Makalah Riset

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

Nama Anggota Kelompok 7 ( Kelas I )

1.Desak Putu Harum Sari (05)


2.I Nyoman Andi Mei Saputra (12)
3.I Kadek Dwipayana Adi Sanjaya (20)
4.Ni Luh Megiarti (27)
5.Ni Putu Ayu Lindasari (32)
6.Ni Putu Devita Sepriyanthi (33)
A. Riset
Pengertian Riset
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.

 Perkembangan Riset
Istilah Riset Operasi (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc
Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu
metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-operasi militer
selama Perang Dunia II. Kelompok ahli Inggris dan kelompok-kelompok lain melakukan
penelitian (research) pada operasi-operasi (operations) militer. Sejak tahun 1951, riset
operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat.
Sejak itu riset operasional memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik
jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.

 Model Riset
• Iconic (Physical) Model
Adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem nyata dengan
skala yang berbeda. Contohnya dalam mempelajari struktur sebuah atom, warna model
tidak relevan, sementara letak lapisan-lapisan merupakan sifat yang relevan untuk disajikan.
• Analogue Model
Model ini lebih abstrak dibanding model iconic, karena tak kelihatan sama antara model
dengan sistem nyata. Contohnya peta dengan bermacam-macam warna dimana
perbedaan warna menunjukkan perbedaan ciri, misalnya biru menunjukkan air, kuning
menunjukkan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dll.

• Mathematic (Simbolic) Model


Diantara jenis model yang lain, model matematik sifatnya paling abstrak. Dibedakan
menjadi 2 kelompok yaitu :
 Deterministik
Dibentuk dalam situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan penyederhanaan-
penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi. Keuntungan model ini adalah
dapat dimanipulasi & diselesaikan lebih mudah.
 Probabilistik
Meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian (uncertainty).

 Metode Riset
• Survey
Metode survey menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitiannya untuk
mengumpulkan data. Kuesioner tersebut ditujukan kepada sampel penelitian yang
merupakan representasi populasi.
• Eksperimental
Data penelitian eksperimental dikumpulkan dengan berbagai cara meliputi survey, observasi,
wawancara dan sebagainya.

• Longitudinal
Data penelitian longitudinal juga bisa diperoleh dengan berbagai cara. Cara paling umum adalah
survey. Riset longitudinal menggunakan sampel penelitian yang merupakan partisipan.

• Deskriptif
Metode penelitian deskriptif menekankan pada upaya peneliti untuk mendeskripsikan fenomena
berdasarkan pengalaman partisipan riset dan hasil observasi.

• Wawancara
Metode wawancara merupakan aspek teknis dari proses pengumpulan data.

• Observasi
Sama seperi wawancara, observasi juga merupakan aspek teknis dari proses pengumpulan data.
Metode penelitian dengan observasi dimaksudkan untuk memperoleh data deskriptif hasil pengamatan
peneliti terhadap suatu peristiwa atau fenomena.

• Etnografi
Data penelitian etnografi dikumpulkan dengan berbagai macam teknik. Beberapa teknik yang umum
digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatoris, dan pemeriksaan dokumen.
Materi 2
Memahami Konsep Dan Menginterprestasikan Metode Linear Program
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan
seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya.

a. Formulasi Permasalahan
Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari sistem relevan
dan mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan
dengan jelas.

