Anda di halaman 1dari 28

MEDIA PEMBELAJARAN

KELAS X TKR
MATERI
RANGKAIAN KELISTRIKAN
SEDERHANA
KOMPETENSI INTI
KI 3. = Memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-
dasar Teknik Otomotif. Pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KOMPETENSI INTI
 KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-
dasar Teknik Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugasspesifik di bawah pengawasan
langsung.
 Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR

3.11 : Memahami rangkaian


kelistrikan sederhana
4.11 : Membuat rangkaian
kelistrikan sederhana
INDIKATOR

3.11.1 Menjelaskan Teori Elektron


3.11.2 Menjelaskan Hukum Ohm
3.11.3 Menjelaskan Daya listrik
3.11.4 Menjelaskan rangkaian seri
3.11.5 Menjelaskan rangkaian parallel
3.11.6 Menjelaskan rangkaian campuran
INDIKATOR
4.11.1 Membuat rangkaian seri untuk
menghidupkan lampu
4.11.2 Membuat rangkaian parerel untuk
menghidupkan lampu
4.11.3 Membuat rangkaian seri , untuk menghitung
tegangan (V), arus (I), dan hambatan (R)
4.11.4 Membuat rangkaian parallel, untuk
menghitung tegangan (V), arus (I), dan hambatan
(R)
4.11.5 Membuat rangkaian campuran atau seri -
parallel, untuk menghitung tegangan (V), arus (I),
dan hambatan (R)
MATERI DAN ATOM
Suatu benda bila kita pecah tanpa
meningggalkan sifat aslinya akan kita
dapatkan partikel yang disebut molekul.
Molekul kalau kita pecah lagi akan kita
dapatkan beberapa atom. Jadi atom adalah
bagian terkecil dari suatu partikel/ benda
ATOM
Atom terdiri dari inti (nucleus) yang dikelilingi
oleh elektron yang berputar mengelilingi inti
pada orbitnya masing-masing seperti
susunan tata surya. Inti atom sendiri terdiri
dari proton dan netron
Proton bermuatan +
Elektron bermuatan –
Neutron tidak memiliki muatan
ELEKTRON BEBAS
Elektron-elektron yang mudah berpindah ini
disebut elektron bebas (free electron),
gerakan dari elektron bebas inilah yang
menghasilkan bermacam-macam fenomena
kelistrikan (seperti loncatan bunga api,
cahaya, pembangkitan panas,
pembangkitan magnet dan reaksi kimia)
Gambar elektron bebas
LISTRIK

Listrik merupakan salah satu energi yang banyak digunakan


untuk menggerakkan berbagai peralatan atau mesin. Energi
listrik tidak dapat dilihat secara langsung, namun dampak atau
akibat dari energi listrik dapat dilihat, dirasakan, dibauh,
didengar
Jenis listrik ada 2 yaitu
Listrik dinamis
Listrik statis
TEORI ELEKTRON
TEORI ELEKTRON TEORI KONVENSIONAL
Teori ini menyatakan Teori ini menyatakan
listrik mengalir dari listrik mengalir dari
negatip baterai ke positip baterai ke negatip
positip baterai. Aliran baterai. Teori ini banyak
listrik merupakan digunakan untuk
perpindahan elektron kepentingan praktis
bebas dari atom satu ke
atom yang lain
ARUS LISTRIK
Besar arus listrik yang mengalir melalui suatu
konduktor adalah sama dengan jumlah muatan
(elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik
penampang konduktor dalam waktu satu detik. Arus
listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan
besarnya diukur dengan satuan ampere (disingkat
A)
1 Ampere = Perpindahan elektron sebanyak 6,25 x
1018 suatu titik konduktor dalam waktu satu detik
TEGANGAN LISTRIK
terjadi bila kutub listrik A yang mempunyai muatan positip
dihubungkan dengan kutub B yang bermuatan negatif oleh
kabel , maka arus listrik akan mengalir dari kutub A ke kutub B
melalui kabel. Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan
positip pada kutub A dan kelebihan muatan negatif pada B
yang menyebabkan terjadinya beda potensial (tegangan
listrik). Perbedaan ini menyebabkan tekanan tegangan
menyebabkan arus listrik mengalir. Beda tegangan ini biasa
disebut Voltage.
Satuan tegangan listrik dinyatakan dengan Volt dengan simbol
V
1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu mengalirkan arus
listrik 1 A pada konduktor dengan hambatan 1 ohm
TAHANAN LISTRIK
listrik yang mengalir melalui suatu kabel, dimana
listrik juga akan mengalami hambatan. Hambatan
yang dialami listrik ini disebut tahanan/resistansi
listrik.
Satuan tahanan listrik dinyatakan dengan huruf R
(Resistor) dan diukur dengan satuan OHM ()
Satu ohm adalah tahanan listrik yang mampu
menahan arus listrik yang mengalir sebesar satu
amper dengan tegangan 1 V
HUKUM OHM
Tahun 1827 seorang ahli fisika Jerman
George Simon Ohm (1787-1854) meneliti
tentang resistor.
Hukum Ohm mengatakan “bahwa besar
arus mengalir berbanding lurus dengan
besar tegangan dan berbanding terbalik
dengan besar tahanan”
HUKUM OHM
DAYA LISTRIK

Hukum Joule menerangkan tentang daya listrik.


Terdapat hubungan antara daya listrik dengan
tegangan, arus maupun tahanan. Besar daya listrik
diukur dalam watt. Satu watt merupakan besar arus
mengalir sebesar 1 Amper dengan beda potensial 1
volt
HUKUM JOULE
RUMUS HUKUM JOULE :

P=VxI
Dimana
P = Daya listrik (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus listrik (Amper)
MACAM RANGKAIAN
KELISTRIKAN
1. RANGKAIAN SERI
2. RANGKAIAN PARALEL
3. RANGKAIAN CAMPURAN
RANGKAIAN SERI
KARAKTERISTIK
 Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana.
 Semua komponen listrik disusun secara sejajar (berderet atau
berurutan).
 Kabel penghubung pada seluruh komponen tidak memiliki
percabangan sepanjang rangkaian.
 Hanya ada satu jalan yang dapat dilalui oleh arus, jadi jika ada
satu jalur yang terputus maka rangkaian tidak dapat berfungsi
dengan benar.
 Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian
sama besarnya
 Setiap komponen yang terpasang akan mendapat arus yang
sama.
 Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang
terpasang memiliki nilai yang berbeda.
 Memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan
penyusunnya
RANGKAIAN PARALEL
KARAKTERISTIK
 Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit.
 Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau
sejajar.
 Kabel penghubung pada sebuah rangkaian memiliki
percabangan.
 Terdapat beberapa jalan yang dapat dilalui oleh arus.
 Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai
yang berbeda.
 Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang
berbeda.
 Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.
 Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap-tiap
komponen penyusunnya.
RANGKAIAN GABUNGAN
KARAKTERISTIK

KELEBIHAN DARI RANGKAIAN GABUNGAN


Karena rangkaian campuran disusun dari rangkaian
paralel, maka beban satu tidak mempengaruhi
beban yang lainnya. Misal ketika lampu rumah satu
mati, yang lain tidak ikut mati. Kecuali jika memang
beban tersebut dipasang secara seri, maka jika
beban satu mati, yang lain juga ikut mati
KARAKTERISTIK
KEKURANGAN RANGKAIAN GABUNGAN
Karena disusun dari rangkaian seri dan paralel,
tentu rangkaian campuran memerlukan kabel yang
lebih banyak. Tentu saja biaya atau ongkos yang
dibutuhkan untuk membangun sebuah rangkaian
campuran lebih banyak. Selain itu jika anda
menggunakan power berupa baterai, tentunya
dayanya akan lebih cepat habis
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai