Anda di halaman 1dari 12

KOREKSI ELEKTROLIT

Oleh :
Muhammad Taqwa

Pembimbing :
Dr. Ferry E Sp.B (K) BD
Dr. Muslem Sp.B (K) BD
KOREKSI NATRIUM
Kadar normal Na : 135-145mEq/L
Hiponatremi ;
 Koreksi : (135-Na) x 0.6 x kgBB =mEq
 Na >125 - 135 cukup koreksi dgn NaCl
0.9%
 Na < 125 koreksi dgn NaCL 3% ( Na
513mEq/L, Cl 513mEq/L dan tek osm
1026)
Hipernatremi :
 Gejala : haus, lesu, lemah, mudah tersinggung,
berkedut, kejang, koma, hiperefleksi, perdarahan
serebral, kerusakan saraf.
 Pahami adakah dehidrasi atau status volume cairan
( hipovolemi hipernatremi, euvolemi hipernatremi,
hipervolemi hipernatremia )
 Koreksi ;
 *Prinsip atasi faktor kekurangan cairan bisa dengan
NaCL 0.9%
 *Bila overload, berikan diuretic dan ganti deficit dgn
saline hipotonis, elektrolit atau D 5%
 *Defisit air : 0.6 x kgBB x {(Na/140)-1}
........... Warning !!!
 Pasien dgn hipernatremi, kemungkinan
terjadi dehidrasi dan hipokalemia,
monitor urine output dan turgor kulit
resusitasi cairan  hitung deficit cairan.
 Hati-hati pada pemberian NaCL 3%
karena cairan pekat (osm↑)  vena central/
vena besar, jika terpaksa harus lewat vena
kecil,  pelan- pelan  sitolitik (kematian
sel ) sel kapiler dan disekitarnya.
KOREKSI KALIUM
Hyperkalemia
 Gejala : Kecapaian, paralisis, ventrikuler
ritmia, gelombang T ↑(T tall), QT interval
memendek, gel P datar / hilang, QRS
komplek melebar.
 Koreksi :
 *Berikan Ca Glukonas 10ml dlm 1mnt jika
terdapat perubahan EKG
 *Diuretik
Hypokalemia
 Gejala : Kelelahan, konstipasi, polyuri, dan
polydipsi, kram otot, (jika <3mEq/l terjadi
cardiac aritmia, intoleransi glukosa) EKG : T
inverted, PR interval memanjang, QRS melebar.
 Koreksi
◦ Atasi faktor penyebab : diuretic, terapi insulin, asidosis
 Rumus Koreksi = ( 4.5-K) x 0.4 x KgBB =
mEq/l
 Kecepatan pemberiannya < 10mEq/jam,
jika membutuhkan kecepatan lebih harus melalui
vena central.
 Kebutuhan maintenance 2mEq/kgBB/24jam
............Warning !!!!
 Pemberian KCL tidak boleh dibolus
langsung IV secara cepat karena bisa
menyebabkan henti jantung
 Berikan menggunakan syringe pump
atau diencerkan dengan NaCl 0,9 %
dengan kecepatan max. 10mEq/jam.
KOREKSI KALSIUM
 Kadar normal : 8.5-10.5 mEq/L
 Hipokalsemia ringan : Ca CO3 (Kalsium
Karbonat/tablet kalsium) 500 mg/ 8 am
 Hipokalsemia Berat : Ca Glukonas 1 amp iv
pelan-pelan dalam NaCl

...........Warning !!!!
 Hati-hati dalam pemberian Ca Glukonas,
bisa mengakibatkan vena terbakar, harus
diencerkan dan pemberiannya pelan-
pelan, pada vena yang besar.
KOREKSI ALBUMIN
 Kadar Normal : 3.5 – 5.5gr %
 Hipoalbumin :
 Efek banyak obat tak terikat (bebas) efek
pemanjangan kerja
 Kebutuhan bedah untuk penyebuhan luka
terganggu.
 Koreksi : (3.5 – alb) x 0.8 x BB = gr %
 Sediaan Albumin 20 % ( 50 cc, 100 cc)
 Hipoalbuminemia tekanan onkotik
(tekanan yang menjaga cairan tetap ada di
dalam intravascular) ↓  permeabilitas
membrane ↑  cairan keluar dari
intravaskuler ke intersisial  Edema.
............Warning !!!
 Hati-hati dalam pemberian Albumin
pada pasien dengan gagal jantung, 
cairan masuk dari intersisial ke intravascular
overload cairan backward failure dari
gagal jantung  oedema pulmo 
monitoring dengan auskultasi paru-
paru (adanya ronkhi)jika ada oedema
pulmo, hentikan pemberian
albuminkonsul dokter untuk
pemberian inotropik dan diuretik.

Anda mungkin juga menyukai