KASUS
Kandidosis Kuku
Santi Prima Natasia Pakpahan
112017143
IDENTITAS
• Nama : Ny. Y
PASIEN
• Usia : 59 tahun
• Alamat : Jakarta Utara
• Pekerjaan : IRT
ANAMNESA
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang tidak dilakukan
Saran :
Dilakukan pemeriksaan penunjang →
kerokan kuku dengan KOH 40 %
AN FISIK
um :
mposmentis, kuku terlihat kusam dan tidak rapi
:
Dx : kuku digiti I,II,III,IV
Sn : kuku digiti I dan II
x : kuku digiti I
n : kuku digiti I dan V
Onikomikosis kandida (OK)
Onikomikosis
Pada kasus ini belum dilakukan,
disarankan untuk dilakukan pemeriksaan
TERAPI (POLI)
kerokan kuku dengan KOH 40 % untuk
mempermudah lisis keratin sehingga Fluconazole 2x50 mg
bisa diketahui penyebabnya. Zat Laprox nail lacquer
pewarna tambahan misalnya tinta
Parker blue-black atau pewarnaan PAS
akan mempermudah visualisasi jamur.
Dapat pula dilakukan biakan untuk
menemukan elemen jamur dengan
media agar Sabouraud.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
Bagian kuku terdiri dari :
• Matriks kuku : merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
• Dinding kuku (Nail Wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas
• Dasar kuku (Nail Bed) : merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
• Alur kuku (Nail Grove) : merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
• Akar kuku (Nail Root) : merupakan bagian proksimal kuku
• Lempeng kuku (Nail Plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku
• Lunula : merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
• Eponikium (Kutikula) : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku
• Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari dibawahnya yang bebas (Free edge)
menebal.
DEFINISI
Onikomikosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, yang dapat disebabkan oleh dermatofita, kandida,
dan jamur lain.
EPIDEMIOLOGI
Non dermatophita
Fusarium spesies, Scopulariopsis brevicaulis, Aspergillus spesies) menjadi lebih umum di seluruh dunia,
jumlahnya hingga 15% dari kasus di beberapa negara.
Candida
Onikomikosis akibat Candida jarang
Moulds
aspergillus
Penurunan
imunitas
kaos kaki dan
Trauma kuku
sepatu tertutup
berulang
terus menerus
Obat
imunosupresan
kelembapan
Faktor dan antibiotik
predisposisi jangkan
panjang
Jenis-Jenis Onikomikosis
Onikomikosis
superfisial Onikomikosis
Onikomikosis
putih (OSPT) subungual Onikomikosis
subungual
atau proksimal Cadida
distal (OSD)
Leukonikia (OSP)
Trikofita
ONIKOMIKOSIS SUBUNGUAL DISTAL (OSD)
ONIKOMIKOSIS
• distrofi dan debris pada kuku subungual distaL ataupun proksimal
Psoriasis kuku
• nail pitting dan tanda onikolisis berupa “tetesan minyak”
• warna coklat kemerahan yang tidak ada pada onikomikosis
• keterlibatan jari pada kedua tangan Dapat membedakannya dari onikomikosis.
Liken planus
• area lunula lebih terangkat dibandingkan bagian distal.
PENATALAKSANAAN
TERAPI TOPIKAL
krim dan solusio sulit untuk penetrasi ke dalam kuku, sehingga tidak efektif untuk pengobatan onikomikosis. Obat
topikal formulasi khusus dapat meningkatkan penetrasi obat ke dalam kuku, yaitu :
Bifonazol-urea :
kombinasi derivat azol, yaitu bifonazol 1 % dengan urea 40 % dalam bentuk salep. Urea untuk melisiskan kuku
yang rusak sehingga penetrasi obat jamur meningkat. Namun dapat terjadi iritasi kulit di sekitar kuku oleh
karena urea.
Amorolfine :
merupakan derivat morfolin yang bersifat fungisidal. Digunakan dalam bentuk cat kuku konsentrasi 5 %.
Ciclopiroxolamin 8 %:
suatu derivat piridon dengan spectrum anti jamur luas, juga digunakan dalam bentuk cat kuku.
salep whitfield
Kompres asam salisilat 5%, asam benzoat 10%, dan resorsinol 5% dalam siritus
Terapi bedah
Terapi Sistemik
bedah scalpel
Itrakonazol 200 mg/hari selama 3-4 bulan, atau 400 Tindakan bedah dapat dipertimbangkan bila
mg per hari selama seminggu tiap bulan selama 3-4 kelainan hanya 1-2 kuku, bila ada kontraindikasi
bulan, baik untuk penyebab dermatofita maupun terhadap obat sistemik, dan pada keadaan
kandida. pathogen resisten terhadap obat.
kombinasi obat antijamur topical atau sistemik.
Griseofulvin; dosis anak 15-20 mg.kg BB/hari. Dosis Sebagai alternative lain adalah pengangkatan
dewasa 500-1000 mg selama 2-4 minggu (avulsi) kuku dengan bedah kimia menggunakan
formulasi urea 20-40%.
PROGNOSIS
• Meskipun diterapi dengan obat dosis optimal, 1 di antara 5 kasus onikomikosis
ternyata tidak memberi respon baik. Penyebab kegagalan diduga adalah diagnosis
yang tidak akurat, salah identifikasi penyebab, adanya penyakit yang lain. Pada
beberapa kasus, karakteristik kuku tertentu, yaitu pertumbuhan lambat serta sangat
tebal juga merupakan penyulit, selain faktor predisposisi terutama keadaan
immunocompromised.