AHMAD IQBAL
NURHIKMAH SARI ARJUM
RIZKY DHAMAYANTI
PATOLOGI
ASMA
Defenisi
1. Tingkat pertama, secara klinis 2. Tingkat kedua, penderita asma tidak mengeluh
normal tetapi asma timbul dan pada pemeriksaan fisik tanpa kelainan tetapi
fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan
jika ada faktor pencetus
napas
3. Tingkat ketiga, penderita tidak ada 4. Tingkat keempat, penderita mengeluh sesak
keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik napas, batuk, dan napas berbunyi. Pada
maupun fungsi paru menunjukkan tanda pemeriksaan fisik maupun spirometri akan
obsruksi jalan napas. dijumpai tanda obstruksi jalan napas.
5. Tingkat kelima, status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa
serangan akut asma berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa dipakai.
KEHAMILAN
DENGAN
PENYAKIT ASMA
Sistem pernapasan
selama kehamilan
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem
pernapasan yang disebabkan oleh perubahan hormonal dan
faktor mekanik.
Anamnesis Umum
Nama pasien : Ny. N
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Batak
Assesment Diagnosa
Anamnesis Khusus
Keluhan utama : sesak napas
RPP : Pasien datang dalam keadaan sadar ke rumah sakit pada tanggal 5
Maret 2018 pukul 15.00 mengeluh sesak napas sejak malam dan memberat pada pagi
hari. Pasien juga mengeluh batuk dan penurunan nafsu makan sejak beberapa minggu
terakhir. Saat ini pasien sedang hamil anak pertama. UK saat ini masuk 31 minggu 4
hari. Pasien mengatakan memiliki riwayat asma sebelumnya dan serangan ini
merupakan serangan pertama yang muncul selama kehamilan.
Riwayat penyakit keluarga : pasien mengaku tidak ada di keluarga yang memiliki
riwayat asma, sesak, dan batuk.
Riwayat lingkungan sosial ; pasien bekerja sebagai tukang sapu sebelum kehamilan, dan
berhenti semenjak ada keluhan sesak napas yang semakin memberat.
Assesment Diagnosa
Vital sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 112 x / menit
Pernapasan : 30 x / menit
Suhu : 36.5 ˚C
Sebelum kehamilan
1. Konseling
2. Hindari faktor resiko
3. Optimalisasi fungsi paru
Selama kehamilan
Teknik :
Satu tangan fisioterapis sebagai fiksator
Tangan yg satu Sebagai kompresi Atau
stimulasi
Coughing Exercise
Teknik pelaksanaan :
• Tangan terapis letakkan diatas perut
dibawah xipoid secara hati-hati.
• Hindarkan penekanan pada costae
melayang.
• Saat perintahkan batuk dorong
tangan terapis kearah atas dalam
diaprhagma.
• Dibantu pasien untuk menerapkan
unsur pembantu batuk: trunk semi
fleksi.
• Tehnik ini kurang nyaman karena:
kontak area, sifat mendadak,
kemungkinan hernia abdominal.
• Sehingga disarankan digunakan bila
tehnik lain tidak berhasil.
Pursed Lip Breathing
– Prosedur :
• Posisikan Pasie Secomfotable mungkin
• Letakka tangan diatas Abdominalis untuk mendeeksi kontraksi ott abdominalis
• Instruksikan pasien menarik nafas dalam secara perlahan
• Kemudian Instruksikan Pasien mengeluarkan nafas dengan rileks melalui bibir
Purs Lip Breathing
Terima Kasih