Anda di halaman 1dari 28

GIZI PADA DEWASA

pendahuluan

 Pada orang dewasa, pertumbuhan tidak lagi terjadi


kebutuhan zat gizi lebih tergantung pada aktivitas
fisiknya
 Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi byk
 Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang
maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
 Makanan fast food umumnya mengandung kalori tinggi,
kadar lemak, gula dan sodium ( Na ) juga tinggi, tetapi
rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan
folat.
 Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila terlanjur
menjadi pola makan, akan berdampak negatif pada
keadaan gizi pada dewasa.
 Inventasi medis yang paling canggih, telah
mengeluarkan dimensi lain dari intraksi antara gizi dan
mortalitas.
Kebutuhan Gizi

1. Energi (Kcal)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 2.200 kkal/hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 2.800 kkal / hr
2. Protein
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 48-62 gr/hari
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 55-66 gr/hari.
3. Kalsium
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 600 gr/hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 500 gr/hr
4. Besi
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 26 g/hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,3 g / hr
5. Vitamin A (RE)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 500
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 700
6. Vitamin E (mg)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 8 mg / hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 10 mg / hr
7. Vitamin B (mg)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 1,0 mg / hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,2 mg / hr
8. Vitamin C (mg)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 60 mg / hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 60 mg / hr
9. Folat (mg)
Perempuan ( 20-45 ) tahun: 150 mg / hr
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 70 mg / hr
MASALAH GIZI PADA DEWASA

1. KEKURANGAN GIZI
a. Anemia
Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan
sumber zat besi
b. Gondok
Kurangnya mengkonsumsi yodium
c. Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A
Penyebab dari dampak kekurangan gizi
a. Kemiskinan
b. Kurangnya pengetahuan tentang gizi
c. Kebiasaan makan
2. Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa
Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif seperti :
a. Jantung koroner
b. Diabetes melitus
c. Hipertensi
d. Penyakit hati

Penyebab dari dampak kelebihan gizi


kebanyakan energi dibandingkan dengan pengeluaran energi.
Gizi padaLANSIA
PENDAHULUAN

 KESEHATAN LASNIA TIDAK BOLEH TERLUPAKAN


 BERPENGARUH TERHADAP PENILAIAN GIZI
 LANSIA MANDIRI DAN TIDAK MANDIRI
 PERUBAHAN FISIOLOGIS AKIBAT PENUAAN
 Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi
pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ
tersebut.
 Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa
tua.
PERUBAHAN SALURAN
PENCERNAAN
 RONGGA MULUT ( GIGI, INFEKSI, AIR LIUR)
 ESOFAGUS (PENGERASAN SFINGTER PERLAMBATAN
PENGOSONGAN)
 LAMBUNG ( LAPISAN MENIPIS, SEKRESI HCl DAN PEPSIN
BERKURANG, PENYERAPAN VIT B12 DAN FE MENURUN)
 USUS (ABSORBSI FE DAN KALSIUM MENURUN)
 YANG DIPENGARUHI SISTEM YANG LAIN SEPERTI
HEMATOLOGI, ENDOKRIN, KARDIOVASKULER,
PERNAFASAN
MASALAH GIZI PADA LANSIA

 PENYAKIT KRONIK
 PROBLEM LIKE DEPRESION
 KESEHATAN MULUT BURUK
 OBAT
 KEMISKINAN
 HIDUP SENDIRI
 MASALAH FISIK DAN MOBILITAS
 NYERI TULANG
 OSTEOPOROSIS
 HIPOTENSI
 ANEMIA DEF. BESI
KESEIMBANGAN ENERGI

 KURANG NYA NAFSU MAKAN, KETIDAK SELEKTIFAN


ASUPAN GIZI, PENURUNAN DAYA SERAP, KEKURANGAN VIT
DANMINERAL
 HASIL PENELITIAN < 1000 kkal / HARI=== ENERGI YG DI
HASILKAN KURANG
 PEREMPUAN 1900 kkal/ hr LAKI LAKI 2300 kkal/hr
Status Gizi lansia
1. Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia
cenderung mengalami kegemukan/obesitas
2. Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya
cenderung kegemukan/obesitas
3. Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya
cenderung kegemukan/obesitas
4. Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak
dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang
energi protein yang kronis)
5. Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang
berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak
(tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung
kegemukan/obesitas
6. Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini
mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi
defisiensi zat-zat gizi mikro
7. Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga
lansia menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu
terjadinya anemia
8. Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati

9. Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan


makanan sendiri dan menjadi kurang gizi Kurang bersosialisasi, kesepian
(perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan menurun dan menjadi kurang gizi

10. Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya


menjadi kurang gizi

11. Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat
menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi
PENILAIAN STATUS GIZI

 ANTROPOMETRI, BIOKIMIAWI=== INDIKATOR NYA SUDAH


TIDAK SENSITIF DAN TIDAK TEPAT
 INFO MINIMAL STATUS GIZI LANSIA :
DIET, TB, BB,LINGKAR PERUT DAN LENGAN, TEBAL LEMAK
BAWAH KULIT, FUNGSI TUBUH DAN RIWAYAT INFEKSI
KALORI

 kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia


lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan
berkurangnya massa otot dan aktivitas.
 Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal,
karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.
 Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal
dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari
karbohidrat.
 Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960
kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal.
 Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan TERJADI
obesitas. JIKa Kekurangan kurus
protein

 Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata


kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang,
bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena
pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan
pencernaan dan penyerapannya kurang efisien).
 >12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein
yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan
kacang-kacangan.
lemak

 Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang


dari total kalori yang dibutuhkan.
 Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40%
dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit
atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke
jantung).
 Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut
adalah asam lemak tidak jenuh
 Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak
jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak
mengandung asam lemak jenuh.
Karbohidrat dan serat
makanan
 Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah
sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-
benjolan pada usus.
 Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan
tersebut.
 Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan
segar dan biji-bijian utuh.
 tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara
komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak,
yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh
serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
 Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana
dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari
kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber
energi dan sumber serat.
Vitamin dan mineral

 Mineral dan vitamin kurang karena konsumsi nya kurang


 kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia
adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan
kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi
menyebabkan anemia.
 Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur
sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
air

 Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan


sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang
(dalam bentuk keringat dan urine), membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal).
 Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per
hari.
Pola susunan makanan untuk lansia dalam sehari

OMPOSISI LAKI-LAKI PEREMPUAN


Energi (kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150
Menu harian

 Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi


sesuai dengan persyaratan kebutuhan lansia.
 Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
 Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan
(menempel pada bahan pangan, terutama pangan
hewani)
 Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak mengandung gula
 Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman
beralkohol
 Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran
dan sereal) untuk menghindari sembelit atau konstipasi
 Minuman yang cukup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai