T.Rahmad Maulidin 11 0404 113 Hendra Susilo 11 0404 114 Eric Winson 11 0404 118 Ledwin Alwi Anggara 11 0404 134 Pangeran 11 0404 137 Kejadian banjir di kota Medan yang hampir rata-rata 10-12 kali/tahun sangat dipengaruhi oleh DAS Deli dan DAS Belawan di daerah hulu dan biasanya banjir ini disebabkan oleh 2 hal yaitu:
- Hujan Deras Daerah Hulu
- Sistem drainase yang buruk (poor drainage) di kota Medan Salah satu tindakan yang biasa diaplikasikan dalam suatu perkotaan untuk mengurangi kerugian banjir adalah pengalihan air banjir melalui bypass atau saluran banjir/banjir kanal (floodways) ke dalam alur sungai lain atau bahkan ke DAS lain.Dengan pembuatan floodway diharapkan akan memotong puncak banjir pada sungai Deli sebelum memasuki daerah kota Medan dan kemudian mengalirkannya sebahagian ke sungai Percut. Floodway sungai Deli ke sungai Percut mempunyai panjang 3.820 meter, yang berfungsi untuk mengalihkan debit banjir dari sungai Deli ke sungai Percut sebesar 67 m3/detik. Floodway direncanakan merupakan saluran terbuka dengan bentuk trapesium prismatik, dengan lebar dasar saluran 5,00 meter, dan kedalaman rata-rata 4,35 m. Kolam olak berfungsi meredam energi yang jatuh akibat spill dari bendung, sebenarnya di dalam air itu ada blok blok halang yang berguna untuk mematahkan energi aliran pada lantai hilir. SISTEM PENANGGULANGAN BANJIR YANG DIRENCANAKAN CUKUP BAIK, MELALUI FLOODWAY(KANAL BANJIR) YANG BERFUNGSI UNTUK MENGALIRKAN DEBIT BANJIR DARI SUNAGI DELI KE SUNGAI PERCUT MERCU BENDUNG TERLALU TINGGI
DEBIT YANG DIALIRKAN SEDIKIT SAMPAH YANG MASUK DALAM FLOODWAY DAPAT MENGHAMBAT ALIRAN AIR BENDUNG TIDAK BERFUNGSI OPTIMAL SEHINGGA TIDAK MAMPU MENGALIRKAN DEBIT YANG DIRENCANAKAN, AKIBATNYA MASIH TERJADI BANJIR DI BEBERAPA WILAYAH MEDAN DESAIN ULANG BANGUNAN AIR DALAM PENANGGULANGAN BANJIR DI MEDAN SECARA MENYELURUH MENURUNKAN TINGGI ELEVASI BENDUNG DELI, AGAR AIR LIMPAHAN LEBIH BANYAK MENGALIR KE FLOODWAY(KANAL BANJIR) AIR YANG MASUK KE FLOODWAY SEHARUSNYA TIDAK MEMBAWA SAMPAH
