Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERNITAS

TENTANG GIZI IBU HAMIL


Kelompok 3 :
1. Fitratun Khasanah ( G0A017079 )
2. Bayu Temu Saputro ( G0A017080 )
3. Finna Yunita ( G0A017081 )
4. Indah Ayu Suryaningrum ( G0A017082 )
5. Egi Daviyanto ( G0A017083 )
6. Ayu Fitrianingrum ( G0A017084 )
7. Yuniar Alfi Indriyani ( G0A017085 )
8. Melly Setya Febrianti ( G0A017086 )
9. Ida Hamida Widiastuti ( G0A017087 )
10. Risyana Marsela Indah ( G0A017088 )
11. Monike Yunita Pranciska ( G0A017089 )
12. Thalita Vania Jade Fauzia ( G0A017090 )
A. Pengertian Gizi Ibu Hamil

Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin


yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan
meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita
normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim,
payudara, volume darah, plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan
janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan
untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya digunakan untuk
pertumbuhan ibunya.Secara normal, ibu hamil akan mengalami
kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena
kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan.
B. Fungsi Makanan Untuk Ibu Hamil
Beberapa fungsi makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil yaitu :
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin
2. Mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati
3. Sumber tenaga
4. Mengatur suhu tubuh
5. Cadangan makanan
C. Makanan Yang Dianjurkan
1. Golongan 1 : beras dan penukar
Beras untuk sebagian dapat ditukar dengan roti atau jagung, mie, ubi, kentang, makanan yang dibuat dari
tepung beras, terigu, maizena, dan tepung-tepungan. Disamping sebagai makanan pokok, bahan makanan ini
dapat diolah menjadi makanan selingan atau snack.
2. Golongan 2 : Daging dan Penukar
Daging dapat ditukar bahan makanan lain yang berasal dari hewan, misalnya ikan termasuk ikan segar dan
ikan kering (ikan asin, ikan pindang, teri), ayam, udang dan sebagainy. Semua bahan makanan ini mempunyai
nilai protein yang kurang lebih sama, ikan asin, pindang biasany lebih murah dari ikan segar. Ikan segar yang
murah adalah ikan mujair, ikan kembung, ikan selar, dan ikan teri. Bila ikan ini digoreng kering, tulangnya
dapat ikut demikian, sehingga ibu mendapat tambahan zat kapur.
3. Golongan 3 : Tempe dan Penukar
Tempe dapat ditukar dengan kacang kering seperti kacang merah, kacang kedelai, kacang tanah, dan hasil
olahannya seperti tahu, tempe, dan oncom. Semua bahan makanan ini merupakan sumber protein yang baik.
Harganya biasanya lebih murah dan daging atau penukar lainnya.
Lanjutan
4. Golongan 4 : Sayuran
Dari berbagai warna yang lebih baik adalah sayuran berwarna hijau atau kuning kemerah-
merahan, seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, daun katuk, daun kacang
panjang, daun bluntas, kacang panjang, buncis, wortel dan tomat. Banyak sayuran ini ibu
tanam dipekarangan. Sebaiknya sebagian dari sayuran ini ibu makan sebagai lalapan
mentah karena dengan demikian vitaminnya masih utuh, tidak rusak karena dimasak.
5. Golongan 5 : Buah-buahan
Juga dalam buah-buahan sebaiknya dipilih buah-buahan yang berwarna seperti pepaya,
nanas, jambu biji, sawo, jeruk, mangga dan pisang. Buah-buahan merupakan bahan
makanan yang mahal. Seseorang ibu yang sadar gizi akan berusaha untuk melengkapi
menu sehari-harinya dengan buah-buahan segar. Disamping buah musiman seperti pepaya,
pisang, dan jambu biji yang berbuah sepanjang tahun.
D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
1. Zat gizi makro
a. Energi
Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitas ibu dan peningkatan BMR. Untuk ibu hamil ditambahkan 300
kalori/hari dari kebutuhan waktu tidak hamil. Energi yang diberikn tinggi berfungsi untuk menyediakan
energi yang cukup akan protein agar protein tidak dipecah menjadi energi. Tambahan kalori bisa didapat
dari nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang dan sebagainya.
b. Protein
Protein diberikan tinggi untuk menunjang pembentukan sel-sel baru bagi ibu dan bayi. Penambahan
protein sebesar 10g/kg BB/Hari. Protein yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis tinggi,
misalnya : daging, susu, telur, keju, produk susu, dan ikan. Tambahan protein diperlukan untuk
pertumbuhan janin yaitu untuk membentuk otot, kulit, rambut dan kuku.
c. Lemak
Akumulasi lemak pada jaringan ibu terutama diperlukan sebagai cadangan energi ibu. Lemak dapat juga
berfungsi lain, sebagai pembawa vitamin yang larut dalam lemak, serta fungsi-fungsi lainnya. Khusus
mengenai konsumsi lemak, harus dipilih lemak yang banyak mengandung asam lemak esensial yang
sangat diperlukan oleh tubuh selama kehamilan.
d. Karbohidrat
Akumulasi hidrat arang tidak banyak terjadi, keculai sedikit dalam bentuk jaringan hidrat arang struktural
yang ada pada otak, tulang rawan dan jaringan ikat. Adanya hidrat arang diperlukan guna mencegah
terjadinya ketosis.
Lanjutan
2. Zat gizi mikro
a. Kalsium, fosfor, dan vitamin D
Kalsium adalah salah satu zat gizi yang sangat penting untuk ibu hamil, disamping fosfor dan vitamin D. Ketika zat gizi ini
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi pada jannin. Apabila konsumsi zat gizi ini tidak mencukupi untuk ibu hamil
melalui fetus melalui plasenta akan mengambil ketiga zat gizi tersebut dari ibu secara maksimal untuk pembentukan tulang dan
gigi.
b. Fe (zat besi)
Kebutuhan fe untuk ibu hamil meningkat untuk pertumbuhan janin. Zat gizi akan disimpan oleh janin dihati selama bulan pertama
sampai dengan bulan ke-6 kehidupannya untuk ibu hamil pada trimester ke-3 harus meningkatkan zat besi untuk kepentingan
kadar Hb dalam darah untuk transfer pada plasenta, janin, dan persiapan kelahiran. Kebutuhan Fe selama kelahiran 6 minggu /
1000 kal. Kebutuhan zat besi tiap timester sebagai berikut :
1. Trimester I : kebutuhan zat besi kurang lebih 1 mg/hari (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan
janin dan sel darah merah.
2. Trimester II : kebutuhan zat besi kurang lebih 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah
300 mg dan conceptus 115 mg.
3. Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambahkan kebutuhan sel darah merah 150 mg,
conceptus 223 mg.
Sumber Fe yng baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah dari sumber hwani karena bernilai biologis yang tinggi. Besi banyak
terdapat pada daging, hati, dan sayuran hijau seperti : bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, dan sebagainya.
E. Ibu Hamil Golongan Risiko Tinggi

Golongan yang dimaksud berisiko tinggi meliputi :


1. Ibu hamil terlalu muda yaitu kurang dari 16 tahun dimana organ reproduksi belum siap untuk terjaninya pembuahan.
2. Ibu hamil di atas 35 tahun. Faktor ini juga menjadi masalah karena dengan bertambahnya umur maka akan terjadi
penurunan fungsi drai orga yaitu melalui proses penuaan.
3. Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun.
4. Jarak dengan anak terkecil dengan anak lebih dari 10 tahun.
5. Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu kurang dari 2 tahun. Menjadi beresiko karena sistem reproduksi belum kembali seperti
semula, serta ibu masih menyusui.
6. Terlalu banyak anak yaitu lebih dari 4.
7. Tinggi badan terlalu pendek dan kurang dari 145 cm.
8. Terlalu gemuk atau terlalu krus, ini akan berpengaruh pada gizi keduanya.
9. Riwayat pesalinan yang jelek.
10. Riwatyat adanya cacat bawaan yang dibwa oleh kuluarga atau kehamilan yang lalu.
11. Ibu seorang perokok berat, kecanduan obat an memiliki hobi minum-minuman keras.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU HAMIL DAN JANIN

1. kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan.


Wanita yang sedang hamil yang telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga
yang lain.
2. Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seseorang
dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi
ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makana
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang
cukup bagi bayinya.
4. Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan
sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat.
5. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda. Seorang dengan gerakan yang aktif otomatis memerlukan energi yang
lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja.
G. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan

Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan


seorang ibu tidak mencapai 1 kg, namun setelah mencapai tirimester ke II
pertambahan berat badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada tirimester III
sebanyak 6 kg. Kenaikan tersebut disebaban karena adanya pertumbuhan
janin, plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk
seorang ibu yang gemuk adalah 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak
gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan memungkinkan
terjadinya keguguran, lahir prematur, BBLR, gangguan kekuatan rahim
saat kelahiran (kontraksi), dan pendarahan setelah persainan.
H. Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan sebagai berikut:
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain :
anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit
infeksi.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature),pendarahan setelah persalinan, serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai