Anda di halaman 1dari 44

MIKROMERITIK

Fajar Setiawan,.M.Farm,.Apt
TUJUAN PERKULIAHAN

arti
• Memahami Mikromeritik
kegunaan/apilkasi

Kisaran/distribusi
• Ukuran partikel
Metode pengukuran

• Memahami hubungan ukuran partikel kelarutan ?

Penjelasan cara-cara pengukuran partikel dan kegunaannya


Pengertian

MIKROMERITIK
ilmu dan teknologi partikel kecil (Dalla
Valle)

Pengetahuan dan pengendalian ukuran


partikel/kisaran ukuran dalam proses
pembuatan, kestabilan fisik dan pelepasan zat
aktif dari sediaan
 ukuran partikel dan distribusi ukuran

 metode penentuan ukuran partikel


Bahasan
 bentuk partikel
- luas permukaan;
- kelarutan

 ukuran pori

 sifat fisik serbuk

Berkaitan erat dengan sifat fisika, kimia dan


farmakologi obat
Pelepasan bahan aktif dari sediaan; respon
farmakologis; kestabilan fisik
BENTUK /UKURAN PARTIKEL

Sangat kecil/halus : tidak terlihat


oleh mikroskop biasa ;dispersi
koloid

Partikel/serbuk halus : dalam


jangkauan mikroskop optik;
emulsi, suspensi

Partikel/serbuk kasar : kisaran


ayakan ; butiran serbuk, granul,
garam granular
Dimensi Partikel Sistem Dispersi

Ukuran partikel Ukuran partikel


Contoh
(µm) (milimeter)
0,5 – 10 0,0005-0,010 Suspensi, emulsi halus

10 – 50 0,010-0,050 Emulsi kasar, suspensi


terflokulasi
50 – 100 0,050-0,100 Jarak serbuk halus

150 - 1000 0,150-1,000 Jarak serbuk kasar

1000-3360 1,000-3,360 Ukuran granul rata-rata


Ukuran Partikel dan Distribusi

Bentuk dan luas permukaan partikel

Kisaran ukuran dan banyak/berat partikel


→ luas permukaan total

Kumpulan partikel : polidispersi

Ukuran partikel :
- garis tengah (bulatan)
- garis tengah bulatan ekivalen (tidak simetris)
• ds (garis tengah permukaan) : garis tengah
bulatan yg mempunyai luas permukaan yg sama
dgn partikel yg di periksa
• dv (garis tengah volume): garis tengah bulatan
yg mempunyai luas permukaan yg sama dgn
partikel yg di periksa
• dp (garis tengah proyeksi) : garis tengah bulatan
yg mempunyai luas pengamatan yang sama spt
partikel bila dipandang secara tegak lurus
• dst (garis tengah stokes) : garis tengah bulatan
yg mengalami sedimentasi pada laju yg sama spt
partikel asimetris
• Ukuran partikel rata-rata
( Pers. Edmunson) :
drata-rata = { ∑ ndp+f/ ∑ndf }1/p

n : banyaknya partikel dlm satu kisaran


d : garis tengah ekivalen
p : pernyataan panjang/permukaan/vol.par-
tikel
f : indeks frekuensi
(angka 0, 1, 2, 3 : distribusi frekuensi
dinyatakan dlm juml.total/panjang/
permukaan/volume partikel
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 2
1,00-1,50 10
1,50-2,00 22
2,00-2,50 54
2,50-3,00 17
3,00-3,50 8
3,50-4,00 5
n=118 nd = nd2= nd3= nd4=

10
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
n=118 nd = nd2= nd3=1 nd4=

11
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
n=118 nd = nd2= nd3= nd4=

12
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang Rataan Jumlah
ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64
1,00-1,50 1,25 10 12,50 15,63 19,54 24,43
1,50-2,00 1,75 22 38,50 67,38 117,92 206,36
2,00-2,50 2,25 54 121,50 273,38 615,11 1384,00
2,50-3,00 2,75 17 46,75 128,56 353,54 972,24
3,00-3,50 3,25 8 26,00 84,50 274,63 892,55
3,50-4,00 3,75 5 18,75 70,31 263,66 988,73
n=118 nd nd2=640,8 nd3=1645, nd4=4468,
=265,50 9 25 95

d ln 
 nd  2,25 d vn  3
 nd 3  2,41 d vs 
 nd 3
 2,57
n n  nd 2
d sn 
 nd 2  2,33 d sl 
 2
nd 13
 2,41 d wm 
 nd 4
 2,72
n  nd  nd 3
Distribusi Ukuran partikel

• Kurva distribusi frekuensi


→ jumlah/berat partikel (kisaran tertentu diplot thd
kisaran/ukuran partikel rata-rata
; didapatkan ukuran partikel yg sering muncul
• Kurva sigmoid
→ plot persentase kumulatif diatas atau dibawah ukuran
tertentu thd ukuran partikel
; ukuran partikel pada kemiringan terbesar

distribusi normal
mean
simpangan baku
populasi
Kurva distribusi frekuensi
frekuensi

Ukuran partikel (mikrometer)


Gambar plot distribusi frekuensi

Ukuran partikel (mikrometer)


Gambar plot frekuensi kumulatif
Plot frekuensi distribusi (hubungan log-normal)
Distribusi Jumlah dan Berat
Penentuan Ukuran Partikel

• Mikroskopi; terlihat gambaran


sesungguhnya (2 atau 3 partikel)
• Pengayakan; distribusi ukuran
• Sedimentasi; ukuran partikel relatif thd laju
saat partikel mengendap dalam
medium pendispersi
(emulsi/suspensi)
• Penentuan volume partikel; garis tengah
ekivalen ( Coulter counter ), tp tdk
memberikan gambaran bentuk
partikel

– Tidak ada metode yang benar-benar langsung


– Tidak bisa dibandingkan
– Diterapkan secara langsung untuk analisis
Kisaran ukuran partikel dengan beberapa metode pengukuran

pengayakan

mikroskop elektron mikroskop optik

ultrasentrifugasi Sedimentasi

coulter counter

adsorbsi permeabilitas udara

1A 10A 100A 0,1µm 1µm 10µm 100µm 1000µm 1cm


Mikroskopi optik
• Ukuran partikel 0,2 µm-100µm
• Jumlah partikel 300-500
• Mikroskop biasa; jarum pentas, mikrometer
• Pengukuran sepanjang garis horizontal melewati pusat
partikel→ garis tengah partikel
• Mikroskop double-image (lebih cepat)
• Kurva distribusi frekuensi-ukuran
• Diperoleh hanya dua dimensi : panjang dan lebar
(ketebalan tdk bisa diperkirakan)
• Waktu lama dan ketelitian tinggi
• Gumpalan partikel lebih dari satu komponen sering
dideteksi dgn metode ini
M
I
K
R
O
S
K
O
P

23
Pengayakan
• Menggunakan satu seri ayakan (kalibrasi The National
Bureau of Standars), penggoyangan mekanik
• Partikel kasar - 44 mm (no 325)
• 90 µm – 5 µm (cara foto eksa dan pembentukan listrik)
• Serbuk disusun pada ayakan teratas, penggoyangan
selama waktu tertentu sampai ayakan berikutnya;
ditimbang; %berat kumulatif serbuk yang tertinggal di plot
thd ukuran rata-rata part.pd permukaan (log distribusi
normal)
• Menetapkan partikel pada ukuran rata-rata aritmatik
(hitung) atau geometris dari kedua ayakan ; metode
penggolongan ukuran analisis berat rata-rata tablet cetak
• Kesalahan timbul akibat variabel; beban ayakan,lama dan
intensitas penggoyangan
• Dpt menyebabkan penjebolan bahan granul farmasetis
PENGAYAKAN

25
Bentuk Partikel dan Luas Permukaan

• Bentuk partikel
≈ aliran dan pengemasan serbuk
≈ luas permukaan → laju disolusi, adsorpsi permukaan
≈ bentuk asimetris → luas permukaan besar; diameter
ekivalen
luas permukaan = ηd2 ; Volume = ηd3
• Luas Permukaan Spesifik
adalah : luas permukaan per satuan vol. (Sv) atau per
satuan berat (Sw)
Sv = luas permukaan partikel/vul.partikel
= nαsd2/ nαvd3 = αs/αvd
n : juml.partikel
Metode Penentuan Luas Permukaan
• Metode adsorpsi
- sejumlah zat terlarut/gas diadsorpsikan diatas sampel
serbuk shg terbentuk lapisan tunggal (monolayer)
→ fungsi langsung luas permukaan
- partikel dgn luas perm.besar → adsorben yang baik
- permukaan adsorben → vol.gas diplot thd tekanan
(temperatur konstan/isoterm II)
- lap.teradsorpsi monomolekuler pd tekanan rendah,
mjd multimolekuler pd tek.lebih tinggi
- alat : Quantasorb
- Pers. BET :  1 (b  1) 
 
V (  0   ) Vmb Vmb 0
V : vol.gas (cm3) yg diadsorpsi per gram serbuk pd tekanan p, p0 :
tek.uap jenuh Nitrogen, b : konstanta perbedaan pana adsorpsi
dan panas pencairan adsorbat
• Bahan dengan luas spesifik tinggi;
• Mempunyai pori/retakan →mengadsorpsi
gas/air
• Bahan relatif tdk larut air, dpt melarut lebih atau
kurang cepat tergantung adsorpsinya thd
kelembaban/udara
• Karakteristik adsoprsi → laju disolusi
Adsoprsi isoterm zat padat berpori: histeresis (terbuka karena
tipe pori “botol tinta”, memerangkap adsorbat atau krn
perub.irreversibel saat adsorpsi gas terjadi
Adsoprsi isoterm tertutup
Partikel yg tersusun dgn Partikel yg tersusun dgn
pengepakan paling dekat pengepakan paling longgar
Pori dan celah dari granul farmasetik
kerapatan
susunan
porositas partikel
pengepakan
• kerapatan sebenarnya
• Kerapatan granul
• Kerapatan bulk

sifat pengompakan
bulkines
aliran (kompresi)
porositas

 volume bulk (Vb) : vol.yg dimampatkan


serbuk tdk berpori; tdk mempunyai pori-pori dalam atau
ruang kapiler → vol.partikel padat + vol.ruang antar
partikel

 volume rongga (v) : vol.ruang = Vb – Vp


Vp : vol.sebenarnya
Porositas : perbandingan volume rongga thd volume bulk dari
pengepakan
dinyatakan dalam persen, є x 100

Vb  V p Vp
  1
Vb Vb
susunan pengepakan

Bola dgn ukuran sama dpt tersusun melalui 2 bentuk :


Paling dekat / rhombohedral (a)
- porositas teoritis 26%
Paling longgar / most open,(b)
- porositas teoritis 48%
Kerapatan partikel
• Kerapatan : berat per satuan volume
• Partikel yg mengandung retakan mikroskopis,
pori-pori dalam dan ruang kapiler
→ sulit diperkirakan volumenya

Ada 3 tipe kerapatan ;


1. kerapatan sebenarnya ( ρ );
adalah kerapatan sebenarnya dari bahan padat, tdk
termasuk rongga/pori dlm partikel tsb.
Metode penentuan kerapatan :
- bahan berpori : ditentukan dgn densitometer helium
- bahan tdk berpori : pemindahan dlm cairan dimana
padatan tsb tdk larut.
2. Kerapatan granul (ρg) ;
- metode penentuan analog dgn met. pemindahan cairan;
menggunakan air raksa yg dpt mengisi ruang kosong tp
tdk dpt berpenetrasi ke bagian pori-pori dalam partikel.
- Vol.partikel, ruang dalam partikel → vol. granul ;
→ diketahui berat serbuk
→ diperoleh kerapatan granul
- Ditentukan dgn menggunakan piknometer khusus
- Porositas dalam partikel granul dihitung berdasarkan
kerapatan sebenarnya dan kerapatan granul
Pers :
Vg  V V
  1
Vg Vg
= 1 – kerapatan granul
kerapatan sebenarnya
3. Kerapatan bulk (ρb) ;
dinyatakan sebagai massa suatu serbuk dibagi dgn
vol.bulk
- Ditentukan melalui pengayakan (ayakan standar US
Standar no. 20)
- Tergantung pada distribusi ukuran partikel, bentuk
part., → kecendrungan partikel utk saling melekat satu
sama lain.
- Susunan partikel sedemikian rupa dpt memberikan
perbedaan yg besar pada permukaannya
→ menghasilkan serbuk ringan ( ρb rendah )
- Susunan partikel kecil yg berada diantara part.besar
→ membentuk serbuk yg berat (ρb tinggi )
- Ruang antara / porositas celah : perbandingan vol.
relatif celah ruang thd vol.bulk serbuk (tdk termasuk
pori-pori dalam)
• Pers. :
Vb  Vg Vg b
 ruangantara   1  1
Vb Vb g
• Porositas total :

Vb  V p Vp
 total   1
Vb Vb
• Kaitan porositas dan kerapatan:
- kekerasan tablet
- waktu desintegrasi
- keseragaman bulk bahan kimia
- penentuan ukuran wadah yg cocok
Bulkines

• Bulkines / bulk ≈ vol. bulk spesifik ( kebalikan


kerapatan bulk)
• Diperlukan dalam pengemasan serbuk;
berkaitan dgn wadah
• Bulkines meningkat dengan berkurangnya
ukuran partikel
• Campuran bahan dgn ukuran partikel berbeda;
partikel kecil berada diantara partikel besar
→ cenderung mengurangi bulkines
Sifat aliran

• Serbuk bulk analog dgn cairan non newton;


- menunjukkan aliran plastik, dilatan, yg dipengaruhi gaya
tarik menarik hingga derajat yg bervariasi, shg serbuk
bisa mengalir bebas (free-flowing).
• Dipengaruhi oleh : ukuran partikel, porositas dan
kerapatan, kehalusan permukaan.
• Partikel dgn ukuran relatif kecil (< 10µ), aliran
part.melewati lubang terbatas krn adanya gaya lekat
antara partikel yg sama besarnya dgn gaya gravitasi.
• Serbuk yg mengandung partikel kecil/halus, sifat aliran dpt
diperbaiki dgn menghilangkan fines atau diadsorpsi pada
partikel besar.
• Aliran jelek dpt disebakan: kelembaban, shg pengeringan
part. akan mengurangi daya lekatnya.
• Partikel panjang/flat : pengepakan cenderung longgar
→ porositas serbuk tinggi
• Partikel dgn kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah
→ cenderung bebas mengalir; dpt dikurangi dgn
permukaan yg kasar → aliran jelek akibat gesekan dan
pelekatan
• Serbuk bebas mengalir ≈ debu, disebut dustility (kebalikan
kelekatan/stickines)
• Dustibility berkaitan dgn keseragaman serbuk saat
ditaburkan pada kulit dan daya lekat serta kohesifitasnya.
• Serbuk/granulat dgn sifat alir tdk baik
→ memberikan kesulitan saat prosessing;
- kecendrungan pemisahan serbuk
- penurunan berat tablet saat akhir kompresi
• Karakteristik aliran dpt diperbaiki : penggunaan pelincir
(glidan) pada serbuk granul
Pengompakan / kompresi

• (Neumann) ; serbuk yg dikompakkan pada tekanan


5kg/cm2
→ porositas serbuk (partikel-partikel kaku) lebih tinggi
dibandingkan porositas serbuk pd pengepakan yg sangat
berdekatan ≈ serbuk dilatan
• Partikel halus dan berpori ; akan terurai saat kompresi
→ porositas lebih rendah dibanding kondisi saat
berdekatan
• (Higuchi, dll) ; mempelajari pengaruh gaya kompresi thdp:
- luas permukaan spesifik, kerapatan granul, porositas,
kekerasan tablet, waktu desintegasri
• Kekuatan tablet kompresi dipengaruhi:
- gaya kompresi
- ukuran partikel
KESIMPULAN

 Ukuran dan bentuk partikel :


- menentukan kelarutan dan pelepasan zat aktif dari
sediaan
- kekuatan tablet saat pencetakan sebagai hasil
Kesimpulan
beberapa faktor; porositas, pengepakan, kerapatan,
bulkines, sifat aliran serbuk, daya kompresi tab.
 Penentuan ukuran partikel dgn beberapa metode
tergantung kelompok partikel ( ukuran dan bentuknya)

Anda mungkin juga menyukai