Anda di halaman 1dari 39

OBAT-OBAT YANG MEMPENGRUHI

KEHAMILAN DAN TUTUMBUH


KEMBANG JANIN

Rama Samara Brajawikalpa, M.Sc., Apt


Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
Perkembangan Embrio & Janin
Periode perkembangan janin manusia 38 minggu, terbagi
menjadi 3 trimester (masing2 3 bulan)
Tahap perkembangan janin terbagi 3, yaitu Pra-embrionik,
Embrionik dan Janin (fetus)
Pra-embrionik mulai konsepsi sampai hari ke 17
Embrionik mulai hari 18-60 setelah konsepsi, pembentukan
organ utama (organogenesis)
Janin mulai 8-38 minggu, penyempurnaan organ &
perkembangan otak
Permasalahan Dasar
Gejala
penyakit saat
hamil: nyeri,
mual, muntah,
oedema
oedema
Wanita hamil peny. Lain
rata2 minum 3 seperti: DM,
jenis Infeksi,
Infeksi, atau
atau
obat/lebih hipertensi
obat/lebih

Penggunaan
Obat Saat
Kehamilan.

35% wanita
40% wanita
hamil
hamil
hamil gunakan
menggunakan
obat pada
obat jangka
trimester
trimester 11 pendek
Permasalahan Farkin-Fardin Obat pada Ibu
Hamil
Farmakokinetik
Dosis didalam tubuh sang ibu terdapat makhluk
hidup lain yang sangat rentan terhadap pengaruh
obat
Farmakodinamik
Masalah legal dan etika tidak cukup banyak
informasi yang didapat mengenai FK-FD obat
Trimester 1
Selama masa
kehamilan,
FK-FD obat, maka faktor fisiologik Trimester 2
tidak akan lepas dari dan biokimiawi
pemejanan obat keduanya selalu
kepada ibu dan janin berubah Trimester 3
terhadap waktu
Periode sejak
melahirkan

Contoh: pada tiga bulan pertama kehamilan, metabolisme


janin (misal hidrolisis, aktivitas enzim sulfotransferase atau
CYP 3A/3A7) nyaris belum berfungsi, namun semakin
meningkat pada semester berkutnya (Ritchel & Kearns, 2004;
Pavek dkk, 2009)
Disposisi Obat Pada Ibu Hamil dan Janin
Maternal Janin
Vena
Obat Umbilikal
Plasma
Obat bebas P
Metabolit L
A
Plasma
S
Hati Obat bebas
E
Metabolit
N
Hati T
Metabolisme A

Arteri
Umbilikal
Eliminasi Dimodifikasi dari Parker,
1984
Distribusi Obat
Ketika obat masuk kedalam tubuh ibu, ia akan terdistribusi
keseluruh tubuh, termasuk kompartemen plasenta dan janin
Plasenta merupakan suatu organ yang dapat menghalangi
distribusi obat ke dalam janin
Obat yang bersifat lipofilik dapat menembus jaringan plasenta
bersifat toksik pada janin/ bisa dimanfaatkan untuk terapi
toksoplasmosis pada janin, maskulinasi janin karena defisiensi
21-hidroksilase, atau takhiaritmia janin (Ritschel & Kearns, 2004)
Hubungan Antara Perubahan Fisiologik dan
Farmakokinetik Pada Kehamilan
Parameter Perubahan Fisiologik Selama Kehamilan dan Melahirkan
Absorbsi • PO= Terjadi ↓ absorbsi, karena motilitas intestin melambat dan sekresi
asam lambung ↓
• IM= ↓ perfusi jaringan otot
• SC= Terjadi perlemakan pada jaringan subkutan
Distribusi • VD ↑ karena kenaikan cairan tubuh total (dari 5- 8 liter dan pembentukan
udem
• Volume darah ↑ 30-40%, dan volume plasma ↑ 50%
• Jumlah eritrosit ↑ 18%, HB ↓
• Lemak tubuh ↑ 3-10kg, menyebabkan ↑ VD obat lipofilik
• Kadar albumin ↓ 15-30%, sehingga fraksi obat total ↓, namun fraksi obat
bebas ↑
Ekskresi • Terjadi ↑ dan ↓ enzim metabolisme
• Kliren renal ↑, karena terjadi kenaikan perfusi darah ginjal (sampai 100%),
dan GFR ↑ sekitar 70%
• Ginjal= T1/2 eliminasinya ↑
Kadar Obat • Tmaks ↓, dan Cmaks lebih ↓, namun kadar fraksi bebas ↑, dan Cmin ↓
• Interval pemberian obat perlu di perpendek
Hubungan Antara Perubahan Fisiologik dan
Farmakokinetik Pada Janin
Parameter Perubahan Fisiologik Janin
Absorbsi Tergantung sifat fisika-kimia (kelarutan dalam lemak, Pka, ukuran
molekul, dan mekanisme transport
Cairan amniotik berfungsi sebagai cadangan obat yang akan di
absorbsi
Distribusi Fraksi air (/unit BB) lebih besar
Blood-Brain Barrier belum berfungsi
Protein plasma rendah, sehingga VD menjadi meningkat
Ekskresi Tergantung maternal dan plasenta
Kadar Obat Kadar obat asam lemah didalam janin dapat menyamaikadar
maternal, sedangkan basa lemah bisa melebihi
Transfer Obat Melalui Plasenta
(Syme dkk, 2004; Unadkadt dkk, 2004)
Difusi Transport
Pasif Aktif
Maternal Janin
Vena
Obat Umbilikal
Plasma
Obat bebas P
Metabolit L
A
Plasma
S
Hati Obat bebas
E
Metabolit
N
Hati T
Metabolisme A

Arteri
Umbilikal
Eliminasi Dimodifikasi dari Parker, 1984
Pemakaian Obat Pada Kehamilan
Faktor2 yang mempengaruhi masuknya obat ke plasenta:
1. Sifat fisikokimia obat
2. Kecepatan obat untuk melintasi plasenta & mencapai
sirkulasi janin
3. Lamanya pemaparan terhadap obat
4. Distribusi obat ke jaringan yang berbeda pada janin
5. Periode perkembangan janin saat obat diberikan
6. Efek obat jika diberikan dalam bentuk kombinasi
Pengkategorian Obat Untuk Ibu Hamil

Menurut FDA/ADEC:
Kategori A: Aman
• Adequate and well-controlled studies have failed to
demonstrate a risk to the fetus in the first trimester of
pregnancy (and there is no Evidence of risk in later trimesters)
• Contoh: Antasida, Bisakodil, Metildopa, Paracetamol
Kategori B: Pemakaian terbatas
• Adequate and well-controlled studies have failed to
demonstrate a risk to the fetus in the first trimester of
pregnancy (and there is no evidence of risk in later trimesters)
• Contoh: Salmeterol, AB Gol. Sefalosforin, Prazosin
Kategori C: Efek negatif pada janin
• Animal reproduction studies have shown an adverse effect on the fetus and
there are no adequate and well-controlled studies in humans, but potential
benefits may warrant use of the drug in pregnant women despite potential
risks
• Contoh: Fluoksetin, amitriptilin, klonazepam, cotrimoxazol
Kategori D: Malformasi Pada Janin
• There is positive evidence of human fetal risk based on adverse reaction
data from investigational or marketing experience or studies in humans, but
potential benefits may warrant use of the drug in pregnant women despite
potential risks
• Contoh: As. Valproat, ACE Inhibitor, ARB
Kategori X: Risiko tinggi malformasiKI mutlak
• Studies in animals or humans have demonstrated fetal abnormalities
and/or there is positive evidence of human fetal risk based on adverse
reaction data from investigational or marketing experience, and the
risks involved in use of the drug in pregnant women clearly outweigh
potential benefits
• Contoh: Misoprostol, Isotretinoin, Thalidomide
Pengaruh Obat Pada Janin
Toksik, Teratogenik, Letal

tergantung pada :

-sifat/jenis obat
-umur kehamilan pada saat minum obat
TOKSIK
Pengaruh toksik

menyebabkan terjadinya gangguan fisiologik atau biokimia


janin
Biasanya gejala baru muncul, beberapa
saat setelah kelahiran
TERATOGENIK
Pengaruh teratogenik

Terjadinya malformasi anatomik pada pertumbuhan


organ janin
LETAL
Efek letal

mengakibatkan kematian janin dalam kandungan


Sensitivity of Specific Organs to Teratogenic Agents at
Critical Stages of Human Embryogenesis
BEBERAPA OBAT YANG DIPAKAI
SELAMA KEHAMILAN

Anti Mikroba :
Golongan penisilin (Amoksisilin, ampisilin)  aman
Tetrasiklin,aminoglikosida,kloram
fenikol efek negatif pada janin
Analgetika :
Parasetamol  paling aman
Antalgin  tidak aman
OBAT-OBAT YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN EFEK TERATOGENIK

Tetrasiklin  deposisi tulang in utero


Aminoglikosida  kerusakan ginjal tingkat ringan
Kloramfenikol  gray baby sindrome
Sulfonamide  kern icteric
Analgetik narkotik retardasi pertumbuhan intra uterin
Bentuk Malformasi
Konsekwensi fungsional ringan:
Polidaktili/sindaktili
Cleft lip
Cleft lip and palate in an infant
Thalidomide deformity of the arms
Thalidomide
Deformitas berupa pemendekan
tungkai dari satu sampai keempat
tungkai.

Thalidomide teratogenik pada


kehamilan 28-50 hari dan diketahui
pertama kali th 1960an di Jerman dan Inggris.

Khas: tangan memendek menyerupai bentuk lengan


lumba-2 atau anjing laut (phocomelia), atau tidak ada
sama sekali (amelia)
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT
PADA KEHAMILAN

1. Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa obat


2. Obat hanya digunakan bila benefit > risk
3. Hindari Pada trimester 1
4. Pilihlah obat yang sudah dikenal luas
5. Gunakan dengan dosis efektif terendah dengan durasi
minimal
6. Hindari polifarmasi
7. Cari tahu kategori obat A,B,C,D atau X
Penggolongan Obat Berdasarkan
Keamanannya Pada Ibu Hamil
Antibiotik
Anti Jamur dan Anti Virus
Analgetik
Analgetik (Lanjutan)
Antihistamin
NSAID dan Kortikodteroid
Anti Hipertensi, Anti Aritmia dan Diuretik
Antasida, Laksan, dan Obat Diare
Antikonvulsan, Sedatif, Migren
Obat TBC dan Malaria
REFERENSI
1.Goodman & Gilmans,The Pharma cological Basis of
THERAPEUTIC
2.Brody et al, Human Pharmacology Molecular to Clinical
3. Farmakologi Klinik dan Farmako terapi, UGM
4.Farmakologi dan Terapi, FKUI, etc…..
TRIMAKASIH….

Semoga Bermanfaat…….

Anda mungkin juga menyukai