Anda di halaman 1dari 11

GROUP 7

 ANDRIANI. A 0130840001
 AGULIN MOTE 0130840273
 GRACE E.R 0130840097
 ELISABETH. K 0130840071
 MELANI KALO 0130840158
 MEIRVIEN H 0130840159
 SHARAH 0130840223
 YOSPRI WANDIK 0130840255
 YUNI INDRIANI ROMBE 0130840260
LANSIA ~ LANJUT USIA

Merupakan PENUAAN yang seringkali diiringi dengan


munculnya berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan
metabolisme hingga penurunan daya tahan tubuh dan perubahan ini
dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua.
kapan disebut lansia? di Indonesia 55 tahun ~ pensiun
WHO 60 TAHUN
Lansia: WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun
2. Usia Tua : 75 – 89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun
Faktor yang mempengaruhi status Gizi pada
Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat


kerusakan gigi atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan
terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
3. Pada lansia massa otot berkurang sedangkan massa lemak
bertambah
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
Kebutuhan Gizi pada lansia

Zat gizi Zat gizi


makro mikro
Karbohidrat:
Vitamin: vit A, C,
porsi yang
E, B kompleks
dikurangi, jenis
(B1, B2,B6, B12)
BM

Protein: Hewani
Mineral: Fe, Zink
& p. nabati

Lemak: tdk jenuh


(polyunsaturated
fats),omega 3
Masalah gizi pada lansia

1. Gizi berlebihan pada lansia (penyakit jantung,


kencing manis, hipertensi)
2. Gizi kurang (kerusakan sel, mudah terkena infeksi)
3. kekurangan vitamin dan mineral (penenglihatan
menurun, nafsu makan berkurang, kulit kering, dan
penampilan menjadi lesu)
Pencegahan Masalah Gizi

1. > Penyakit jantung : aktif bergerak,


mengomsumsi cukup kalsium.
> Hipertensi : mengurangi Natrium
> Kencing manis : mengurangi makanan dan minum
manis yang berlebihan
2. Mengomsumsi protein dengan cukup
3. Mengonsumsi buah, sayur, protein yang cukup
Menu pada lansia

1. Sumber energi.
Sumber Energi, antara lain: beras dan hasil olah,
roti, mie, ubi, dan kentang. Makan 3-5 gelas nasi
sehari. Hindari mengkonsumsi kue manis dan
makanan penutup .
2. Sumber zat pembangun.
Susu dan hasil olah, daging, ayam, ikan telur,
kacang-kacangan dan hasil olah, seperti tempe dan
tahu. Makanan sumber protein harus cukup (1 g/kg
BB/hari). Minum susu rendah lemak 1 gelas sehari, 2
potong ayam/ikan dan 3-4 potong tempe/tahu
3. Sumber zat pengatur
Utamakan sayur kacang-kacangan, sayuran dan
buah seperti bayam, daun singkong, tomat, wortel,
jeruk dan pepaya. Makan 2-3 mangkok sayuran dan
2-3 porsi buah-buahan sehari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai