Anda di halaman 1dari 48

Intervensi Program Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA
TIMUR YANG ADIL, SEJAHTERA,
UNGGUL DAN BERAKHLAK DENGAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
YANG PARTISIPATORIS INKLUSIF
MELALUI KERJA BERSAMA DAN
SEMANGAT GOTONG ROYONG
MISI JANJI POLITIS (NAWA BHAKTI)
Mengentaskan kemiskinan Menuju Keadilan dan
Keseimbangan Pembangunan Ekonomi, Baik Antar Jatim Sejahtera 1
1 Kelompok, Antar Sektor Maupun Antar Wilayah
Kesejahteraan Sosial

Memperluas Lapangan Pekerjaan dan Membangun


Terciptanya Kesejahteraan Yang Berkeadilan Sosial Jatim Kerja keunggulan Ekonomi
2
2 Dengan Memperhatikan Kelompok Masyarakat Yang
Rentan Jawa Timur Cerdas dan Sehat,
Jatim Cerdas 3
dan Sehat Pelayanan Dasar berkualitas
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Jawa
3 Timur Yang Meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan
Pendidikan Serta Membangun Kedaulatan Pangan
Jatim Akses
Membangun Infrastuktur Pengembangan Wilayah Terpadu 4
dan Berkeadilan

Kemudahan Akses Terhadap Lapangan


4 Pekerjaan dan Keterhubungan Wilayah Jatim Berkah
Membangun Karakter Masyarakat yang Berbasis nilai-nilai 5
Kesalehan Sosial, Budi Pekerti Luhur dan Berintegritas

Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Terbuka Jatim Agro


Memajukan Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, 6
5 dan Partisipatoris Kehutanan, perkebunan berbasis Kerakyatan

Ekonomi Kerakyatan dengan basis UMKM, Koperasi, MUM


Memperkuat Demokrasi Kewargaan Untuk Jatim Berdaya Desa dan Mendorong Pemberdayaan Pemerintahan Desa
7
6 Menghadirkan Ruang Sosial Yang Menghargai
Prinsip Kebhinekaan Menyelenggarakan pemerintahan yang Bersih, Efektif dan
Jatim Amanah
Anti Korupsi dengan menerapkan Pemerintahan yang 8
Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan Untuk CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan dan
7 Menjamin Keselarasan Ruang Ekologi, Ruang Sosial,
Ruang Ekonomi dan Ruang Budaya
Responsif)

Jatim Harmoni
Menjaga Harmoni Sosial dan Alam dengan Melestarikan 9
Kebudayaan dan Lingkungan Hidup
99 HARI KERJA GUBERNUR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui STANDAR
terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang PELAYANAN
MINIMAL
mandiri, maju dan sejahtera
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan
dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
PILAR 3 (GERMAS)
PILAR 2
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
PENDEKATAN
KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak


dari kuratif ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan
kebutuhan
PERAN FASYANKES DALAM
PIS-PK
Fasilitas pelayanan kesehatan primer Fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan

Penanggung jawab kesehatan di wilayah kerja


melaksanakan UKM dan UKP,
Pelaksana Kunjungan Keluarga

PUSKESMAS
KLINIK UTAMA RUMAH SAKIT

Pelayanan spesialistik sbg Intervensi lanjut


PRAKTIK MANDIRI KLINIK PRATAMA hasil kunjungan keluarga didukung oleh
dr, drg, Bidan/Tenaga kesehatan
sistem rujukan
Pembinaan dalam hal teknis medis
Menindaklanjuti hasil kunjungan keluarga dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota
Memberikan intervensi lanjut
Bila diperlukan , RS bekerja sama dengan
Intervensi lanjut dikoordinasikan dengan Puskesmas
Dinkes Kabupaten/Kota mengembangkan
telemedicine 7
PERMENKES 39 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PRGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Tujuan Pendekatan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk Keluarga:
1 meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 1. Mengintegrasikan
seluruh program di
Puskesmas
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat 2. Meningkatkan akses
2 diselenggarakan melalui Pendekatan Keluarga keluarga terhadap
pelayanan kesehatan
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara yang komprehensif
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran 3. Mendukung
3 dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
pencapaian SPM
Kab/Kota dan Prov
keluarga
4. Mendukung
Integrasi upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya pelaksanaan JKN
4 kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target / focus keluarga, berdasarkan data dan informasi
5. Mendukung
tercapainya program
dari Profil Kesehatan Keluarga.
indonesia sehat
Mekanisme Puskesmas – Keluarga – UKBM

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,


Poskestren, Upaya Kes Kerja,
Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


KETENAGAAN DI PUSKESMAS DALAM
PELAKSANAAN PIS-PK
• Pendataan
Pembina Keluarga • Analisa
• Intervensi awal prom/
(tenaga kesehatan) prev (penyuluhan)
• Maintenance
Pengelola Program
(nakes dengan kemampuan Intervensi Lanjut
teknis program)

KLINIS (dokter)
Manajer
INSTITUSI
(Kepala Puskesmas)
PENGATURAN TUGAS TERINTEGRASI

Skema Pengaturan Tugas Terintegrasi Pelaksanaan Program Indonesia Sehat


dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas
Langkah Analisis PISPK Untuk Bina Wilayah

• Buat peringkat cakupan kunjungan keluarga antar kab/kota


• Secara empiris, bila cakupan 30% lebih, angka pencapaian IKS
dan 12 indikator keluarga sehat relative stabil, bisa dijadikan
data dasar untuk perencanaan tahun2 selanjutnya
• Untuk kab/kota dengan cakupan <30%  bina akselerasi, agar
cakupan segera naik
• Untuk kab/kota dengan cakupan >30%  bina intervensi
dengan tetap meneruskan cakupan kunjungan keluarga
mencapai 100%
Langkah Bina Akselerasi
• Untuk Kab/Kota dengan cakupan <30%  buat roadmap
peningkatan cakupan sampai 100%
• Buat target bulanan, agar terpantau apakah implementasi di
lapangan on the right track atau tidak
• Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi (regulasi,
SDM terbatas, dana terbatas?)
• Pada saat mencapai 30%  sudah saatnya dilakukan bina
intervensi
Langkah Bina Intervensi (Cak >30%)
• Sandingkan data PISPK dengan data program yang sesuai (tidak
bisa sama karena unit analisisnya berbeda, program: individu,
PISPK: keluarga). Dalam hal ini dipakai Profil Kesehatan Daerah
2017
• Lihat di tiap desa, adakah yang tidak wajar  bila ada perlu
klarifikasi dengan program dan daerah (Dinkes Kab/Kota)
• Bila sudah verifikasi  tentukan roadmap terhadap
• Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100%
• Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat
• Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan 12 indikator
keluarga sehat
ANALISIS PIS-PK
• DATA IKS
• DATA CAPAIAN
• PERBANDINGAN DATA PROGRAM
• ANALISIS LANJUTAN
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA
YANG DIKUNJUNGI DI JAWA TIMUR
Jumlah KK Jumlah KK Persentase
Didata
92.61%
100.00% 13.594.234 5.431.645 39,96%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% 39.96%
40.00%
30.00%
18.72%
20.00%
10.00%
0.00%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat Juni 2019 dan Jumlah KK


sumber dari e-monev STBM
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA YANG DIKUNJUNGI DI KAB/KOTA
No KAB/KOTA CAPAIAN
1 TRENGGALEK 92.61%
2 KOTA SURABAYA 90.28%
3 KOTA PASURUAN 80.29%
4 MAGETAN 78.38%
5 SUMENEP 76.04%
6 KEDIRI 74.41%
7 KOTA MADIUN 73.62%
8 SIDOARJO 70.90%
9 KOTA KEDIRI 68.31%
10 LAMONGAN 64.83%
11 PROBOLINGGO 64.00%
12 TULUNGAGUNG 59.55%
13 TUBAN 57.18%
14 MADIUN 55.96%
15 PONOROGO 53.89%
16 BONDOWOSO 51.86%
17 BOJONEGORO 49.02%
18 PACITAN 47.76%
19 MOJOKERTO 46.44%
JAWA TIMUR 47,82 %
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA YANG DIKUNJUNGI DI KAB/KOTA
No KAB/KOTA CAPAIAN
20 BANYUWANGI 44.75%
21 PAMEKASAN 43.50%
22 BLITAR 43.11%
23 GRESIK 41.33%
24 JOMBANG 39.50%
25 NGANJUK 39.43%
26 SAMPANG 35.01%
27 KOTA PROBOLINGGO 34.00%
28 BANGKALAN 33.25%
29 KOTA BLITAR 32.14%
30 MALANG 31.97%
31 PASURUAN 30.34%
32 SITUBONDO 25.72%
33 LUMAJANG 23.10%
34 KOTA MOJOKERTO 20.02%
35 KOTA BATU 19.46%
36 JEMBER 18.90%
37 KOTA MALANG 18.72%
38 NGAWI 11.40%
JAWA TIMUR 47,82%
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) KAB/KOTA DI JATIM

IKS JAWA TIMUR


0,18 (tidak sehat)
IKS > 0,8 : Keluarga
IKS sehat
0.45
IKS 0,5 – 0,8 : Pra sehat
0.4
IKS <0,5 : tidak sehat
0.35

0.3

0.25
0.19
0.2

0.15

0.1

0.05

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat Juni 2019


CAPAIAN INDIKATOR PISPK
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 89.66

Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 97.26


Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) 43.35

Anggota keluarga tidak ada yang merokok 48.19 KOTA MALANG


Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan 38.7 JATIM
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 23.32
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar 32.04

Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 92.47

Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 82.62

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 93.46

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 88.25

Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 54.33

0 20 40 60 80 100 120

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat Juni 2019


INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) KOTA MALANG

IKS KOTA MALANG

0,19 (tidak sehat)


IKS IKS > 0,8 : Keluarga
0.25
sehat
0.22
0.21 IKS 0,5 – 0,8 : Pra sehat
0.2 0.19 IKS <0,5 : tidak sehat
0.18

0.15
0.15

IKS
0.1

0.05

LOWOKWARU SUKUN BLIMBING KLOJEN KEDUNGKANDANG

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat Juni 2019


CAPAIAN INDIKATOR
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Anggota keluarga tidak ada yang merokok

Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan


LOWOKWARU
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur SUKUN
KEDUNGKANDANG
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
KLOJEN
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan BLIMBING

Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

0 20 40 60 80 100 120
GAP Analisis Program VS PISPK

Program
VS 12 Indikator PISPK
Perbandingan data PISPK vs Program
PISPK PROGRAM

Keluarga ikut KB 40.87

Keluarga: Linfaskes 90.87

Keluarrga: bayi dengan IDL 92.83

Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 81.42

Keluarga: penimbangan balita 88.53

Keluarga: tb berobat standar 32.79

Keluarga: hipertensi berobat teratur 21.45

Keluarga: ODGJ berobat teratur 45.91

Keluarga tidak ada yg merokok 51.09

Keluarga: anggota JKN 55.01

Keluarga: akses air bersih 96.86

Keluarga: akses jamban sehat 89.21


Analisis Data Lanjut
1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Silang antar indikator
4. Silang terhadap status/identitas

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
Penting!!!
• IKS dan capaian awal dicatat sebagai data dasar
• Direncanakan peningkatan IKS dan capaian pertahun
• Direncanakan kegiatan intervensi yang sesuai oleh masing-
masing Program terkait.
Target IKS dan 12 indikator KS
Data
2019 2020 2021 2022 2023
Dasar
IKS 0.19
Keluarga ikut KB 40.87
Keluarga: Linfaskes 90.87
Keluarrga: bayi dengan IDL 92.83
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 81.42
Keluarga: penimbangan balita 88.53
Keluarga: tb berobat standar 32.79
Keluarga: hipertensi berobat teratur 21.45
Keluarga: ODGJ berobat teratur 45.91
Keluarga tidak ada yg merokok 51.09
Keluarga: anggota JKN 55.01
Keluarga: akses air bersih 96.86
Keluarga: akses jamban sehat 89.21
Pengolahan Data pada Wilayah Binaan

 Dari setiap keluarga/wilayah dapat ditentukan prioritas intervensi


berdasarkan 12 indikator permasalah kesehatan sehingga pembina
keluarga/wilayah dapat mengetahui keluarga mana yang berkontribusi
membuat desa mereka menjadi desa yang pra sehat dan tidak sehat.
 Pembina keluarga/wilayah juga harus dapat menganalisis dasar
permasalahan di masing masing prioritas masalah dari 12 indikator di
desa tersebut dengan melakukan interview mendalam melalui kunjungan
keluarga ulangan kepada beberapa keluarga dengan nilai IKS-nya paling
kecil sehingga dapat meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di
desa binaanya.
Penjelasan
 Untuk melakukan intervensi pada wilayah, dapat
dilakukan analisis status IKS dan perhitungan
indikator

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang


akan diintervensi.
Analisis Prioritas Indikator

• IKS = 0,19 tidak sehat


• Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi wilayah yang termasuk :
sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
• Misal Ada 3 indikator yang paling tertinggal, yaitu:
• Hipertensi
• ODGJ
• TB Paru
3 indikator diprioritaskan diintervensi lanjut.
STRATEGI JAWA TIMUR
DALAM MENDUKUNG PIS-PK
Upaya promotif, Upaya preventif,
“ Tenaga kesehatan harus aktif mendatangi Penanganan kegawatdaruratan dan pengobatan dasar.
masyarakat, jangan menunggu di
Puskesmas menunggu orang sakit, datangi
Pembina Keluarga di Desa
mereka. Gencarkan, beritahukan mana yang
benar mana yang enggak benar dan mana
yang harus dilakukan dan mana yang tidak
boleh dilakukan sehingga pendekatan
kepada keluarga ini sangat diperlukan ”.

PIS-PK melalui Revitalisasi


PELAYANAN KESEHATAN DI
DESA Ponkesdes
Mewujudkan
31 Desa Sehat yang
Sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau meyelenggarakan UKP dan UKM di tingkat
kelurahan dengan lebih mengutamakan promotif dan desa dengan mengutamakan upaya
preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan promotive dan preventif
masyarakat di wilayah kerjanya (Perda Upaya Kesehatan No 2 Th 2016 Ps 9
Konsep Operasional Kolaborasi Program
melaluiPerGi BerDansa Di MaSa SeNJa

• Ponkesdes POSYANDU
• Pustu
• Polindes

PUSKESMAS TRANSFORM
KELUARGA
PROGRAM 3 ASI KADER

POSBINDU
Aku Bidan di desa
Fokus pada KIA, Gizi
dan Imunisasi
Aku Perawat di
desa
Fokus pada
Penyakit
menular dan
tidak menular

Ayo ke…
POSYANDU
TUGAS BIDAN DI DESA
• Membina POSYANDU beserta kader yang ada di
wilayahnya
• Melakukan kegiatan promotive dan preventif
dengan kunjungan rumah secara berkala pada
sasaran keluarga rawan masalah kesehatan untuk
ibu dan anak termasuk imunisasi
• Pendataan statis dan dinamis terhadap sasaran ibu
hamil, balita dan anak pra sekolah di tingkat desa
• Melakukan penanganan obstetri-neonatal
emergency
• Membantu melakukan imunisasi
• Melakukan pencatatan dan pelaporan terkait buku
KIA
TUGAS PERAWAT DI DESA
• Membina POSBINDU beserta kader yang ada di
wilayahnya
• Melakukan kegiatan promotive dan preventif
dengan kunjungan rumah secara berkala pada
sasaran keluarga rawan masalah kesehatan untuk
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
SERTA KESEHATAN JIWA
• Pendataan statis dan dinamis terhadap sasaran
POSBINDU di tingkat desa
• Melakukan penanganan kegawatdaruratan
• Melakukan pencatatan dan pelaporan penyakit
menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa
PONKESDES, PUSTU DAN POLINDES
SEBAGAI WAHANA
• Fokus pada pelayanan kesehatan komunitas di tingkat
desa dengan mengutamakan promotive preventif
• Perawat dan bidan di desa bertugas sebagai bidan dan
perawat komunitas TIDAK diberi tugas tambahan di luar
optimalisasi posyandu dan posbindu tingkat desa serta
kunjungan rumah
• Perawat dan bidan di desa BUKAN pelaksana program,
TETAPI membantu program agar dapat berjalan efektif
di tingkat desa. Pengelolaan program ada di tingkat
Puskesmas
LANGKAH INTERVENSI LANJUT

Puskesmas Desa
Intervensi Individu/Keluarga
Analisis
Bagi Keluarga
Situasi
Hasil Pendataan dengan masalah
KS kesehatan
1. Peran Lintas
Sektor
2. Peran lintas
Pelaksanaan Program Dilakukan KOPIPU
Capaian IKS dan Indikator Wilayah 3. Pemberdayaan (Konseling dari
Masyarakat
pintu ke Pintu)
Analisis capaian IKS dan
Indikator MMD

PRA DOKUMENTASI POST


MASALAH

Masalah

SMD EVALUASI
Pertemuan
Masalah LP PETA Wilayah
KEGIATAN
Akar Penyebab Progres Target Indikator Laporan kegiatan
Prioritas Masalah
Masalah
LANGKAH INTERVENSI LANJUT
Langkah Kesatu : Menyusun Langkah Kedua : Menyusun Langkah Ketiga: Pelaksanaan Langkah Keempat:
analisis Situasi dan merumuskan Rencana intervensi lanjut di intervensi lanjut Monitoring dan Evaluasi
masalah di Tingkat Puskesmas Tingkat Desa
Tim PIS-PK Mengumpulkan Sasaran keluarga Perawat dan Bidan di desa
Pembina keluarga di desa
melakukan monitoring
data Prokesga melakukan koordinasi
Pelaksanaan Pergi kegiatan intervensi lanjut
pelaksanaan SMD
Berdansa di Masa Senja
Tim PIS-PK menganalisis :posyandu,posbindu,pe Perawat dan Bidan
Pelaksanaan SMD gambaran
data Prokesga  IKS dan penyebab masalah mbinaan keluarga, melaporkan update data
capaian indikator kopipu kepada pengelola data PIS-
PK di Puskesmas
Pembina keluarga di desa
Tim Puskesmas melakukan koordinasi
mengidentifikasi masalah pelaksanaan MMD Sasaran Komunitas Tim PIS-PK Tingkat
Puskesmas melakukan
Pelaksanaa evaluasi hasil intervensi
Pelaksanaan MMD rencana
Tim Puskesmas Sinergisitas
kerja kegiatan inovasi intervensi n Pergi
menetapkan urutan lanjut Pengelola Tim PIS-PK Kab/Kota
Berdansa
Prioritas Masalah Prom dalam melakukan evaluasi proses
di Masa
Tim Puskesmas Pemberdaya dan pencapaian IKS
Senja Puskesmas
menetapkan urutan an
Prioritas Masalah Masyarakat
Pembina keluarga di desa Tim PIS-PK Tingkat provinsi
melakukan monitoring dan
melakukan mapping masalah evaluasi pada Binwil
prioritas di tingkat desa
Contoh Operasional
NO MASALAH TINDAKAN DI TINGKAT TINDAKAN DI TINGKAT DESA
PUSKESMAS
1. Ada pasien TBC yang mangkir Pengelola Program TBC Puskesmas Perawat di desa bersama kader melakukan
tidak melanjutkan pengobatan meminta perawat di desa untuk kunjungan rumah, memberi konseling dan
melakukan kunjungan rumah melakukan pendampingan sampai pasien
kembali berobat
2. Ada sasaran imunisasi yang Pengelola Program imunisasi Bidan di desa bersama kader melakukan
belum mendapatkan imunisasi memberikan informasi kepada bidan di kunjungan rumah, memberi konseling dan
desa meminta kesediaan untuk mengimunisasikan
anaknya
3. Ada ODGJ yang dipasung Pengelola Program Kesehatan Jiwa Perawat di desa melaporkan ke Puskesmas
Puskesmas melakukan koordinasi dg
pihak terkait untuk melakukan
tindakan perawatan sampai pasien
bebas pasung
4 Perawat Ponkesdes Pengelola Program PTM dan petugas Perawat di desa memberi gelang supaya ingat
mendapatkan pasien dengan BP memberikan layanan dan periksa risiko sakit dan melakukan
gula darah tinggi saat menginformasikan kepada perawat di pendampingan kepada pasien agar berobat
posbindu desa bila pasien sudah berobat teratur di Puskesmas
Contoh Intervensi Lanjut Indikator TBC Paru

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
41.26%
standar
• Melakukan tes sputum di Puskesmas kepada pasien suspek yang ditemukan saat
kunjungan keluarga dan menindak lanjuti hasil yang positif dengan pengobatan;
• Memberikan Pengobatan Pencegahan INH (PPINH) pada keluarga dengan pasien positif
(anak Balita);
• Meningkatkan peran FKTP swasta dalam pelaporan cakupan pengobatan TBC;
• Petugas klinik sanitasi/kesling melakukan kunjungan rumah untuk melihat keadaan
rumah dan lingkungannya
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Hipertensi

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 25.57%
• Dokter menegakkan diagnosis hipertensi pada pasien yang tekanan darahnya tinggi saat
diukur di kunjungan keluarga dan memberikan pengobatan sesuai standar;
• Mengaktifkan posbindu PTM untuk cek kesehatan rutin bagi pasien PTM;
• Bagi pasien peserta BPJS Kesehatan mengikut sertakan dalam Prolanis;
• Konseling gizi oleh petugas Gizi pada pasien hipertensi terutama untuk diet rendah
garam, pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat, terutama
pasien hipertensi
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Gangguan Jiwa

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 4.13%
ditelantarkan
• Kegiatan proaktif ke keluarga  menemukan penderita baru yang selama ini “disembunyikan” keluarganya;
• Dalam jangka menengah perlu dikembangkan “community psychiatri” kerjasama RS Jiwa dengan
Puskesmas;
• Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh termasuk kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi serta
pemberian KIE untuk memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.

Contoh Intervensi Lanjut Indikator Merokok

INDIKATOR CAPAIAN
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 46.98%
• Penerapan KTR sampai dengan level desa melalui Peraturan Desa;
• Pengembangan layanan konsultasi berhenti merokok di Puskesmas.
Percepatan Perubahan Capaian dan IKS

RT
• Hasil kunjungan keluarga
segera dilakukan intervensi
Intervensi lanjut yang di analisa melalui
Lanjut manajemen Puskesmas
LOKMIN • Intervensi lanjut untuk tingkat
BULANAN & keluarga, kelompok
TRIBULANAN ANALISA RT /masyarakat
DESA • Perubahan kondisi kesehatan
RW keluarga hasil intervensi lanjut
Kunjungan , segera informasi kesehatan
keluarga pada kunjungan
Keluarga sebelumnya di update.
PUSKESMAS
Intervensi awal • Intervensi lanjut yang
RT membutuhkan dukungan LS
dibahas pada Lokakarya mini
tribulanan.
LANGKAH KOPIPU (Konseling dari pintu ke Pintu)

• Menentukan
Rencana • Melakukan TINDAK
hasil
pembinaan
Aksi koordinasi LANJUT dan tindak
dengan Kunjungan •Melakukan lanjutembuat
• Melakukan organisasi Konseling pembinaan laporan
pemetaan/m • Merencan masyarakat kegiatan
akan
keluarga •Menentu kepada
apping untuk dengan kan hasil Kepala
keluarga penyelesa • konseling
pelaksanaan kesehatan masalah pembina Puskesmas
dengan ian kegiatan,me
masalah pada kesehatan. an dan
masalah mbuat
kesehatan. kesehatan keluarga tindak
Mapping jadwal dengan lanjut.
kegiatan masalah pembinaan
Keluarga keluarga
kunjungan kesehatan
Koordinasi LAPORAN
KEGIATAN
SUMBER PEMBIAYAAN PIS-PK
DAK FISIK DAN NON
DEKONSENTRASI KAPITASI FISIK
Pembayaran jasa pelayanan
Pelatihan Keluarga Sehat Penguatan sarpras dan alkes
kesehatan
Pelatihan Manajemen Pelayanan Kefarmasian
Dukungan biaya operasional
Puskesmas Pelayanan Kesehatan Dasar
pelayanan kesehatan (antara lain
Workshop PIS-PK di tingkat Pelayanan Imunisasi
termasuk : pelayanan kesehatan luar
provinsi untuk seluruh BOK
gedung : kunjungan, dan Belanja Alat
kab/kota
Kesehatan dan penyediaan alat
pendukung sistem informasi

APBD DANA DESA CSR

- Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK


- Permenkes Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Juknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2018
- PermendesPDTT nomor 19 Tahun 2018 tentang juknis penggunaan dana desa
- dll
HARAPAN
Hasil kunjungan keluarga segera dilakukan intervensi lanjut untuk di
setiap tingkatan.
Pemenuhan Pelayanan kesehatan dasar didukung dengan
peningkatan kompetensi faskes melalui pemenuhan sarana
prasarana SDM, alat kesehatan, farmasi dan sistem rujukan.
Membentuk daerah binaan dan melakukan monev terpadu terkait
pelaksanaan PIS-PK
Optimalisasi dan pemberdayaan nakes di desaPergi Berdansa Di
Masa Senja
PENUTUP
Berlayar menyebrang selat malaka
Perahu melaju secepat kilat
Sinergi tingkatkan implementasi
PISPK
Jadikan KELUARGAKU SEHAT
NDONESIA KUAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai