Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN GIZI KLINIK

PADA PASIEN TB
KASUS BARU,
NIDDM, HIPERTENSI
OLEH :
INDAH SULISTYOWATI
P1337431116062
LATAR BELAKANG
Pada tanggal 16 Februari 2019 di bangsal kenanga dilakukan
skrining awal untuk pasien baru. Salah satu pasien yang di
skrining adalah Tn. F berdasarkan hasil skrining gizi
menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST) dihasilkan
skor awal yaitu 3, sehingga dilanjutkan dengan skrining lanjut
dan didapat skor 3 sehingga pasien masuk dalam kategori
resiko tinggi malnutrisi. Diagnose medis untuk Tn. F adalah TB
kasus baru, NIDDM dan Hipertensi Status gizi pada penderita
TB, NIDDM, dan Hipertensi sangat dipengaruhi oleh asupan
zat gizi. Asupan zat gizi yang tidak terpenuhi pada penderita
penyakit infeksi jika tidak dipenuhi maka akan menyebabkan
kekurangan gizi yang bersifat kronis dan drastis yang
mengakibatkan penurunan resistensi terhadap infeksi lainnya.
.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penatalaksanan asuhan gizi pada
penderita Tuberkulosis Paru, Diabetes Militus,
dan Hipertensi di bangsal Kenanga Rumah
Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga?
Patofisiologi TB Paru
Bila kuman menetap
dijaringan paru maka
akan tumbuh dan
berkembang biak
Bakteri dalam sitoplasma
makrofag
Mycobacterium
Tuberculosis

Terhirup menempel
pada jalan nafas Makrofag Keluar dari cabang
trakea bronkhial

Alveolar neurtopil
Patofisiologi NIDDM
Gangguan sekresi
Resistensi insulin
insulin

reseptor ↓, insulin ↑ untuk mencegah kadar


gula darah berlebih

Glukosa tidak dapat Jumlah insulin


masuk ke sel ditingkatkan

Kekurangan glukosa
Patofisiologi hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik tinggi.
Tekanan darah sistolik diperoleh saat kontraksi jantung
sedangkan tekanan darah distolik diperoleh setelah setelah
kontraksi sewaktu bilik jantung diisi. Faktor – faktor yang
mepengaruhi yaitu :
a. Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik, berhubungan
dengan meningkatnya respon terhadap stress psikososial.
b. Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan
vasokonstriktor.
ASSESMENT
O ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. F No RM : 176425

Umur : 49 tahun Ruang : Kenanga 109 Bed 1

Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl masuk : 15 Februari 2019

Pekerjaan : Wiraswasta Tgl kasus : 16 februari 2019

Agama : Islam Alamat : Kaliwungu, Kendal

Diagnosis Medis : TB kasus Baru,


NIDDM, Hipertensi
2. Berkaitan Dengan Riwayat Penyakit
Keluhan utama Pasien merasak sesak nafas, batuk ± 2
minggu

Riwayat Penyakit Dahulu NIDDM

Riwayat Penyakit Keluarga NIDDM, Hipertensi


3. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi
Data sosio ekonomi Pasien sehari-hari pembuat kripik tempe dan sebagai tukang ojek
2 tahun yang lalu selama ± 11 tahun dengan penghasilan rata-
rata/bulan Rp. 1.000.000 s/d 1.500.000. Tinggal bersama istri,
2 anak, dan ibunya
Aktivitas fisik Sebelum masuk rumah sakit aktivitas masih normal dan masih
membuat kripik tempe. Setelah masuk rumah sakit bedres

Alergi makanan -

Masalah gantrointestinal Nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), diare (-), konstipasi (-),
anoreksia (-), perubahan pengecapan/penciuman (-)

Penyakit kronik -

Kesehatan mulut Sulit menelan (-), stomatitis (-), gigi lengkap (ya)

Pengobatan -

Perubahan berat badan Selama 1 tahun kehilangan berat badan 15 kg dari yang awalnya
70 kg menjadi 55 kg
Mempersiapkan makanan Memasak menggunakan kompor, dan memasak semua makanan sendiri, dan
terdapat tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan. Sering
mengolah makanan dengan cara digoreng

Riwayat makan Frekuesi makan 3x sehari dengan snack yang tidak teratur, jadwal makan tidak
teratur. Bahan makanan yang biasa dikonsumsi
- Nasi 3x/hari/@100 gr
- Mie instan 1x/minggu/@80 gr
- Roti 1x/minggu/@36 gr
- Singkong 1x/minggu/@ 100 gr
- Tempe 3x/hari@ 50 gr
- Tahu 2x/hari/@ 50 gr
- Telur 1x/hari/@50 gr
- Daging ayam1x/minggu/@ 50 gr
- Daging sapi 1x/minggu/@30 gr
- Sayur bening bayam, sop, tumis kangkung 3x/hari/@ 15 gr
- Papaya dan jeruk 2x/minggu/@100
- Pisang 1x/hari/@80 gr
- The manis 1x/hari/1 gls/ gula @13 gr
- Gorengan 1x/hari/2P/@ 100 gr

Kesimpulan : dari data tersbut pasien tidak mengalami masalah fungsi gantrointestinal, terjadi penurunan berat badan sebesar 10 %
selama ± 6 bulan terakhir, serta pola makan yang suka mengkonsumsi makanan yang digoreng serta suka manis.
ANTROPOMETRI
BB = 55 kg
TB = 165 cm
Status gizi berdasarkan IMT = 55/ (1,65)2
= 20,2 kg/m2
BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (165 – 100) – 10% (165 -100)
= 58,5 kg
Kesimpulan :
Status gizi pasien berdasarkan IMT adalah baik,
namun terjadi penurunan berat badan ± 10,7 kg sejak 6
bulan terakhir.
PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Pemeriksaan Tanggal 16 Februari
Satuan/nilai normal Keterangan
urin/darah 2019

SGOT < 31 u/L 15 Kurang


SGPT < 42 u/L 126 Tinggi
GDS 110 - 199 345 Tinggi

Cholesterol < 200 mg/dl 170 Normal

Trigliserida 40 – 155 mg/dl 191 Tinggi

HDL 35 – 55 mg/dl 27,9 Kurang

LDL < 130 mg/dl 97,7 Normal

Asam urat 3,4 – 7 mg/dl 8,2 Tinggi

Urea 10 – 50 mg/dl 35,7 Normal

Kreatinin < 1,5 mg/dl 0,73 Normal


Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan lab pasien mempunyai kadar SGPT, GDS, Trigliserida,
dan asam urat tinggi. Sedangka untuk SGOT dan HDL kurang.
PEMERIKSAAN FISIK/KLINIS
• Kesan umum : lemah, CM
• Vital sign :
-Nadi : 110x/menit
Tensi : 182/110
R : 26x/menit
Suhu : 36,2 ºC
• Klinis : sesak nafas , batuk
• Pemeriksaan penunjang : dari hasil rotgen menunjukan
adanya TB pada paru
Kesimpulan : keadaan umum pasien lemah dan hanya bedrest
karena kadar gula darah yang tinggi serta pasien meggunakaan
alat bantu nafas
ASUPAN ZAT GIZI
Recall 24 jam sebelum masuk RS
Tanggal : 15 Februari 2019
o Kecukupan energi 38,25% ( buruk)
o Kecukupan protein 48,76% (buruk)
o Kecukupan lemak 57,63 % (buruk)
o Kecukupan KH 27,35% (buruk)
Hasil SQ-FFQ satu bulan sebelum masuk Rumah Sakit
Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)

Hasil Recall 2388,8 kkal 64 gr 106,2gr 288,8 gr

1842,75
Kebutuhan 69,10 gr 51,18 gr 276,4 gr
kkal
Presentase (%) 129,6% 92,6 % 207,5 % 104,4 %

Kesimpulan : asupan protein, dan karbohidrat adekuat dan untuk asupan


energy dan lemak lebih.
DIAGNOSIS GIZI
1. NC-2.1. Inadekuat oral intake berkaitan dengan nafsu makan
turun, sesak nafas dan mual ditandai dengan Hasil recall Energi
38,25 % , Protein 48,76% , Lemak 57,63% , KH 27,35%.
2. NC-3.2 Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan
Peningkatan kebutuhan energy yang menyebabkan
hiperkatabolisme (TBC) ditandai dengan BB turun 10,7% selama
± 6 bulan
3. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus
berkaitan dengan gangguan fungsi organ lain akibat perubahan
biokimia ditandai dengan trigliserida 191 mg/dl, asam urat 8,2
mg/dl, dan GDS 345 mg/dl tinggi
INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
1. Terapi diet, bentuk dan cara pemberian : Diet DM dengan porsi kecil tapi sering
diberikan melalui oral
2. Tujuan intervensi
a. Meningkatkan asupan makan untuk memenuhi kebutuhan agar
b. mempercapat proses penyembuhan
c. Mempertahankan BB normal
d. Membantu mencapai gula darah normal
3. Syarat diet
a. Energi yang diberikan cukup sesuai dengan kebutuhan yaitu 1842,75 kkal
b. Protein yang diberikan sedang yaitu 15% dari total energi, yaitu 69,10 gr
c. Lemak yang diberikan sedang yaitu 25% dari total energi, yaitu 51,18 gr
d. Karbohidrat yang diberikan sedang yaitu 60% dari energi, yaitu 276,41 gr
e. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
f. Anjuran serat sehari 25 gram
g. Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan
energy total.
h. Pemberian diet diberikan secara bertahap dimulai dari 1500 kalori sesuai
dengan kemampuan pasien.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
ENERGY DAN ZAT GIZI
BMR = 30 x BBI = 1930,5 – 87,75
= 30 x 58,5 = 1842,75 kkal
= 1755 kal Keb.protein = 15% x E/4
Faktor aktivitas = 10% x BMR = 15% x 1842,75/4
= 10% x 1755 = 69,10 gram
= 175,5 Keb.lemak = 25% x E/9
Faktor usia = 5% x BMR =25% x 1842,75/9
= 5% x 1755 = 51,18 gram
= 87,75 Keb KH = 60% x E/4
Keb.energi = (BMR + F.A) – F.U = 60% x 1842,75/4
= (1755 + 175,5 ) – = 276,41 gram
87,75
RENCANA PEMBERIAN
DIET
MACAM DIET &
BENTUK MAKANAN CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
ATAU FORMULA PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
YANG DIBERIKAN
Diet DM 1500 Oral 3 kali makan Energi = 1525
dengan bentuk utama
kkal
makanan lunak 2 kali susu
3 kali buah P = 54,25
gr
L = 48,5 gr
KH = 197 gr
RENCANA MONITORING
DAN EVALUASI
Anamnesis Yang Pengukuran Evaluasi/target
diukur

Antropometri Berat 3 hari Berat badan tidak


Badan turun

Biokimia GDS Setiap hari GDS dalam batas


normal
Klinik TD, nadi, Setiap hari Tekanan darah ,
Rr, Suhu, Nadi, Rr, Suhu, SPO2
SPO2 normal
Asupan Asupan Setiap hari Asupan makan >
makan E,L,P,KH 80%
IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
Jenis diet/bentuk makanan/cara pemberian
Diet DM 1500 modifikasi 3x makanan utama, 2 x suplemen, 3 x buah/ lunak (bubur)/
oral

Energi Protein Lemak Kh (g)


(kkal) (g) (g)

Standar diet rs 1571,25 55,5 56,5 189,5


Kebutuhan
1842,75 69,10 51,18 276,42
(planning)

%
82,26% 80,45% 110,39% 68,55%
standar/kebutuhan

2. Penerapan Diet Berdasarkan Rekomendasi

Pemesanan Diet :
Pada tanggal 17 – 21 februari 2019 diberikan diet DM 1500 modifikasi 3 x
makanan utama, 2 x suplemen, 3 x buah
RENCANA KONSELING GIZI
Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan
Asupan makan Meningkatkan asupan - Pengertian DM, DM 1900 leaflet dan
kurang makan sesuai dengan - Pengaturan daftar penukar
prinsip diet DM makan diet DM makanan
- Bahan makanan
yang dianjurkan
sesuai dengan
diet DM
- Bahan makanan
yang harus
dihindari oleh
penderita DM.
Rencana terapi
Pada perhitungan kebutuhan pasien yaitu 1842,75
kalori dan pasien diberikan diet DM. Pemberian diet
dilakukan secara bertahap yaitu dimulai dari diet DM
1500, atas pertimbangan AG ruang dan dilihat dari
kondisi pasien.
Untuk bentuk makanan yang diberikan berupa
makanan lunak ( bubur ) dan lunak ( nasi tim)
Monitoring dan evaluasi
asupan makan pasien
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 5 hari
pasien mampu menghabiskan makanan 75 – 80% sehingga
untuk asupan sudah bisa dikategorikan baik.
a. Intake energi
Tabel asupan energi.1.
Dari tabel bisa dilihat jikat asupan makan pasien rata-rata
mampu menghabiskan 87,2% dan hasil tersebut sudah
memenuhi target. Untuk hari kedua pasien mengalai sesak
nafas dan batuk sehingga asupan dan nafsu makan
menurun.
b. Intake protein
Tabel asupan protein.2.
Dari tabel bisa dilihat jikat asupan protein pasien rata-rata mampu
menghabiskan 80% dan hasil tersebut sudah memenuhi target.
Untuk konsumsi protein pasien mengeluh sudah kenyang dan
mual .
c. Intake lemak
Tabel asupan lemak.3.
Dari tabel bisa dilihat jikat asupan protein pasien rata-rata mampu
menghabiskan 83,38% dan hasil tersebut sudah memenuhi
target.
d. Intake karbohidart
Tabel asupan lemak.4.
Dari tabel bisa dilihat jikat asupan protein pasien rata-rata mampu
menghabiskan 87,6% dan hasil tersebut sudah memenuhi target
RS. Untuk konsumsi karbohidat dalam kurun waktu 3 hari pasien
diberikan bubur dan 2 hari terkhir pasien baru bia
menerimakonseling.
Perkembangan terapi
diet
Pasien diberikan diet DM 1500 dengan modifikasi 3 x makanan
utama, 3 x buah, 2 x suplemen. Dengan masing-masing
energinya yaitu 1525 kkal , lemak 48,5 g, protein 54,25 g,
karbohidrat 197 kh. Untuk perkembangan energinya tetap dan
hanya berubah di bentuk makanannya yaitu dari bubur menjadi
lunak
Monitoring dan evaluasi
antropometri
Tanggal pemeriksanaan
Indikator
17/02/2019 21/02/2019
Berat Badan 55 kg 55 kg

Dari monitoring yang dilakukan pasien tidak mengalamikenaikan berat


badan dan hanya bisa mempertahankan berat badan sesuai dengan
tujuan intervensi.
Monitoring dan evaluasi
biokimia
Tanggal pemeriksanaan
Indikator 17/02/1 18/02/1 19/02/1 20/02/1 21/02/1
16/02/19
9 9 9 9 9

212 299 216 168 154


346 mg/dl
GDS mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl
(Tinggi)
(Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Normal) (Normal)

Jika dilihat dalam tabel diatas untuk monev dari biokmia adalah GDS.
GDS selama 5 hari mengalami perubahan hingga mencapi normal.
Haltersebut terjadi buka hanya makanan yang diberikan tetapi sliding
insulin yang diberikan setiap hari.
Monitoring dan evaluasi fisik
klinis
Tabel 7.Monitoring fisik klinis
Pada tabel tersebut ada 5 indikator yang setiap
hari dipantau melalui catatan medis pasien. Jika
dilihat dalam tabel untuk tekanan darah masih
dikategoriikan tinggi, serta nadi dan Rr masi
dikategorikan cepat. Tekanan darah tinggi bisa
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu emosional,
stres, kecemasan, takut dan nyeri yang dapat
merangsang saraf simpatikyang mengakibatkan
denyut jantung dan vasokontri ( Brown, 2010).

Anda mungkin juga menyukai