARTERIOL,
KAPILER, VENULA, VENA);  MENGATUR BESAR KECILNYA
BRONKIOLUS PULMO
JENIS-JENIS OTOT
1. OTOT POLOS

• Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping, pipih


dan langsing
• Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah
(center)
• Sitoplasmanya tdd sarkoplasma yang mengandung
miofibril (elemen yang mampu berkontraksi sehingga
dpt bergerak)
• Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron,
ter- gantung lokasi: plg pendek pembuluh darah; plg
pjg uterus (rahim wanita/betina)
lanjutan otot polos

• LOKASI: terdapat pada alat atau daerah organ yang


berongga  saluran pencernaan makanan (batang
kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus
kasar); batang tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim),
kantung urine, kantung empedu, pembuluh darah

• INNERVASI (PERSYARAFAN): sangat dipengaruhi oleh sistem


syaraf otonom (bisa simpatis, bisa parasimpatis)
Untuk otot polos  peningkatan kerja otot polos seperti
gerak peristaltik dilakukan oleh syaraf parasimpatis,
sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh
syaraf simpatis

• AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang


ritmis
2. OTOT JANTUNG

• BENTUK: tdd beberapa serabut otot yg bercabang &


bersatu dg serabut di sebelahnya  anastomosoma
atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk
sejelas pd otot rangka); intinya di tengah (center); pd
interval tertentu terdapat keping-keping interkalar
(intercalar disc), pd intercalar disc terdapat jaringan
Purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls (kecepatan 4 m/detik)
• LOKASI: hanya ada di jantung
• INNERVASI: sistem syaraf otonom
• AKSI: kontraksi otomatis & ritmis
lanjutan otot jantung

• Otonom, bisa simpatis, bisa parasimpatis

• Untuk otot jantung: peningkatan denyut jatung


sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis, sedangkan
penguragan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh
syaraf parasimpatis

• Kerja syaraf otonom, baik simpatis maupun


parasimpatis kebalikan dari kerja otot polos
3. OTOT RANGKA = OTOT SADAR = OTOT LURIK = OTOT
SERAN LINTANG

• BENTUK: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi


(pinggir), terdapat garis gelap dan terang (sangat jelas),
panjang otot rangka bervariasi antara 1-40 mm,
sedangkan tebalnya antara 10-100 mikron;setiap serabut
otot rangka dilapisi oleh sarkolema (di dlm sarkolema
terdapat miofibril = elemen yang dapat berkontraksi),
serabut otot yang masing-masing dilapisi sarkolema
berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi
fasiculus. Masing-masing fasikulus dilapisi oleh jaringan
ikat perimisium. Jaringan ikat yang meliputi serabut otot
rangka disebut endomisium. Masing-masing
endomisium dilapisi lagi oleh epimisium. Dalam otot
rangka terdapat mioglobin  pigmen yang disebut
mioglobin
lanjutan otot rangka

• LOKASI : semua otot yang melekat pada tulang, otot


lidah, langit-langi (palatinum), pharing, ujung
esophagus

• INNERVASI : sistem syaraf kraniospinal  bekerja


menurut kehendak individu

• AKSI: kontraksi cepat, berlangsung sebentar


SIFAT-SIFAT UMUM OTOT
1. KONTRAKTILITAS  kemampuan otot untuk mengadakan respon
(memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot rangka 1/10
kali)

2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS  kemampuan otot untuk


memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot
tersebut  bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus

3. ELASTISITAS  kemampuan otot untuk kembali ke bentuk &


ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas
(memanjang) atau kontraktilitas (memendek)

4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS  kemampuan otot untuk


mengadakan respon bila di rangsang
SIFAT-SIFAT OTOT JANTUNG
1. KONTRAKTILITAS  sistol (kontraksi), diastol (relaksasi) dan
selalu ada platau (dataran yang menyebabkan fase diastol lbh
panjang dari sistol = memberi kesempatan darah tertampung
lebih banyak di jantung)

