Jumlah
EP
10
7
18
16
2
Maksud dan Tujuan
• Anesthesi, sedasi, dan intervensi bedah/surgikal adalah umum dan
komplex
• Semua ini membutuhkan:
– Asesmen yang lengkap dan komprehensif
– Perencanaan pelayanan terintegrasi
– Monitoring pasien secara kontinu
– Transfer berdasarkan-kriteria untuk pelayanan yang kontinu
– Rehabilitasi
– Transfer sewaktu-waktu dan pemulangan pasien
Pertanyaan
• Seberapa banyak Anda menggunakan anestesi di RS Anda?
• Berapa banyak yang menggunakannya di berbagai tempat di RS?
• Apakah faktor risiko terbesar dalam memberikan anestesi?
Sedasi Moderat Sedasi Dalam
-Pasien berespon dengan sengaja -Pasien tidak bisa dengan mudah
terhadap perintah verbal dibangun-kan tetapi berespon
secara sengaja setelah stimulasi
yang berulang dan menyakitkan
-Tidak ada intervensi dibutuhkan -Airway mungkin terganggu
untuk menjaga airway (jalan (impaired) / kurang berfungsi
nafas) pasien
-Fungsi kardiovaskuler biasanya -Fungsi kardiovaskuler biasanya
dijaga dijaga
Pelayanan Sedasi
• Kebutuhan apa saja dalam kebijakan dan prosedur RS bagi sedasi
moderat dan dalam?
• Apakah kualifikasi ini bagi seseorang untuk memberikan sedasi
moderat dan dalam?
• Bagaimana kita memastikan bahwa kebijakan diimplementasikan?
Pelayanan Anestesi
• Apakah isi asesmen pre-anestesi dan asesmen pre-induksi?
• Siapakah yang kompeten untuk melaksanakan masing-masing
asesmen tersebut?
• Apakah yang dicatat sebelum, sementara dan setelah anestesi?
•
Pelayanan Bedah
• Apa saja proses perencanaan untuk pembedahan?
• Apa yang perlu dicatat dalam status pasien sebelum, sementara dan
setelah pembedahan?
• Apakah proses perencanaan untuk pelayanan post-operatif?
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
GAMBARAN UMUM
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses
yang umum dan merupakan prosedur yg kompleks di RS. Tindakan2
ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,
perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yg
berkesinambungan dan kriteria transfer untuk yan berkelanjutan,
rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan pasien
(discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu rangkaian
kegiatan (continuum) dari sedasi minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang kontinuum, maka
penggunaan anestesi dan sedasi dikelola secara terintegrasi.
Bab ini meliputi anestesi, dari sedasi moderat maupun dalam (deep
sedation), dimana refleks protektif pasien dibutuhkan untuk fungsi
pernafasan yang berisiko.
6
Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi minimal
(anxiolysis). Jadi penggunaan terminologi “anestesi” mencakup
sedasi yang moderat maupun yang dalam.
Catatan :
Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata (setting) anestesi
apapun dan atau sedasi moderat maupun dalam serta prosedur
invasif lain yg membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah sehari (day
surgery), unit pelayanan sehari, unit gigi dan klinik rawat jalan
lainnya, yan emergensi, yan intensif dan yan lain dimanapun.
7
Pelayanan Anestesi Termasuk Sedasi
Moderat & Dalam Terintegrasi
Terintegrasi :
1. Kepala Pelayanan PAB 2
Ka Yan 2. Kompetensi Staf
Pelayanan : Anest
1. Anestesi Unit
Km Bedah
2. Sedasi Dalam
Km
3. Sedasi Moderat Bersalin Endo
skopi
IGD
MRI/ CatLab
CTScan
ICU
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
*Standar PAB.1. Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi
moderat dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan
semua pelayanan tsb memenuhi standar di RS, standar nasional,
UU dan peraturan serta standar profesional.
18
Asesmen Pra Anestesi/Sedasi
A
KARS, Nico A. Lumenta 20
2/4
I
A
23
*Standar PAB.5.3 Selama pemberian anestesi, status fisiologis setiap
pasien terus menerus dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis
pasien
24
PAB.5.3 : Monitoring durante anestesi
1. Kebijakan & prosedur ttg kegiatan monitoring
dan Form
2. Regulasi ttg frekuensi minimum dan tipe
monitoring
3. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus
selama pemberian anestesi
4. Hasil monitoring dituliskan ke Form
25
*Standar PAB.6 Setiap status post anestesi pasien dimonitor &
didokumentasikan dan pasien dipindahkan dari ruang pemulihan
oleh petugas yg kompeten atau dengan menggunakan kriteria baku.
26
PAB.6 : Pelayanan Pasca Anestesi pasien dan
Ruang Pulih
1. Kebijakan dan Form utk pelayanan termasuk
monitoring selama periode pemulihan pasca
anestesi
2. Temuan selama monitoring dimasukkan ke form
3. Regulasi proses pemindahan pasien dipindahkan
dari unit pasca anestesi sesuai dgn 3 alternatif yg
diuraikan dlm a) s/d c)
4. Waktu dimulai & diakhirinya pemulihan dicatat
dalam form
27
PAB.6 Maksud dan Tujuan.
Memindahkan dari ruang pulih pasca anestesi atau menghentikan
monitoring pemulihan, memakai salah satu cara alternatif berikut ini :
a. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang anestesiolog yang kompeten penuh atau petugas lain yang
diberi otorisasi oleh petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola
pelayanan anestesi
b. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang perawat atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya
sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan
rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
c. Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai
tempat yang mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca
sedasi terhadap pasien tertentu, antara lain seperti pada unit pelayanan
intensif kardiovaskuler atau unit pelayanan intensif bedah saraf.
28
PELAYANAN BEDAH
Rawat Inap
7 11
- _ : :. : .-::=a• .u. ,..... -..,_. - -- u,:p q u r . _ _ _ ,
•�(11(...
--
--- . . .. . _ -- ·•,-M-d.··--
�
--
IK G e w - , ..... ,..-..
f)II-�_,,._., ---- --
2 Olil- ,.._
• -�---.. DD
,
---- ._,....,_ -----
.,
-- ··=· ,. ....,,. . ._ ---
-� _
.........
.
. 1. .. ,
..'".....
...
•DD-
DD
•
• .._,
.,....,,_
i--,_D D
DD
� -
D D DD '
, ""' .....---
DD
' ,,..._,, DD DD
,..._ DD
..... - · . . ,.._
1-.-
_a-..,_
_ ,.. .
a i-11•1t .... .
I------
,.
...�
.....
--
, ----- DD
- - -- -
-.....e1...,_.
.,.., ..__
- - ,.. _
DD
•
.._
·· ,.,....._
..,.......,
_
-- .. ··
DD
--
..l'L ....
-
LJ L-J
-
I ....,,.,....,..,.._,....,..
...... ----·.- -
, ,, DD 0 ;
...!....-.
• °"'
...
........-..--1
....-..... - .-
IIOO.,, D D
..
......
.. ,,,... D D
.,...
DD
···l--
....
........
�
,..-.,_.,. - - -
c
.
-
�.:;::,rCl'..,.,
..
111111•
--
32
*Standar PAB.7.1 Risiko, manfaat, dan alternatif didiskusikan dgn pasien dan
keluarganya atau orang yg berwenang membuat keputusan bagi pasien.
Elemen Penilaian PAB.7.1 T
1. Pasien, keluarga & pmbuat keputusan diedukasi ttg risiko, manfaat,
komplikasi yg potensial serta alternatif yg berhubungan dgn prosedur
bedah yg direncanakan. (lih. juga HPK.6.4, EP 1)
2. Edukasi mencakup kebutuhan untuk, risiko dan manfaat dari, maupun
alternatif terhadap : darah dan produk darah yg digunakan
3. Dr bedah / petugas lain yg kompeten memberikan edukasi (lih.juga
HPK.6.1, EP 2)
*Standar PAB.7.2 Ada laporan operasi atau catatan operasi singkat dalam
rekam medis pasien untuk keperluan pelayanan berkesinambungan.
Elemen Penilaian PAB.7.2 T
1. Laporan tertulis operasi atau ringkasan catatan operasi trmasuk
sekurang2nya ad a) s/d f) tsb dari Maksud dan Tujuan.
2. Laporan tertulis operasi, atau ringkasan catatan operasi dalam rekam
medis pasien, tersedia sebelum pasien meninggalkan lokasi pemulihan
pasca anestesi (lih.juga PP.2.3, Maksud dan Tujuan) 33
PAB.7.1 : Informed (consent) Bedah dan pemberian
darah / produk darah
1. Regulasi dan Form, tanda tangan pasien utk
Informednya dan utk Consentnya
2. Sebagai bagian dari proses Informed consent
tindakan bedah, pemberian darah / produk darah,
dilaksanakan pemberian informasi tentang risiko,
manfaat dan alternatif
3. Dilaksanakan oleh DPJP ybs
37
Std PAB 7.3
Monitoring pd Anestesi Lokal
38
Std PAB 7.3
Monitoring pd Anestesi Lokal
41
PERIOPERATIVE NCP
(Nursing Care Plan)
Pre-Op
PAB
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
KARS