Sistem Pengukuran
Tahap detektor-transduser: mendeteksi besaran fisis dan
melakukan transformasi secara mekanik atau listrik untuk
mengubah sinyal (isyarat) menjadi bentuk yang lebih berguna.
Transduser: piranti yang dapat mentransformasi suatu efek fisis
menjadi efek fisis lain.
Tahap antara: mengubah sinyal langsung dengan penguatan,
penyaringan, atau cara-cara lain agar didapatkan keluaran yang
dikehendaki.
Tahap akhir: menunjukkan, merekam, dan mengendalikan
variabel yang diukur.
Beberapa Istilah Penting
• Akurasi (accuracy = ketelitian)
– Akurasi menunjukkan kemungkinan deviasi atau penyimpangan yang
terbesar antara pembacaan instrumen terhadap harga sebenarnya
dari masukan
• Presisi (precission = ketepatan)
– Presisi menunjukkan kemampuan instrumen itu menghasilkan kembali
bacaan tertentu dengan batas kepercayaan yang telah ditentukan
• Kesalahan pengukuran (error)
– Kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai yang didapat
dari hasil pengukuran dengan nilai masukan sebenarnya
• Bias
– Bias merupakan perbedaan antara nilai rata-rata yang diperoleh dari
hasil pengukuran berulang dan nilai masukan sebenarnya
MENGAPA
?
1. Ketidak-pastian berhubungan dengan Kualitas Pengukuran
2. Dunia semakin menuntut kualitas dan presisi, tidak “suka” ketidak-
pastian terlebih bila “disembunyikan”.
3. Hasil ukur harus dapat “dipertanggung-jawabkan” kebenaran
ilmiahnya, untuk menghindari “konflik”.
Bagaimana menyatakannya ?
9
Beda pengukuran dan perhitungan
10
Ambil contoh hasil analisis pada pengukuran riil berulang berikut ini.
X i
X i 1
N
• Variansi: 0,14 kPa
X X
N
2
i
s i 1
N 1
• Normalisasi data:
Xi X
Zi
s
12
• Dari Tabel Distribusi Normal dapat dicari bahwa jika
data dinyatakan berada dalam suatu daerah harga
tertentu, maka kepercayaan dalam menyatakan harga
berubah
x x 1 kepercayaannya 68%
x x 2 kepercayaannya 95%
x x 3 kepercayaannya 99,7%
13
• Data yang diberikan mempunyai harga rata-rata
= 10,11 kPa dan variansi 0,14 kPa, sehingga jika
dinyatakan bahwa harga tekanan yang diukur
adalah:
• 9,97 s/d 10,25 kPa kepercayaannya 67%
• 9,83 s/d 10,39 kPa kepercayaannya 95%
• 9,69 s/d 10,53 kPa kepercayaannya 99,7%
• Dengan menggunakan alat ukur tekanan
tersebut jika diinginkan kepercayaan yang
tinggi, maka harga tekanan terukur adalah
dalam daerah 9,69 kPa s/d 10,53 kPa
14
• Presisi 3
Pr esisi 100%1
x
• Akurasi bias 3
akurasi 100%1
xbenar
bias 3
• Error dari input tertentu error 100%
xbenar
16
Sensor & Transduser
• Sensor : bagian dari instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai kuantitas fisis
tanpa melibatkan perasaan manusia.
• Transducer: bagian dari instrumen yang
mengkonversikan sinyal dari suatu bentuk fisis
menjadi sinyal lain dalam bentuk fisis berbeda.
– Transducer masukan: mengubah sinyal dari suatu bentuk
fisis ke bentuk sinyal listrik.
– Transducer keluaran: mengubah sinyal dari bentuk sinyal
listrik ke bentuk sinyal yang cocok untuk peraga atau
penggerak.
Contoh Transduser
• Transduser pengukuran temperatur: perubahan temperatur
pada suatu zat/benda dapat mengakibatkan beberapa
kemungkinan perubahan, antara lain
– perubahan dimensi benda (padat, cair, gas): contohnya pada
termometer air raksa, termometer bimetal, dan keping bimetal
– perubahan resistansi listrik pada logam dan semikonduktor: contohnya
detektor termometer tahanan (RTD-resistance temperature detector)
dan termistor
– timbul efek termoelektrik e.m.f pada dua logam berbeda yang saling
dihubungkan: contohnya termokopel
– perubahan intensitas atau warna dari radiasi yang dipancarkan oleh
benda panas: contohnya pada pirometer filamen menghilang
(disappearing filament pyrometer)
Sensor Berdasarkan Catu Daya
• Sensor Termodulasi
– Memerlukan catudaya tambahan
– Sebagian besar daya keluaran sinyal berasal dari
catu daya tambahan
• Sensor Pembangkit Sendiri
– Tidak memerlukan catu daya tambahan
– Daya keluaran sensor berasal dari sinyal
masukan sensor
Sensor Berdasarkan Sinyal Keluaran
• Sensor Analog
– Keluaran berubah secara kontinyu
– Informasi sinyal biasanya diperoleh berdasarkan
informasi amplitudo
• Sensor Digital
– Keluaran berubah secara diskrit
– Tidak memerlukan ADC
– Keluaran lebih mudah ditransmisikan
dibandingkan dengan sensor analog