Central Tendency 1
Central Tendency 1
(CENTRAL TENDENCY)
Tujuan Belajar :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian nilai rata-rata
2. Menjelaskan sifat-sifat nilai rata-rata
3. Menjelaskan cara-cara perhitungan rata-rata
4. Menjelaskan interpretasi perhitungan rata-rata
Nilai rata-rata ialah suatu nilai yang dapat mewakili
sekelompok nilai hasil pengamatan
Memiliki kecenderungan untuk berada ditengah-tengah suatu
distribusi sehingga disebut juga Kecenderungan Nilai Tengah
(Central Tendency)
Simbol :
a) x untuk Sampel
b) μ untuk Populasi
Ex :
Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4 dan mean 3.5
Jika masing-masing ditambah dengan angka 2 menjadi :
4,5,6,4,5,7,5,8,5,6 dengan mean 5.3 = 3.5+2
Jika masing-masing dikalikan dengan angka 2 menjadi :
4,6,8,4,6,10,6,12,6,8 dengan mean 7 = 3.5x2
Cara Perhitungan Rata-Rata
Contoh 1 :
Hasil pengukuran berat badan 10 orang penderita diabetes
melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb :
65,60, 55, 70, 67, 53, 61, 64, 75 dan 50 (dalam kg)
Dengan menggunakan rumus.1 maka :
x = Ʃx = 65+60+55+70+67+53+61+64+75+50
n 10
= 62 kg
Rumus (1) hanya dapat digunakan pada jumlah pengamatan yang
tidak banyak sedangkan jika data yang tersedia cukup banyak
yaitu dengan beberapa rumus yaitu :
(2) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi tanpa
pengelompokkan Ket : x = rata-rata
Ʃ = jml
Rumus (2) : x = Ʃfixi f = frekuensi
x = hasil pengamatan
Ʃfi
(3) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dengan
interval kelas yang sama
Ket : x = rata-rata
Rumus (3) : x = Ʃfi Nt Ʃ = jml
f = frekuensi
Nt = nilai tengah kelas
Ʃfi
Cara Perhitungan Rata-Rata
Contoh 2 :
Hasil pengukuran berat badan 30 orang penderita diabetes
melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb :
Berat Badan
f f.x
(kg)
Dengan menggunakan rumus.2 43 4 172
x = Ʃfx maka : 50 4 200
55 1 55
n 60 2 120
= 1.866 62 1 62
63 1 63
30 65 3 195
= 62.2 kg 67 2 134
68 1 68
69 1 69
70 3 210
71 1 71
72 3 216
75 1 75
78 2 156
Jumlah 30 1.866
Cara Perhitungan Rata-Rata
Contoh 3 :
Hasil pengukuran berat badan 30 orang penderita diabetes
melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb :
(frekuensi distribusi dikelompokkan)
Jumlah 30 1.845
(3) Perhitungan rata-rata menggunakan kode
Rumus (4) : Ket : x = rata-rata
Ʃ = jml
x = k + (Ʃdi/n) k = sembarang nilai yang merupakan
asumsi rata-rata
di = selisih nilai xi terhadap k
n = jumlah pengamatan
Contoh 5.
50
53
2 (n = 5) 52
55 dengan w1 =3 ; x1 = 53 ; w2 = 5 ; x2 = 53.5 ;
57
w3 = 10 ; x3 = 54.9, maka :
xw = (3x53)+(5x53.5)+(10x54.9)
51
55
48
47 3+5+10
3 (n = 10) 57
60
58
59 = 54.17 kg
52 62
Median membagi data menjadi dua bagian yaitu 50% data
berada dibawah nilai median dan 50% data berada di atas nilai
median
Sifat-sifat median :
Median dapat digunakan untuk data kuantitatif baik
kontinue maupun diskrit
Dapat digunakan untuk data kualitatif yaitu variabel yang
berskala ordinal
Cocok dipakai untuk data yang distribusinya miring (tidak
simetris)
Median lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh nilai
ekstrim
Mengurutkan data dari terkecil ke terbesar
Menentukan posisi median yaitu (n+1)/2
Menghitung nilai median
Med
Ket :
b = tepi bawah kelas median yaitu kelas interval dimana median akan
terletak
p = panjang kelas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi yang terletak sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Cara Perhitungan Rata-Rata
Contoh 6:
NILAI FREKUENSI
30-39 4 Menggunakan rumus median untuk
40-49 6 data berkelompok yaitu :
50-59 8
60-69 12 Med
70-79 9
80-89 7
90-99 4 dengan b = 59.5 ; p = 10 ; F = 18 ;
f = 12 maka :
50
Med = 59.5 + 10((1/2 x 50)-18)
12
= 59.5 + 5.83 = 65.3
Secara kuantitatif nilai yang paling banyak muncul atau
frekuensi paling besar
Sifat-sifat modus :
Modus paling stabil terhadap nilai ekstrim dibandingkan
mean dan median
Tidak memperhitungkan seluruh pengamatan
Jarang dipakai untuk analisis statistik
Proses perhitungannya :
Mengurutkan data dari terkecil ke terbesar
Contoh :
Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4, Mod = 3
Mod
Ket :
b = tepi bawah kelas modus yaitu kelas interval yang memiliki
frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sesudahnya
Cara Perhitungan Rata-Rata
Contoh 7:
Berat badan 10 wanita hamil yang datang ke RSIA dikota B
pada bulan Nopember 2008 adalah sbb :
Menggunakan rumus modus untuk data
NILAI FREKUENSI berkelompok yaitu :
30-39 4 Mod
40-49 6
50-59 8
60-69 12
70-79 9 dengan b = 59.5 ; p = 10 ; b1 = 12-8 = 4 ;
80-89 7 b2 = 12 – 9 = 3 maka :
90-99 4 Mod = 59.5 + 10 x (4/(4+3))
50 = 59.5 + 5.71 = 65.21
INTERPRETASI PERHITUNGAN
RATA-RATA
• Perhitungan nilai rata-rata dilakukan untuk memberikan
interpretasi terhadap data yang diperoleh
• Dengan menggunakan salah satu ukuran nilai rata-rata,
maka diperoleh suatu nilai yang bisa mewakili seluruh
nilai observasi yang diperoleh
• Pada kurva yang simetris, mean, median dan modus
terletak pada satu titik
X = Me = Mo
INTERPRETASI PERHITUNGAN
RATA-RATA
• Pada kurva yang berdistribusi tidak simetris :
Pada distribusi miring ke kanan, modus akan
bergeser ke kiri mengikuti nilai dengan frekuensi
terbanyak, mean akan bergeser ke kanan karena
terpengaruh oleh nilai ekstrim dan median
terletak antara mean dan modus
Mo Me x
INTERPRETASI PERHITUNGAN
RATA-RATA
• Pada kurva yang berdistribusi tidak simetris :
Pada distribusi miring ke kiri, modus akan
bergeser ke kanan mengikuti nilai dengan
frekuensi terbanyak, mean akan bergeser ke kiri
karena terpengaruh oleh nilai ekstrim dan median
terletak antara mean dan modus
x Me Mo
INTERPRETASI PERHITUNGAN
RATA-RATA
X X Me Mo Mo Me X
Mo
Me