2. KONDUKTIVITAS  perambatan impuls


sinoatrio nodus 
atrium
atrioventrikular nodus
ventrikel
berkas HIS
jaringan Purkinye 4 m/detik

3. OTOMATIS & RITMIS  secara otomotis dan ritmis selalu


berdenyut kecuali ada gangguan
lanjutan sifat-sifat otot jantung

4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS  mengadakan respons bila di


rangsang

5. PERIODE REFRAKTER YANG LAMA


Absolut  pada saat sistol  tidak akan terjadi perubahan apa-
apa (grafik tetap berjalan tanpa gangguan)
Relatif  pada saat diastol  akan terjadi perubahan tergantung
rangsangan terjadi pada awal diastol, pertengahan diastol, atau
hampir akhir diastol  sehingga akan menghasilkan ekstra sistol
dan kompensasi menjadi istirahat cukup panjang)

Catatan: refrakter, otot kehilangan sifat irritabilitas untuk sementara,


sedangkan fatique (kelelahan), otot kehilangan sifat kontraktilitas
dan irritabilitas
STIMULUS = RANGSANGAN

1. MEKANIS  memijit, memukul, menarik, menyubit,


menyentuh

2. THERMIS  dingin (bantuan es), panas (bantuan air panas)

3. KHEMIS  bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun


organik (bisa asam, basa, garam)

4. ELEKTRIS  dengan bantuan atus listrik (umumnya untuk


penyembuhan
Dari keempat stimulus mana yang terbaik ????

Dari keempat macam stimulus, elektris yang terbaik, karena:


Intensitas rangsang, frekuensi rangsang serta durasi rangsang
dapat diatur dan dikontrol dengan suatu alat
INTENSITAS (KUAT) RANGSANG
1. Sub minimal = sub liminal = sub threshold = di bawah
ambang  rangsang terkecil yang belum mampu
menimbulkan respons

2. minimal = liminal = threshold = ambang  rangsang


terkecil yang mampu menimbulkan respons

3. sub maksimal  rangsang dengan intensitas yang


bervariasi dari minimal sampai maksimal

4. maksimal  rangsangan dengan intensitas terbesar


(maksimal) dan hasil responsnya maksimal

5. supra maksimal rengsang dengan intensitas lebih


besar dari maksimal, tetapi respons yang dihasilkan sama
dengan maksimal
PERIODE KONTRAKSI OTOT

TERDIRI DARI:
1. Periode Latent (PL)  Periode pemberian rangsang
sampai terjadinya respon
2. Periode Kontraksi (PK)  Periode pemendekan otot
atau kontraksi
3. Periode Relaksasi (PR)  Periode kembalinya otot
pada keadaan semula setelah mengalami kontraksi
PERUBAHAN-PERUBAHAN SELAMA KONTRAKSI OTOT

1. PERUBAHAN BENTUK

2. PERUBAHAN KIMIA

3. PERUBAHAN PANAS

4. PERUBAHAN LISTRIK
PERUBAHAN BENTUK

Pada saat terjadi kontraksi, otot menjadi pendek dan


gemuk, tetapi tidak mengalami perubahan volume Terjadi
perubahan bentuk dari protein

Menurut Szent-Gydalam otot  aktomiosin  terurai


menjadi aktin & miosin  orgy  perubahan ini karena
adanya protein aktin mengalami torsi (perputaran)
PERUBAHAN KIMIA

Pada saat istirahat komposisi otot sebagai berikut:

Air 75 % Protein 20 %
Glikogen 1 % Fosfokreatin (an) 0,3 %
Asam laktat 0,5 % Heksosa phosfat (or) 0,05 %

Pada saat kontraksi: Fosfat an & asam laktat meningkat


jumlahnya; fosfat or & glikogen menurun jumlahnya;
oksigen banyak digunakan; H2O & CO2 banyak
dihasilkan
Untuk proses di atas sangat dibutuhkan energi, maka
untuk kontraksi otot ada 4 (empat) macam, yaitu:
Lanjutan PERUBAHAN KIMIA
1. ATP (adenosin triphosfat) ADP (adenosin
diphosfat) energi yang dihasilkan untuk kontraksi

2. Fosfokreatin  asam phosfat + kreatin


energi yang dihasilkan untuk resintesis ATP

3. Glikogen  asam laktat


energi yang dihasilkan untuk resintesis fosfokreatin

4. 1/5 (seperlima) asamlaktat +O2  H2O + CO2


energi yang dihasilkan untuk mengubah 4/5 { EMPAT
PERLIMA) ASAM LAKTAT MENJADI GLIKOGEN
PERUBAHAN PANAS

Dari seluruh energi yang digunakan untuk kontraksi


hanya 20 %, untuk kerja dan selebihyahilang dalam
bentuk panas.

Panas yang timbul dapat digunakan untuk


mempertahankan suhu tubuh,sehingga pada suhu yang
dingin  produksi panas dapat ditingkatkan melalui
pergerakkan otot
PERUBAHAN LISTRIK

Bila otot berkontraksi terjadi perubahan listrik sehingga


timbul arus aksi yang mengalir dari daerah positif ke
daerah negatif

Daerah aktif relatif lebih negatif di bandingkan dengan


daerah non aktif (positif)

Bila mengalami istirahat maka tidak akan timbul arus aksi

Istilah tersebut dapat dikatakan sebagai polarisasi,


depolarisasi dan repolarisasi
YANG BERPERAN DALAM KONTRAKSI OTOT
• Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu
perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamen-
filamen aktin dan myosin.
• Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat
pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun
filamen tersebut tidak bertambah banyak.Namun, gerakan
pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam
penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau
seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya
menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A
serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga
kontraksi terjadi.
Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin
miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin
POLARISASI, DEPOLARISASI, REPOLARISASI

• Polarisasi  dalam keadaan istirahat  artinya otot


bagian luar bermuatan positif, bagian dalam
bermuatan negatif

• Bila salah satu bagian di rangsang, maka akan terjadi


perubahan muatan dari yang positif menjadi negatif,
dan muatan negatif menjadi positif  artnya bagian
yang dirangsang, bagian luar bermuatan negatif,
bagian dalam bermuatan positif

• Antara bagian yang dirangsang (sudah terjadi


perubahan muatan disebut depolarisasi) dgn bagian
yang tidak dirangsang ada perbedaan muatan,
perbedaan ini ..................................
lanjutan polarisasi, depolarisasi,repolarisasi

• Perbedaan tersebut akan mengalami arus listrik (setrum),


yang akan menyebabkan depolarisasi pada daerah
sebelahnya...............dan ini akan berlanjut sampai impuls
selesai secara keseluruhan
• Pada saat depolarisasi berjalan ke daerah sebelahnya,
maka pada awal perangsangan akan kembali ke muatan
semula, bagian luar bermuatan positif, bagian dalam
bermuatan negatif
• Kalau seluruh rangkaian sudah seperti semula, maka
disebut polarisasi
BEBERAPA ISTILAH
• Treppe  Rangsang yang berulang dengan intensitas
(kuat) rangsang yang sama sehingga lambat laun kuat
kontraksi meningkat

• Hipertropi  Bila otot melakukan kerja secara terus


menerus maka otot akan membesar  setiap
diameter serabut syaraf juga akan membesar, tetapi
jumlah serabut serabut di dalamnya tetap atau tidak
bertambah

• Atropi  Bila otot tidak digunakan (misalnya sakit


shg tidak berjalan karena sakit) maka otot akan
mengecil

• Hiperplasia  Membesarnya otot, karena jumlah


serabut yang bertambah
GERAK SADAR & REFLEKS

Anda mungkin juga menyukai