Trombosis
Embolisme serebral
Iskemia
Hemoragi serebral
MANIFESTASI KLINIS
Angiografi serebral
Skan CT
Pungsi lumbal
MRI
KOMPLIKASI
Hipoksiaserebral
Penurunan aliran darah serebral
Embolisme serebral .
PENATALAKSANAAN
Pasien di tempatkan di posisi lateral atau semi
telungkup dengan kepala tempat tidur.
Jantung di periksa untuk abnormalitas dalam ukuran
irama serta tanda gagal jantung kongestif .
Diuretic untuk menurunkan edema serebral
Antikougula untuk mencegah terjadinya atau
memberatnya trombosit atau embolisasi dari tempat
lain dalam system cardiovaskuler .
PENCEGAHAN
Menurunkan tekanan darah
Mencegah Diabetes
Mengurangi kegemukan
Rajin berolahraga.
Mengubah gaya hidup
ASUHAN KEPERAWAN
PENGKAJIAN
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
SIRKULASI
PERNAPASAN
NYERI/KENYAMANAN
MAKANAN/CAIRAN
ELIMINASI
INTEGRITAS EGO
INTERAKSI SOSIAL
KEAMANAN
DIAGNOSA
Diagnosa 1 :
Resiko peningkatan TIK b/d penambahan isi otak
sekunder terhadap hipoksia, edema otak.
Goal : setelah dilakukan tindakan keperawatan
klien tidak mengalami peningkatan tekanan intra
kranial.
Objektif : tidak terdapat tanda peningkatan
tekanan intra kranial (TIK)
INTERVENSI RASIONAL
Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK Deteksi dini peningkatan TIK .
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Keluahan sakit kepala hebat
Kaji kesadaran sensorik , seperti membedakan Penurunan kesadaran terhadat sensorik dan
panas /dingin, tajam/tumpul ,posisi bagian tubuh/ kerusakan perasaan berpengaruh buruk terhadap
otot rasa,persendian. keseimbangan /posisi tubuh dan kesesuaian dari
gerakan yang menggangu ambulasi
meningkatkan resiko terjadinya trauma.
Bicara dengan teman , perlahan , dengan Pasien mungkin mengalami keterbatasan dalam
menggunakan kalimat yang pendek . pertahankan rentang perhatian atau masalah pemahaman
kontak mata . .tindakan ini dapat membantu pasien untuk
berkomunikasi .
DIAGNOSA 3
Gangguan perfusi jaringan otak b/d perubahan
serebral.
Goal :
Mempertahankan tingkat kesadaran
biasanya/membaik, fungsi kongnitif, dan
motorik/sensori.
Objektif :
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai
dengan : Tekanan systole dan diastole dalam rentan
yang diharapkan .
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Pantau/catat status neurologi sesering mungkin Mengetahui kecenderungan tingkat kesadaran
dan bandingkan dengan keadaan normalnya dan pontensial peningkatan TIK dan mengetahui
/standar . lokasi luas , dan kemajuan /resolusi kerusakan
SSP .
Frekuensi dan irama jantung ; auskultasi adanya Perubahan terutama adanya bardicardia dapat
murmur terjadi sebagai akibat adanya kerusakan otak .
distrimia dan mur mur mungkin mencerminkan
adanya penyakit jantung yang mungkin telah
menjadi pencetus CSV ( seperti stroke )
Ubah posisi klien tiap 2 jam Menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan
akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah
yang tertekan.
Ajarkan klien untuk melakukan latihan gerak Gerakan aktif memberikan massa, tonus dan
aktif pada ekstremitas yang tidak sakit. kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung
dan pernafasan.
Berikan papan kaki pada ekstremitas dalam Otot volunter akan kehilangan tonus dan
posisi fungsional kekuatannya biala tidak dilatih untuk digerakan.
Gunakan penyangga lengan ketika pasien Selama paralisis flaksid pengunaan penyagga
‘berada dalam posisi tegak , sesuai indikasi. dapat menurunkan risiko terjadinya subluksasio
lengan dan “ sindrom bahu lengan’’.
Tinggikan tangan dan kepala . Meningkatkan aliran balik vena dan membantu
mmencegah terbentuknya edema.
EVALUASI