b. Pembentukan model matematik


Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami permasalahan
optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis. Pendekatan
konvensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun model
matematik yang menggambarkan inti permasalahan.
Bentuk umum pemrograman linier adalah sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya yang membatasi :
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel keputusan (xi) oleh
karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap
tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol a11,
...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang
membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya.
Simbol b1,b2,...,bmmenunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada.
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif.
Materi 3
Memecahkan Masalah Dengan Menggunakan Metode Simplek
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis penyelesaian pemrograman linear
dimulai dari suatu penyelesaian basis yang fisibel ke penyelesaian dasar fisibel lainnya, yang
dilakukan berulang-ulang (iteratif) sehingga tercapai suatu penyelesaian optimum. Untuk
memecahkan persoalan dengan metode simpleks, model pemrograman linear harus dalam bentuk
standar, adapun langkah-langkah pemecahan pemrograman linear dengan metode simpleks
sebagai berikut (Aminudin, 2005):
1). Formulasi dan standarisasikan modelnya.
Beberapa aturan bentuk standar pemrograman linear:
•Semua batasan/kendala adalah persamaan (dengan sisi kanan non-negatif).
•Semua varibel keputusan adalah non-negatif.
•Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi dan minimasi.
2). Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas
3). Tentukan kolom kunci di antara kolo-kolom variabel yang ada, yaitu kolom yang
mengandung nilai (cj – Zj) positif terbesar untuk kasus maksimasi dan atau mengandung nilai
(cj – Zj) negatif terbesar untuk kasus minimasi.
4). Tentukan baris kunci di antara baris-baris variabel yang ada, yaitu baris yang
memiliki rasio kuantitas dengan nilai positif terkecil.
Rasio kuantitas ke-i =
5). Bentuk tabel berikutnya dengan memasukkan variabel pendatang ke kolom variabel
dasar dan mengeluarkan variabel perantau dari kolom tersebut, serta lakukan transformasi
baris-baris variabel. Dengan menggunakan rumus transformasi sebagai berikut:
•Baris baru selain baris kunci = baris lama – (rasio kunci x baris kunci lama)

•Baris kunci baru =

Keterangan: Rasio kunci =

6). Lakukan uji optimalitas. Dengan kriteria jika semua kofisien pada baris
(cj – Zj) sudah tidak ada lagi yang bernilai positif (untuk kasus maksimasi)
atau tidak lagi bernilai negatif (untuk kasus minimasi), berarti tabel sudah
optimal.
Materi 4
Memecahkan Masalah Dengan Integer Programing
Integer Programming (Pemrograman Integer) adalah sebuah
model optimasi matematis atau program kelayakan di mana beberapa atau semua
variabel dibatasi untuk bilangan bulat.
Maks. z = c1x1 + c2x2 + ……………. + cnxn

d. k. a11x1 + a12x2 + …………….a1nxn < b1


.
.
am1x1 + am2x2 + …………….amnxn < bm

x1; x2; ………….xn > 0

Semua variabel keputusan dari model di atas akan mempunyai nilai riel yang non negatif,
seperti bilangan pecahan, bilangan desimal. Kadang-kadang variabel keputusan harus
mengambil nilai bilangan bulat.
Contoh 1 :
Sebuah perusahaan akan membeli beberapa buah mesin dari dua macam mesin yang berbeda.
Harga mesin pertama adalah $ 1.000.000 dan mesin kedua $ 4.000.000 per unit. Keuntungan mesin
pertama adalah $ 30.000 dan mesin kedua adalah $ 130.000 per unit per bulan. Dana yang
tersedia untuk membeli mesin adalah $ 11.000.000. Berapa buah mesin yang akan dibeli setiap
jenisnya. Tujuan perusahaan tersebut adalah memaksimalkan keuntungan setiap bulan.

Model Programa Liniernya adalah :


Maks. Z = 30X1 + 130X2
d. k. X1 + 4X2 < 11
X1; X2 > 0 dan integer

Penyelesaian :
Jika kendala integer diabaikan, diperoleh hasil sebagai berikut :
X1 = 0
X2 = 2,75
Z = 357,5
Oleh karena variabel keputusan harus merupakan bilangan bulat, kita tetapkan X1 = 0 dan X2 = 2
(X2 = 3 adalah tidak layak), maka diperoleh Z = 260. Akan tetapi jika diteliti lebih lanjut pada X1 = 5
dan X2 = 1 diperoleh Z = 280. Dengan demikian terlihat bahwa pembulatan hasil variabel
keputusan dapat diperoleh nilai Z yang tidak optimal. Untuk itu perlu dicari cara penyelesaian yang
memberikan hasil yang optimal.
Materi 5
Metode Transportasi
 Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber –
sumber yang menyediakan produk – produk yang sama di tempat- tempat yang membutuhkan
secara optimal.
 Model Transportasi
Dalam mennetukan biaya produksi yang minimum, seorang manajer operasi bisa menggunakan
metode transportasi yang memiliki 2 macam solusi :
Solusi Awal (Initial Solution)
➔ NWCR (North West Corner Rule)
➔ VAM (Vogel Approximation Method)
➔ LC (Least Cost)
Solusi Akhir (Terminal Solution)
➔ SS (Stepping Stone)
➔ MODI (Modified Distribution Method)
Pada solusi awal, biaya yang dihasilkan belum dapat dikatakan sebagai biaya minimum. Oleh karena
itu, perlu dilanjutkan dengan menggunakan solusi akhir.
Hanya saja, solusi akhir (Terminal Solution) juga tidak dapat dicari sebelum didapat solusi awal (Initial
Solution) terlebih dahulu
Berikut adalah Contoh dari tabel transportasi :

X menunjukkan biaya transportasi per unit yang ditimbulkan. Nilai X memiliki angka yang berbeda di
masing-masing kotak yang bergantung kepada alternatif transportasi yang digunakan.
Y menunjukkan jumlah kapasitas yang dimiliki oleh fasilitas sumber pengiriman.
W menunjukkan jumlah permintaan dari masing-masing tujuan.
Z menunjukkan total permintaan dan kapasitas. Jumlah dari W dan Y harus memiliki nilai yang sama
CONTOH SOAL

Perusahaan sepatu membuat dua macam sepatu. Sepatu yang pertama merk logo
dengan karet sol karet dan merk sugu dengan sol kulit.Diperlukan tiga macam mesin.
Mesin 1 membuat sol karet , mesin 2 membuat sol kulit dan mesin 3 membuat bagian
atas sepatu dengan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu
merk sogo, mula-mula dikerjakan dimesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin
2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6jam. Sedangkan sepatu merk sugu tidak
diproses di mesin 1, tetapi pertamakali dikerjakan di mesin 2 selama 3jam kemudian
dimesin 3 selama 5jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8jam, mesin 2
adalah 15jam dan mesin 3 adalah 30jam. Laba untuk setiap lusin sepatu merk logo =
Rp. 30.000 dan sepatu merk sugu Rp. 50.000. masalahnya adalah menentukan berapa
lusin sebaiknya sepatu merk logo dan sugu yang dibuat agar bisa mencapai keuntungan
maksimal.
Penyelesaian
Tentukan variable
X= logo
Y= sugu
Fungsi tujuan
Zmax = 30.000X + 50.000Y

Mesin Logo Sugu Kapasitas max


1 2 jam 0 jam 8 jam
2 0 jam 3 jam 15 jam
3 6 jam 5 jam 30 jam
a. 2X ≤ 8
b. 3Y ≤ 15
c. 6X + 5Y ≤ 30
Membuat grafik :
2X =8
X = 8/2
X=4
Maka titik 61 = (4,0)

3Y = 15
Y = 15/3
Y=5
Maka titik 62 = (0,5)

6x + 5y =30
X= 0 Y= 0
6(0)+5Y= 30 6X + 5(0)= 30
5Y = 30 6X = 30
Y= 30/5 X= 30/6
Y= 6 X= 5
Maka titik 63 = (5,6)
Cara menetapkan solusi optimal dengan cara mencari nilai Z setiap titik ekstrim
Titik A
X=0,Y=5
Maka Zmax = 30.000X + 50.000Y
= 30.000(0) + 50.000(5)
= 250.000
Titik B
Mencari titik potong 62 dan 63
3Y = 15 x5
6X + 5Y = 30 x3
15Y = 75
18X + 15Y = 90
18X = 15
X = 5/6

3Y = 15
Y=5

X =5/6, Y=5
Maka Z max = 30.000 X + 50.000Y
= 30.000(5/6) + 50.000(5)
= 25.000 + 250.000
= 275.000
Titik C
Mencari titik potong 61 dan 63
2X =8 x3
6X +5Y = 30 x1
6X = 24
6X +5Y = 30
5Y = 6
Y = 6/5

2X = 8
X = 4

Jadi Y = 6/5, X=4

Maka Z max = 30.000X+ 50.000Y


= 30.000(4) + 50.000(6/5)
= 120.000 + 60.000
= 180.000

Titik D
X = 4, Y= 0
Maka Z max = 30.000X + 50.000Y
= 30.000(4)+ 50.000(0)
= 120.000
Kesimpulan

Untuk memperoleh keuntungan optimal, dengan X = 5/6 , dan Y = 5 akan


menghasilkan keuntungan sebesar 275.000.
Maka, perusahaan sepatu tersebut harus memproduksi setidaknya 1 buah
(pembulatan keatas) sepatu merk logo dan 5 buah sepatu merk sugu setiap
harinya agar diperoleh hasil yang optimal
ADA PERTANYAAAN ???
“ THANK YOU
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai