Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

Presentator:
dr. Prisca Meirinda

Pendamping:
dr. Desi Puspa Andriani Siregar
dr. Etiya Ekayana
Data Pasien
 Nama : Ny. H
 Umur : 26 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Mandurana
 Agama : Islam
 Masuk RS : 12 Juni 2015
Anamnesis
KU : Keluar air-air dari kemaluan
T : Hal ini dialami pasien 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Warna jernih dan
tidak berbau. Pasien juga
mengatakan belum ada keluar lendir
bercampur darah. Mules-mules mau
melahirkan (-). Demam (-). Gerakan janin
masih dirasakan ibu.

RPT : Tidak ada


RPO : Tidak ada
Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : Teratur
Lama Siklus : 28 hari
Lama haid : 8 hari
HPHT : ? - 09 - 2014
TTP : ? – 06 - 2015
Kehamilan
G1 P0 A0

Riwayat ANC
Pemeriksaan kehamilan tidak rutin
Status Presents
Sensorium : Compos Mentis
TD : 120/80 mmHg
HR : 80x/i
RR : 20x/i
T : 37,8ºC
Status Generalisata
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-), sklera ikterik (-).
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Tenggorokan : Tidak ada kelainan

Leher : pembesaran KGB (-)


Thoraks
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF kiri = kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : SP: Vesikuler
ST: (-)
HR : 110x/i, murmur (-)
RR : 20x/i , reguler

Abdominal
Tampak membesar sesuai usia kehamilan.

 Ekstremitas
Atas : Akral hangat, edema (-)
Bawah : Akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan Obstetrikus
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 37 cm (2 jari bawah prosesus
xyphoideus)
Leopold I : Teraba bokong
Leopold II : Punggung janin di kanan ibu
Leopold III : Teraba kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP
His :-
DJJ : 140x/i
EBW : 4030 gr
VT : TDP
Pemeriksaan Inspekulo
Tampak cairan keluar dari OUE dan tergenang
pada fornix posterior.

Tes Lakmus (Nitrazin Test)


Kertas lakmus merah berubah menjadi lakmus biru
Pemeriksaan Laboratorium 12 Juni 2015
 Hematologi
HB : 11,6 gr%
WBC : 13. 000 m/mm3
RBC : 4,2 m/mm3
PLT : 350.000 m/mm3
Hct : 33,8 %
RDW : 8,7
MPV : 7
PCT : 0,27
PDW : 8
Diagnosa
Ketuban Pecah Dini + PG + KDR ( aterm )
minggu + PK + AH

Penatalaksanaan
 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ceftriakson 2 gram skin test

Rencana
USG
Sectio Caesaria
12 Juni 2015

S : Post SC + H-1
O : TD : 120/80 mmHg RR : 16x/i
HR : 86 x/i T : Afebris
Abd : Soepel, peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat
BAK (+) N, BAB (-), flatus (+)
A : Post SC a/i oligohidroamnion + KPD
P : - IVFD RL + Oksitosin 10-10-5-5 20 gtt/i
- Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 j
- Inj. Gentamicin 1 amp/ 12 j
- Inj. Ketorolac 1 amp/ 12 j
- Inj. Ranitidin 1 amp/ 8 j
Follow up 13 Juni 2015

S : Post SC + H-2
O : TD : 120/80 mmHg RR : 16x/i
HR : 88 x/i T : Afebris
Abd : Soepel, peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat
P/V : (-)
flatus (+), kontraksi (+)
A : Post SC a/i oligohidroamnion + H-2
P : - IVFD RL + Oksitosin 10-10-5-5 20 gtt/i
- Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 j
- Inj. Gentamicin 1 amp/ 12 j
- Inj. Ketorolac 1 amp/ 12 j
Follow up 14 Juni 2015

S : Post SC + H-3
O : TD : 120/70 mmHg RR : 16x/i
HR : 86 x/i T : Afebris
Abd : Soepel, peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat
P/V : (-)
flatus (+), kontraksi (+)
A : Post SC a/i oligohidroamnion + H-3
P : - Cefadroxil 2x500 mg
- Metronidazole 3x500 mg
- Asam Mefenamat 3x500 mg
- Imunos tab 1x1
Follow up 15 Juni 2015

S : Post SC + H-4
O : TD : 120/70 mmHgRR : 16x/i
HR : 88 x/i T : Afebris
Abd : Soepel, peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat
G/V : kering
A : Post SC a/i oligohidroamnion + H-4
P : - Cefadroxil 2x500 mg
- Metronidazole 3x500 mg
- Asam Mefenamat 3x500 mg
- ROB 1x1
R : PBJ
KETUBAN PECAH DINI

LEVEL KOMPETENSI 3A

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis


klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan yang bukan gawat darurat.
Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
KETUBAN PECAH DINI

A. DEFENISI
Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum dimulai proses persalinan.

B. EPIDEMIOLOGI
Ketuban pecah dini terjadi pada sekitar 10%
kehamilan.
C. ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh beberapa
faktor :
 Faktor Umum
 Infeksi
 Defisiensi vitamin C
 Malnutrisi

 Faktor Obstetrik
Kehamilan kembar
Polihidroamnion

 Tidak diketahui penyebabnya


E. GEJALA & TANDA
• Cairan yang merembes dari vagina
• Cairan berbau khas
• Demam
• Tidak ada nyeri/ kontraksi uterus

F. DIAGNOSIS
Anamnesis
Cairan merembes dari vagina
Adanya cairan berbau khas
His belum ada
Belum ada lendir darah
Pemeriksaan Fisik
Suhu meningkat
 Pemeriksaan dengan Spekulum
 Tampak keluar cairan dari orifisium uteri eksternum
(OUE), jika belum tampak keluar, fundus uteri ditekan,
penderita diminta batuk, mengejan atau lakukan
manuver valsava, atau bagian terendah digoyangkan,
akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan
terkumpul pada forniks posterior.

 Pemeriksaan Penunjang
Test Nitrazine
Ferning
USG
G. PENATALAKSANAAN
 Induksi dengan oksitosin
 Tidak boleh dilakukan periksa dalam
 Antibiotik profilaksis
 Jika tidak bisa diinduksi lakukan SC

Anda mungkin juga menyukai