Early Glaukoma
Ketajaman penglihatan masih normal .
Muncul warna pelangi ketika melihat sinar terang.
Luas pandangan menyempit.
Advanced Glaukoma
Penglihatan normal, ketajaman cenderung meningkat.
Sulit melihat benda yang ada di samping.
Extreme Glaukoma
Ketajaman penglihatan menurun.
Kehilangan kemampuan melihat di sisi mata.
Hanya bisa melihat lurus atau benda yang ada di tengah.
Blindness
Ketajaman penglihatan turun drastis.
Luas pandangan di bawah 10 derajat.
Tak bisa melihat keadaan di sekitar.
Glaukoma
Primer
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma Sudut
Glaukoma Sudut Terbuka
terbuka Tekanan intraokuler akibat gangguan
cairan aqueous humor bola mata
melewati trabekular meshwork
kanal Schlemm sistem vena
Glaukoma Sudut terbuka
Normal
Glaukoma Sudut
Glaukoma terbuka
Sekunder Peningkatan tekanan intraokuler pada
glaukoma sekunder merupakan
manifestasi dari penyakit lain
Hipertensi, DM, dan Miopia.
Keluhan Pemeriksaanfisik
Penglihatankabur TIOmeninggi
mendadak
Nyerihebat/migrai MataMerah
n
MualdanMuntah KorneaSuram
Pupilsedikitmelebar
Pupiltidakbereaksiter
hadapsinar
Faktor Resiko
Miopi
Diabetes / Hipertensi
Glaukoma Penderita rabun jauh
terutama dengan minus
Diabetes dipercaya meningkatkan besar mempunyai
terjadinya resiko penyakit ini, kecendrungan terjadinya
tekanan darah tinggi, kecelakaan glaukoma kronik.
pada mata sebelumnya (trauma).
Usia >40 th
Umur, resiko akan meningkat pada Etnik/Ras
umur 40 tahun keatas (1%) Resiko sangat tinggi pada orang
dan pada 65 tahun keatas (5%) amerika keturunan vietnam.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja
Pengukurantekananintraokuler(TIO normal
Tonometri(
10-20 mmHg). TIO
Goldman) yangtinggimenjadigejalautamaglaukoma
Menentukansudutbilikmataatautipeglaukom
Gonioskopi a
Detailkerusakansertaperubahanpadasarafm
(Oftalmoskopi) ata.Padapasienglaukomaterdapatpembesaran
Diskusoptikus cawanoptik
(Perimetri) Mengukurluasnyakerusakansarafoptikmengg
Lapanganpandan unakanalatperimeter
g
Lanjutan…
Lapangan Pandang
Diskus Optikus
Terapi Non Farmakologi
Terapi Non Farmakologi
Laser iridektomi
Laser Diindikasikan untuk mencegah terjadinya blok
Laser iridektomi pupil pada mata yang beresiko (glaukoma sudut
Laser iridoplasti tertutup) dengan melubangi iris.
Laser trabekuloplasti
Laser ciliobaltin Laser iridoplasti
Alternatif jika TIO gagal diturunkan dengan terapi
Laser trabekuloplasti medikamentosa. Dengan memotong atau membakar
Penanganan yang bersifat iris agar otot spingter iris berkontraksi, sehingga iris
sementara bukan bergeser kemudian sudut pun terbuka.
menghilangkan (glaukoma
sudut terbuka) dengan
membuat luka bakar pada Laser ciliobaltin
jaringan trabekular Untuk menstimulasi badan siliar yang
meshwork. memproduksi aqueous humor.
Lanjutan…
Terapi Non Farmakologi
Bedah Insisi Iridektomi bedah insisi
Iridektomi bedah insisi Pada bedah ini, pupil dibuat semiosis
Trabekulektomi mungkin dengan menggunakan miotik
Visconalostomi tetes atau asetilkolin intrakamera.
Visconalostomi Trabekulektomi
menghilangkan sklera Operasi dengan menghilangkan bagian
(eyewall) sehingga kecil yang menyumbat trabekular
membuat lapisan jaringan meshwork agar membuka jalan bagi
yang tipis dimana cairan cairan aqueous humor.
mata akan dapat mengalir
lebih mudah.
Lanjutan…
Terapi Non Farmakologi
Lainnya Ekstraksi Lensa
Ekstraksi lensa Apabila blok pupil jelas terlihat berhubungan
Tindakan profilaksis dengan katarak, ektraksi lensa dapat
Glaukoma implant dipertimbangkan sebagai prosedur utama.
Tindakan profilaksis
Dilakukan apabila suatu kondisi misalnya serangan
glaukoma akut yang akan terjadi keterlantaran
penyakitnya atau penderita berasal dari tempat
yang jauh.
Glaukoma implant
Pembuatan saluran buatan untuk mengurangi
tekanan pada mata yaitu dengan cara
memasukkan mikroskopik tubes bawah
konjungtiva.
VIDEO EXPLANATION
Terapi Farmakologi
Lini Pertama
Inhibitorβ–adrenergik Agonisprostaglandin
Agonisα-adrenergik Inhibitorkarbonikanhidrasetopikal
Pilihan Terakhir
Inhibitorkolinesterase Agonisadrenergiknon-selektif
Inhibitor β – adrenergik
Contoh: Indikasi:mengurangitekananintraokler
• Letaksolol hidroklorida glaukomasimplekskronik.
• Levobunolol
hidroklorida
Efeksamping:matakeringsementara,a
• Metilpranolol lergiblefarokonjutivitisalergis.
• Timolol maleat
Kontraindikasi:bradikardia,blokadejan
tungataugagaljantung.
Peringatan:tidakdiajurkanuntukpenyakitas
ma.
Agonis prostaglandin
Mekanisme:menurunkanTIOdenganmeningkatkanaliranaqueous
humor(mekanisme pastibelumdiketahui)
Indikasi:TIOpadagalukomasudutterbukadanhipertens
iokuler
Efeksamping:pigmentasicoklatyangmenetapterutamap
adamerekayangwarnairisnyabercampur,iritasiokuler,h
iperaremiakonjungtiva,erosiepitelialpunctata(transien
t).
Peringatan:pasienharusdiberitahukemungkinanperuba
hanwarnamata,asmayangberat,kehamilandanmasamen
yusui.
Contoh:Latanoprost, Bimatoprost,Travoprost,
Tafluprost
Agonis α - adrenergik
• MenurunkanTIOdenganmengurangiproduksihumor aqueous.
Mekanisme
• Brimonidinedigunakansebagaiagentambahandalamkombinasidenganage
nlaintetapijugadapatdigunakansebagaiagenlinipertama.Brimonidineme
Indikasi nurunkanTIOsebesar14%hingga28%.
• Apraclonidineseringdigunakanuntukpencegahandanpengobatanpeningk
atanTIO,post-bedahdantidakuntukpengobatanjangkapanjang.
Indikasi
• Hipersensitivitas,mengonsumsiatautelahmengonsumsiinhibitor
Kontraindikasi
monoamine oxidasedalam14hariterakhir,menggunakanphenelzine
Inhibitor karbonik anhidrase
topikal
• Penghambatan karbonik anhidrase akan menurunkan
Mekanisme kecepatan pembentukan aqueous humor
sehinggamenurunkanTIO
Contoh • Brinzolamid,Dorzolamid,Asetazolamid
Inhibitor kolinesterase
Mekanisme
• Mengurangitekananpadamatadenganmeningkatkanjumlahcairanyang
mengalirdarimata.
• Dapatmenyebabkanpupilmenjadilebihkecil,mengurangiresponsnyater
hadapkondisiterangataugelap.
Indikasi
• Pengobatan hipertensi okuler dan open-angle glaukoma
EfekSamping
• Reaksialergi,diare,kelemahanotot,berkeringatbanyak,dansesaknapas
.
Kontraindikasi
• Jikamemilikikondisimatayangdisebutuveitis,ataujikaAndamemilikigla
ukomasuduttertutup(sepertiglaukomasudutsempit).
Contoh
• Echothiophateiodide,Karbakol,Pilokarpin
Agonis adrenergik non-selektif
Mekanisme:Epinefrinmemilikiaktivitasαdanβ-
agonisdandidugameningkatkanaliranaqueous
humormelaluitrabecularmeshworkdanjaluruveoscleral.Golonganin
imengurangiTIOsebesar15%hingga25%.
Obat-obatan
– Tetes mata & obat oral
– Tujuan: menurunkan tekanan intraokuler secara disiplin
Laser
– Gagal dengan obat-obatan, TIO tetap > 20 mmHg
– Tujuan: menurunkan tekanan bola mata dengan meningkatkan drainase
aqueous humor
Pembedahan
– Bila gagal dengan obat-obatan maupun laser, serta terjadi efek samping
obat
– Tujuan: membuat saluran baru agar cairan dalam bola mata dapat keluar
Interaksi Obat
Wanita usia 60 tahun dengan keluhan penglihatan kabur mendadak disertai mata merah
dan nyeri pada mata kanan serta nyeri kepala sebelah kanan sejak 2 hari sebelum masuk
RS. Sebelumnya pasien mengatakan berobat ke dokter spesialis saraf karena merasa
keluhan nyeri kepala lebih mengganggu dan dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosis migrain
dan penurunan visus.
Subjektif
Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Anamnesis
Keluhan utama: mata kanan merah disertai rasa berpasir, nyeri dan penglihatan kabur
mendadak sejak 2 hari sebelum masuk RS.
Keluhan tambahan: nyeri kepala sebelah kanan, pandangan kabur pada mata kanan, mata
merah pada mata kanan.
Riwayat penyakit sekarang: mata kanan buram disertai mata merah dan nyeri serta nyeri
kepala sebelah kanan menjalar hingga kepala sebelah kiri secara terus menerus.
Riwayat penyakit dahulu: pasien hipertensi sejak 2 tahun lalu.
Riwayat penyakit keluarga: keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa.
Lanjutan…
Objektif
Pemeriksaan Oftalmologi
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis : Keadaan umum tampak
sakit
Kesadaran: Kesadaran compos mentis
Tanda vital : TD = 150/90
mmHg
HR = 82 x/menit
RR = 17x/menit
T = 37ºC
Diagnosa Kerja
Diagnosa : OD glaukoma primer
akut sudut tertutup
Diagnosis banding : - OD uveitis
- OD keratitis
Penyakit penyerta : Hipertensi tahap 1
Lanjutan…
Assessment
Dari data subjektif dan objektif, anamnesis dan gambaran klinis mengarah pada gejala
glaukoma akut berupa nyeri merupakan tanda khas pada serangan akut, terjadi secara
mendadak dan sangat nyeri pada mata di sekitar daerah inervasi cabang nervus kranial V.
Mual, muntah dan lemas sering berhubungan dengan nyeri. Penurunan visus secara cepat dan
progresif. Tidak ada penyebab sistemik, penggunaan obat-obatan yang dapat memicu
terjadinya glaukoma seperti obat midriatik topikal dan antihistamin maupun penyakit mata
primer yang mengawali serangan, mengarahkan diagnosis glaukoma primer sudut tertutup
akut.
Lanjutan…
Plan
Pemeriksaan Penunjang
Gonioskopi: melihat kedalaman bilik mata depan. Namun pada kasus ini tidak dapat dilakukan
karena kondisi edema dan keruh pada kornea.
Rencana Penatalaksanaan
Medikamentosa
Tujuan terapi obat: menurunkan dan menstabilkan TIO (Tekanan Intra Okular) untuk
mengurangi nyeri dan menjernihkan kornea yang edema sebagai persiapan iridektomi.
Tindakan operasi dapat menurunkan TIO secara drastis, namun tidak direkomendasikan
karena dapat menimbulkan beberapa kondisi komplikasi katarak dan makulopati hipotonik.
Sehingga terapi obat menjadi direkomendasikan:
Lanjutan…
Plan
Timolol 0,5% Sehari 2x2 tetes
Golongan : Antagonis beta adrenergic (β bloker)
Mekanisme: Menurunkan TIO dengan cara menurunkan produksi aqueus dengan memblok reseptor
beta-2 dalam proses siliaris.
Pilokarpin 2% Sehari 4x2 tetes
Golongan : Kolinergik
Mekanisme: Meningkatkan aliran keluar aqueus melalui trabekular dengan menimbulkan kontraksi
badan siliar.
Asetazolamid 250 mg Sehari 2x1 tab
Golongan : Inhibitor karbonik anhidrase
Mekanisme: Memblok enzim karbonik anhidrase secara reversible pada badan siliar sehingga
mensupresi produksi cairan aqueus.
KCl 600 mg Sehari 1x1 tab
Mekanisme: Menghindari deplesi kalium akibat pemberian asetazolamid.
Non-Medikamentosa
Tindakan operatif iridektomi perifer sebagai terapi definitif untuk mencegah serangan akut
yang berulang. Jika dengan obat-obatan tidak menunjukkan penurunan TIO, maka perlu
tindakan iridioplasti (peripheral iridoplasty gonioplasty) sebelum iridektomi laser dapat
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas Sidarta. 2009. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia.
2. Tobing L.M., 2014. Acute Glaucoma On Right Eye. Jurnal Agromed Unila. Vol (1): 2. Hal.
99-103.
3. Sukandar, E. Y. dkk. 2013. ISO Farmakoterapi Buku 1. Jakarta Barat : PT. ISFI
Penerbitan.
4. Welss, B. G. dkk. 2015. Pharmacotherapy handbook, Ninth Edition. United States : Mc
Graw Hill Education.