Trias Adam
102016130
SKENARIO 3
HIPOTESIS :
Wanita tersebut
diduga menderita
infertilitas primer
Anamnesis
Prognosis
Pemeriksaan
Fisik
Tatalaksana
Pemeriksaan
Rumusan Masalah Penunjang
Patofisiologi Diagnosis
Kerja
Etiologi
Epidemiologi
Anamnesis
• Sudah berapa lama menikah. O Riwayat hubungan sexual 3x
seminggu.
• Umur suami istri.
O Riwayat haid:
• Frekuensi hubungan sexual.
Teratur, tidak ada nyeri, menarche
• Riwayat haid.
usia 12 tahun.
• Riwayat KB.
O Riwayat KB:
• Riwayat obstetri.
Tidak ada penggunaan KB.
• Riwayat penyakit dahulu.
O Riwayat obstetri:
• Riwayat penyakit keluarga.
Belum pernah hamil.
O RPD dan RPK (-)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum • Pemeriksaan ginekologi
• Inspekulo
• Kesadaran
• Pemeriksaan bimanual
• TTV Hasil Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum, Kesadaran, TTV (dlm batas normal)
- Tekanan Darah tdk nampak lendir & perdarahan, portio licin
Inspekulo
Pem. Bimanual ukuran uterus normal, parametrium tdk
teraba massa
- Nadi
- Pernapasan
- Suhu
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sperma kuantitas dan kualitas :
Mortalitas
Morfologi
Pada Pria
Viskositas Pada Wanita
Volume
Analisa
pH sperma • Hormon
• Histerosalpingografi
• USG
• Uji Sanggama
Uji Pasca Pasca Sanggama
-sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan
spermatozoa
- dilaksanakan pada perkiraan masa subur.
- Pasien diminta datang 2-8 jam setelah sanggama
normal.
Analisa Sperma
Kriteria Nilai rujukan normal
• Kelainan anatomi
• Di
• Masalah ovarium
Amerika serikat wanita infertil meningkat dari 8,4 % pada
tahun 1982 dan 1988 menurut National Survey of Family Growth
(hipospadia) • Gangguan hormon
(NSFG) menjadi 10,2 % (6,2 juta) pada tahun 1995.
Patofisiologi
Infertilitas
Infertilitas
Tatalaksana
Pada Wanita :
Clomifen sitrat 50mg selama 6 • Inseminsi buatan
bulan (pemicu ovulasi golongan
anti estrogen) • Fertilisasi In Vitro (FIV)
Ggg hormon : th/ hormon
Koreksi anatomi sal reproduksi • Intra Cytoplasmic Sperm Injection
sperma (isolasi).
Insemination: IUI).
FERTILILASI IN VITRO (FIV) • Pengambilan sel telur matang dan
spermatozoa oleh dokter ahli untuk
kemudian ditempatkan pada sebuah
tabung khusus yang steril.
• Proses fertilisasi sel telur oleh
spermatozoa dalam sebuah cawan
khusus di laboratorium. Embrio yang
dihasilkan akan ditumbuhkan hingga
cukup usia (pada umumnya 2—3 hari).
• Embrio yang telah siap (sekitar 2—3
hari pascafertilisasi) ditanamkan
kembali ke dalam rahim sang ibu oleh
dokter ahli. Embrio tersebut diharapkan
terus tumbuh dan barkembang hingga
menjadi bayi yang pada akhirnya
dilahirkan oleh sang ibu
Pencegahan
• Mengobati infeksi yang terjadi pada organ reproduksi. Diketahui bahwa
jumlah dari sperma dan sel telur seperti rokok dan alkohol