Anda di halaman 1dari 12

Tahap Pra Produksi Film

N O VAN A N D R I A N TO
Kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap Pra Produksi adalah:

Analisis Ide Cerita

Menulis Sinopsis dan Skenario

Pra Visualisai

Perencanaan Produksi
IDE
• Ide merupakan acuan dasar pembuatan film/iklan.
• Ide cerita bisa diidapatkan dari bermacam sumber,
seperti: pengalaman, masalah disekitar, cerita rakyat,
biografi, dan lain-lain.
• Setelah menentukan ide, mulailah membuat dan
menyusun karakter, setting dan situasi yang akan
diciptakan dalam film yang akan dibuat
IDE : Contoh
Perhatikan video dibawah ini:
Mari kita analisis iklan di
samping!
• Ide : Membuat iklan
minuman dengan tema pesta
ulang tahun
• Setting :
Tempat : Dalam rumah
Waktu : Siang hari
• Suasana : Pesta ulang tahun
• Karakter : badut, beberapa
anak dan keluarga.
https://www.youtube.com/watch?v=bvaGOi7tGb0
Penulisan Sinopsis
• Sinopsis merupakan cerita singkat dari film yang akan dibuat yang merupakan
hasil dari mengembangkan ide dan setting yang telah disusun sebelumnya.
• Langkah-langkah menyusun sinopsis:
 Mencatat gagasan utama dan menggaris bawahi gagasan-gagasan yang
penting.
 Menulis ringkasan cerita berdasarkan gagasan yang telah ditulis.
 Untuk membuat synopsis gunakanlah kalimat yang padat dan efektif.
 Sinopsis tidak boleh menyimpang dari ide dan jalan cerita
Penulisan Sinopsis : Contoh
• Berikut ini adalah sinopsis dari contoh iklan sebelumnya

“Disebuah rumah sedang ada pesta ulang tahun, para tamu dihibur olah
badut yang sedang beratraksi. Penampilan badut tidak cukup menghibur dan
membuat tamu bosan. Tuan rumah melihat keadaan tersebut kemudian
membuat minuman dari sirup ABC. Para tamu langsung semangat dan saling
berebut ketika melihat tuan rumah menghidangkan minuman tersebut.”
Penulisan Skenario

• Setelah sinopsis jadi, sinopsis akan dikembangkan menjadi script atau naskah
scenario.
• Skenario merupakan penjabaran dari ide dan sinopsis menjadi lebih detail.
• Skenario berisi beberapa informasi mengenai adegan yang melibatkan aktor,
seting dan property.
• Skenario ini pula yang nantinya akan menjadi acuan sutradara dan crew dalam
pembuatan film.
Penulisan Skenario : Contoh
No VIDEO AUDIO
1 Badut sedang beratraksi juggling Musik : Efek Suara …
2 Semua keluarga menonton dengan wajah bosan SFX : Seorang anak menguap
3 Ibu melihat keadaan tersebut kemudian menemukan sebuah Musik : Musik ceria dan bel tanda
ide menemukan ide
4 Ibu membuka rak makanan dan mengeluarkan botol ABC
Squash Delight
5 Cuplikan pembuatan minuman sirup yang atraktif dan
menyegarkan
6 Ibu menghidangkan minuman, kemudian semua orang di FVO : Ini yang bikin segar
ruangan langsung mengelilingi ibu secara antusias dan SFX : beberapa anak berteriak
mengambil segelas minuman tersebut “mau”
Penulisan Skenario : Contoh (2)
No VIDEO AUDIO
7 Close up beberapa orang sedang minum dengan antusias
dan memamerkan kesegaran setelah meneguk minuman
tersebut.
8 Suasana menjadi ceria, badut kembali beratraksi dan semua FVO : ABC Squash Delight
orang terhibur.
9 Menampilkan botol ABC Squash Delight yang disertai animasi FVO : Kini tersedia dalam botol
kreatif dan tulisan: plastic, Segernya Bikin Seru!
“BARU! BOTOL PLASTIK”, kemudian diganti dengan
“SEGERNYA BIKIN SERU!”
• Keterangan
SFX : Sound Effect
FVO : Female Voice
Pra Visualisasi
• Pada tahap ini, naskah yang sudah ditulis diterjemahkan ke dalam bentuk gambar.
• Gambar-gambar tersebut akan di-list ke dalam daftar pengambilan gambar setiap
adegan (Storyboard).
• Semakin detail storyboard akan semakin mudah pula pengerjaan ditahap produksi
dan pasca produksi.
• Pembuatan storyboard dapat terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
Digambar manual dengan perangkat lunak atau kertas dan pensil,
Foto (gambar diam) untuk frame-frame kunci dalam tiap segmen, dan
Draft kasar yang berisi cuplikan video adegan dari script yang sudah ditulis
Contoh Storyboard
Perencanaan Produksi
• Pembuatan perencanaan disemua bidang untuk menunjang kelancaran proses
produksi.
• Pada tahap ini harus dipastikan bahwa segala sesuatunya sesuai dengan rencana
atau masih ada yang belum sesuai, misalnya anggaran keuangan yang
membengkak dan waktu produksi yang terlalu lama.
• Langkah pertama mengatasinya adalah, membaca kembali script dan menandai
elemen-elemen fisik yang dibutuhkan selama syuting.
• Elemen-elemen fisik ini meliputi lokasi, actor, wardrobe, property dan sebagainya.
• Selanjutnya, atur elemen-elemen ini berdasarkan kelompoknya, hal ini akan
memudahkan dalam membuat jadwal shooting.

Anda mungkin juga menyukai