Anda di halaman 1dari 19

MENGENALI

TANDA & GEJALA


GANGGUAN JIWA

Dosen : dr Sri Ulandari A.T


PENGERTIAN UMUM

Tanda klinis gangguan jiwa, adalah


fenomena psikopatologi yang secara obyektif
dapat diamati
Gejala klinis gangguan jiwa, adalah
fenomena psikopatologi yang muncul dari
keluhan pasien dan bersifat subyektif
Sindrom klinis gangguan jiwa, adalah
kumpulan tanda dan gejala klinis gangguan
jiwa.
KESADARAN & F/ KOGNITIF

Kesadaran / Consciousness ;
= Keadaan siaga = State of awareness

Gangguan Kesadaran ;
 Kesadaran menurun ( Somnolence  Coma )
 Kesadaran berkabut
 Delirium
 Twilight State, Dream like state
 Sundowning syndrome
FUNGSI KOGNITIF

Orientasi ( orang, tempat, waktu )


Atensi ( distractibility, hypervigilance )
Memori (amnesia,paramnesia,hypermnesia)
Intelegensi
Berbahasa & Berhitung ( afasia, akalkulia )
Gnosis ( agnosis, astereognosis )
Fungsi Eksekutif
Fungsi kognitif dapat di evaluasi dengan alat :
Mini Mental State Evaluation
GANGGUAN MEMORI

Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian


atau seluruhnya pengalaman masa lalu.
( dibedakan : Anterograd & Retrograd)
Paramnesia : memori palsu ( contoh :
konfabulasi, de javu, jamais vu )
Hypermnesia : exagerated memory
Screen memory : menutupi memori yang
menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat
ditoleransi.
PERILAKU MOTORIK

Echopraxia : meniru gerakan


Katatonia : kekacauan psikomotor pada skizofrenia
tipe katatonik ( eq : catatonic excitement, stupor,
catalepsy, flexibilitas cerea )
Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama
Manerisme: Ingrained, habitual involuntary movement
Mutisme : membisu
Akatisia : perasaan subyektif akan ketegangan otot-
otot yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-
gerak gelisah, biasanya karena efek samping obat
antipsikotik.
PERASAAN
( MOOD & AFEK )

Mood = suasana perasaan


Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama,
mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan.
Deskripsi mood
Euthym : normal
Hypothym : murung-putus asa-depresif
Hyperthym : elasi-ekspansif-euforik-manik
Empty : kosong-hambar
Irritable : mudah tersinggung
Alexithymia : sulit mengungkapkan perasaan
Afek :
Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi
wajah, gerak tubuh, irama suara.
Deskripsi Afek :
serasi / tidak serasi
luas  terbatas  tumpul  datar
labil/tegang/cemas
PIKIRAN

 Gangguan Bentuk Pikir :


Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir
membentuk ide bertujuan

Jenis-2 Gangguan Bentuk / Arus Pikir :


1. Inkoherensi : gangguan dlm bentuk bicara,
sehingga satu kalimat pun sulit ditangkap maknanya.
2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari
inkoherensi.
3. Neologisme : membentuk logika baru yang hanya
dimengerti oleh pasien
4. World salad (gado-gado kata)
5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara berbelit
dan cenderung terpaku pada detail tp sampai pada
tujuan
6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mempertahankan
gagasan bertujuan dan tdk sampai pada tujuan
7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat
dari satu topik ke topik lain
8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan
9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara
persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru
10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak sebelum
selesai disampaikan.
 Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah buah
pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara
penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobi,
preokupasi dll

 Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi,


tiidak sesuai dengan realitas dan budaya yang berlaku
di lingkungan kehidupan pasien.

 Deskripsi Waham
1. Waham aneh/bizarre
2. Waham sistematik
3. Mood congruent/incongruent
4. Waham Nihilistik
5. Waham Somatik
6. Waham Paranoid ;
- Waham besar
- Waham cemburu
- Waham kejar
7. Waham kendali
- Thought withdrawal
- Thought insertion
- Thought broadcasting
8. Waham Erotis / Erotomania
PERSEPSI

 Persepsi = Proses pemindahan stimulus fisik menjadi


informasi psikologik

 Deskripsi gangguan persepsi :


1. Halusinasi : Penginderaan/persepsi sensoris tanpa adanya
stimulus eksternal
2. Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi terhadap stimulus
eksternal yg nyata
3. Derealisasi : persepsi subyektif bahwa lingkungan berubah
aneh/tidak nyata
4. Depersonalisasi : persepsi subyektif bahwa orang-orang
disekitarnya berubah asing/aneh
5. Fugue : menjadi identitas baru disertai amnesia terhadap
identitas lamanya
JENIS HALUSINASI

Sesuai jenis penginderaan dibedakan ; halusinasi


auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan
gustatorik ( kecap )
Sesuai tema halusinasi ; commanding, commenting,
mood congruent/incongruent
Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi
menjelang bangun tidur
Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang
masuk tidur
Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan
dengan organ tubuh biasanya organ viseral
INTELEGENSIA

kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakkan dan


menyatukan secara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam
menghadapi situasi yang baru.
 Retardasi mental : kurangnya intelegensia sampai derajat dimana terdapat gangguan pada
kinerja sosial dan kejujuran.
 Demensia : perburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran.
 Diskalkulia (akalkulia) : hilngnya kemampuan untuk melakukan perhitungan yang tidak

disebabkan oleh kecemasan atau gangguan konsentrasi.


 Disgrafia (agrafia) : hilangnya kemampuan untuk menulis dalam gaya yang kursif,
hilangnya struktur kata.
 Aleksia : hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki, tidak disebabkan
oleh gangguan ketajaman penglihatan.
 Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh
suatu kondisi organik, paling sering disebabkan oleh depresi ( sindroma demensia dari
depresi).
 Berpikir konkret : berpikir harafiah, penggunaan kiasan yang terbatas tanpa pengertian
nuansa arti, pikiran satu-dimensional.
 Berpikir abstrak : kemampuan untuk mengerti nuansa arti, berpikir multi dimensional
dengan kemampuan menggunakan kiasan dan hipotesis dengan tepat.
TILIKAN ( INSIGHT )

Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai


wawasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap
kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas
sekitarnya
Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien
terhadap penyakitnya
Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk
memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan
situasi dirinya
DERAJAT GANGGUAN TILIKAN

1. Penyangkalan total terhadap penyakitnya


2. Ambivalensi terhadap penyakitnya
3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya
4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun
tidak memahami penyebab sakitnya
5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya
6. Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang
situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai
perbaikan
PERTIMBANGAN (JUDGMENT)

Pertimbangan adalah kemampuan untuk menilai


situasi secara benar dan untuk bertindak secara
tepat di dalam situasi tersebut.
 Pertimbangan kritis : kemampuan untuk menilai, melihat
dan memilih berbagai pilihan di dalam suatu situasi
 Pertimbangan otomatis : kinerja refleks di dalam suatu
tindakan.
 Pertimbangan yang terganggu : menghilangnya
kemampuan untuk mengerti suatu situasi dengan benar
dan bertindak secara tepat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai