Anda di halaman 1dari 19

Sistem Reproduksi

Wanita

Kelompok 2:
• Andre Firmansyah (01)
• Inggit Nurmarita.D (14)
• Novita Mutiyani (22)
Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar
1. Mons Pubis
Mons Pubis atau Mons Veneris ialah bagian terluar organ
genitalia yang terletak di bagian depan dan melingkupi
tulang kemaluan serta akan ditumbuhi rambut kemaluan
ketika pubertas.
2. Labia Mayor
Labia Mayor struktur berupa lipatan seperti sepasang bibir
yang merupakan kelanjutan dari mons pubis. Labia mayor
akan ditumbuhi rambut sejak pubertas.
3. Labia Minor
Labia minor (bibir kecil)kemaluan terletak di sebelah
dalam, berada tepat setelah lipatan labia mayor dan
mengelilingi muara lubang vagina.Labia minor tidak
ditumbuhi rambut serta banyak terdapat pembuluh darah.
Pada labia minor juga terdapat kelenjar sebacea dan
kelenjar keringat.
4. Klitoris
Klitoris merupakan penonjolan kecil yang sangat
peka (sama dengan penis pada pria). Klitoris
merupakan pertemuan antara labium minor kiri dan
kanan yang bertemu di depan. Klitoris
dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut
preputium (sama dengan kulit depan pada ujung
penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap
rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
5.Orifisium uretra,merupakan jalur keluar urine dari
kandung kemih.
5. Selaput Dara 6. Vestibulum
Hymen atau selaput dara Struktur reproduksi
adalah membran tipis wanita bagian luar
yang menutup lubang yang terakhir yakni
vagina. Organ hymen vestibulum atau
memiliki lubang kecil rongga kemaluan.
sebagai jalan keluar Rongga ini terletak di
darah atau cairan lain dalam labia minor dan
ketika menstruasi.Hymen merupakan muara dari
pada setiap wanita saluran kencing atau
memiliki bentuk dan uretra serta lubang
ukuran yang bervariasi. vagina atau intruitus
vagina.
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam
vagina

Vagina merupakan organ reproduksi yang berbentuk


tabung dengan panjang mencapai 8-10 cm. Dalam
sistem reproduksi, vagina berperan sebagai jalan
masuk serta jalan keluar zat dari rahim. Diantaranya
fungsinya yakni sebagai saluran masuk sperma ketika
berhubungan seksual, jalan keluar bagi bayi ketika
dilahirkan, serta sebagai saluran keluar cairan atau
darah saat menstruasi.
Uterus

Uterus atau rahim adalah tempat menempelnya


embrio hasil pembuahan hingga tumbuh dan
berkembang menjadi janin yang siap
dilahirkan.uterus memiliki bentuk menyerupai buah
pir . Uterus mempunyai rongga dengan bagian atas
lebih lebar.
Berikut adalah tiga lapisan yang menyusun dinding uterus:
• Peritoneum tersusun dari jaringan ikat, pembuluh limfe serta
saraf.

• Myometrium, bagian tengah dan paling tebal. Myometrium


didominasi oleh lapisan-lapisan otot polos serta dilengkapi
oleh pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. Otot-otot
polos pada myometrium mempunyai peranan penting dalam
proses kontraksi-relaksasi saat persalinan. Ketika terjadi
kehamilan, otot-otot pada uterus juga akan bertambah tebal.

• Endometrium, yakni bagian uterus yang berhubungan dengan


rongga uterus. Endomentrium yang mengandung banyak
pembuluh darah serta lapisan epitel yang akan menebal ketika
terjadi ovulasi, sebaliknya akan meluruh saat tidak ada
pembuahan atau menstruasi.
Oviduk

Organ reproduksi bagian dalam selanjutnya yaitu oviduk


(Tuba fallopi). Oviduk merupakan sepasang saluran yang
menghubungkan antara ovarium dengan uterus. Organ ini
memiliki panjang mulai dari 8 cm hingga 20 cm dengan
diameter yang berbeda-beda disepanjang bagiannya.
Oviduk mempunyai beberapa fungsi. Pertama yaitu untuk
menangkap telur hasil ovulasi, selanjutnya sebagai saluran
sperma dan ovum hingga terjadi fertilisasi dan terakhir
sebagai tempat pertumbuhan embrio sementara sebelum
akhirnya melekat pada endometrium.
Ovarium

Ovarium adalah organ penghasil sel kelamin pada wanita.


Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan
dan kiri. Ovarium berbentuk bulat lonjong.ovarium
berfungsi sebagai tempat oogenesis serta menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron.
Hormon
• Estrogen,dihasilkan oleh ovarium (folikel
dan korpus luteum) dan
plasenta.Estrogen berpengaruh pada
pertumbuhan organ reproduksi,kelenjar
mamae,sekresi cairan pada serviks,dan
proses kelahiran
• Progesteron,dihasilkan oleh ovarium
(korpus luteum) dan plasenta.Fungsinya
merangsang pertumbuhan endomerium
uterus,menghambat kontraksi uterus,dan
merangsang pertumbuhan kelenjar
mamae.
• LH (luteinizing hormone),dihasilkan oleh
hipofisis,berfungsi merangsang ovarium untuk
memproduksi estrogen dan progesteron,serta
memacu pertumbuhan korpus luteum dan
ovulasi.
• FSH(follicle stimulating hormone),dihasilkan oleh
hipofisis.Berfungsi merangsang ovarium untuk
memproduksi estrogen dan progesteron,serta
memacu pertumbuhan dan perkembangan folikel
(sel telur).
• GnRH(gonadotropin releasing
hormone),dihasilkan oleh hipotalamus dan
berfungsi merangsang hipofisis untuk menyekresi
LH dan FSH.
• HCG (human chorionic
gonadotropin),disekresikan oleh sel-sel
embrionik mulai dari hari ke-10 setelah
fertilisasi.Berfungsi mempertahankan produksi
progesteron dan estrogen oleh ovarium.
• Laktogen plasenta,disekresi oleh
plasenta,berfungsi merangsang pertumbuhan
kelenjar mamae.
• Tirotropin korionik,disekresikan oleh
plasenta,berfungsi meningkatkan laju
metabolisme pada ibu hamil.
Fertilisasi

Fertilisasi dimulai dari saat sel telur lepas dari


folikel yang ada pada ovarium. Selanjutnya sel
telur tersebut akan bergerak menuju ke Tuba
Fallopi.
Tuba Fallopi, sel telur akan mengalami
pematangan dan menunggu untuk dibuahi
sperma yang datang dari arah leher rahim,
lewat uterus lalu tiba di Tuba Fallopi.
Jika proses fertilisasi atau pembuahan berhasil
maka akan terbentuk ZIGOT. Zigot ini kemudian
akan bergerak dan melewati saluran oviduk
kemudian menempel pada dinding rahim.
Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur pada sistem
reproduksi wanita .
Proses Oogenesis :

Oogonium
Oogonium merupakan sel induk dari sel telur yang terdapat didalam sel folikel yang
ada dalam ovarium.

Oogonium mengalami pembelahan mitosis yang berubah menjadi oosit primer


yang mempunyai 46 kromosom. Oosit primer akan melakukan meiosis yang
menghasilkan dua sel anak yang memiliki ukuran tidak sama.

Sel anak yang lebih besar merupakan oosit sekunder yang bersifat haploid. Oosit
sekunder memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran oosit primer, karena oosit
sekunder memiliki banyak sitoplasma. Sel anak yang lebih kecil sering disebut
badan polar pertama yang kemudian membelah diri lagi.

Oosit sekunder akan meninggalkan tuba ovarium menuju tuba fallopi. Jika oosit
sekunder dibuahi oleh sel sperma, maka akan terjadi pembelahan meiosis yang
kedua.

Pa
Pada saat pembelahan meiosis kedua, oosit sekunder akan berubah
bersifat haploid yang memiliki kromosom 23 yang disebut dengan ootid.
Pada saat ovum dan inti nukleus sudah siap melebur menjadi satu, maka
saat itu juga akan mencapai perkembangan final menjadi sel telur yang
matang.

Anda mungkin juga menyukai