Arv KLP.1
Arv KLP.1
ARV
D A N P E R A N P E R AW AT
D A L A M M E N I N G K ATA N A D H E R E N C E
KELOMPOK 1
APA ITU HIV/AIDS? DAN APA PENATALAKSANAAN
UNTUK PENDERITA HIV/AIDS?
KONSEP Dagang
1. Hipovolemia
Definisi: penurunan volume cairan intravascular, interstisial, dan/ intraseluler
2. Defisit nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
3. Gangguan pola tidur
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
4. Ansietas
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
DIAGNOSA KEPERAWATAN : GANGGUAN POLA TIDUR
DEFINISI:
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal 3.Fasilitsi menghilangkan stress sebelum tidur
4.Tetapkan jadwal tidur rutin
3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
5.Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat,
4. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang pengaturan posisi, terapi akupresur)
meningkatkan tidur
6.Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/ tidakan untuk
Observasi: menunjang siklus tidur-terjaga
1.Identifikasi pola aktifitas dan tidur Edukasi:
2.Identifikasi factor pengganggu tidur (fisik/psikologis) 1.Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
3.Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu 2.. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
tidur (mis. kopi, the, alcohol, makan mendekati waktu 3.Anjurkan menghindari/ minuman yang mengganggu tidur
tidue, minum banyak air sebelum tidur) 4.Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung
4.Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi supresor terdap tidur REM
5.Ajarkan faktor0faktor yang berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur (mis. psikologis, gaya hidup, sering berubah sift
bekerja)
6.Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi
lainnya
D I A G N O S A K E P E R A W ATA N : H I P O V O L E M I A
D E F I N I S I : P E N U R U N A N V O L U M E C A I R A N I N T R AVA S C U L A R , I N T E R S T I S I A L , D A N / I N T R A S E L U L E R
DEFINISI:
G A N G G U A N K U A L I TA S D A N K U A N T I TA S W A K T U T I D U R A K I B A T F A K T O R E K S T E R N A L
Teraputik:
Kriteria Hasil :
1.Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu,
1.Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
matras, dan tempat tidur)
2.Pola tidur, kualitas dalam batas normal
2.Batasi waktu tidur siang, jika perlu
3.Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
3.Fasilitsi menghilangkan stress sebelum tidur
4.Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan
tidur 4.Tetapkan jadwal tidur rutin
Peran perawat dalam hal ini adalah meningkatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu berfikiran positif
terhadap semua cobaan yang dialaminya. Dibalik semua cobaan yang di alami pasien, pasti ada maksud dari Sang
Pencipta. Pasien harus di fasilitasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan jalan melakukan
ibadah secara terus menerus. Sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan selama sakit.
PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN
ADHERENCE
Peran perawat merupakan tingkah laku yang
Adherence atau patuh adalah kepatuhan pasien sejauh
diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang
sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
diberikan oleh profesional kesehatan.
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
Kepatuhan atau adherence pada terapi adalah sesuatu
profesi perawatan maupun dari luar profesi
keadaan dimana pasien mematuhi pengobatannya atas
keperawatan yang bersifat konstan
dasar kesadaran sendiri, Hal ini diharapkan akan lebih
(Ramadhanianto, 2016).
meningkatkan kepatuhan minum obat. Adherence atau
kepatuhan harus selalu dipantau dan dievaluasi secara
teratur pada setiap kunjungan.
Menurut Setyoadi, T.E. (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi atau faktor prediksi kepatuhan
Fasilitas Hubungan
pasien- Paduan
layanan
tenaga terapi ARV
kesehatan Karakteristik
kesehatan
penyakit
Karakteristik
penyerta
Pasien
PROSES PEMBERIAN INFORMASI, KONSELING DAN DUKUNGAN
K E PAT U H A N H A R U S D I L A K U K A N O L E H P R AWAT. T I G A L A N G K A H YA N G
H A R U S D I L A K U K A N U N T U K M E N I N G K AT K A N K E PAT U H A N A N TA R A L A I N :
Langkah 2:
Konseling
perorangan
Langkah 1:
Memberikan
informasi
Langkah 3: Mencari
penyelesaian masalah
praktis dan membuat
rencana
Terapi
S E L A I N M E M AT U H I P E R AT U R A N A R T, D I P E R L U K A N J U G A A D A N YA M O N I T O R I N G YA N G
D I L A K U K A N O L E H P I H A K YA N G B E R W E N A N G ( P E R A W AT, K O N S E L O R D A N D O K T E R ) ATA U
P I H A K YA N G B E R H U B U N G A N D E N G A N O D H A L A I N N YA . U PAYA M O N I T O R I N G T E R D I R I ATA S :
1. Monitoring berkala :
• Monitoring kepatuhan (adherence) yang harus didiskusikan pada setiap kunjungan.
• Monitoring efek samping ART, yang terdiri atas pertanyaan langsung, pemeriksaan klinis dan tes
laboratorium.
• Monitoring keberhasilan ART. Monitoring ini berupa indikastor klinis, misalnya berat badan yang
meningkat, jumlah CD4 dan viral load.
2. Monitoring klinis. Monitoring klinis dilakukan agar didapatkan riwayat penyakit yang jelas dan
dilakukan pemeriksaan klinis yang teratur.
3. Monitoring efektivitas ARV dinilai efektif bila :
• Menurunnya/menghilangnya gejala.
• Meningkatkan berat badan. Pemeriksaan laboratorium dasar
Hitung darah dan hitung jenis (Hb,
• Menurunnya lesi kaposi.
leukosit, dan TLC-total limfosit count tiap
• Meningkatkan TLC. 3 bulan dan pada awal pemakaian ARV).
SGOT dan SGPT