Anda di halaman 1dari 18

INFERTILITAS PRIMER

Trias Adam
102016130
SKENARIO 3

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik karena


ingin hamil. Pasien sudah menikah 5 tahun.
RUMUSAN MASALAH:
Perempuan 30 tahun
ingin hamil dan sudah
menikah 5 tahun

HIPOTESIS :
Wanita tersebut
diduga menderita
infertilitas primer
Anamnesis

Prognosis
Pemeriksaan
Fisik

Tatalaksana
Pemeriksaan
Rumusan Masalah Penunjang

Patofisiologi Diagnosis
Kerja

Etiologi
Epidemiologi
Anamnesis
• Sudah berapa lama menikah. O Riwayat hubungan sexual 3x
seminggu.
• Umur suami istri.
O Riwayat haid:
• Frekuensi hubungan sexual.
Teratur, tidak ada nyeri, menarche
• Riwayat haid.
usia 12 tahun.
• Riwayat KB.
O Riwayat KB:
• Riwayat obstetri.
Tidak ada penggunaan KB.
• Riwayat penyakit dahulu.
O Riwayat obstetri:
• Riwayat penyakit keluarga.
Belum pernah hamil.
O RPD dan RPK (-)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum • Pemeriksaan ginekologi
• Inspekulo
• Kesadaran
• Pemeriksaan bimanual
• TTV Hasil Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum, Kesadaran, TTV (dlm batas normal)
- Tekanan Darah tdk nampak lendir & perdarahan, portio licin
Inspekulo
Pem. Bimanual  ukuran uterus normal, parametrium tdk
teraba massa
- Nadi

- Pernapasan

- Suhu
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sperma kuantitas dan kualitas :
 Mortalitas
 Morfologi
 Pada Pria
Viskositas Pada Wanita
 Volume
Analisa
 pH sperma • Hormon
• Histerosalpingografi
• USG
• Uji Sanggama
Uji Pasca Pasca Sanggama
-sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan
spermatozoa
- dilaksanakan pada perkiraan masa subur.
- Pasien diminta datang 2-8 jam setelah sanggama
normal.
Analisa Sperma
Kriteria Nilai rujukan normal

Volume 2 ml atau lebih

Waktu likuefaksi Terminologi Definisi


Dalam 60 menit

pH 7,2 atau lebih


Normozoospermia Jumlah sperma normal
Konsentrasi sperma 20 juta per mililiter atau lebih
Oligozoospermia Jumlah sperma kurang
Jumlah sperma total 40 juta per mililiter atau lebih
Asthenozoospermia
Lurus cepat (gerakan yang progresif dalam 60 Gerak sperma25yang kurang
% atau lebih
menit setelah ejakulasi (1)
Teratozoospermia Bentuk sperma yang kurang
Jumlah antara lurus lambat (2) dan lurus cepat (1) 50 % atau lebih

Morfologi normal 30% atau lebih

Vitalitas 75% atau lebih yang hidup

Lekosit Kurang dari 1 juta per mililiter


Working Diagnosis
P0A0, 30 tahun, Infertilitas Primer

• pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah

Primer memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual


sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat
kontrasepsi dalam bentuk apapun

• pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak


sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki
Sekunder anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual
sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat
atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Etiologi
Pada Pria Pada Wanita
• Masalah sperma Epidemiologi • Masalah vagina
• Penyakit• (Prevalensi
varikokel, • Masalah
infertilitas yang tepat tidak serviks
diketahui dengan pasti,

tumor, infeksi) • Masalah uterus


sangat bervariasi tergantung keadaan geografis, budaya dan
status sosial negara tersebut.

• Gangguan hormon • Masalah tuba falopii


• Dalam suatu studi populasi dari tahun 2009-2012 diperkirakan
akan terdapat 12-24 % wanita infertil.

• Kelainan anatomi
• Di
• Masalah ovarium
Amerika serikat wanita infertil meningkat dari 8,4 % pada
tahun 1982 dan 1988 menurut National Survey of Family Growth
(hipospadia) • Gangguan hormon
(NSFG) menjadi 10,2 % (6,2 juta) pada tahun 1995.
Patofisiologi

Gangguan produksi Gangguan ovulasi


FSH dan LH di Penurunan kadar (wanita) dan
hipofisis anterior FSH dan LH gangguan
spermatogenesis
(pria)

Infertilitas

Obstruksi tuba Sperma tidak bisa Tidak terjadi


falopii ke tuba falopii pembuahan

Infertilitas
Tatalaksana
Pada Wanita :
 Clomifen sitrat 50mg selama 6 • Inseminsi buatan
bulan (pemicu ovulasi golongan
anti estrogen) • Fertilisasi In Vitro (FIV)
 Ggg hormon : th/ hormon
 Koreksi anatomi sal reproduksi • Intra Cytoplasmic Sperm Injection

Pada Pria : (ICSI)


 Ekstraksi Sperma dari Testis
(TESE) dan Perbaikan obstruksi
saluran dengan bedah
 Pemberian Vitamin dan suplemen
INSEMINSI BUATAN
• Pengumpulan sperma pria.

• Pemisahan spermatozoa dari bahan-

bahan lain yang terkandung dalam

sperma (isolasi).

• Penempatan spermatozoa pada zat

tertentu yang dapat menjaga

kelangsungan hidup spermatozoa

sementara di luar tubuh pria (medium).

• Penyuntikan spermatozoa ke dalam

rahim wanita (Intrauterine

Insemination: IUI).
FERTILILASI IN VITRO (FIV) • Pengambilan sel telur matang dan
spermatozoa oleh dokter ahli untuk
kemudian ditempatkan pada sebuah
tabung khusus yang steril.
• Proses fertilisasi sel telur oleh
spermatozoa dalam sebuah cawan
khusus di laboratorium. Embrio yang
dihasilkan akan ditumbuhkan hingga
cukup usia (pada umumnya 2—3 hari).
• Embrio yang telah siap (sekitar 2—3
hari pascafertilisasi) ditanamkan
kembali ke dalam rahim sang ibu oleh
dokter ahli. Embrio tersebut diharapkan
terus tumbuh dan barkembang hingga
menjadi bayi yang pada akhirnya
dilahirkan oleh sang ibu
Pencegahan
• Mengobati infeksi yang terjadi pada organ reproduksi. Diketahui bahwa

infeksi yang terjadi pada prostat maupun saluran sperma, dapat

menyebabkan infertilitas pada laki-laki.

• Mengobati penyebab infertilitas pada perempuan

• Menghindari bahan-bahan yang menyebabkan penurunan kualitas dan

jumlah dari sperma dan sel telur seperti rokok dan alkohol

• Berperilaku hidup sehat


Prognosis

• Prognosis terjadinya kehamilan tergantung pada


umur suami, umur istri, dan lamanya dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan
• Adanya inseminasi buatan dan fertilization in-vitro
menyebabkan turunnya tingkat infertilisasi primer.
Kesimpulan
• Infertilitas terbagi atas infertilitas primer dan
infertilitas sekunder. Pasien diduga mengalami
infertilitas primer karena pasien belum pernah
hamil. Infertilitas disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kelainan anatomi, gangguan
hormonal, dan infeksi atau tumor organ
reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai