Anda di halaman 1dari 20

Arus Kas

di Bank Syariah

Disampaikan oleh Tutuy Guntara


Jakarta, November 2016
Daftar Isi

I Pendahuluan

II Manajemen Likuiditas

III Arus Kas di Bank Syariah

2
I. Pendahuluan

Arus Kas

Arus kas adalah gambaran kas masuk dan kas keluar dalam suatu periode
tertentu. Arus kas merupakan bagian dari tool manajemen likuiditas.
II. Manajemen Likuiditas

1. Konsep Dasar Manajemen Likuiditas


Manajemen likuiditas adalah suatu kegiatan untuk memenuhi segala
kebutuhan dan kewajiban financial dengan tetap memperhatikan tingkat
keuntungan yang diharapkan.

Bagi bank, kebutuhan dana diperlukan antara lain untuk GWM, persediaan kas
operasional harian, pencairan DPK, pencairan pinjaman yang telah disetujui
serta kewajiban lainnya yang harus dipenuhi.
II. Manajemen Likuiditas

2. Parameter Manajemen Likuiditas


1. Alat Likuid Dibandingkan dengan Non Core Deposit

Fasbis/SBIS/Reverse Repo +
Alat Likuid Excess GWM + Uang Kas +
Sukuk

30% Giro + 30 % Tabungan +


NCD 10% Deposito

Minimal 50%
II. Manajemen Likuiditas

2. Parameter Manajemen Likuiditas


2. Alat Likuid Dibandingkan dengan total DPK

Fasbis/SBIS/Reverse Repo +
Alat Likuid Excess GWM + Uang Kas +
Sukuk

Giro + Tabungan + Deposito +


DPK Kewajiban Lainnya

Minimal 10%
II. Manajemen Likuiditas

2. Parameter Manajemen Likuiditas


3. Giro Wajib Minimum

Giro BI Saldo Giro di Bank Indonesia

Giro + Tabungan + Deposito +


DPK Kewajiban lainnya

Minimal 5%
II. Manajemen Likuiditas

2. Parameter Manajemen Likuiditas


4. Financing to Deposit Ratio

Giro BI Financing

Giro + Tabungan + Deposito +


DPK
Kewajiban lainnya

Minimal 80%
II. Manajemen Likuiditas

3. Strategi Manajemen Likuiditas


Tujuan: posisi likuiditas pada kondisi aman dan minimize idle funds.
Strategi yang dilakukan:
1. Melakukan diversifikasi & intensifikasi sumber dana dengan prioritas
pada CASA.
2. Menjaga keseimbangan antara jangka waktu assets dengan
liabilities.
3. Menjaga asset likuid sesuai ketentuan yang berlaku dan
mengalihkan asset yang kurang marketable kepada yang lebih
marketable.
4. Menetapkan kebijakan yang memotivisir Business Unit melakukan
penghimpunan dana dan penyaluran dana secara seimbang.
5. Memelihara stand by facility
II. Manajemen Likuiditas

4. Pengelolaan Likuiditas
Posisi Over likuid:
Tindakan yang dilakukan:
1. Penempatan pada Surat Berharga Syariah Negara
2. Penempatan Interbank.
3. Penempatan pada Instrument Bank Indonesia
4. Mengembalikan dana mahal
II. Manajemen Likuiditas

4. Pengelolaan Likuiditas
Posisi kurang likuid:
Tindakan yang dilakukan:
1. Pinjaman interbank
2. Penjualan atau Repo surat berharga kepada pasar
3. Reverse repo SBSN kepada Bank Indonesia.
4. Menunda pencairan fasilitas pembiayaan
5. Fasilitas diskonto dari Bank Indonesia
III. Arus Kas di Bank Syariah

1. Prinsip Dasar Arus Kas

Mencatat dan memelihara aliran dana masuk – keluar agar bank dapat
mengestimasi pengelolaan arus kas secara tepat.

Posisi kas ada pada level yang aman


Estimasi Arus Kas

Posisi idle fund tidak berlebihan


III. Arus Kas di Bank Syariah

1. Prinsip Dasar Arus Kas

Mencatat dan memelihara aliran dana masuk – keluar agar bank dapat
mengantisipasi pengelolaan arus kas secara tepat.
Dana masuk a.l.:
1. Penerimaan DPK (giro, tabungan, deposito)
2. Penerimaan Dana Pihak Kedua (pinjaman, surat berharga, interbank
passiva)
3. Penerimaan cicilan/pelunasan pembiayaan
4. Penjualan surat berharga
5. dlsb
III. Arus Kas di Bank Syariah

1. Prinsip Dasar Arus Kas

Mencatat dan memelihara aliran dana masuk – keluar agar bank dapat
mengantisipasi pengelolaan arus kas secara tepat.
Dana keluar a.l.:
1. Penarikan DPK oleh nasabah (giro, tabungan, deposito)
2. Pembayaran Dana Pihak Kedua jatuh tempo (pinjaman, surat
berharga, interbank passiva)
3. Pencairan pembiayaan
4. Pembelian surat berharga
5. dlsb
III. Arus Kas di Bank Syariah

2. Arus Kas Harian

Mencatat dan memelihara aliran dana masuk – keluar setiap hari kerja
setiap saat dari waktu ke waktu.

Contoh kertas kerja Arus Kas Harian:

Kas - in Kas - out


RTGS retail
PUAS
Forex
Pengeluaran Rutin
..ATM MAndiri
..ATM Bersama
..Pajak
RTGS>Rp1 m
TOTAL
III. Arus Kas di Bank Syariah
3. Mekanisme Pengelolaan Arus Kas Harian

Menerima informasi saldo awal giro bank di Bank Indonesia melalui


sistem BI-RTGS.

Memonitor dan memasukan perhitungan dana masuk dan keluar di RTGS,


serta secara rutin melakukan updating maksimal setiap 30 menit

- Melakukan koordinasi dgn unit kerja yang memberikan informasi dana


masuk dan keluar yang cukup besar
- Unit kerja yang melakukan outgoing transfer (min Rp1.000.000.000) harus
meminta konfirmasi Treasury terlebih dahulu

- Meminta informasi perkiraan saldo cash prefund yang kembali serta


saldo kliring dari petugas terkait selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB.
- Melakukan penempatan di FASBIS sebelum pukul 17.00 WIB
- Memantau dan menjaga final in-out dana sehingga kas bank sesuai
ketentuan BI
III. Arus Kas di Bank Syariah

4. Arus Kas Triwulanan

Mencatat dan memelihara aliran dana masuk – keluar setiap secara


triwulanan
1. Penyampaian Laporan
Laporan ditujukan kepada BI untuk setiap posisi tanggal 15 dan akhir
bulan.
2. Isi Laporan
Merupakan laporan proyeksi arus kas dalam 3 bulan ke depan pos-
pos aktiva dan pasiva dalam neraca serta tagihan dan kewajiban
rekening administrative
3. Jenis Laporan Proyeksi Arus Kas
a. Laporan Proyeksi Arus Kas dalam Rupiah
b. Laporan Proyeksi Arus Kas dalam Valuta Asing
III. Arus Kas di Bank Syariah
4. Arus Kas Triwulanan
III. Arus Kas di Bank Syariah
5. Acuan dalam Pembuatan Arus Kas Triwulanan
a. Meyakini arus kas masuk atau arus kas keluar hampir pasti akan
terjadi, antara lain dengan melihat kebiasaan nasabah, kualitas
pembiayaan, kondisi perekonomian dll.
b. Bank tidak diperkenankan untuk memperhitungkan adanya arus kas
masuk berupa pinjaman dari Bank Indonesia.
Terima kasih

Tutuy Guntara phone 08128127356

Anda mungkin juga menyukai