Anda di halaman 1dari 17

BERBAGI PENGALAMAN

PENGELOLAAN HRF OLEH


PLAN INDONESIA
13 mei 2011
Plan Indonesia adalah….
Organisasi internasional pengembangan masyarakat dan
Kemanusiaan yang berpusat pada anak dan tidak berafiliasi
dengan
pemerintahan, sistem politik ataupun agama tertentu.
Visi
Sebuah dunia
dimana
semua anak
mewujudnayatakan
seluruh potensi
mereka dalam
masyarakat yang
menghormati hak
asasi dan martabat
Manusia
Senyum anak Mentawai, By.Roy for Plan Indonesia
Plan Indonesia adalah….
Misi
• Mencapai peningkatan kualitas hidup dari anak-
anak kurang beruntung di negara berkembang
melalui proses yang menyatukan masyarakat beda
budaya dan membuat hidup mereka lebih
bermakna dan bernilai.
• Memberdayakan anak-anak yang kurang
beruntung, keluarga, dan masyarakat mereka
memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan
meningkatkan kemampuan mereka dalam
berpartisipasi dan memperoleh manfaat dari
masyarakat
• Membina hubungan dan meningkatkan
pemahaman dan persatuan di antara orang-orang
dari berbagai budaya dan negara
• Mempromosikan hak-hak serta kepentingan anak-
anak dunia
Plan mengawali kegiatan di Indonesia pada tahun 1969 dan saat ini
program reguler Plan yang telah mensponsori lebih dari 53.000
anak dilakukan di 4 propinsi (Jakarta, Jawa Tengah, NTB, dan NTT)
serta proyek respon bencana di Sumatera Barat (Mentawai), DIY,
dan Jawa Tengah

Grobogan Kefamenanu Nagakeo Jakarta


Kebumen Soe (TTS) Dompu Yogyakarta
Rembang Lembata Sikka Mentawai
Latar Belakang
• Indonesia adalah salah satu negara yang paling
rawan bencana

• Terletak di antara dua lempeng benua, yaitu


Eurasia dan Australia, dan di antara dua samudra,
yaitu Hindia dan Pasifik.

Gempa Garut 2009. by. Yusra


Latar Belakang
• Merupakan negara kepulauan dengan 17.508
pulau dan lebih dari 5.000 KM garis pantai yang
terletak di cincin api Pasifik.

• 90% gempa bumi dunia terjadi di sepanjang Cincin


Api, dan bisa menyebabkan tsunami

Tsunami Aceh,Photo by Yusra


Latar Belakang
• Gunung-gunung berapi di Indonesia
termasuk yang paling aktif
• Rentan terhadap bencana Meteorologi
(siklon dan badai)

Merapi Jogja, by.Dani Hatta for Plan Indonesia


Latar Belakang
• Hidrologi (banjir dan tanah longsor, dll),

• Perubahan Iklim (kekeringan, kebakaran di


hutan maupun perkotaan)
Longsor Rembang, by.Plan Indonesia
Kapasitas Plan dalam penanganan
bencana di Indonesia
• Memiliki unit respon bencana di bawah
program Disaster Risk Management dan
memiliki 23 orang anggota ERT (Emergency
Response Team) di wilayah kerja Plan yang siap
diterjunkan dalam waktu 1 x 24 jam.
• Memiliki dana kesiapsiagaan bencana di tingkat
pusat dan wilayah Program Unit Plan Indonesia

• Memiliki gudang dengan sistem logistik yang


profesional di Jakarta dengan persediaan:
shelter kits and hygiene kits, yang dapat
memfasilitasi 5,000 keluarga serta educational
kits, seperti terpal untuk sekolah darurat, school-
in-a-box dan school kits, yang dapat
mengakomodasi 20 sekolah atau 5,000 anak.

• Dalam proses finalisasi kemitraan jangka


panjang yang baik dengan mitra lokal dalam
Pengalaman Plan 8 tahun terakhir dalam penanganan
bencana di Indonesia
1. Aceh Tsunami Response in 2004

2. Yogyakarta Earthquake 2006

3. Bengkulu Earthquake 2007

4. Java Floods 2008

5. Yogyakarta response for Mt.Merapi


Eruption 2010
Pengalaman Plan 8 tahun terakhir dalam penanganan
bencana di Indonesia
1. Jakarta floods 2007
2. Dompu Earthquake 2008
3. Surakarta Floods
Response 2009 (YLI dan 6 diantaranya mendapatkan
SARI) HRF dari UN-OCHA, untuk
pembiayaan:
4. West Java Earthquake in
2009 (YLI, Serikat Petani a.NFIs distribution
Pasundan) b.Education in
5. West Sumatera Emergency
Earthquake in 2009
c.Child Protection in
Emergency
(PADMA,Ibu d.Transitional Shelter
Foundation,CRS,AXIS, e.Disaster Preparedness
Saka)
6. Mentawai EQ/Tsunami
response 2010/2011 (Ibu
Foundation, YTBI)
TOTAL APPROVED FUNDING FROM OCHA-HRF (2007-
2011) USD 647,455

197,805
175,101
200,000
180,000 148,917
160,000
140,000
120,000
75,999
100,000
80,000 49,633
60,000
40,000
20,000 (USD)
0 (USD)
Jakarta Flood Dompu 1. Surakarta 1. West Sumatra 1. Mentawai
Response Earthquake Flood Response Earthquake Earthquake
Response (Preparedness): Response: Response-
USD 95,383 USD 97,905 Hygiene Kit:
6,5 months 2 months USD 49,584
2. Southern Java 2. Shelter for 6 months
Earthquake Western Sumatra 2. Mentawai
Response: Earthquake: Earthquake
USD 79,718 USD 99,900 Response-
4 months 4 months CP,EiD,CFS:
USD 99,333
6 months
2007 2008 2009 2010 mid 2011
5 months 5 months
PLAN - HRF ALLOCATION (2007-20011)

Transitional
you
Education in
Emergency,
Shelter, 96,900.00

61,366.00

NFIs distribution,
288,177.11

Disaster
Child Protection
Preparedess,
in Emergencies,
96,847.77
76,401.00

Note: Per respon porsi alokasinya bisa berbeda-beda, misal untuk respon
bencana di Garut alokasi terbesarnya adalah NFIs dan CPiE, dan untuk respon
bencana Mentawai alokasi terbesar adalah NFIs dan Education in Emergency (EiE)
PEMBELAJARAN:
1. Persetujuan (approval) relatif cepat sesuai
untuk kondisi darurat, 1-2 minggu sudah ada
approval.
2. Transfer dana awal agak lama, pengalaman 2
bln stlh appvbagi Plan tidak terlalu masalah,
tapi bagaimana dengan NGO lain?
3. Dapat diandalkan dan fleksibel, mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan cluster & bisa
dialihkan jika masih relevan dengan kebutuhan
4. Force majeure  pemberitahuan no cost
extension  setidaknya satu bulan sebelum
kegiatan berakhir
PEMBELAJARAN:
4. Mudah menentukan strategi implementasi,
karena disesuaikan dengan konteks dan
bisa didiskusikan di awal pembuatan
proposal
5. Pelaporan  formatnya mengikuti proposal,
sehingga memudahkan mitra
6. Setiap proyek ada auditnya  akan
menjamin akuntabilitas setiap project
7. Tidak ada persyaratan yang kaku untuk
visibilitas sehingga mitra dapat
SARAN
1. Jika memungkinkan HRF juga bisa untuk dana
kesiapsiagaan? Upaya pencegahan untuk
bencana yang sudah bisa diprediksi, misal banjir,
kekeringan, dll. (Ex Surakarta flood responese)

2. HRF untuk penggantian stok gudang (pre-


positioned stock)? Sehingga response dapat
dilakukan dengan cepat.
3. Dana yang lebih besar untuk tiap respon (≥USD
100,00) bagi NGO yang memiliki kapasitas untuk
mengelolanya
4. Penunjukan auditor eksternal  jika memakan
waktu lama, apakah bisa dilakukan oleh lembaga
penerima dana?

5. Jika memungkinkan prosentase program dan


operasional 70:30 agar lebih seimbang
Senyum anak Sikka, by.Plan Indonesia

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai