Anda di halaman 1dari 15

KOMPLIKASI CEPHALHEMATOMA DAN

PENATALAKSANAANYA

Trias Adam
10206130
Skenario 11
Bayi dengan usia kehamilan 40 minggu
lahir via vacuum dari seorang ibu yang
menderita DM gestasional dengan
berat badan lahir 4000 g.
RM

Komplikasi PF/PP

Pencegahan DD/WD

Prognosis Etiologi

Penatalaksanaan Epidemiologi

Gejala Klinis Patofisiologi

Faktor pemicu
Anamnesis Pemeriksaan
A.Menanyakan
fisik
Identitas Keadaan umum pasien
B. Menanyakan tampak sakit ringan dan
- Pemeriksaan
Keluhan Utama kesadaran
Tanda pasien
Vital, Pemeriksaan
C.Setelah
Menanyakan
lahir, adalah compos mentis
pemeriksaan penunjang :
Keluhan dengan
nadi, keluhan
dan bentuk Darah rutin
bayi menangis
tambahan, yang Kadar bilirubin
spontan dan kepala tidak simetris dan
Pernafasan.
menanyakan
aktif .
tentang: - ditemukan
pemeriksaan benjolan CT scan ataupun
D. Menanyakan lunak dengan
status diameter
lokalis MRI
Riwayat Penyakit 10 cm yang tidak
dengan
Dahulu melewati
inspeksisutura
dancranialis.
E. Riwayat palpasi
Penyakit
Keluarga.
Differential Diagnosis
Cephalhematoma Caput Succadaneum Subgaleal hematoma

Manifestasi Klinis Benjolan batas tegas di Benjolan batas tidak tegas Edema menyeluruh pada
kepala (tidak melewati berisi serum (melewati kulit kepala, fluktuasi (+),
sutura), fluktuasi (+). sutura), kulit berwarna
kemerahan.
Komplikasi Hiperbilirubinemia, Hiperbilirubinemia jika Hiperbilirubinemia,
anemia, hipotensi, terdapat perdarahan. anemia, infeksi, syok
meningitis, osteomyelitis. hemorrhagic.

Penatalaksanaan Observasi ketat, cegah Observasi, cegah infeksi.


Observasi ketat, cegah
infeksi, vit K. infeksi
Edukasi Tidak diperlukan tindakan Pemberian ASI adekuat, Tidak diperlukan tindakan
atau penanganan khusus keadaan trauma pada atau penanganan khusus
bila tanpa komplikasi. neonatus. bila tanpa komplikasi.
Working Diagnosis

◦Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan penunjang, kita dapat
menyimpulkan bahwa pasien ini menderita
cephalhematoma
Etiologi
◦ Antara penyebab terjadinya cephalhematoma adalah
primigravida di mana persalinan berlangsung lama
dengan tekanan kepada kepala bayi terlalu lama atau
persalinan dengan menggunakan forceps atau vakum
di mana kepala bayi ditarik dan terjadi trauma mekanis
yang menyebabkan pembuluh darah periosterum
ruptur, macrosomia serta kelainan janin
Epidemiologi
◦Cedera lahir yang signifikan mencakupi kurang
dari 2% kematian neonatal dan kelahiran mati di
Amerika Serikat yang tidak dapat terhindarkan,
dengan rata-rata 6-8 cedera per 1000 kelahiran
hidup. Secara umum, bayi yang lebih besar lebih
rentan terhadap trauma kelahiran. Angka yang
lebih tinggi dilaporkan untuk bayi yang beratnya
lebih dari 4500g.
Patofisiologi
◦ Cephalhematoma dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu
partus lama yang dibantu dengan forceps atau vakum sehingga
dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada kepala bayi dan
terjadinya trauma kepala.
◦ Selain itu, cephalhematoma dapat juga terjadi pada kelahiran
spontan karena kepala bayi lebih besar dari tulang panggul ibu
sehingga dapat juga menyebabkan tekanan berlebihan pada
kepala bayi. Trauma kepala tersebut menyebabkan perdarahan
subperiosteum akibat pembuluh darah di subperiosteum rupture
dan akan terlihat sebagai benjolan berbatas tegas
Manifestasi klinis
◦benjolan di kepala yang menyebabkan kepala
tidak simetris
◦Benjolan berbatas tegas, tidak melewati sutura
cranialis serta berfluktuasi dengan tanda-tanda
peradangan dan muncul 6-8 jam setelah
persalinan.
◦Benjolan tersebut akan hilang dalam beberapa
minggu
Komplikasi
◦ hipotensi karena perdarahan dan volume darah yang
menurun serta dapat berlanjut ke anemia et causa
perdarahan.
◦ Perdarahan tersebut juga akan menyebabkan
hiperbilirubinemia akibat pemecahan sel darah merah.
◦ Seterusnya, infeksi juga merupakan antara komplikasi
yang dapat terjadi jika ada luka terbuka
Penatalaksanaan
◦ tidak harus dilakukan penanganan medis atau perawatan
khusus.
◦ Biasanya dapat mengalami resolusi sendiri dalam waktu 2
minggu hingga 3 bulan tergantung pada ukuran perdarahan
tersebut.
◦ Jika ada fraktur, harus dilakukan penatalaksanaan khusus
dengan menjaga kebersihan luka, tidak boleh menekan dan
manipulasi benjolan. Seterusnya tidak melakukan aspirasi darah
karena dapat menyebabkan infeksi dengan introduksi kuman
bila kulit ditusuk dengan jarum.
Edukasi
◦ Jelaskan pada ortu -> tidak harus dilakukan
penanganan khusus apabila tidak ada komplikasi,
hanya melakukan pemantauan keadaan umum bayi
sehingga benjolan tersebut telah diabsorbsi sempurna.
Prognosis
◦ Cedera kelahiran mencakupi kurang dari 2 % dari seluruh
kematian neonatal. Pada tahun 1970-1985, kadar kematian bayi
akibat trauma kelahiran menurun dari 64,2 sampai 7,5 per
100.000 kelahiran hidup yang berupa penurunan yang luar biasa
sebesar 88%. Kemajuan teknologi pada hari ini memungkinkan
ahli obstetrik untuk mengenal pasti faktor risiko trauma kelahiran
menggunakan ultrasonografi dan pemantauan janin sebelum
mencoba persalinan per vaginam. Penggunaan instrumentasi
yang berpotensi merugikan seperti forceps dan vakum juga
menurun serta alternatif yang diterima adalah kelahiran sesar.
Kesimpulan
◦ Cephalhematoma merupakan perdarahan subperiosteum,
dapat terjadi sangat lambat sehingga tidak nampak adanya
edema dan eritema pada kulit kepala. Cephalhematoma dapat
sembuh dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan, tergantung
pada ukuran perdarahannya. Neonatus dengan
cephalhematoma tidak diperlukan pengobatan khusus

Anda mungkin juga menyukai